Status resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah. Jepang Kode bahasa ISO 639-1 ja ISO 639-2 jpn SIL JPN



dokumen-dokumen yang mirip
PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

Pengantar Belajar Bahasa Jepangi

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

Pergi kemana? どこへ行きますか

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Berapa Harganya? いくらですか

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB II LANDASAN TEORI

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Penerapan Linear Congruent Method Pada Game Edukasi Tebak Huruf Hiragana Dan Katakana Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INTRODUCTORY JAPANESE. SESSION 12 SESSION 13 Japanese Course にほんご日本語のコース

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sehubungan dengan aplikasi yang akan dikerjakan memiliki kaitan dengan intelegensia

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran Huruf

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB IV KESIMPULAN. Kosakata yang dijadikan data analisis merupakan kosakata dengan cara baca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

3. Bahasa Jepang

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi?

学習内容 Isi Pengajaran. 教材 Alat Bantu 挨拶 10 復習

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

Nurul Laili Nailul Fauziyah. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Sastra, Unipdu Jombang Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Semua kegiatan yang kita lakukan di dunia ini memerlukan metode yang

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Transkripsi:

Bahasa Jepang Dituturkan di: Jepang, Guam, Kepulauan Marshall, Palau, Taiwan Wilayah: Asia Timur, Oseania Jumlah penutur: 127 juta Urutan ke: 8 Klasifikasi rumpun bahasa: Tidak diklasifikasikan Jepanik Jepang Status resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah Jepang Kode bahasa ISO 639-1 ja ISO 639-2 jpn SIL JPN Lafaz vokal Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, /ɯ/, /e/, dan /o/. Lafaz vokal bahasa Jepang mirip bahasa Indonesia. Contohnya: /a/ seperti "bapa" /i/ seperti "ibu" /u/ seperti "urut" /e/ seperti "esok" /o/ seperti "obor" [sunting] Tulisan bahasa Jepang

Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China ( 漢 字 /kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri. Tulisan Jepang terbagi kepada tiga: aksara Kanji ( 漢 字 ) yang berasal dari China aksara Hiragana (ひらがな) dan aksara Katakana (カタカナ); keduanya berunsur daripada tulisan kanji dan dikembangkan pada abad kedelapan Masehi oleh rohaniawan Buddha untuk membantu melafazkan karakter-karakter China. Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu, ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji. Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang. [sunting] Kana Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing: A Ka Sa Ta Na Ha Ma Ya Ra Wa N' I Ki Shi Chi Ni Hi Mi (i) Ri (i) U Ku Su Tsu Nu Hu Mu Yu Ru (u) E Ke Se Te Ne He Me (e) Re (e) O Ko So To No Ho Mo Yo Ro Wo Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me(mata), ki (pohon) ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang. [sunting] Kanji

Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang. Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyoo Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyomi(adaptasi dari cara baca China) dan Kunyomi(cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan kunyomi. [sunting] Tanda baca Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan tanda seru di akhir kalimat. Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang: ( 句 点 /kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri kalimat. ( 読 点 /toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca [sunting] Angka dan Sistem Penghitungan Bangsa Jepang pada jaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada jaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea dan sampai ke Jepang. Berikut adalah angka-angka mereka dari 0 sampai 10,100,1000 dan 10 000: 〇 一 二 三 四 五 六 七 ハ 九 十 百 千 万 "rei,ichi,ni,san,shi/yon,go,roku,shichi/nana,hachi,kyuu/ku,jyuu,hyaku,se n,man" Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab/Latin mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya kegunaan angka Tionghoa ini. Dalam pengunaannya di Bahasa Jepang, dan untungnya juga agak mirip di bahasa Indonesia, angka-angka ini tidak bisa digunakan seperti itu saja

untuk menyatakan sebuah jumlah dari sebuah barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama jenis barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbedabeda, maka satu hal yang harus dilakukan adalah menghafalkan cara angkaangka ini bergabung dengan satuannya. 1. BARANG cara menghitung barang dilihat dari bentuk dan ukurannya 1.1. Barang secara umum (sepadan dengan berapa buah) (Kanji 一 つ 二 つ,...) Misal: いくつ?(ikutsu?),berapa banyak?: 1 buah ひとつ(hitotsu) 2 buah ふたつ(futatsu) 3 みっつ (mittsu) 4 よっつ (yottsu) 5 いつつ (itsutsu) むっつ (muttsu) ななつ (nanatsu) やっつ (yattsu) ここのつ (kokonotsu) とお (too). digunakan untuk menghitung jumlah buah, dan barang barang yang "umum"/ biasa, tidak termasuk kategori yang lainnya. 1.2. Barang Panjang (sepadan dengan berapa botol,batang,drum,kaleng dll. yang mempunyai bentuk silinder/ tabung) (satuan dalam kanji 一 本 二 本,...) Misal: Berapa banyak? なんぼん?(nanbon?): 1 いっぽん(ippon) 2 にほん(nihon) 3 さんぼん(sanbon) 4 よんほん(yonhon) 5 ごほん(gohon) 6 ろっぽん(roppon) 7 ななほん(nanahon) 8 はっぽん(happon) 9 きゅうほん(kyuuhon) 10 じゅっぽん(jyuppon). dapat dipakai untuk menghitung jumlah pensil, botol, pohon. 1.3. Barang Tipis (sepadan dengan berapa helai, lapis, lembar) ( 一 枚 二 枚,...) Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan まい(mai) sebagai akhiran, Misal: berapa banyak? なんまい?(nanmai?) 1 lembar いちまい(ichimai),dst. Bisa digunakan untuk menghitung jumlah kertas, baju, perangko, dan bahkan pizza! dan beda tipis lainnya. 1.4. Barang Besar (sepadan dengan berapa buah) (Satuan Kanji 一 大 二 大,...) Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan だい(dai) sebagai akhiran, Misal :Berapa banyak? なんだい? (nandai?) 1 buah いちだい (ichidai),dst. Bisa digunakan untuk menghitung jumlah barang elektronik yang besar, atau barang besar pada umunya, seperti televisi, kulkas, rumah, mobil dan sebagainya 2. MAKHLUK HIDUP 2.1. Manusia (sepadan dengan berapa orang) (Satuan tertulis dengan Kanji 一 人 二 人 ) untuk mengucapkan seorang ひとり(hitori), dua orang

ふたり(futari) dan seterusnya setelah itu hanya perlu menggunakan angka biasa ditambahi satuan にん(nin) Misal: Berapa banyak orang? なんにん?(nannin?) 3 orang さんにん(sannin) 7 orang しちにん(shichinin) [sunting] Tata Bahasa Pola kalimat dalam Bahasa Jepang seperti Bahasa Inggris, misalnya: akai kuruma red car mobil merah dimana akai adalah merah dan kuruma adalah mobil Pada prakteknya, kata kerja dalam Bahasa Jepang selalu berada di akhir kalimat, misalnya: Hon wo yomimasu membaca buku dimana hon adalah buku dan yomimasu adalah membaca (dari yomu=baca) Pada Bahasa Jepang, tidak selalu disebutkan subyeknya, Walaupun kata kata tersebut ada, yang terlihat seperti contoh diatas. Bila dimasukkan, akan menjadi seperti ini: Watashi wa hon wo yomimasu Saya membaca buku [sunting] Kata Sifat Pengunaan kata sifat di dalam Bahasa Jepang kadang-kadang dapat memusingkan, namun penjelasan dibawah ini mungkin cukup untuk memahami sebagian dari rumus-rumus dan hukum-hukum pengunaannya di Bahasa Jepang yang benar. Di dalam Bahasa Jepang, terdapat tiga buah jenis kata sifat, kata sifat な(na) dan kata sifat い(i). jenis kata sifat ketiga/ kata sifat asli sangatlah sedikit jumlahnya. Dua jenis kata sifat yang paling umum ini dipisah menjadi dua jenis karena PADA UMUMNYA mereka berakhir dengan huruf hiragana yang sesuai,い(i) atau な(na) pada bentuk dasarnya, dan apabila disambung pada suatu kata PASTI AKAN diakhiri dengan hiragana tersebut. Misalmisal (kata-kata diberi spasi untuk pemudahan pembacaan, dan dalam

penulisan hiragana dan kanji) misal kata sifat い (i): あかるい へや / 明 るい 部 屋 (akarui heya) kamar yang terang misal kata sifat な (na): ゆうめいな やま / 有 名 な 山 (yuumeina yama) gunung yang terkenal Salah satu perkecualian terdapat di dalam kata-kata seperti きれい(kirei) yang berarti rapih, atau indah (kanji untuk rapih dan indah adalah berbeda),べんり(benri), mudah dipakai, dan banyak lagi kata sifat な(na) yang nampaknya berakhiran huruf い(i). Mereka sebenarnya adalah kata sifat な(na). Kesalahan dalam membedakan jenis kata sifat dapat membuat suatu kalimat menjadi rusak. Untungnya kebanyakan kata sifat di Bahasa Jepang termasuk ke dalam kategori kata sifat い(i). misal perkecualian kata sifat な (na): 桜 は 綺 麗 な 花 です / さくらは きれいな はな です(sakura wa kireina hana desu) Sakura adalah bunga yang indah Warna-warna di dalam Bahasa Jepang masuk kategori kata sifat い (i), karena itu, apabila digunakan akan berakhir dengan huruf い (i). Pada pemakaiannya pun 2 jenis kata sifat ini akan menjadi sangat berbeda, apabila dimasukkan dalam suatu kata negatif, atau dalam (past tense) akhirannya tidak boleh sama. Pengunaan dalam bentuk negatifnya Misal kata sifat い(i)negatif : akhiran くない(kunai) menggantikan huruf い(i) di kata sifat awal. Misal : Kata awal むずかしい(muzukashii),sulit. Bentuk negatif むずかしくない(muzukashikunai),tidaklah sulit. Pengunaan : にほんごはむずかしくないです/ 日 本 語 は 難 しくないです (nihongo wa muzukashikunai desu) Bahasa Jepang tidaklah sulit. Misal kata sifat な(na) negatif: akhiran ではありません(dewa arimasen) ditambahkan setelah kata sifat awal dimasukkan. Misal : Kata awal しずか(shizuka),sepi. Awal+bentuk negatif しずかではありません(shizuka dewa arimasen), tidaklah sepi. Pengunaan : あのこうえんはしずかではありません(ano koen ha shizuka dewa arimasen) taman itu tidaklah sepi. Pengunaan dalam (past tense) TOLONG DIBENARKAN

Misal kata sifat い(i) bentuk (past tense): akhiran かった(katta) menggantikan huruf い(i) di kata sifat awal. Misal kata sifat い(i) past tense DAN negatif: akhiran くなかった menggantikan huruf い(i) di kata sifat awal. Pengunaan 1: がっこうはたのしかったです/ 学 校 はたのしかったです(gakkoo ha tanoshikatta desu),"sekolah telah dinikmati",terjemahan tidak langsung:saya telah berbahagia di sekolah saya Penggunaan 2: おまつりはよくなかったです/お 祭 りは 良 くなかったです(omatsuri ha yokunakatta desu), hari rayanya (yang telah berlalu) tidak berjalan baik Penggunaan 3: へやはきれいではありませんでした/ 部 屋 は 清 潔 ではありませんでした(heya wa kirei dewa arimasendeshita),kamarnya(yang telah dikunjungi) tidaklah rapih. [sunting] Bentuk Sopan Seperti dalam bahasa Jawa, bahasa Jepang memiliki 3 tingkatan: halus, biasa, kasar. Hal ini sering kali dipakai dalam subyek (orang) nya. Contoh: Saya = Watakushi (halus) Aku = Boku (untuk penutur lelaki) atau watashi (untuk lelaki dan perempuan) "Gua" = Ore Anda = Anata (halus) Saudara = Kimi Kau = Omae "Lo" = Temee (diucapkan pada orang yang tidak kita suka, tapi bukan musuh) kau = Kisama (diucapkan pada musuh) Betuk halus yang seringkali kita dengar, diakhiri oleh -gozaimasu Bentuk biasa diakhiri dengan -masu atau -desu Bentuk kasar diakhiri dengan bentuk kamus, juga -da. Biasanya, makin panjang suatu kalimat dalam bahasa Jepang, makin dianggap sebagai kalimat sopan.

[sunting] Akhiran nama Banyak sekali akhiran pada Bahasa Jepang, digunakan untuk menghormati seseorang "menempatkan seseorang pada tempatnya". Digunakan pada akhir nama seperti Tanaka-san, Takashi-sama, dsb -Sama = Pada orang yang kedudukannya jauh lebih tinggi dari pembicara. -Dono = Digunakan pada mentri, kepala daerah, bisa juga berarti tuan. secara literally artinya adalah "istana". PM Jepang dipanggil dengan - Dono -San = paling umum. Diterjemahkan sebagai Mr./Mrs/Ms. dalam Bahasa Inggris. -Kun = Saudara. Digunakan untuk antar rekan kerja atau anak kecil (biasanya laki-laki), dsb -Chan = Sayang. Digunakan untuk panggilan pada anak kecil (perempuan) Selain itu ada yang lain, seperti -tan, -suke, dsb (tidak umum) [sunting] Kekerabatan bahasa Jepang Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia. Selain itu ada pula kemiripan secara tatabahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.