PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KEKUATAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MULTI KRITERIA INDUSTRI KREATIF KASONGAN BANTUL

Keywords: Tourism Village, Performance, Standards, Performance Measurement, Balanced Scorecard. Yasrin Zabidi 1, Suhardiwarno 2

PERANCANGAN SISTEM STANDARISASI DESA WISATA KABUPATEN BANTUL DENGAN MODEL SISTEM PENGUKURAN KINERJA BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

Key Performance Indicators Perusahaan

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

Universitas Bina Nusantara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

ABSTRAK PENGUKURAN KINERJA PT. REIKEN QUALITY TOOLS BERDASARKAN PERANCANGAN KERANGKA BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

ANALISIS PROSES BISNIS PADA PT. TIRTA KURNIA JASATAMA SEMARANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (BSC)

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH)

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA BIDANG USAHA KECIL DAN MENENGAH DINAS KOPERINDAG TAMBEN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

ABSTRAK. Kata kunci: Fungsi Manajemen,Anggaran,Efektifitas Penjualan. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Heather A. Smith, James D. McKeen, Satyendra Singh (Developing Information

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD

DEVIS ZENDY NPM :

KEY PERFORMANCE INDICATORS

Perancangan Sistem Informasi Monitoring PelaksanaanService Order pada Bagian Perawatan IT(Information Technologi)

Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

ANALISIS KINERJA IFRS X PURWOKERTO DARI PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. optimal, terutama dalam bidang produksi. Production system are becoming more and

ABSTRACT. Keyword : Marketing Mix, Place, Price, Promotion, Product, Desire to buy. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Environmental Management Accounting, Product Quality, Environmental Performance, Financial Performance.

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PENGUKURAN KINERJA POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, vision, mission, strategy, strategic management systems, performance, financial and nonfinancial.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

SISTEM PEMANTAU KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD: STUDI KASUS UKSW DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RESEARCH UNIVERSITY

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Produktivitas,APC,AHP.

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

PENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya)

ABSTRACT. : Inventory, EPQ, Cost Efficiency. Universitas Kristen Maranatha

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

Pengendalian Kualitas dengan Metode Acceptance Sampling (Studi kasus: AMDK ADENI Pamekasan)

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal

ABSTRACT. EFFECT OF SYSTEM REWARD and PUNISHMENT EMPLOYEE PERFORMANCE (PT. KENCANA MAKMUR LESTARI)

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PELAYARAN TARUNA KUSAN

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS

ABSTRAK. Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X

PERANCANGAN ULANG PROSES BISNIS DENGAN METODEMODEL-BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT (MIPI)DI CV. INDOGRAPHIA PRIMA UTAMA

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co.

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

rendah. Kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada pegawai ini sudah menjadi sorotan penting bagi BPK. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVICE QUALITY DAN FUZZY DI RAJAWALI HOTEL & RESTAURANT TELENGRIA - PACITAN SRIPSI

Transkripsi:

PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KEKUATAN DAERAH Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta Email : yazma_2000@yahoo.com Suhardiwarno Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta Email : hardistta@gmail.com Abstrak Industri kreatif telah banyak berkembang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di daerah Kasongan. Kasongan merupakan nama suatu daerah wisata di kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan industri kreatifnya berupa hasil kerajinan gerabah. Industri kreatif gerabah pada dasarnya merupakan kategori industri manufaktur yang memproses input menjadi output (produk/barang). Salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu industri adalah faktor kinerja, artinya meningkatkan kinerja berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Masalah kinerja bukan hanya penting bagi perusahaan menengah ke atas maupun perusahaan besar, tetapi juga penting bagi Usaha Kecil Mengengah (UKM) seperti industri kreatif gerabah di wilayah Kasongan. Kelancaran proses bisnis dan kemajuan usaha tidak terlepas dari peran kinerja itu sendiri. Tanpa kinerja maka matilah proses bisnis tersebut. Untuk mengevaluasi kondisi suatu industri kreatif pada saat ini, maka industri kreatif tersebut perlu untuk melakukan pengukuran kinerja secara baik dan benar. Dalam penelitian Dosen Pemula saya Tahun 2013 dengan judul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Multi Kriteria Industri Kreatif Gerabah Kasongan diperoleh hasil suatu sistem pengukuran kinerja yang siap pakai yang meliputi indikator kinerja beserta formula JURNAL ANGKASA 171

Yusrin Zabidi, Suhardiwarno dan lembar kerja pengukuran kinerja. Implementasi dari sistem pengukuran kinerja yang terbentuk berupa pengukuran dan analisis kinerja belum dilakukan dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, penelitian kali ini merupakan kelanjutan dari penelitian tersebut, dimana peneliti mencoba untuk mengimplementasikan sistem pengukuran kinerja yang telah terbentuk tersebut dengan cara melakukan pengukuran kinerja untuk 3 industri kreatif gerabah Kasongan Bantul sehingga akan diketahui nilai kinerjanya, apakah baik, sedang atau buruk. Selanjutnya setelah dilakukan pengukuran dan diketahui hasil kinerjanya, langkah berikutnya dilakukan analisis kinerja yang meliputi analisis pertumbuhan kinerja dan analisis peta kekuatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan Bantul. Nilai kinerja dari industri kreatif Gerabah A adalah 5,65 (Baik), industri kreatif Gerabah B adalah 6,42 (Baik), dan nilai kinerja industri kreatif Gerabah C adalah 6,01 (Baik). Industri kreatif Gerabah yang memiliki kinerja tertinggi adalah industri kreatif Gerabah B, selanjutnya industri kreatif Gerabah C dan A. Keywords : Kinerja, Pengukuran Kinerja, Industri Kreatif, gerabah, Kasongan Abstract The creative industry has evolved in the region of Yogyakarta Special Region, one in Kasongan. Kasongan the name of a tourist area in the district of Bantul, Yogyakarta is famous for creative industries such as pottery handicrafts. Pottery creative industries is basically the process manufacturing industry categories inputs into outputs (products / goods). One important factor in influencing the process of progress and setbacks of an industry is the performance factor, meaning that improve performance means improving the welfare and quality of the company. Performance problems is not only important for the upper and middle companies and large companies, but also important for Small Business puff (SMEs) such as the creative industries in the region Kasongan pottery. Smooth running of business processes and business progress is inseparable from the role of the performance itself. Without performance then died of the business process. To evaluate the condition of a creative industry today, hence the creative industries need to measure their performance properly. Starter Lecturer in research in 2013 with the title "Performance Measurement System Design Criteria Multi Creative Industry Pottery Kasongan" obtained the results of a performance measurement system in place that includes the formula and its performance 172 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING indicators and performance measurement worksheet. Implementation of a performance measurement system that is formed in the form of performance measurement and analysis has not been done in the study. Therefore, the present study is a continuation of the study, in which researchers are trying to implement a performance measurement system which has been formed by way of measuring the performance of the creative industries earthenware Kasongan 3 Bantul so they will know the value of its performance, whether good, moderate or bad. Furthermore, after the measurement and note the results of its performance, the next step performance analysis which includes analysis of growth performance and analysis of the performance of the power map of the creative industries earthenware Kasongan Bantul. The performance of the creative industries value Pottery A is 5.65 (Good), creative industries Pottery B is 6.42 (Good), and the value of the creative industry performance Pottery C is 6.01 (Good). Pottery creative industries that have the highest performance Pottery B is a creative industry, creative industry next pottery C and A. Keywords: Performance, Performance Measurement, Creative Industries, pottery, Kasongan A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Industri kreatif telah banyak berkembang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di daerah Kasongan. Kasongan merupakan nama suatu daerah wisata di kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan industri kreatifnya berupa hasil kerajinan gerabah. Industri kreatif gerabah pada dasarnya merupakan kategori industri manufaktur yang memproses input menjadi output (produk/barang). Salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu industri adalah faktor kinerja, artinya meningkatkan kinerja berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Masalah kinerja bukan hanya penting bagi perusahaan menengah ke atas maupun perusahaan besar, tetapi juga penting bagi Usaha Kecil Mengengah (UKM) seperti industri kreatif gerabah di wilayah Kasongan. Kelancaran proses bisnis dan kemajuan usaha tidak terlepas dari peran kinerja itu sendiri. Tanpa kinerja maka matilah proses bisnis tersebut. Untuk mengevaluasi kondisi suatu industri kreatif pada JURNAL ANGKASA 173

Yusrin Zabidi, Suhardiwarno saat ini, maka industri kreatif tersebut perlu untuk melakukan pengukuran kinerja secara baik dan benar. Dalam penelitian Dosen Pemula saya Tahun 2013 dengan judul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Multi Kriteria Industri Kreatif Gerabah Kasongan diperoleh hasil suatu sistem pengukuran kinerja yang siap pakai yang meliputi indikator kinerja beserta formula dan lembar kerja pengukuran kinerja. Implementasi dari sistem pengukuran kinerja yang terbentuk berupa pengukuran dan analisis kinerja belum dilakukan dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, penelitian kali ini merupakan kelanjutan dari penelitian tersebut, dimana peneliti mencoba untuk mengimplementasikan sistem pengukuran kinerja yang telah terbentuk tersebut dengan cara melakukan pengukuran kinerja selama 3 periode untuk 5 industri kreatif gerabah Kasongan Bantul sehingga akan diketahui nilai kinerjanya, apakah baik, sedang atau buruk. Selanjutnya setelah dilakukan pengukuran dan diketahui hasil kinerjanya, langkah berikutnya dilakukan analisis kinerja yang meliputi analisis pertumbuhan kinerja dan analisis peta kekuatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan Bantul. Dari hasil analisis tersebut, nantinya dapat diketahui industri kreatif gerabah mana yang memiliki kekuatan kinerja yang tinggi, sedang maupun yang rendah, sehingga dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah Bantul dalam hal ini Dinas Perindustrian dalam membuat program kerja peningkatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan yang berupa antara lain pelatihan, pembinaan dan pendampingan bagi industri kreatif gerabah Kasongan yang memiliki kinerja rendah guna peningkatan kinerja berkelanjutan. 2. Perumusan Masalah 1. Bagaimana mengukur kinerja industri kreatif gerabah Kasongan, Bantul? 2. Bagaimana nilai kinerja industri kreatif gerabah Kasongan, Bantul? 3. Bagaimana peta kekuatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan, Bantul? 3. Manfaat Penelitian a. Bagi Industri Kreatif Gerabah Kasongan Industri-industri kreatif Gerabah Kasongan dapat mengetahui mengenai potret diri yang berupa kinerja yang dicapai, sehingga dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi guna perbaikan berkelanjutan. b. Bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perindustrian Bantul 174 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING Dinas Perindustrian Bantul dapat melakukan pemetaan kekuatan industri daerah khususnya di wilayah Kasongan Bantul berdasarkan hasil kinerja yang dicapai oleh tiaptiap industri kreatif Gerabah Kasongan, sehingga dapat diketahui perusahaan/industri kreatif mana yang memiliki kinerja bagus, sedang dan rendah. Hasil pemetaan kekuatan industri ini dapat digunakan sebagai pedoman Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perindustrian Bantul untuk membuat program kerja guna meningkatkan kekuatan industri kreatif Gerabah Kasongan Bantul, seperti program pendampingan, pelatihan guna peningkatan kinerja. B. METODOLOGI PENELITIAN Data-data yang dibutuhkan berupa nilai indikator kinerja, yaitu: 1. KPI 1 : Tingkat pertumbuhan penjualan 2. KPI 2 : Tingkat penggunaan investasi 3. KPI 3 : Tingkat pertumbuhan pelanggan 4. KPI 4 : Tingkat kepuasan pelanggan 5. KPI 5 : Tingkat pemenuhan keluhan pelanggan 6. KPI 6 : Persentase produk cacat 7. KPI 7 : Jumlah produk baru 8. KPI 8 : Tingkat kepuasan kerja 9. KPI 9 : Tingkat produktivitas karyawan JURNAL ANGKASA 175

Yusrin Zabidi, Suhardiwarno Bagan Alir Penelitian sebagai berikut: Mulai Penentuan objek Penelitian Identifikasi masalah dan tujuan penelitian PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA Pengukuran Kinerja Berdasarkan Sasaran Dengan Menggunakan Omax (sistem pengukuran kinerja yang telah terbentuk dalam penelitian saya sebelumnya : 1. Menetapkan kriteria 2. Perhitungan indikator kinerja 3. Pengukuran kinerja standar 4. Penetapan sasaran akhir 5. Penetapan bobot kriteria kinerja 6. Pembentukan mastrik sasaran 7. Penentuan nilai aktual 8. Penentuan skor aktual 9. Penentuan nilai kinerja tiap indikator kinerja 10. Penentuan indikator pencapaian ANALISIS KINERJA Analisis kekuatan kinerja tiap industri kreatif gerabah kasongan PERENCANAAN KINERJA Usulan perbaikan untuk peningkatan kinerja KESIMPULAN Selesai Gambar 1. Bagan Alir Penelitian 176 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING C. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Contoh Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tabel 1. Nilai Kinerja 3 Industri Kreatif Tiap KPI KPI Industri Kreatif A Industri Kreatif B Industri Kreatif C Nilai % Status Nilai % Status Nilai % Status Kinerja Pencapaian Kinerja Pencapaian Kinerja Pencapaian Target Target Target 1 0,60 40% Sedang 1,05 70% Baik 0,75 50% Sedang 2 1,04 70% Baik 1,34 90% Baik 1,04 70% Baik 3 0,96 80% Baik 1,08 90% Baik 0,72 60% Baik 4 0,36 30% Sedang 0,36 30% Sedang 0,71 60% Baik 5 0,60 60% Baik 0,60 60% Baik 0,80 80% Baik 6 0,77 80% Baik 0,67 70% Baik 0,58 60% Baik 7 0,27 30% Sedang 0,27 30% Sedang 0,27 30% Sedang 8 0,54 60% Baik 0,54 60% Baik 0,54 60% Baik 9 0,51 60% Baik 0,51 60% Baik 0,60 70% Baik Berdasarkan tabel di atas, industri kreatif A memiliki 3 KPI yang berkinerja sedang dan 6 KPI yang berkinerja baik. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai berada diatas standar. Industri kreatif B memiliki 2 KPI yang berkinerja sedang dan 7 KPI yang berkinerja baik. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai berada diatas standar. Industri kreatif C memiliki 2 KPI yang berkinerja sedang dan 7 KPI yang berkinerja baik. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai berada diatas standar. JURNAL ANGKASA 177

Yusrin Zabidi, Suhardiwarno Tabel 2. Total Kinerja 3 Industri Kreatif Industri Kreatif Total Kinerja Status Kinerja A 5,65 Baik B 6,42 Baik C 6,01 Baik Berdasarkan tabel di atas, ketiga industri kreatif gerabah memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang tertinggi dimiliki oleh industri kreatif B, dan diurutan selanjutnya adalah industri kreatif C dan A. 2. Perencanaan Kinerja Untuk industri kreatif A, KPI yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah KPI yang memiliki kinerja sedang, yaitu KPI 1, 4 dan 7. Rencana kinerja yang harus dilakukan adalah meningkatkan penjualan, meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, meningkatkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk di industri kreatif A. Untuk industri kreatif B, KPI yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah KPI yang memiliki kinerja sedang, yaitu KPI 4 dan 7. Rencana kinerja yang harus dilakukan adalah meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, meningkatkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk di industri kreatif B. Untuk industri kreatif C, KPI yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah KPI yang memiliki kinerja sedang, yaitu KPI 1 dan 7. Rencana kinerja yang harus dilakukan adalah meningkatkan meningkatkan penjualan, meningkatkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk di industri kreatif C. Peningkatan kinerja bagi industri kretaif Gerabah Kasongan Bantul dapat juga dilakukan dengan dukungan dari pemerintah Bantul melalui program pemberian pelatihan pengembangan produk, peningkatan kualitas produk dan pelatihan layanan prima, memfasilitasi industri kreatif dalam menciptakan produk-produk yang inovasi dan menarik. 178 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING Selain itu juga Pemerintah Bantul dapat mempromosikan industri kreatif gerabah Kasongan secara lokal, nasional dan internasional. D. KESIMPULAN 1. Nilai kinerja dari industri kreatif Gerabah A adalah 5,65 (Baik), industri kreatif Gerabah B adalah 6,42 (Baik), dan nilai kinerja industri kreatif Gerabah C adalah 6,01 (Baik). 2. Industri kreatif Gerabah yang memiliki kinerja tertinggi adalah industri kreatif Gerabah B, selanjutnya industr kreatif Gerabah C dan A. DAFTAR PUSTAKA Albert H.C. Tsang, 1999, Measuring maintenance performance: a holistic approach, International Journal of Operations & Production Management, Vol. 19 No. 7, # MCB University Press, 0144-3577, pp. 691-715. Charles Parket, 2000, Performance Measurement, Work Study, Volume 49 Number 2, MCB University Press, ISSN 0043-8022, pp 63-66 Kaplan, Robert S. Norton, David P, 1996, The Balanced Scorecard Translating Strategy Into Action, Harvard Business School Press, Boston Miller, A, 1998,Strategic Management :third edition, Irwin McGraw Hill, USA Proceeding Seminar Nasional Dua Hari : Performance Management, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Industri ITS beserta Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Jakarta 30 31 Maret 2000 Rowena Cullen, August 1999Does performance measurement improve organisational effectiveness? A postmodern analysis, Performance Measurement and Metrics Vol. 1, No. 1, Aslib, The Association for Information Management. Simons, Robert, 2000, Performance Measurement and Control System for Implementing Strategy, Prentice Hall Suwignjo P, Penilaian Kinerja, Program Pascasarjana, ITS, 2000b JURNAL ANGKASA 179

Yusrin Zabidi, Suhardiwarno 180 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015