EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X
|
|
- Susanto Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X Ni Wayan Omni Sanisya Uttami 1, Amelia Kurniawati 2, Ika Arum Puspita 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Institut Teknologi Telkom, Bandung omnisanisyauttami@gmail.com (korespondensi) Abstract One of company that has implemented knowledge management in their management practices is Bank X. With a huge invest for implementing knowledge management, it is a critical thing for Bank X to evaluate their knowledge management. Evaluation process that has done in this research involves evaluating knowledge management performance using knowledge management balanced scorecard from human capital perspective. The evaluation produces 42 successful indicators that influence the company s knowledge management performance. From the AHP method, the dimension that have the highest weight in human capital perspective are attitude and motivation (23,77%), employee engagement (17,26%), performance (12,57%), competence (11,58%), leadership practices (8,95%), improvement system (7,44%), intellectual agility (6,53%), knowledge accessibility (6,03%), and workforce optimization (5,91%). The value of knowledge management performance based on human capital perspective in Bank X entirely in 2011 is 4,3476 with very good criteria. Keywords: Human capital, knowledge management performance, balanced scorecard 1. PENDAHULUAN Menurut Du plessis [1] dunia bisnis saat ini telah memasuki era saat knowledge menjadi faktor penting dan penentu keberhasilan dalam persaingan. Perusahaan yang dianggap kompetitif adalah perusahaan yang mampu dan senantiasa berusaha secara konsisten menciptakan pengetahuan, menyebarkannya ke seluruh organisasi, dan mengaplikasikannya dalam produk perusahaan. Bank X merupakan salah satu perusahaan yang telah menerapkan KM dalam praktik manajemennya. Bank X memiliki unit khusus yang menangani KM dalam perusahaan yang disebut dengan Learning Center Group. Hingga 2009, Bank X telah memiliki 186 modul pembelajaran e-learning untuk sekitar karyawan yang tersebar lebih dari 600 cabang di seluruh Indonesia. Dalam mengimplementasikan strategi KM secara efektif dan menjadi perusahaan yang berbasis knowledge, nampaknya sudah menjadi prasyarat mutlak untuk kesuksesan Bank X. Namun, menurut Tobing (2007) implementasi KM yang selalu menyerap alokasi sumber daya yang cukup signifikan, mengakibatkan para stakeholder perusahaan menuntut adanya kontribusi dari KM terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Kontribusi tersebut diharapkan dapat direpresentasikan oleh indikator-indikator yang dapat diukur, sehingga KM dapat dikelola dan dioptimalkan untuk pencapaian tujuan bisnis perusahaan. Kinerja knowledge management dapat diukur dari intangible asset atau Intellectual Capital (IC) yang dimiliki oleh perusahaan. Stewart (2001, dalam Tobing, 2007) mendefinisikan IC sebagai knowledge yang mentransformasikan material dasar perusahaan dan membuatnya memiliki nilai lebih. IC diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu human capital, organizational capital dan customer capital. Sangkala [5] menyatakan Bila di era industri orang disebut sebagai human resources sama seperti resources yang lain, maka di era knowledge, orang disebut sebagai human capital dan dianggap sebagai company most important assets. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap Human Capital Perspective untuk dapat mengetahui hubungan penerapan KM dengan kinerja perusahaan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Knowledge Management Malhotra [3] mendefinisikan knowledge management sebagai isu-isu kritis dari adaptasi, kebertahanan hidup, dan kompetensi suatu organisasi untuk menghadapi perubahan lingkungan yang tidak menentu. Wujud utamanya organisasi Evaluasi Kinerja Knowledge...(Ni Wayan Omni SU, et al.) 5
2 melakukan suatu proses untuk mencari kombinasi sinergis dari pemrosesan data, kapasitas pengolahan informasi, melalui teknologi informasi dan kemampuan kreatif dan inovatif dari manusianya Knowledge Management Balanced Scorecard Pendekatan BSC yang serbaguna dan ini dapat dimodifikasi untuk KM. Untuk tujuan pengukuran hasil KM, Tiwana [6] mengajukan pengganti perspektif Kaplan dan Norton, yaitu sebagai berikut : 1. Perspektif financial: apakah investasi di dalam KM memperoleh keuntungan finansial pada neraca? 2. Perspektif human capital: apakah kinerja karyawan lebih baik dan lebih berbagi? 3. Perspektif customer capital: sudah baikkah hubungan dengan pelanggan, prospeknya semakin meningkat, dan mendatangkan pelanggan baru sebagai akibat pelaksanaan KM? 4. Perspektif organizational capital: apakah saat ini memiliki proses yang paling baik, kapabilitas yang sangat berbeda, kemampuan yang sangat hebat untuk melakukan inovasi dengan lebih cepat daripada pesaing melalui KM? strategy berdasarkan perspektif tersebut berupa nilai kinerja knowledge management perusahaan yang kemudian akan dievaluasi untuk memberikan usulan perbaikan knowledge management untuk human capital perusahaan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengukuran Kinerja KM Dimensi competence memiliki nilai 4,6729 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi competence dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. indikator dimensi competence yang berpendidikan pra kuliah yang berpendidikan diploma yang berpendidikan sarjana yang berpendidikan pasca sarjana METODOLOGI PENELITIAN Proses evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengukuran kinerja knowledge management dengan menggunakan metode knowledge management balanced scorecard dengan fokus penelitian pada perspektif human capital. Proses pengukuran kinerja knowledge management Bank X diawali dengan penjabaran visi, misi, dan strategi perusahaan ke dalam sasaran strategis, faktor kunci penentu sukses, dan indikator keberhasilan tiap dimensi human capital yaitu dimensi competence, improvement system, intellectual agility, performance, attitude and motivation dari Engström, dan Westnes [2] yang didasari oleh kriteria survei MAKE awards, serta dimensi leadership practices, employee engagement, knowledge accessibility, dan workforce optimization dari Pickett [4]. Proses selanjutnya adalah pembobotan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) kemudian pengukuran kinerja knowledge management ditinjau dari perspektif human capital. Hasil dari pengukuran kinerja knowledge management Dimensi improvement system memiliki nilai 4,3549 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi improvement system dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. indikator dimensi improvement system Jumlah pelatihan yang diikuti dalam satu Investasi untuk pelatihan selama satu Jumlah program CoP yang diadakan setiap Dimensi intellectual agility memiliki nilai 4,0174 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi intellectual agility dapat dilihat pada Tabel 3. 6 Evaluasi Kinerja Knowledge...(Ni Wayan Omni SU, et al.)
3 Tabel 3. indikator dimensi intellectual agility yang mengikuti pelatihan dalam satu yang mengikuti program CoP Jumlah akses e- leaming tiap Jumlah karya tulis yang dihasilkan karyawan Jumlah inovasi tingkat nasional yang dihasilkan Dimensi performance memiliki nilai 5,0000 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi performance dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. indikator dimensi performance Human Capital Value Added Human Capital Return on Investment Revenue Factor Dimensi attitude and motivation memiliki nilai 3,4766 dengan kategori baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi attitude and motivation dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. indikator dimensi attitude and motivation Indeks kepuasan kerja karyawan Persentase turnover karyawan tiap Jumlah karyawan yang memperoleh reward yang berkaitan dengan proses pembelajaran Dimensi leadership practices memiliki nilai 4,5050 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi leadership practices dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. indikator dimensi leadership practices Persentase kehadiran leader pada sharing session dalam satu memberikan coaching kepada karyawan dalam satu memberikan mentoring kepada karyawan dalam satu mengikuti pelatihan leadership dalam satu menjadi pembicara di dalam perusahaan dalam satu Persentase reward yang diberikan perusahaan kepada leader dalam satu Dimensi employee engagement memiliki nilai 4,5737 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi employee engagement dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. indikator dimensi employee engagement Persentase kesesuaian antara kompetensi dengan job assignment yang dipromosi dalam satu yang dimutasi dalam satu Persentase kenaikan insentif yang diterima karyawan tiap Jumlah tunjangan kesejahteraan yang diterima karyawan dalam satu Jumlah waktu kerja normal karyawan dalam satu Jumlah waktu kerja lembur karyawan dalam satu Evaluasi Kinerja Knowledge...(Ni Wayan Omni SU, et al.) 7
4 Dimensi knowledge accessibility memiliki nilai 4,6367 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi knowledge accessibility dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. indikator dimensi knowledge accessibility Persentase kesesuaian modul e-learning dengan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan Jumlah pekerjaan yang dilakukan karyawan lintas departemen Persentase keberhasilan pekerjaan lintas departemen Jumlah sharing session yang diadakan dalam satu yang mengikuti sharing session dalam satu Dimensi workforce optimization memiliki nilai 4,9568 dengan kategori sangat baik. Penjabaran nilai indikator untuk dimensi workforce optimization dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. indikator dimensi workforce optimization Jumlah perubahan ketetapan dan peraturan dalam perusahaan Persentase standard operational procedures yang dimiliki untuk setiap kegiatan / aktivitas kerja dalam perusahaan Persentase kesesuaian pelaksanaan tugas dengan standard operational procedures yang ada Persentase jabatan kosong yang berhasil diisi melalui proses rekruitasi karyawan tiap Jumlah pegawai tetap Jumlah pegawai outsourcing Kinerja knowledge management Bank X dari sisi human capital dihitung dengan menjumlahkan hasil perkalian antara bobot dengan nilai dimensi untuk tiap dimensi human capital. Hasil pengukuran kinerja knowledge management perspektif human capital Bank X dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil pengukuran kinerja knowledge management dari perspektif human capital No Dimensi Bobot Dimensi Dimensi Kinerja 1 Competence 11.58% Improvement System 7.44% Intellectual Agility 6.53% Performance 12.57% Attitude and Motivation 23.77% Leadership Practices 8.95% Employee Engagement 17.26% Knowledge Accessibility 6.03% Workforce Optimization 5.91% Kinerja Secara Keseluruhan Kriteria Sangat Baik 4.2. Rekomendasi Agar analisis dan rekomendasi yang dihasilkan lebih tajam maka perbaikan kinerja knowledge management pada penelitian ini difokuskan pada indikator yang memiliki bobot yang tinggi dengan nilai kinerja yang rendah. Selain itu, penelitian ini juga difokuskan pada indikator-indikator keberhasilan yang memiliki peluang diadakannya perbaikan yang dapat diimplementasikan. Adapun indikatorindikator yang menjadi sasaran perbaikan adalah: 1. Jumlah karyawan yang memperoleh reward yang berkaitan dengan proses pembelajaran. 2. yang mengikuti pelatihan selama se. 3. yang mengikuti sharing session dalam satu. 4. yang mengikuti program CoP. 5. mengikuti pelatihan leadership dalam satu. 6. Jumlah pelatihan yang diadakan dalam satu. 8 Evaluasi Kinerja Knowledge...(Ni Wayan Omni SU, et al.)
5 7. Jumlah program CoP yang diadakan dalam satu. 8. menjadi pembicara di dalam perusahaan dalam satu. 9. Jumlah sharing session yang diadakan dalam satu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan serta kemungkinan diadakannya perbaikan untuk diimplementasikan pada dasarnya mengarah pada program pelatihan, sharing session, CoP, dan pelatihan leadership yang diadakan, serta reward yang diterima karyawan sebagai bentuk penghargaan atas partisipasinya dalam proses pembelajaran. Rencana aksi yang pertama terkait dengan peningkatan fasilitas dan stimulus aktivitas belajar, yaitu peningkatan kegiatan pelatihan, sharing session, community of practice, dan pelatihan leadership. Rencana aksi yang kedua terkait dengan sistem reward untuk aktivitas belajar, yaitu penerapan sistem akumulasi poin dan intangible reward. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian pengukuran kinerja KM perspektif human capital Bank X dengan menggunakan metode knowledge management balanced scorecard, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kinerja knowledge management perspektif human capital Bank X secara keseluruhan yang diukur berdasarkan indikator-indikator keberhasilan tiap dimensinya memiliki nilai sebesar 4,3476 dimana nilai kinerja tersebut merupakan pencapaian kinerja dengan kriteria sangat baik. 2. Dengan mengacu pada hasil pengukuran kinerja KM perspektif human capital Bank X dengan menggunakan metode knowledge management balanced scorecard maka rencana aksi perbaikan human capital yang direkomendasikan kepada Bank X antara lain: a. Fasilitasi dan stimulus aktivitas belajar seperti pelatihan, sharing session, community of practices, dan pelatihan leadership. b. Pembentukan sistem reward untuk aktivitas belajar berupa sistem poin dan intangible reward. Saran berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Bank X. a. Bank X diharapkan dapat mengimplementasikan rekomendasi rencana aksi perbaikan berdasarkan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja KM perusahaan perspektif human capital. b. Bank X diharapkan dapat melakukan pengukuran kinerja KM perspektif human capital dengan menggunakan metode knowledge management balanced scorecard secara periodik setiap nya sehingga pencapaian visi, misi, dan strategi KM perusahaan dapat dipantau secara berkelanjutan. c. Bank X diharapkan dapat menyediakan fasilitas pendukung yang dibutuhkan dalam penerapan pengukuran kinerja KM perspektif human capital dengan menggunakan metode knowledge management balanced scorecard seperti penginventarisan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam pengukuran, penyediaan software yang berkaitan dengan pengukuran, dan lain-lain. 2. Bagi penelitian selanjutnya. Perlu adanya penelitian dengan metode dan lokasi penelitian yang sama untuk perspektif yang lain dalam knowledge management balanced scorecard yaitu perspektif customer capital, perspektif organizational capital, dan perspektif financial capital. DAFTAR PUSTAKA [1] Du Plessis,M The role of knowledge management in innovation. Journal of Knowledge Management. Vol. 11 Iss: 4, pp [2] Engström, Truls E.J., Petter Westnes, and Siren Furdal Westnes "Evaluating Intellectual Capital in the Hotel Industry". Journal of Intellectual Capital Vol. 4 No. 3, 2003, pp [3] Malhotra, Y Integrating Knowledge Management Technologies In Organizational Business Processes: Getting Real Time Enterprises To Deliver Real Business Performance. Journal Of Knowledge Management Vol. 9 No. 1. [4] Pickett, Lie "Optimizing Human Capital: Measuring What Really Matters".Industrial and Commercial Training. Vol. 37 No. 6,2005, pp [5] Sangkala Knowledge Management : Suatu Pengantar Memahami Bagaimana Evaluasi Kinerja Knowledge...(Ni Wayan Omni SU, et al.) 9
6 Organisasi Mengelola Pengetahuan sehingga Menjadi Organisasi yang Unggul. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. [6] Tiwana, Amrit The Knowledge Management Toolkit: Practical Techniques for Building A Knowledge Management System. New Jersey : Pretince Hall PTR. 10 Evaluasi Kinerja Knowledge...(Ni Wayan Omni SU, et al.)
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD DESIGN OF PERFORMANCE MEASURMENT DIVISION OF HUMAN RESOURCE SCORECARD AT XYZ COMPANY BY USING
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,
ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciBalanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.
Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya kinerja perusahaan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan persaingan. Ditambah lagi dengan adanya era pasar bebas, menuntut setiap perusahaan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this thesis are to test and prove that good performance of Horison Hotel Bandung if applying the concept of Balanced Scorecard. The research method used by the author is descriptive
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciPerancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia
Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi
Lebih terperinciAdapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan
-1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciKata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard
ABSTRAK IRAWATI KUSUMA WARDANI. A 311 05 652. Analisis Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Balanced Scorecard Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar. (dibimbing oleh Drs. H. Amiruddin, M.Si,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan manajemen yang efektif pada setiap proses bisnis di dalam sebuah perusahaan menjadi sangatlah penting.
Lebih terperinci17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur
Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: balanced scorecard, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang besar dalam hal pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara bank
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2010 sampai dengan 2014 (Gambar 1.1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 262-275 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA I Made Wisnawa Arimbawa 1 I G.A.M Asri Dwija Putri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai
Lebih terperinciPENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA
PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera
Lebih terperinciTerima kasih kepada para peserta Indonesia Human Capital Study 2014 atas partisipasi dan kepercayaannya kepada kami dalam penyelenggaraan studi ini.
General Report Daftar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Peserta Hasil Studi o Human Capital Index o Net Promoter Score o Human Capital Score o Model of Employee Opinion o Human Capital Initiatives
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif disertai dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kapabilitas suatu perusahaan tidak dapat dicapai hanya
Lebih terperinciPerformance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA
Performance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA Where Do You Begin Implementing Performance Management? Implement performance management is a series of
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.03 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar
Lebih terperinciPenilaian Knowledge Management System Readiness Di Perusahaan G Berdasarkan Faktor People, Process, Dan Technology
Penilaian Knowledge Management System Readiness Di Perusahaan G Berdasarkan Faktor People, Process, Dan Technology Nur Zahra Afifah 1) Dr. Luciana Andrawina 2) Amelia Kurniawati, ST., MT 3) Program Studi
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek keuangannya saja. Masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak membuat pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menjadi terpuruk, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir ini, menyebabkan ketergantungan terhadap impor semakin besar. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada umumnya pengukuran kinerja yang dilakukan oleh suatu badan usaha hanya berorientasi pada jangka pendek dan mengandung tingkat subyektivitas yang tinggi. Di samping
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sampai saat ini, pengukuran kinerja tradisional masih berfokus pada aspek financial, melalui pencapaian tujuan financial seperti maksimalisasi net profit dan minimisasi biaya. Padahal saat ini,
Lebih terperinciMengukur dan Meningkatkan Kinerja Teknologi Informasi Melalui Balance Scorecard. Hari Mantik
Mengukur dan Meningkatkan Kinerja Teknologi Informasi Melalui Balance Scorecard Hari Mantik Abstrak Balance Scorecard (BSC) merupakan suatu sistem manajemen yang secara strategis dikembangkan untuk mengukur
Lebih terperinciPERANCANGAN BALANCED SCORECARD LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE GROWTH DI PT. YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFACTURING BALI
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE UNTUK MENCAPAI SUSTAINABLE GROWTH DI PT. YAMAHA INDONESIA MOTOR MANUFACTURING BALI Wenny Yohanes Jurusan Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi setiap organisasi harus siap mengikuti perubahan agar tidak tertinggal dan dapat bersaing, salah satunya adalah dengan peningkatan kualitas.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins dalam buku Teori Organisasi, teori organisasi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PABRIK GULA GENDING PROBOLINGGO Oleh Munifah Teknik Industri UNS ABSTRAKSI Pabrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, sektor bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan berubah menjadi sangat ketat. Persaingan tersebut
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi semua manusia karena setiap aktivitas manusia pasti memerlukan air bersih. Tersedianya air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank Perkreditan Rakyat Danatama Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR Pundi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciKeywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.
ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially
Lebih terperinciDa?ar Isi Dunamis Human Capital This document is confiden:al and intended for internal use only.
General Report Da?ar Isi Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Metodologi Demografi Hasil Studi: - Human Capital Index - Net Promoter Score - Human Capital Score - Human Capital Ini7a7ves Pendahuluan Dunamis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat kini yang semakin menginginkan kenyamanan berbelanja, kepastian harga, dan keanekaragaman kebutuhan dalam satu
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciStrategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.
Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%
BAB V ANALISA DATA 5.1 Perspektif Keuangan Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2% yang diperoleh dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari perspektif
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE
PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan
43 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan menuju era informasi yang serba cepat sehingga tercipta kondisi
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PT KOPEGTEL BATAM CEMERLANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2974 RANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PT KOPEGTEL BATAM CEMERLANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PERFORMANCE
Lebih terperinciPEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Pendahuluan Dwi Sulisworo 1 dan Sari Nurmaningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di Kota Bandung, dari hotel non-bintang sampai hotel berbintang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam industri sangat ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan perdagangan di Indonesia semakin pesat. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan
Lebih terperinci