BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Gambar 2.1 Logo Canon Incorporation. Sumber : (

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI PELANGGAN PADA PT. ASKES (PERSERO) KANTOR REGIONAL V JAWA BARAT

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global menuntut setiap perusahaan untuk berinovasi dalam

BAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek ekonomi perubahan

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sebuah hobi yang mahal. Hal ini disebabkan karena untuk

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

KUESIONER. Lampiran 3.1. Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama Anda untuk menjawab pertanyaan di bawah ini dengan lengkap.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dapat terekam dan terus terkenang. Di era kemajuan

BAB VII IMPLIKASI KEBIJAKAN STRATEGI PEMASARAN. tingkat kinerja atribut-atribut Dancow Batita maka dapat dihasilkan implikasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. berbagai teknologi pada saat ini, baik dari teknologi yang sangat sederhana hingga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

DAFTAR LAMPIRAN. Wawancara Terhadap Direktur PT. Sumber Parabola : Bapak Sandy Wiguna. PT. Sumber Parabola pada tahun 1993.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang

KUESIONER PENELITIAN. Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : ),Mahasiswa Universitas Esa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kemajuan teknologi dan informasi semakin berkembang,

98 berpindah merek konsumen pada smartphone dapat terjadi karna pelayanan yang diberikan smartphone Blackberry pada pengguna nya tidak dilayani dengan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE SAMSUNG GALAXY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat ditawar, setiap lapisan masyarakat saat ini sangat. mobile. Dari handphone sampai notebook.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat luas, dimana salah satunya adalah dalam bidang IT.

BAB I PENDAHULUAN. Motor merupakan alat transportasi roda dua yang efisien, efektif dan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan. Bisns Jurusan Manajemen yang berfokus pada Bidang Pemasaran, sedang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR TABEL dan GAMBAR...viii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Posisi) Dalam melakukan manajemen pemasaran, diperlukan suatu analisa untuk mengetahui perihal mengenai segementasi konsumen, target dari konsumen, serta posisi dari produk tersebut di pasar saat ini. Biasanya dikenal dengan istilah STP (Segmentating, Targeting, Positioning). 5.1.1 Segmentation (Segmentasi) Dari tingkatan harga kamera digital yang ditawarkan oleh Canon dimana harga diatas Rp. 1.500.000,- maka segmentasi dari subbrand Canon adalah kalangan menengah dan menengah keatas. Dengan membidik segmen kalangan menengah dan menengah ke atas maka Canon dapat memfokuskan target pasarnya agar mencapai market yang di harapkan. Selain segmen pasar yang terfokus dan market yang lebih besar, segmentasi pasar bagi Canon dapat membantu pihak perusahaan untuk membagi sub brand Canon kedalam sebuah pengklasifikasian mengenai kebutuhan konsumen akan design dan fungsi dalam sebuah pengoperasian kamera digital.

5.1.2 Targeting (Target) Dengan model-model kamera digital yang ditawarkan oleh Canon dapat dilihat bahwa target yang dituju oleh Canon Ixus adalah kaum muda, pemula dan konsumen yang memiliki mobilitas tinggi. Sedangkan target dari Canon Power shot adalah konsumen yang menyukai banyak fungsi dalam pengoperasian kamera. Dengan memperhatikan target pasar dari sub brand kamera digital Canon yang akan dituju maka perusahaan dapat memfokuskan design dan fungsi dari sebuah kamera digital. Target dari kamera digital Canon Ixus yang lebih condong diarahkan bagi para pemula dalam dunia fotografi cenderung akan di design lebih chick, stylish dan fungsi kamera yang serba otomatis. Sedangkan kamera digital Canon Powershot yang advanced compact lebih fokus pada para fotographer yang serius akan mengutamakan banyaknya fungsi-fungsi dalam pengoperasian kamera itu sendiri. Masing-masing sub brand kamera digital Canon memiliki keunggulan masing-masing sehingga konsumen memiliki banyak pilihan untuk memilih kamera digital yang diinginkan.

5.1.3 Positioning (Posisi) Canon hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai produk kamera digital yang berkualitas dan inovatif, dan didukung dengan divisi after-sales service yang baik. Dengan mengandalkan teknologi dalam perkembangan kamera digital yang di produksi maka Canon dapat memposisikan produk kamera digitalnya untuk menjadi pilihan bagi konsumen. Selain mengandalkan kualitas teknologi, Canon juga mengusung keunggulan seperti kualitas kecepatan elektronik Digic yang sampai saat ini hanya di miliki oleh kamera digital Canon dan belum ada di dalam kamera digital lain. Keunggulan teknologi dan berbagai kecanggihan fasilitas lain dalam kamera digital Canon di ikuti oleh layanan purna jual yang diperbaiki secara perlahan-lahan guna mencapai tingkat kepuasan konsumen yang semakin tinggi. Dengan memposisikan sebagai distributor kamera digital Canon yang didukung oleh layanan konsumen yang semakin baik maka diharapkan dapat memperkuat posisi Canon di tengah-tengah pasar kamera digital.

5.2 Analisa SWOT Analisa SWOT akan menganalisa sub-brand Canon dari sisi kekuatan, Kelemahan, peluang dan Ancaman. 5.2.1 Strength (Kekuatan) Ixus Desain sangat ringkas Berorientasi pada saku baju Flash tetap terang meskipun ukuran compact/kecil Power shot Seri tertinggi G7 merupakan kamera advanced compact dengan fasilitas menyerupai SLR Merupakan ragam kamera paling lengkap (memiliki range harga yang terjangkau) Ixus dan Power shot Secara umum Ixus dan Power shot memiliki kecepatan elektronik yang mengagumkan dengan dukungan fasilitas Digic

Mendukung format kartu memori SDHC (memori card SD dengan kemampuan diatas 4G) Video capture bagus (paling prima diantara semua warna) Layar LCD bagus, sangat akurat 5.2.2 Weakness (Kelemahan) Power shot Kurangnya awareness masyarakat Setelah Seri G7 tidak ada satupun seri Power shot yang mendukung format RAW (format data yang masih mentah) Tidak memiliki kamera digital super zoom yang memenuhi kualifikasi advanced compact Layar LCD seri G7 tidak fleksibel (tombol atas dan bawah tidak dapat digerakkan) Ixus Kuragnya awareness masyarakat. Hanya beberapa tipe kamera Ixus yang memiliki image stabilizer (padahal semua tipe kamera Panasonic dengan harga

lebih murah dan menggunakan baterai A2 memiliki image stabilizer) 5.2.3 Opportunity (Peluang) Kamera yang menggunakan SD Card Kamera digital sebagai lifestyle, dimana pada waktu tertentu kamera harus terus dibawa, seperti halnya Handphone. 5.2.4 Threat (Ancaman) Ixus Berhadapan langsung dengan kamera Sony Dalam hal design dan performa elektronik, Canon Ixus tidak tertandingi. Namun hanya dengan mengandalkan desain yang simpel, bentuk dan warna bodi kamera yang menarik, image kamera Sony lebih banyak di pakai oleh kawula muda. Power shot Berhadapan langsung dengan Nikon D40 Kamera Nikon D40 merupakan kamera SLR 6 Mpix (plus lensa kit) dan di jual dengan harga Rp. 4.700.000,-

sedangkan Canon Power shot G7 merupakan kamera pocket compact 10 Mpix dan dijual dengan harga Rp.4.300.000,-. Dengan selisih harga Rp. 400.000,- akan ada kecendrungan konsumen untuk memiliki SLR di banding kamera compact. 5.3 Analisa Porter Analisa startegi kompetitif Porter dilakukan untuk menentukan dan menganalisa suatu industri sebagai suatu kesatuan dan untuk memperkirakan masa depan industrinya. Berikut analisis strategi kompetitif Porter: 5.3.1 Ancaman dari Pendatang Baru Saat ini sudah terdapat banyak perusahaan distributor kamera digital di Indonesia, dimana akan semakin memperketat persaingan untuk bermain dalam industri ini.hal tersebut merupakan salah satu ancaman bagi perusahaan, dan dikategorikan sebagai ancaman sedang. Ancaman tersebut dapat berupa : Kategori pesaing yang telah ada seperti kamera Sony Kategori untuk kamera dengan kelas menengah ke bawah seperti kamera Brica dan kamera Fuji

Untuk mengatasi ancaman dari pendatang baru, maka PT. Datascrip melakukan pendekatan ke dealer-dealer dan pasar tradisional untuk memantau program promo promo yang dilakukan oleh pesaing. PT. Datascrip pun melakukan pemberian reward kepada dealer yang melakukan penjualan terbanyak terhadap produk mereka berupa jalanjalan gratis keluar negeri, emas, dll. 5.3.2 Ancaman dari Produk Pengganti Bagi konsumen golongan menengah dan menengah ke atas, kamera digital dengan kisaran harga diatas Rp.1.500.000,- merupakan hal yang tergolong wajar. Ancaman yang mungkin dapat muncul dari produk pengganti dikategorikan rendah, sebab dapat menjadi produk pelengkap yang berbeda segmen. Contoh produk pengganti tersebut yaitu : Kamera Sony dengan tipe berbeda memungkinkan konsumen untuk beralih merek kamera digital, karena inovasi dan teknologi yang di lakukan oleh perusahaan Sony. PT. Datascrip tidak bisa mengontrol harga (pricing) dan tidak bisa menjual produk terlalu murah karena kontrol terhadap produk-nya tidak terlalu besar.

5.3.3 Ancaman dari Pesaing dalam Industri Ancaman dari pesaing dalam industri juga merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh perusahaan dan dapat dilihat bahwa tingkat persaingan dari industri ini dikategorikan sedang. Beberapa faktor yang dapat menjadi ancaman bagi Canon antara lain: Sudah banyak pesaing yang bergerak di bidang distributor kamera digital, contohnya Olympus, Nikon, dll. Persaingan dari segi inovasi produk kamera digital. Meskipun memiliki market sendiri namun camcorder Canon juga dapat menjadi pesaing kamera digital untuk tipe sekelasnya. Dari sisi low end, handphone berkamera dapat menjadi pilihan kedua konsumen apabila dana terbatas untuk membeli sebuah kamera digital. 5.3.4 Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Pemasok merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting terhadap kegiatan distribusi kamera digital Canon. Oleh karena itu faktor pengaruh dari pemasok dapat digolongkan dalam kategori sedang. Faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara Canon dengan pemasoknya adalah pengiriman atau distribusi kamera

langsung di datangkan dari Jepang, sehingga pasokan produk yang tersedia tergantung dari pemasok. 5.3.5 Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Secara umum sebuah produk kamera digital di tuntut memiliki fungsi dan inovasi yang terdepan bagi penggunanya. Hal ini akan menyebabkan tingkat loyalitas yang tinggi dari para konsumen terhadap produk kamera digital yang mereka beli. Maka dari itu tingkat kekuatan tawar-menawar dari pembeli dapat digolongkan dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan karena setiap transaksi yang dilakukan harus didasarkan dengan negosiasi terlebih dahulu. Beberapa hal yang menjadi faktor pengaruh dari konsumen antara lain: Tingkat kepercayaan dan loyalitas terhadap produk Tersedia garansi untuk setiap pembelian kamera digital Canon di outlet resmi PT. Datascrip Konsumen dapat membeli kamera digital secara langsung di supermarket yang menjalin kerjasama dengan Canon seperti Hypermarket dan Carrefour.

5.4 Analisa Deskriptif 5.4.1 Penjelasan Kuisioner Analisa deskriptif dilakukan dengan menganalisa terhadap hasil survei yang telah dilakukan pada fase analisa sebelumnya, yakni fase pengumpulan data dengan menggunakan media kuesioner kepada 315 orang sebagai sampel. Hasil kuesioner tersebut kemudian dirangkum dan digambarkan dalam bentuk grafik dan tabel. 5.4.2 Hubungan jenis kelamin dengan usia Tabel 5. 1 Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Usia < 20 Tahun 21-30 Tahun 31 40 Tahun > 40 Tahun Pria 18 122 22 16 10% 69% 12% 9% Wanita 16 90 19 12 12% 66% 14% 9%

Hubungan Jenis Kelamin dengan Usia (178 Responden Pria 137 Responden Wanita) 16 90 19 12 Wanita Pria 18 122 22 16 < 20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun > 40 Tahun Gambar 5. 1 Grafik Hubungan Jenis Kelamin dengan Usia Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria berusia 21-30 tahun dengan jumlah responden sebanyak 122 orang, diikuti oleh responden wanita berusia 21-30 tahun dengan jumlah responden wanita sebanyak 90 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah wanita berusia lebih dari 40 tahun dengan jumlah koresponden sebanyak 12 orang.

5.4.3 Hubungan jenis kelamin dengan tingkat pendidikan Tabel 5. 2 Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pendidikan Diploma/ SMP SMA Akademi S-1 S-2 S-3 Lainnya Pria 1 34 13 99 20 8 3 1% 19% 7% 56% 11% 4% 2% Wanita 3 39 17 62 12 0 4 2% 28% 12% 45% 9% 0% 3% Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pendidikan (178 Responden Pria 137 Responden Wanita) 0 3 39 17 62 12 4 8 Wanita Pria 99 20 3 1 34 13 SMP SMA Diploma / Akademi S-1 S-2 S-3 Lainnya Gambar 5. 2 Grafik Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pendidikan

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria dengan tingkat pendidikan S-1 dengan jumlah responden sebanyak 99 orang, diikuti oleh responden wanita dengan tingkat pendidikan S-1 dengan jumlah responden sebanyak 62 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah wanita dengan tingkat pendidikan S-3 dengan jumlah koresponden sebanyak 0 orang. 5.4.4 Hubungan jenis kelamin dengan penghasilan Tabel 5. 3 Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Penghasilan < 2jt 2jt - 3jt 3jt - 4jt >4jt Pria 78 59 26 15 44% 33% 15% 8% Wanita 75 46 11 5 55% 34% 8% 4%

Hubungan Jenis Kelamin dengan Penghasilan (178 Responden Pria 137 Responden Wanita) 75 46 11 5 78 59 26 15 Wanita Pria < 2jt 2jt - 3jt 3jt - 4jt >4jt Gambar 5. 3 Grafik Hubungan Jenis Kelamin dengan Penghasilan Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria dengan penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 78 orang, diikuti oleh responden wanita dengan penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 75 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah wanita dengan penghasilan lebih dari 4 juta rupiah per bulan dengan jumlah koresponden sebanyak 5 orang.

5.4.5 Hubungan pendidikan dengan penghasilan Tabel 5. 4 Tabel Hubungan Pendidikan dengan Penghasilan < 2jt 2jt - 3jt 3jt - 4jt >4jt Mahasiswa 61 14 1 1 79% 18% 1% 1% Pegawai Swasta 78 66 19 2 47% 40% 12% 1% Pegawai Negri 0 7 2 9 0% 39% 11% 50% Wiraswasta 5 10 15 8 13% 26% 39% 21% Lainnya 9 8 0 0 53% 47% 0% 0% Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Penghasilan (178 Responden Pria 137 Responden Wanita) 0 0 9 8 05 10 7 15 8 78 2 66 9 19 61 2 14 1 1 < 2jt 2jt - 3jt 3jt - 4jt >4jt Lainnya Wirawsasta Pegawai Negri Pegawai Swasta Mahasiswa Gambar 5. 4 Grafik Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Penghasilan

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pegawai swasta dengan penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 78 orang, diikuti oleh responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan penghasilan antara 2 sampai dengan 3 juta rupiah per bulan jumlah responden sebanyak 66 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah yang berprofesi lainnya dengan penghasilan 3 juta rupiah perbulan sampai dengan 4 juta rupiah per bulan dan lebih dari 4 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 0 orang. 5.4.6 Profil Responden 5.4.6.1 Jenis Kelamin Tabel 5. 5 Tabel Persentase Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin (315 Responden) Wanita 44% Pria 56% Gambar 5. 5 Grafik Jenis Kelamin Responden Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria sebanyak 178 orang dan diikuti oleh wanita sebanyak 137 orang. 5.4.6.2 Usia Tabel 5. 6 Tabel Persentase Usia Responden

Usia (315 Responden) 21-30 Tahun 67% < 20 Tahun 11% > 40 Tahun 9% 31-40 Tahun 13% Gambar 5. 6 Grafik Usia Responden Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada pada kelompok umur 21-30 tahun sebanyak 212 orang, diikuti oleh responden yang berada pada kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 41 orang. Responden yang paling sedikit berada pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dengan jumlah responden sebanyak 34 orang. 5.4.6.3 Tingkat Pendidikan

Tabel 5. 7 Tabel Persentase Tingkat Pendidikan Responden Tingkat Pendidikan (315 Responden) Lainnya S-3 S-2 S-1 Diploma SMA SMP 4 8 8 32 29 73 161 0 50 100 150 200 Gambar 5. 7 Grafik Tingkat Pendidikan Responden Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada pada level tingkat pendidikan S1 sebanyak 161 orang, diikuti oleh responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 73orang. Responden yang paling sedikit adalah responden dengan tingkat pendidikan SMP dengan jumlah responden sebanyak 4 orang.

5.4.6.4 Status Pekerjaan Tabel 5. 8 Tabel Persentase Status Pekerjaan Responden Status Pekerjaan (315 Responden) Lainnnya 17 Wiraswasta 38 Pegawai Negri 18 Pegawai Swasta 165 Pelajar 77 0 50 100 150 200 Gambar 5. 8 Grafik Status Pekerjaan Responden Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pegawai swasta dengan jumlah responden sebanyak 165 orang, diikuti oleh responden yang berprofesi sebagai pelajar dengan jumlah responden sebanyak 77 orang. Responden yang paling sedikit adalah responden yang berprofesi lainnya (Misal: dosen, dokter) dengan jumlah responden sebanyak 17 orang.

5.4.6.5 Penghasilan Tabel 5. 9 Tabel Persentase Penghasilan Responden Penghasilan (315 Responden) < 2,000,000 49% 2,000,001-5,000,000 33% > 10,000,001 6% 5,000,001-10,000,000 12% Gambar 5. 9 Grafik Penghasilan Responden Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah responden yang memiliki penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 153 orang, diikuti oleh responden yang memiliki penghasilan 2 sampai dengan 3 juta per bulan dengan jumlah responden sebanyak 105 orang. Responden yang paling sedikit adalah responden yang memiliki penghasilan lebih dari 10 juta dengan jumlah responden sebanyak 20 orang

5.4.7 Kepekaan Masyarakat terhadap kamera digital 5.4.7.1 Top of Mind Kamera Digital Tabel 5. 10 Tabel Persentase Top of Mind Kamera Digital Top of Mind (315 Responden) Lainnya Kodak Canon Olympus Samsung Nikon Sony Pentax 2 3 14 22 43 45 78 98 0 20 40 60 80 100 120 Gambar 5. 10 Grafik Top of Mind Kamera Digital (Nilai)

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa top of mind dari responden terhadap kamera digital adalah merek Canon dengan jumlah responden sebanyak 98 orang, diikuti oleh merek Sony dengan jumlah responden sebanyak 78 orang. Merek yang paling sedikit mendapat perhatian responden adalah merek yang masuk dalam kategori lainnya (Brica, Fuji Film) dengan jumlah responden sebanyak 2 orang Top of Mind (315 Responden) Samsung 4% Olympus 14% Nikon 14% Canon 31% Sony 25% Pentax 1% Lainnya 4% Kodak 7% Gambar 5. 11 Grafik Top of Mind Kamera Digital (Persentase)

5.4.7.2 Media Pengetahuan Top of Mind Brand Media Pengetahuan Top of Mind Brand (315 Responden) Lainnya Katalog Billboard Majalah / Surat Kabar Produk Pajangan Pameran Teman / Kerabat Iklan Radio / Televisi 3 13 18 37 36 51 71 86 0 20 40 60 80 100 Gambar 5. 12 Grafik Media Pengetahuan Top of Mind Brand Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa top of mind yang ada dalam pengetahuan responden didapat teman/kerabat dengan jumlah responden sebanyak 86 orang, diikuti dengan responden yang mengetahui produk tersebut melalui majalah/surat kabar dengan jumlah responden sebanyak 71 orang. Hasil yang paling sedikit didapati

dengan responden yang memperhatikan billboard dengan jumlah responden sebanyak 3 orang 5.4.8 Pengaruh Faktor 4C pada kamera digital 5.4.8.1 Kepemilikan Kamera Digital Tabel 5. 11 Tabel Persentase Kepemilikan Kamera Digital Kepemilikan Kamera Digital (315 Responden) Punya 48% Tidak 52% Gambar 5. 13 Grafik Kepemilikan Kamera Digital

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden yang tidak memiliki kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 164 orang dan responden yang memiliki kamera digital sebanyak 151 orang. 5.4.8.2 Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli Tabel 5. 12 Tabel Persentase Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli

Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli (164 Responden yang tidak memiliki kamera digital) Lainnya Kodak Canon Olympus Samsung Nikon Sony Pentax 2 2 6 11 20 27 46 50 0 10 20 30 40 50 60 Gambar 5. 14 Grafik Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa merek pertama yang akan dibeli oleh responden yang tidak memiliki kamera digital adalah Canon dengan jumlah responden sebanyak 50 orang, diikuti oleh Sony sebagai merek yang akan dibeli oleh responden yang tidak memiliki kamera digital sebanyak 46 orang. Merek yang paling sedikit akan dibeli oleh responden yang tidak memiliki kamera digital adalah pentax dan merek lainnya (brica, fuji film) sebanyak 2 orang.

5.4.8.3 Faktor pertimbangan pembelian kamera digital Tabel 5. 13 Tabel Persentase Faktor Pertimbangan Pembelian Kamera Digital Faktor pertimbangan pembelian kamera digital (151 Responden yang memiliki kamera digital) Lainnya Promosi 1 5 Ukuran Desain Merk Terkenal 3 9 20 Harga Fitur 13 44 Kinerja 56 0 10 20 30 40 50 60 Gambar 5. 15 Grafik Faktor Pertimbangan Pembelian Kamera Digital

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa alasan untuk membeli sebuah kamera digital adalah kinerja dari kamera itu sendiri dengan jumlah responden sebanyak 56 orang, diikuti oleh responden yang memilih fitur dari kamera sebagai alasan utama mereka membeli kamera digital sebanyak 44 orang. Responden yang memilih alasan lainnya sebagai faktor untuk membeli kamera digital mereka adalah sebanyak 1 orang. 5.4.8.4 Tempat pembelian favorit Tabel 5. 14 Tabel Persentase Tempat Pembelian Favorit

Tempat pembelian favorit (315 Responden) Lainnya Electronic City Distributor Plaza Senayan Carrefour / Hypermart Pinnangsia Mangga Dua Harco Glodok 3 17 17 20 55 60 66 77 0 20 40 60 80 100 Gambar 5. 16 Grafik Tempat Pembelian Favorit Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa tempat favorit yang dipilih untuk membeli produk kamera digital adalah di harco glodok dengan jumlah responden sebanyak 77 orang, diikuti mangga dua dengan sebagai tempat favorit untuk membeli produk kamera digital dengan responden sebanyak 66 orang. Pinnangsia merupakan tempat favorit yang paling sedikit dipilih oleh responden untuk membeli kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 3 orang.

5.4.8.5 Alasan memilih tempat favorit Tabel 5. 15 Tabel Persentase Alasan Memilih Tempat Favorit Alasan memilih tempat favorit (315 Responden) Lainnya Produk Lebih Terjamin Informasi yang Lebih Lengkap Dekat dengan Rumah Suasana Nyaman Lingkungan yang Kondusif Sales yang Lebih Ramah Harga yang Lebih Murah 4 7 18 29 26 43 60 128 0 20 40 60 80 100 120 140 Gambar 5. 17 Grafik Alasan Memilih Tempat Favorit

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa alasan responden memilih untuk berbelanja di tempat favorit merka adalah harga yang lebih murah dengan jumlah responden sebanyak 128 orang, diikuti oleh 60 responden yang berbelanja kamera digital di tempat favorit mereka dengan alasan produk lebih terjamin.pinangsia merupakan tempat favorit yang paling sedikit dipilih oleh responden untuk membeli kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 3 orang 5.4.8.6 Biaya yang ingin dikeluarkan konsumen Tabel 5. 16 Tabel Persentase Biaya yang ingin Dikeluarkan Konsumen

Biaya yang ingin dikeluarkan konsumen (315 Responden) dalam (Rp) > 5,000,000 8% 3,500,000-5,000,000 14% 1,500,000-2,500,000 42% 2,500,000-3,500,000 36% Gambar 5. 18 Grafik Biaya yang ingin dikeluarkan Konsumen Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa biaya yang ingin dikeluarkan dalam membeli kamera digital adalah berkisar antara Rp. 1.500.000 sampai dengan Rp. 2.500.000 dengan jumlah responden sebanyak 135 orang, diikuti oleh responden yang memilih kisaran harga dari Rp. 2.500.000 sampai dengan Rp. 3.500.000 dengan jumlah responden sebanyak 113 orang. Kisaran harga lebih dari Rp. 5.000.000 merupakan harga yang paling sedikit dipilih oleh konsumen, yakni sebanyak 24 orang.

5.4.8.7 Media Informasi Favorit Tabel 5. 17 Tabel Persentase Media Informasi Favorit Media Informasi Favorit (315 Responden) Lainnya Sales Teman Brosur Pameran Internet Billboard Televisi Koran / Majalah Iklan Radio 0 2 0 5 32 38 51 52 53 82 0 20 40 60 80 100 Gambar 5. 19 Grafik Media Informasi Favorit

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa media informasi favorit untuk mengetahui produk kamera digital adalah melalui koran/majalah dengan jumlah responden sebanyak 82 orang, media informasi favorit kedua adalah melalui internet dengan jumlah responden sebanyak 53 orang. Billboard dan media informasi lainnya merupakan media favorit yang paling sedikit dipilih oleh responden, yakni sekitar 0 orang. 5.4.8.8 Informasi Pertama yang ingin didapatkan Tabel 5. 18 Tabel Persentase Informasi Pertama yang ingin Didapatkan

Informasi Pertama yang ingin didapatkan (315 Responden) Fitur 53% Harga 26% Lainnya 2% Design 9% Ukuran 1% Merek 9% Gambar 5. 20 Grafik Informasi Pertama yang ingin Didapatkan Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa informasi pertama yang ingin didapatkan calon pembeli adalah informasi mengenai fitur kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 167 orang, informasi kedua yang ingin didapatkan calon pembeli adalah mengenai harga dengan jumlah responden sebanyak 81 orang. Ukuran kamera digital digital merupakan faktor yang paling sedikit dipilih oleh responden, yakni sekitar 3 orang.

5.4.9 Kepekaan Masyarakat terhadap merek Canon Tabel 5. 19 Tabel Persentase Kepekaan terhadap Merek Canon Pengetahuan Merek Canon (315 Responden) Mengetahui 91% Tidak Mengetahui 9% Gambar 5. 21 Grafik Pengetahuan Merek Canon (Persentase)

Pengetahuan Merek Canon (315 Responden) Tidak Mengetahui 27 Mengetahui 288 0 50 100 150 200 250 300 350 Gambar 5. 22 Grafik Pengetahuan Merek Canon (Nilai) Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 288 orang responden sudah mengetahui merk Canon dan hanya 27 orang yang tidak mengetahui merk Canon. 5.4.9.2 Pengetahuan Sub-Merek Canon Tabel 5. 20 Tabel Persentase Pengetahuan Sub - Merek Canon

Pengetahuan Sub-Merek Canon (315 Responden) Tidak Mengetahui 63% Mengetahui 37% Gambar 5. 23 Grafik Pengetahuan Sub-Merek Canon Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 115 orang responden sudah mengetahui sub merk untuk kamera digital Canon dan sebanyak 200 orang yang tidak mengetahui sub merk untuk kamera digital Canon. 5.4.9.3 Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek Tabel 5. 21 Tabel Persentase Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek Canon

Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek (115 Responden yang mengerti Sub-Merek) Mengetahui 57% Tidak Mengetahui 43% Gambar 5. 24 Grafik Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek Canon Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 66 orang responden mengetahui perbedaan fungsi untuk sub merk untuk kamera digital Canon dan sebanyak 49 orang yang tidak mengetahui perbedaan fungsi untuk sub merk kamera digital Canon

5.4.9.4 Media Pengetahuan Sub-Merek Tabel 5. 22 Tabel Persentase Media Pengetahuan Sub - Merek Canon Media Pengetahuan Sub-Merek (115 Responden yang mengerti Sub-Merek) Majalah / Surat Kabar 36% Produk Pajangan 5% Pameran 14% Billboard 1% Katalog 14% Teman / Kerabat 19% Lainnya 8% Iklan Radio / Televisi 3% Gambar 5. 25 Grafik Media Pengetahuan Sub-Merek Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 41 orang responden mengetahui perbedaan fungsi untuk sub merk untuk kamera digital Canon

melalui media majalah / surat kabar, diikuti oleh 22 orang yang mengetahui perbedaan tersebut melalui teman dan paling sedikit yakni responden yang mengetahui perbedaan tersebut melalui billboard. 5.4.9.5 Pilihan Calon Pembeli Tabel 5. 23 Tabel Persentase Pilihan Calon Pembeli Pilihan Calon Pembeli (315 Responden) Canon POWER SHOT 37% Canon IXUS 63% Gambar 5. 26 Grafik Pilihan Calon Pembeli

Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 197 orang responden mengetahui akan memilih untuk membeli camera Canon IXUS dan sekitar 118 orang yang akan memilih untuk membeli camera Canon Power Shot. 5.4.9.6 Alasan memilih Sub-Merek Tabel 5. 24 Tabel Persentase Alasan memilih Sub-Merek Canon

Alasan memilih Sub-Merek (315 Responden) Lainnya 3 Fitur yang lebih Lengkap 100 Harga lebih Terjangkau 24 Ukuran lebih Compact 30 Model lebih Stylish 76 Sesuai dengan Kebutuhan 82 0 20 40 60 80 100 120 Gambar 5. 27 Grafik Alasan memilih Sub-Merek Canon Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 100 orang responden yang memilih sub merk tersebut dikarenakan fitur yang lebih lengkap, 82 orang memilih sub merk tersebut karna kebutuhan dan sebanyak 3 orang responden memilih alasan lainnya untuk memilih sub merk.