PENGUKURAN LUAS DAUN DENGAN METODE SIMPSON (THE MEASUREMENT OF LEAVES AREA BY SIMPSON METHOD)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. INDEKS LUAS DAUN A.

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

Laporan Praktikum Biometri

NISBAH BERAT DAUN DAN LUAS DAUN SPESIFIK TANAMAN SAWI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI TANAH GAMBUT KOTA PALANGKA RAYA DJOKO EKO HADI SUSILO

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

Laporan Praktikum Analisis Pertumbuhan Tanaman Pengukuran Luas Daun dengan Metode Punch

KOREKSI DATA HUJAN DASARIAN TRMM DI STASIUN KLIMATOLOGI KAIRATU MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR SEDERHANA

SHABRINA ROSE HAPSARI M SURAKARTA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH BERPASIR TERHADAP PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI RATA-RATA SATU SAMPEL MENGGUNAKAN R UNTUK MENGETAHUI PENGARUH MODEL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM BELAJAR STATISTIK KHUSUSNYA PADA HISTOGRAM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA ACARA I EVALUASI LUAS DAUN. Oleh : Apriliane Briantika Louise NIM A1L013055

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

DRAFT HAK CIPTA : KARYA TULIS METODA UNTUK MENGIDENTIFIKASI PEMODELAN PERTUMBUHAN TANAMAN VIRTUAL BERBASIS LINGKUNGAN

MINGGU KE-X: DISTRIBUSI CONTINOUS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda

Apa itu suatu Hypothesis?

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

Statistika Psikologi 2

I-I Gambar 5.1. Tampak atas gerusan pada pilar persegi

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

KEAKURATAN PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI SELURUH STRATA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK STRATIFIKASI

HASIL DAN PEMBAHASAN

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

DAFTAR ISI.. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK.. ABSTRACT... DAFTAR TABEL.. DAFTAR PERSAMAAN..

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Didalampenelitian ini menggunakan metode eksperimen

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER.

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

ANALISIS EXPECTED RETURN : STUDI PERBANDINGAN METODE CAPM DAN APT PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Kata Kunci: Sunspot, Aktivitas Matahari, Klasifikasi Mcintosh, Flare

Deskripsi Tanaman Jagung (Zea mays) Lokal Sumbawa. Wening Kusumawardani 2 Fenny Arisandi

Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu

APLIKASI WIROBOT X80 UNTUK MENGUKUR LEBAR DAN TINGGI BENDA. Disusun Oleh: Mulyadi Menas Chiaki. Nrp :

Tata Cara penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan September

DISTRIBUSI FREKUENSI

PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

ANALISIS ANGKA KONVERSI PENGUKURAN KAYU BULAT DI AIR UNTUK JENIS MERANTI (Shorea spp)

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

TESIS. Oleh : DIENA WIDYASTUTI. Dipertahankan di depan penguji Pada Tanggal 11 Pebruari 2008 Dan dinyatakan memenuhi syarat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

STK511 Analisis Statistika. Bagus Sartono

Rancangan Post Processor. Diagram Interaksi Kolom. Beton Bertulang TUGAS AKHIR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL DENGAN ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES

STATISTIK. Materi Pertemuan V Ukuran Dispersi (Penyebaran)

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

APLIKASI METODE NUMERIK DALAM PERHITUNGAN LUAS DAN VOLUME BADAN KAPAL YANG BERADA DI BAWAH PERMUKAAN AIR LAUT.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

Tentang MA5283 Statistika BAB 1 STATISTIKA DESKRIPTIF MA5283 STATISTIKA. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Orang Cerdas Belajar Statistika

BAB IV PENGUMPULAN DATA

PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Optimalisasi Cahaya Matahari Pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) System of Rice Intensification (SRI) Melalui Pendekatan Pengaturan Jarak Tanam

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

MA2082 BIOSTATISTIKA Orang Biologi Tidak Anti Statistika

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

Identifikasi Jenis Kayu Menggunakan Support Vector Machine Berbasis Data Citra

oleh LILIS SETYORINI NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

Pemanfaatan Excel untuk Analisis Data

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

PENDUGAAN SERAPAN KARBON DIOKSIDA PADA BLOK REHABILITASI CONOCOPHILLIPS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI PRASASTI RIRI KUNTARI

LAPORAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN PETA ( GET 1292 ) ACARA VI LUAS DAN VOLUME

PENGERTIAN STATISTIKA, JENIS JENIS STATISTIKA, MACAM MACAM DATA STATISTIKA, DAN PERANAN STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI GAYA GESER PADA STRUKTUR DINDING GESER AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN BERBAGAI METODE ANALISIS ABSTRAK

5 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan

Transkripsi:

PENGUKURAN LUAS DAUN DENGAN METODE SIMPSON (THE MEASUREMENT OF LEAVES AREA BY SIMPSON METHOD) HARYADI Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ABSTRACT Since leaf area has important role in photosynthesis and often used in plant growth analysis, it is important to use a method of leaf area measurement that are easy, cheap, accurate and widely applicable. In this research we use Simpson method to measure leaf area of mango, mustard, guava and banana and the result will be used to calculate the ratio of leaf area and long times wide of leaf. The result indicate that the ratio calculated in this method has smaller standard error than the gravimetric method conducted by previous researcher. Furthermore, the ratios of the leafs have small standard error. Keywords: leaf area, Simpson method. ABSTRAK Luas daun berperan penting dalam proses fotosintesis dan sering digunakan dalam analisis pertumbuhan tanaman, oleh karena itu metode pengukuran luas daun yang mudah, murah, akurat dan bercakupan luas menjadi penting. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran luas daun mangga, sawi, jambu biji dan pisang dengan metode Simpson dan hasilnya digunakan untuk mencari rasio luas terhadap panjang dikali lebar daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio untuk daun mangga dan sawi memiliki kesalahan baku lebih kecil dibanding hasil pengukuran dengan metode gravimetric yang dilakukan peneliti sebelumnya. Lebih lanjut, rasio tersebut untuk semua daun yang diamati memiliki kesalahan baku yang kecil. Kata kunci: luas daun, metode Simpson. PENDAHULUAN Pertumbuhan tanaman merupakan proses peningkatan jumlah dan ukuran daun dan batang. Oleh karena itu peningkatan ukuran daun sering dijadikan suatu ukuran pertumbuhan tanaman. Daun merupakan satu dari struktur utama tanaman yang memiliki fungsi utama melaksanakan proses fotosintesis. Dalam proses tersebut daun melakukan fungsi eksternal yaitu melakukan respirasi, transpirasi dan absorbsi cahaya. Daun memiliki morfologi tertentu, diantaranya adalah luas daun. Menurut Taize dan Zeiger (2010) luas daun memegang peranan penting, karena fotosintesis biasanya proposional terhadap luas daun. Dalam analisis pertumbuhan dan vigour tanaman, luas daun sering dijadikan sebagai suatu parameternya (Sitompul dan Guritno, 1995). Oleh karena itu menjadi penting untuk melakukan pengukuran luas daun secara cermat. Selain factor kecermatan, factor kemudahan dan biaya dalam melakukan pengukuran luas daun juga menjadi pertimbangan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran daun. Sitompul dan Guritno (1995) menyatakan bahwa pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan (1) metode kertas millimeter, (2) gravimetric, (3) planimeter (4) metode pengukuran panjang dan lebar dan (5) metode fotografi. Sejauh ini tidak diketahui tingkat ketelitian metode-metode manual tersebut. Di dalam metode numeric ada beberapa cara untuk menghitung integral tertentu. Karena dalam ruang dua dimensi, integral tertentu dapat ditafsirkan sebagai luas daerah yang dibatasi 1

Anterior Jurnal, Volume 12 Nomor 2, Juni 2013, Hal 1 5 kurva maka kita bisa menggunakan metodemetode tersebut untuk menghitung luas daun. Batas kesalahan metode Simpson dapat diketahui asalkan bentuk fungsionalnya diketahui (Kiusalaas, 2005 ). Dalam penelitian ini diamati beberapa jenis daun, yaitu daun jambu biji, daun mangga, daun sawi dan daun pisang. Dilakukannya penelitian ini dengan tujuan untuk (1) menyampaikan cara penggunaan metode Simpson untuk pengukuran luas daun, (2) kelebihan dan kelemahan metode Simpson untuk pengukuran luas daun dan (3) membandingkan hasil pengukuran metode Simpon dengan metode lainnya. Manfaat yang bisa diperoleh dari metode ini adalah memberikan alternatif untuk pengukuran luas daun secara manual dan terbukanya pengukuran luas daun dengan metode numeric lainnya. millimeter. Untuk membantu proses komputasi, digunakan computer dan perangkat lunak Excel. Diasumsikan bagian tepi lidah daun merupakan fungsi dimana adalah jarak horizontal dari pangkal daun. Untuk mencari luas daun kita bisa mengintegralkan dengan batas integrasi ujungujung daun. Dimisalkan panjang daun adalah ; jika ujung yang satu diambil sebagai titik maka ujung yang lain dinyatakan dengan. Berhubung bentuk fungsi secara ekspilit tidak diketahui, maka integral ini hanya bisa dihitung secara pendekatan, yang dalam penelitian ini akan didekati dengan metode Simpson dengan banyaknya segmen genap. Pertama-tama interval dibagi menjadi interval yang lebarnya sama, misalkan lebarnya adalah, yakni METODOLOGI Bentuk morfologi daun cukup beragam, sehingga diperlukan metode yang lebih luas cakupan penerapannya. Dalam penelitian akan dilakukan pengukuran luas daun dengan metode Simpson untuk beberapa jenis daun. Sebanyak 4 jenis daun, yaitu daun mangga, daun jambu biji, daun sawi dan daun pisang akan diamati dalam penelitian ini. Untuk setiap jenis daun diambil sampel random berukuran 5. Semua sampel dalam penelitian ini diambill dari tanaman yang tumbuh di Kota Palangkaraya pada bulan Juni 2013. Untuk melakukan perhitungan luas daun dengan metode ini perlu dilakukan pengukuran jarak dari beberapa titik pada daun hingga ke tepi daun. Oleh karena itu alat utama dalam percobaan ini adalah mistar siku-siku dengan skala satu dimana adalah bilangan bulat positif. Interval sekarang telah dipartisi menjadi sub interval yang titik ujung titik ujungnya adalah dengan Selanjutnya diukur jarak dari titik sampai pinggir daun dan hasilnya dinyatakan sebagai ; jarak dari ke pinggir lainnya dan hasilnya dinyatakan sebagai. Untuk diilustrasikan pada Gambar 1. Dari hasil pengkuran ini dihitung dihitung ; dari sini diperoleh hasil pengukuran. Metode Simpson yang dinyatakan dalam Kiusalaas (2005) kemudian dimodifikasi untuk menduga luas daun, yaitu 2

diteliti menunjukan bahwa tidak terdapat daun yang simetris sempurna. Demikian pula terhadap Hasil pengamatan ini kemudian digunakan untuk memprediksi luas daun dengan Metode Simpson. Untuk memprediksi rasio antara luas daun dan luas segiempat yang ditempati daun, dilakukan pengukuran panjang dan lebar daun kemudian dihitung luas empat persegi panjang yang terbentuk. Luas empat persegi panjang ini kemudian digunakan sebagai pembagi luas daun. Rasio antara luas daun dan luas segiempat yang ditempati daun selanjutnya ditulis dengan notasi dan dinamakan faktor koreksi. Untuk mengetahui variabilitas rasio yang terjadi dari hasil pengukuran ini, maka dilakukan uji statistika terhadap mean rasio. Karena hasil penelitian ini akan dibandingkan dengan metode lain, maka hasil perhitungan akan dibandingkan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain. bentuk permukaan daun, juga tidak terdapat daun yang permukaannya datar sempurna. Keadaan demikian membuat pengukuran agak mengalami kesulitan dan berpotensi menimbulkan kesalahan. Faktor selanjutnya yang berpotensi menimbulkan kesalahan pengukuran adalah tidak jelasnya batas antara daun dan tangkai daun. Dari semua jenis daun yang diteliti, patut diduga kuat bahwa bentuk lidah daun mengikuti fungsi tertentu yang bentuknya tidak terlalu rumit. Keadaan demikian bisa dimanfaatkan untuk menduga bentuk fungsi lidah daun. Tahap utama pelaksanaan penelitian ini adalah pelaksaan mengukuran jarak dan. Tidak terdapat kesulitan dalam melaksanakan pengukuran jarak-jarak ini, baik pada daun yang berukuran kecil maupun yang berukuran besar. Berdasarkan hasil pengukuran untuk daun mangga, diperoleh hasil berikut: Tabel 1. Hasil perhitungan luas daun mangga Gambar 1. Pengukuran dan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN Meskipun secara visual tampak simetris, namun hasil observasi terhadap morfologi daun yang 1 5,697 8,250 0.69 2 8,370 12,580 0.67 3 7,893 12,000 0.66 4 5,267 8,000 0.66 5 5,517 8,320 0.66 Rata-rata 0.67 Kesalahan baku 0.00477 Sebagai pebanding, untuk daun mangga, hasil pengamatan dalam Sitompul dan Gurtino (1995) mendapatkan hasil k sebesar 0.71, 0.72, 0.73 dan 3

Anterior Jurnal, Volume 12 Nomor 2, Juni 2013, Hal 1 5 0.79 dengan rata-rata 0.74 dengan kesalahan baku (standar error) 0.01797. Ini berarti hasil penelitian ini memberikan nilai yang lebih cermat. Hasil uji t antara kedua hasil pengukuran menunjukan bahwa kedua hasil pengukuran berbeda pada tingkat signifikansi 5 persen. Perbedaan rata-rata hasil pengukuran ini bisa terjadi oleh beberapa sebab, misalnya tingkat ketelitian pengukuran, varietas tanaman berbeda dan tempat tumbuh tanaman berbeda. Tabel 2. Hasil perhitungan luas daun sawi 1 26503.33 35000 0.76 2 20656.67 28120 0.73 3 20746.67 28310 0.73 4 52566.67 71300 0.74 5 28866.67 39500 0.73 Rata-rata 0.74 Kesalahan baku 0.004792 Untuk daun sawi (table 2), hasil perhitungan memberikan rata-rata factor koreksi k=0.73855 dengan standar deviasi 0.01071. Jika dibadingkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh Maelanhidayah (2013) terhadap daun sawi yang ditanam di Kasongan memberikan k=0.75 dengan kesalahan baku. Selanjutnya berdasarkan uji t rata-rata kedua rasio tidak berbeda pada tingkat signifikansi 5 persen. Dengan ukuran sampel 5, interval kepercayaan 95% untuk rata-rata rasio hasil pengukuran ini adalah (0.72524, 0.75185). Keakuratan hasil pengukuran, yang diinformasikan dari standar deviasi ini, lebih kecil dibanding dengan hasil penelitian sebelumnya. Ada beberapa alasan mengapa metode Simpon lebih akurat dibanding metode panjang lebar. Pertama, dalam metode Simpson pengukuran hanya dilakukan satu tahap, sehingga akan mengurangi perambatan kesalahan pada proses komputasi; pada metode panjang lebar pengukuran dilakukan dua tahap, yaitu pengukuran panjang lebar daun dan pengukuran massa kertas yang ditempati daun dan pengukuran masa kertas sisanya. Dalam setiap tahap pengkuruan bisa terjadai kesalahan yang disebabkan oleh factor-faktor yang tak teramati, sehingga jika tahap mengukuran semakin banyak maka semakin besar kesalahan yang bisa terjadi. Terjadinya kesalahan tidak berhenti pada tahap pengukuran saja, kesalahan pengukuran ini akan berpotensi menimbulkan perambatan kesalahan dalam proses perhitungan luas daun. Alasan kedua adalah bahwa bentuk daun pada kenyataannya tidak datar sempurna, sehingga jika diproyeksikan ke kertas grafik, maka hasil proyeksi akan berbeda banyak dibanding luas daun yang sebenarnya. Pada proses pengukuran dalam penelitian ini, daun tidak harus didatarkan. Tingkat kesalahan yang hampir sama dengan hasil di atas juga diperoleh pada daun jambu biji (Tabel 3). Kesalahan baku hasil pengukuran dengan metode Simpson untuk daun jambu biji berada pada orde seperseratus terhadap nilai rasio. Tabel 3. Hasil perhitungan luas daun jambu biji No. Luas (mm 2 ) p x l (mm 2 ) K 1 4873.333 6380 0.76 2 8770 11060 0.79 3 5246.667 6700 0.78 4 6460 8280 0.78 5 6456 8280 0.78 Rata-rata 0.78 Kesalahan baku 0.00468 Tingkat kecermatan metode Simpson juga ditunjukan pada pengukuran luas daun pisang. 4

Hasil perhitungan luas daun dan rasio untuk daun pisang memberikan nilai 0.83 dengan kesalahan baku sebesar 0.0051. Hasil ini juga telah membuktikan bahwa metode Simpon dapat digunakan untuk daun yang ukuran luasnya besar. Tabel 4. Hasil perhitungan luas daun pisang 1 888233.3 1064000 0.83 2 955733.3 1177200 0.81 3 893866.7 1096000 0.82 4 1247067 1489400 0.84 5 600566.7 719600 0.83 Rata-rata 0.83 Kesalahan baku 0.0051 Untuk daun yang bentuknya tidak sederhana, seperti daun jarak, teknik dalam penelitian ini masih memungkinkan untuk diterapkan, yaitu dengan cara mempartisi daun menjadi bagianbagian yang bentuknya lebih sederhana, kemudian setiap partisi dapat diukur dengan metode Simpson. Cakupan metode pengukuran ini bukan saja bisa diterapkan untuk daun berukuran kecil dan sedang, tetapi dapat pula diterapkan pada daun berukuran besar. KESIMPULAN DAN SARAN Rasio rata-rata luas daun terhadap panjang dikali lebar daun untuk daun mangga, sawi, jambu biji dan pisang berturut-turut adalah 0.67, 0.74, 0.77 dan 0.83. Perbandingan kesalahan baku terhadap nilai rata-rata rasio ini untuk semua jenis daun yang diteliti berada pada orde seperseratus. Dibanding metode manual lainnya yang pernah dilakukan, metode pengukuran dalam penelitian ini lebih sedikit langkahnya dan lebih sedikit peralatan yang diperlukan, namun cakupan daun yang dapat diukur lebih banyak. Disamping peralatan yang digunakan sederhana dan sedikit, metode Simpson bisa diterapkan untuk pengukuran daun dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Dalam penentuan factor koreksi luas daun perlu diperhatikan agar factor koreksi ini memiliki variabilitas yang kecil sehingga untuk aplikasi perhitungan luas daun kesalahan perhitungannya cukup kecil. DAFTAR PUSTAKA Taiz, L., Zeiger, E., Plant Physiology, Sinauer Associates Incorporated, 2010. Kiusalaas, J., Numerical Methods in Engineering with MATLAB. Cambrigde University Press, New York, 2005. Sitompul, S.M., Guritno, B., Analisis Pertumbuhan Tanaman, Gadjah Mada University Press, 1995. Maelanhidayah, N., Pengaruh Pemberian Abu Serbut Gergaji Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi pada Tanah Gambut Pedalaman (Laporan Praktek Lapang). Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, 2013. 5