32 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian Selesai Merancang bentuk alat Menggambar dan menetukan dimensi alat Memilih dan mengukur bahan yang akan digunakan Memotong, membubut dan mengikir bahan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Pengelasan Digerinda permukaan yang kasar Pengecatan b a
33 b a Pengujian alat Tidak Layak Analisa data Ya Selesai
34 Lampiran 2. Data Hasil Pencetakan Sumpit Ulangan I II III Jumlah balok bambu 20 20 20 Lama pencetakan (menit) 3,92 3,75 3,95 Jumlah sumpit yang rusak (pasang) 5 3 4 Jumlah sumpit yang baik (pasang) 15 17 16 Rataan 20 3,87 4 16
35 Lampiran 3. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Kerusakan 1. Kapasitas Efektif Alat = jumlah pasang sumpit (pasang) waktu (jam) = 16 pasang 0,0645jam = 248 pasang/jam 2. Persentase kerusakan hasil = jumlah pasang sumpit yang rusak jumlah pasang sumpit yang dicetak 100% = 4 pasang 20 pasang 100% = 20 %
36 Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi Biaya Pembuatan Alat (P) : Rp. 500.000 Umur ekonomi (n) Jam kerja/ hari Jam kerja/ tahun : 5 tahun : 8 jam/hari : 2.392 jam/tahun (asumsi 299 hari efektif berdasarkan tahun 2011) Nilai akhir (S) Bunga modal Biaya gudang Biaya pajak Biaya operator : 10 % dari nilai awal : 18 %/tahun : 1 % dari nilai awal/tahun : 2 % dari nilai awal : Rp. 40.000/hari 2. Perhitungan biaya produksi A. Biaya tetap 1. Biaya penyusutan D D D = (P S) n = (500000 50000) 5 = Rp. 90.000/tahun 2. Biaya bunga modal dan asuransi I = i(p)(n+1) 2n I = 18%(500000)(5+1) 2.5 I = Rp. 54.000/tahun
37 3. Biaya sewa gedung = 1%. P = 1%. 500000 = Rp. 5.000/tahun 4. Pajak = 2%. P = 2%. 500000 = Rp. 10.000/tahun Total biaya tetap: = Rp. 159.000/tahun B. Biaya tidak tetap 1. Biaya Operator = Upah operator / Jam kerja = Rp. 5.000/jam 2. Biaya Perawatan Alat (Reparasi) 1,2% (P S) = X 1,2% (500000 50000) = 2392 jam = Rp. 2,26/jam 3. Biaya Bahan Baku = harga bambu jumlah balok bambu Rp 10.000 = 528 = Rp. 19
38 Total biaya tidak tetap = Rp. 5.021,26/jam Biaya pokok produksi = BT x + BTT C = 159000/tahun + 5021,26/jam 0,004 jam/pasang 2392 jam/tahun = Rp. 20,35/pasang
39 Lampiran5. Break Even Point Analisis titik impas umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing). Dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. N = F (R V)... (7) Biaya tetap (F) = Rp. 159.000 /tahun Biaya tidak tetap (V) = Rp. 5.021.26/jam (1 jam = 248 pasang) = Rp. 20,35/ pasang (P) Penerimaan dari tiap P produksi = Rp. 100/pasang Alat akan mencapai BEP jika alat telah menghasilkan pasang sumpit sebanyak N = F R ( V ) = = Rp. 159.000/tahun Rp. 100/Pasang Rp. 20,35/pasang Rp. 159.000 /tahun Rp.79,65/pasang = 1.997 pasang/tahun
40 Lampiran 6. Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja alat pencetak sumpit ini adalah bahan baku bambu diletakkan tegak lurus di atas mata pencetak sumpit, kemudian diberi gaya tekan yang tegak lurus pada bahan dengan menggunakan balok kayu hingga bahan baku tercetak menjadi sumpit. Sumpit yang tercetak dari proses pencetakan ini memiliki dimensi tinggi 20 cm dan berdiameter 6 mm.
41 Lampiran 7. Perawatan Alat Setelah digunakan, alat harus dibersihkan kembali. Sisa-sisa bambu hasil pemotongan yang terdapat pada mata pencetak harus dibersihkan. Penajaman mata pencetak juga harus dilakukan dan sebaiknya dilakukan sekali dalam seminggu menggunakan kikir. Hal ini agar proses pencetakan sumpit lebih cepat dan mampu meningkatkan kapasitas alat. Alat pemukul yang digunakan sewaktu pencetakan sebaiknya menggunakan kayu. Hal ini guna menjaga ketajaman mata pencetak.
42 Lampiran 8. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama proses kerja. Dikarenakan mata pisau pencetak dapat dilepaskan dari kerangka alat, pada alat pencetak sumpit ini hendaknya perlu diperhatikan pemasangan mata pisau pencetak sebelum penggunaan. Mata pisau pencetak harus dipastikan terkunci kuat menggunakan baut yang telah terpasang pada kerangka alat. Hal ini untuk menghindari bahaya terlepasnya mata pisau pencetak sewaktu pemakaian alat ini. Keselamatan operator juga perlu diperhatikan. Dianjurkan kepada operator untuk menggunakan sarung tangan guna menghindari terjadinya luka akibat terkena sayatan bambu dan mata pisau pencetak.
43 Lampiran 9. Spesifikasi Alat 1. Kerangka alat Dimensi Panjang Lebar Tinggi : 28,5 cm : 20,0 cm : 30,0 cm 2. Dudukan Mata Pisau Pencetak Dimensi Diameter Tinggi : 1,5 cm : 4,0 cm 3. Mata Pisau Pencetak Panjang Diameter Kapasitas efektif : 10,0 cm : 1,3 cm : 248 pasang sumpit/jam Persentase kerusakan : 20 %
44 Lampiran 10. Gambar Gambar 1. Bahan Baku Bambu Hitam Gambar 2. Alat Pencetak Sumpit
45 Gambar 3. Mata Pisau Pencetak Sumpit Gambar 4. Proses Pencetakan Sum