STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

dokumen-dokumen yang mirip
STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

Pengacakan dan Tata Letak

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

Perancangan Percobaan

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Contoh RAK Faktorial

BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH

PERCOBAAN BERFAKTOR DENGAN ARAS NOL ATAU PERLAKUAN KONTROL TERPISAH 1

Rancangan Petak Berjalur

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

PENDEKATAN REGRESI POLINOMIAL ORTHOGONAL PADA RANCANGAN DUA FAKTOR (DENGAN APLIKASI SAS DAN MINITAB) Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR

D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc

BAB 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Analysis of Variance. Bab Percobaan Faktor Tunggal

B. Kontrol negatif C. Sediaan ekstrak pegagan D. Sediaan pegagan segar E. Sediaan air rebusan pegagan

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

PERANCANGAN PERCOBAAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data

DIAGNOSTIK SISAAN PADA MODEL LINIER RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP (RAKL) DUA FAKTOR SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

III. PERCOBAAN FAKTORIAL

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

Perancangan Percobaan

RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto)

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

ME Yusnandar * PENDAHULUAN

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

Status Daerah SMA 5, 4, 4, 2, 3 2, 2, 3, 2, 1 PT 4, 3, 3, 2, 2 2, 1, 2, 0, 1

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PERCOBAAN DENGAN MENGGUNAKAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN 2 k-1 MARTA SUNDARI

Basic Design of Experiment. Dimas Yuwono W., ST., MT.

BAB 2 LANDASAN TEORI

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

Desain Tersarang dan Split Plot

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

Berbagai Jenis Rancangan Percobaan

Perancangan Percobaan

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di. Balai Inseminasi Buatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

MATERI II STK 222 PERANCANGAN PERCOBAAN PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

Transkripsi:

STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3)

9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran dari adalah N 0, 5. Model bersifat aditif (dalam klasifikasi dua arah) iid ~ N 0,

9. ANOVA (3) Uji Lanjut Kontras Ortogonal Kontras merupakan perbandingan berstruktur antar suatu perlakuan dengan perlakuan lain atau antar kelompok perlakuan dengan kelompok yang lain Perlakuan atau kelompok perlakuan yang diperbandingan diberi koefesien dengan tanda yg berbeda (+/-) dengan total koefesien harus sama dengan 0 Bentuk hipotesis yg diuji adalah sebagai berikut: Ho c11 c t t :... 0 dengan c 0 t i1 i

9. ANOVA (3) Uji Lanjut Kontras Ortogonal Contoh kasus penyusunan kontras untuk 4 buah perlakuan Perlakuan yang diperbandingkan AB vs CD, A vs B dan C vs D Struktur kontrasnya adalah sebagai berikut: Kontras Perlakuan A B C D 1. AB vs CD 1 1-1 -1. A vs B 1-1 0 0 3. C vs D 0 0 1-1 JK ( Kontras) db 1 k i1 k r C Y i1 i C i. i

9. ANOVA (3) Data hipotetik Faktor 1 : F1, F Faktor : P1, P, P3, P4 Blok : 1,, 3 Kontrol Ilustrasi Pengujian ANOVA Uji Lanjut (LSD, Tukey, Duncan) Kontrol vs F1 & F F1 vs F P1 & P vs P3 & P4 P1 vs P P3 vs P4

9. ANOVA (3) Ilustrasi Data hipotetik Faktor 1 : F1, F Faktor : P1, P, P3, P4 Blok : 1,, 3 Kontrol Data SAS DATA Data; INPUT no PERLK$ blok Respon; cards; 1 F1P1 1 3.0 F1P1 5.76 3 F1P1 3 19.7 4 F1P 1 3.91 5 F1P 1.99... FP4 1 1.37 3 FP4 16.3 4 FP4 3 10.0 5 KONTROL 1 10.19 6 KONTROL 9.6 7 KONTROL 3 1.73 ;

9. ANOVA (3) Ilustrasi PROC GLM; CLASS PERLK blok; MODEL Respon = PERLK blok; CONTRAST 'KONTROL VS F1 & F' PERLK -1-1 -1-1 -1-1 -1-1 8; CONTRAST 'F VS F3 ' PERLK 1 1 1 1-1 -1-1 -1 0; CONTRAST 'P1&P VS P3&P4 ' PERLK 1 1-1 -1 1 1-1 -1 0; CONTRAST 'P1 VS P ' PERLK 1-1 0 0 1-1 0 0 0; CONTRAST 'P3 VS P4 ' PERLK 0 0-1 1 0 0-1 1 0; MEAN PERLK/lsd; MEAN PERLK/tukey; MEAN PERLK/duncan; RUN; Data SAS DATA Data; INPUT no PERLK$ blok Respon; cards; 1 F1P1 1 3.0 F1P1 5.76 3 F1P1 3 19.7 4 F1P 1 3.91 5 F1P 1.99... FP4 1 1.37 3 FP4 16.3 4 FP4 3 10.0 5 KONTROL 1 10.19 6 KONTROL 9.6 7 KONTROL 3 1.73 ;

9. ANOVA (3) Ilustrasi

9. ANOVA (3) Uji Lanjut Polinomial Ortogonal Digunakan untuk menguji trend pengaruh perlakuan terhadap respon (linier, kuadratik, kubik, dst) berlaku untuk perlakuan yang kuantitatif Bentuk Model: Linier Y i = b 0 + b 1 X i + I Kuadratik Y i = b 0 + b 1 X i + b X i + i Kubik Y i = b 0 + b 1 X i + b X i + b 3 X 3 i + i Bentuk umum polinomial ordo ke-n adalah: Y = 0 P 0 (X) + 1 P 1 (X) + P (X) + + n P n (X) + i

dimana, ) ( 1) 4(4 ) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 ) ( ; ) ( 1; ) ( 1 1 1 1 1 1 0 n X P n n a n X P X P X P a d X X X P d X X X P X P n n n n dengan: a = banyaknya taraf faktor, d = jarak antar faktor, n = polinomial ordo ke-n Uji Lanjut Polinomial Ortogonal 9. ANOVA (3)

9. ANOVA (3) Uji Lanjut Polinomial Ortogonal Tabel Kontras Polinomial Ortogonal untuk jarak taraf yang sama Jumlah Perlakuan P=3 P=4 P=5 Orde Polinomial T1 T T3 T4 T5 Linier 1-1 0 1 Kuadratik 3 1-1 Linier -3-1 1 3 Kuadratik 1 1-1 -1 1 Kubik 10/3-1 3-3 1 Linier 1 - -1 0 1 Kuadratik 1-1 - -1 Kubik 5/6-1 0-1 Kuartik 35/1 1-4 6-4 1

9. ANOVA (3) Ilustrasi Data Hipotetik : Taraf Perlakuan (X) 10 30 50 70 90 5 1 11 5 8 45 31 10 6 6 47 6 18 13 4

9. ANOVA (3) Ilustrasi ANOVA: One-way ANOVA: Respon versus Taraf Source DF SS MS F P Taraf 4 366.4 906.6 56.66 0.000 Error 10 160.0 16.0 Total 14 3786.4 S = 4 R-Sq = 95.77% R-Sq(adj) = 94.08% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev ---------+---------+---------+---------+ 10 3 48.000 3.606 (--*--) 30 3 6.000 5.000 (--*---) 50 3 13.000 4.359 (---*--) 70 3 8.000 4.359 (--*---) 90 3 6.000.000 (--*--) ---------+---------+---------+---------+ 15 30 45 60 Pooled StDev = 4.000

9. ANOVA (3) Ilustrasi ANOVA: Sum of Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 4 366.400000 906.600000 56.66 <.0001 Error 10 160.000000 16.000000 Corrected Total 14 3786.400000 R-Square Coeff Var Root MSE Respon Mean 0.957744 19.80198 4.000000 0.0000 Contrast DF Contrast SS Mean Square F Value Pr > F Linear 1 311.00000 311.00000 195.08 <.0001 Kuadratik 1 493.71486 493.71486 30.86 0.000 Kubik 1 10.800000 10.800000 0.68 0.4305 Kuartik 1 0.685714 0.685714 0.04 0.8401

9. ANOVA (3) Ilustrasi

9. ANOVA (3) Percobaan Faktorial

Melibatkan lebih dari satu faktor Perlakuan merupakan kombinasi taraf-taraf dari faktor yang terlibat Faktorial Penuh (Full-Factorial), seluruh kombinasi dicobakan. Jika percobaan dua faktor, A dan B, dan faktor A memiliki a taraf serta faktor B memiliki b taraf maka banyaknnya perlakuan adalah axb.

Ilustrasi Percobaan: Melihat pengaruh jenis dan dosis bahan kimia tertentu pada daya tahan produk makanan Faktor pertama: Jenis bahan kimia Terdapat 4 taraf: asam benzoate, sodium benzoate, asam propianate, belerang dioksida Faktor kedua: Dosis bahan kimia Terdapat 3 taraf: 1 g / kg adonan, g / kg adonan, 3 g / kg adonan.

Percobaan: Melihat pengaruh jenis dan dosis bahan kimia tertentu pada daya tahan produk makanan Terdapat 1 perlakuan: Ilustrasi AB, 1 g SB, 1 g AP, 1 g BD, 1 g AB, g SB, g AP, g BD, g AB, 3 g SB, 3 g AP, 3 g BD, 3 g

Keuntungan Percobaan Faktorial (dibandingkan percobaan faktor tunggal) Memperoleh informasi pengaruh dua (atau lebih) faktor dalam satu percobaan tunggal, tidak perlu melakukan percobaan terpisah untuk melihat pengaruh masing-masing faktor. Memperoleh informasi mengenai interaksi. Interaksi: pengaruh suatu faktor terhadap variabel respon tergantung pada nilai/taraf faktor yang lain.

Percobaan: melihat pengaruh jenis (Asam benzoate dan Sodium benzoate) dan dosis (1 gr, gr, 3 gr) pada daya tahan produk makanan. Terdapat 6 perlakuan: Interaksi AB, 1 g AB, g AB, 3 g SB, 1 g SB, g SB, 3 g

Interaksi 100 100 80 80 60 60 40 40 0 AB SB 0 AB SB 0 1 gr gr 3 gr 0 1 gr gr 3 gr Semakin tinggi dosis, semakin tinggi daya tahan produk makanan, baik pada AB maupun SB Penambahan dosis AB meningkatkan daya tahan produk makanan, namun tidak pada SB tidak ada interaksi ada interaksi

Percobaan: melihat pengaruh jenis (Pestona dan Pentana) dan dosis (3 ltr, 4 ltr, 5 ltr) pestisida pada daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Terdapat 6 perlakuan: Ilustrasi Pestona, 3 ltr Pestona, 4 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pentana, 5 ltr Setiap perlakuan diulang 4 kali, dan diasumsikan semua satuan percobaan dalam kondisi homogen. Terdapat 4 satuan percobaan secara total. Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap

Ilustrasi: Lay-Out Percobaan Penempatan secara acak 4 perlakuan (6 perlakuan x 4 ulangan) ke 4 satuan percobaan Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pentana, 5 ltr Pentana, 5 ltr Pestona, 3 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 5 ltr Pestona, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 5 ltr Pestona, 4 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 5 ltr

Ilustrasi: Data 1 3 4 Pestona, 3 ltr 5 45 5 51 Pestona, 4 ltr 63 66 63 73 Pestona, 5 ltr 85 90 88 87 Pentana, 3 ltr 53 46 55 54 Pentana, 4 ltr 57 53 49 5 Pentana, 5 ltr 5 56 49 49 Pestona Pentana Semua 3 ltr 50 5 51 4 ltr 66.5 5.75 59.5 5 ltr 87.5 51.5 69.5 Semua 67.9 5.08 60

Analisis Data Model aditif linear Yijk i j ijk ij Y ijk = nilai variabel respon pada pengamatan dengan taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B untuk ulangan ke-k = rataan umum i = pengaruh utama faktor A j = pengaruh utama faktor B ( ij )= pengaruh interaksi ijk = komponen acak yang menyebar normal (0, ).

Tabel ANOVA (Sidik Ragam) Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung (Db) (JK) (KT) A a-1 JKA KTA KTA/KTG B b-1 JKB KTB KTB/KTG AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG Galat ab(r-1) JKG KTG Total abr-1 JKT Kriteria pengambilan keputusan: Tolak H 0 jika F-hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata.

Langkah Perhitungan Jumlah Kuadrat FK JKT JKA JKAB a Y... abr b r Yijk Y... a i1 j1 k1 b r Y ijk FK i.. Yi.. Y... FK JKB Y. j. Y... i1 j1 k1 Y br a b r i1 j1 k1 a b r a b r Y ij. Yi.. Y. j. Y... Y ij. Y... i1 j1 k1 i1 j1 k1 JKAB JKP JKA JKB JKP Y ij. Y... JKG JKT JKP Y ij. r FK JKA JKB Y. j. ar FK

Nilai Harapan Kuadrat Tengah Sumber keragam an Derajat bebas (Db) Jumlah kuadrat (JK) Kuadrat tengah (KT) Nilai Harapan Kuadrat tengah E(KT) Model tetap ( faktor A dan faktor B tetap) A a-1 JKA KTA + br ( i )/ (a-1) B b-1 JKB KTB + ar ( j )/ (b-1) AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB + r ( ij )/ (a-1)(b-1) Galat ab(r-1) JKG KTG

ANOVA ANOVA: Respon versus Jenis, Dosis Factor Type Levels Values Jenis fixed Pentana, Pestona Dosis fixed 3 3, 4, 5 Analysis of Variance for Respon Source DF SS MS F P Jenis 1 1504.17 1504.17 117.97 0.000 Dosis 137.00 686.00 53.80 0.000 Jenis*Dosis 1460.33 730.17 57.7 0.000 Error 18 9.50 1.75 Total 3 4566.00 S = 3.57071 R-Sq = 94.97% R-Sq(adj) = 93.58%

Percobaan Faktorial dalam RAKL Jika perlakuan yang dicobakan semakin banyak, semakin sulit mendapatkan satuan percobaan yang homogen. Satuan percobaan dikelompok-kelompokkan menurut karakteristik tertentu RAKL Pengacakan dilakukan di setiap kelompok.

Percobaan Faktorial dalam RAKL : Lay-Out Rancangan Kelompok/Blok 1 Kelompok/Blok Pestona, 4 ltr Pestona, 5 ltr Pestona, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 5 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 3 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 5 ltr Kelompok/Blok 3 Kelompok/Blok 4 Pentana, 5 ltr Pestona, 4 ltr Pentana, 3 ltr Pestona, 3 ltr Pestona, 3 ltr Pentana, 3 ltr Pentana, 4 ltr Pentana, 5 ltr Pestona, 5 ltr Pentana, 4 ltr Pestona, 4 ltr Pestona, 5 ltr

Model Linier Aditif Yijk i j k ijk ij Keterangan: Y ijk Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan kelompok ke k (, i, j ) Komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor A dan pengaruh utama faktor B ( ij ) Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B k Pengaruh aditif dari kelompok dan diasumsikan tidak berinteraksi dengan perlakuan (bersifat aditif) ijk Pengaruh acak yang menyebar Normal(0, ).

Hipotesis Pengaruh utama faktor A: H0: 1 = = a =0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H1: paling sedikit ada satu i dimana i 0 Pengaruh utama faktor B: H 0 : 1 = = b =0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H 1 : paling sedikit ada satu j dimana j 0 Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B: H 0 : () 11 =() 1 = = () ab =0 (Interaksi dari faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H 1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana () ij 0 Pengaruh Pengelompokan: H 0 : 1 = = r =0 (Blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H 1 : paling sedikit ada satu k dimana k 0

Struktur Tabel Sidik Ragam Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah (Db) (JK) (KT) F-hitung A a-1 JKA KTA KTA/KTG B b-1 JKB KTB KTB/KTG AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG Blok r-1 JKK KTK KTK/KTB Galat (ab-1)(r-1) JKG KTG Total abr-1 JKT Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata

Langkah Perhitungan Jumlah Kuadrat FK JKT JKA JKAB Y... abr a b r Y ijk Y... i1 j1 k1 a b r Y ijk FK a b r Yi.. Y i.. Y... FK JKB Y. j. Y... i1 j1 k1 br i1 j1 k1 a b r a b r Y ij. Yi.. Y. j. Y... Y ij. Y... i1 j1 k1 i1 j1 k1 JKAB JKP JKA JKB JKP JKK Y ij. Y... Y.. k Y... JKG JKT JKP JKK Y.. k ab Y ij. r FK FK JKA JKB Y. j. ar FK

Nilai Harapan Kuadrat Tengah Sumber keragaman Derajat bebas (Db) Jumlah kuadrat (JK) Kuadrat tengah (KT) Nilai Harapan Kuadrat tengah E(KT) Model tetap ( faktor A dan faktor B tetap) A a-1 JKA KTA + br ( i )/ (a-1) B b-1 JKB KTB + ar ( j )/ (b-1) AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB + r ( ij )/ (a-1)(b-1) Blok r-1 JKK KTK + ab Galat (ab-1)(r-1) JKG KTG

ANOVA ANOVA: Respon versus Blok, Jenis, Dosis Factor Type Levels Values Blok fixed 4 1,, 3, 4 Jenis fixed Pentana, Pestona Dosis fixed 3 3, 4, 5 Analysis of Variance for Respon Source DF SS MS F P Blok 3 1.00 4.00 0.8 0.84 Jenis 1 1504.17 1504.17 103.74 0.000 Dosis 137.00 686.00 47.31 0.000 Jenis*Dosis 1460.33 730.17 50.36 0.000 Error 15 17.50 14.50 Total 3 4566.00 S = 3.80789 R-Sq = 95.4% R-Sq(adj) = 9.70%

9. ANOVA (3) Percobaan dengan Dua Faktor Percobaan Lain. Rancangan Split-Plot Rancangan Split-Blok Rancangan Split-Split-Plot Repeated Measurement -> split-plot in time Rancangan Cross-Over dll..

9. ANOVA (3) Percobaan dengan Dua Faktor Rancangan Split-Plot Rancangan petak terpisah bentuk khusus dari rancangan faktorial, dimana kombinasi perlakuan diacak secara bertahap. Beberapa pertimbangan penerapan RPT, yaitu: 1) Perbedaan kepentingan pengaruh ) Pengembangan dari percobaan yang telah berjalan 3) Kendala teknis pengacakan dilapangan Rancangan ini dapat diaplikasikan pada berbagai rancangan lingkungan (RAL, RAK, dan RBSL).

9. ANOVA (3) Percobaan dengan Dua Faktor Ilustrasi : Rancangan Split-Plot dalam RAL Tujuan percobaan : Melihat pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi dari HCL + NaOH Faktor yang ingin dicobakan adalah : - Suhu : 5, 50, 75 - Konsentrasi : HCL 5 ml NaOH 5, 10, 15 ml Ulangan : 3 kali

9. ANOVA (3) Percobaan dengan Dua Faktor Ilustrasi : Rancangan Split-Plot dalam RAL Perlakuan : NaCl 5 ml NaCl 10 ml NaCl 15 ml

Anak petak 9. ANOVA (3) Percobaan dengan Dua Faktor Ilustrasi : Rancangan Split-Plot dalam RAL petak utama 5 50 50 75 5 75 Pengacakan SUHU H1 H H H1 H3 H H H3 H1 H H H3 Split Plot design Rancangan petak terpisah H3 H1 H3 H3 H1 H1 Pengacakan KONSENTRASI pada setiap taraf SUHU

9. ANOVA (3) Percobaan dengan Dua Faktor Model Linier Rancangan Split-Plot dalam RAL Y ijk = + A i + ik + B j + AB ij + ijk dengan : Y ijk = respon dari pengaruh faktor A ke-i, faktor B ke-j, serta ulangan ke-k = rataan umum A i = pengaruh faktor A (petak utama) ke-i ik = galat petak utama B j = pengaruh faktor B (anak petak) ke-j AB ij = pengaruh interaksi faktor A ke-i dan faktor B ke-j ijk = galat dari faktor A ke-i, faktor B ke-j, serta ulangan ke-k

Nilai Harapan Kuadrat Tengah Sumber keragaman Derajat bebas (Db) Jumlah kuadrat (JK) Kuadrat tengah (KT) Nilai Harapan Kuadrat tengah E(KT) Model tetap ( faktor A dan faktor B tetap) A a-1 JKA KTA + b + br ( i )/ (a-1) Galat (a) a(r-1) JKG a KTG a + b B b-1 JKB KTB + ar ( j )/ (b-1) AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB + r ( ij )/ (a-1)(b-1) Galat (b) a(b-1)(r-1) JKG b KTG b

ANOVA ANOVA: Respon versus Jenis, Dosis, Blok Factor Type Levels Values Jenis fixed Pentana, Pestona Blok(Jenis) fixed 4 1,, 3, 4 Dosis fixed 3 3, 4, 5 Analysis of Variance for Respon Source DF SS MS F P Jenis 1 1504.17 1504.17 95.50 0.000 Blok(Jenis) 6 40.50 6.75 0.43 0.846 Dosis 137.00 686.00 43.56 0.000 Jenis*Dosis 1460.33 730.17 46.36 0.000 Error 1 189.00 15.75 Total 3 4566.00 S = 3.96863 R-Sq = 95.86% R-Sq(adj) = 9.07%

Bersambung.