Analisis Prestasi Atlet Olah Raga Taekwondo Menggunakan Analisis Jalur (Studi Kasus Atlet Taekwondo-In di Karigamas Sport Club-Palembang)

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 3(A) 12303

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Ditinjau dari Karakteristik Lingkungan Kampus (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Unsri)

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. travel kota bengkulu, dapat disajikan seperti pada Tabel 4 berikut ini:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

DAFTAR PUSTAKA. Bollen, K.A Structural Equation With Latent Variables. New York : John Wiley & Sons.

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR ROSDIANA

PROSIDING ISBN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

x 1 x 3 x 4 y 1 x 5 x 6 x 7 x 8 BAHAN DAN METODE δ 1 λ 41 ξ 1 δ 4 λ 51 γ 21 δ 6 λ 61 ε 1 δ 3 η 1 γ 31 δ 7 λ 71 ξ 2 λ 81 ξ 3 λ 31 δ 5

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. membuktikan diri sebagai Bimbingan belajar terbaik dan terbesar di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. Objek dan Metode Penelitian. Objek penelitian ini dilakukan di My Little Kitchen Aussie Steak & Burger.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis hubungan yang terdapat antara (1) kompetensi

Hubungan antara Persepsi Atlet Taekwondo Junior pada Program Latihan dengan Motivasi Berprestasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM :

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI STRUCTURAL EQUATION MODELING PADA MODEL HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN TEKANAN DARAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI MURID MENGGUNAKAN METODE ANALISIS JALUR BERBASIS KOMPUTER

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Sains Volume 15 Nomer 1(A) 15102 Analisis Prestasi Atlet Olah Raga Taekwondo Menggunakan Analisis Jalur (Studi Kasus Atlet Taekwondo-In di Karigamas Sport Club-Palembang) Sri Indra Maiyanti 1, Oki Dwipurwani 1, dan Ratu Yuliana 2 1 Jurusan Matematika, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan Indonesia 2 Alumni Jurusan Matematika, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan Indonesia Intisari: Analisis jalur merupakan metode statistika yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausal antar peubah dimana peubah-peubah bebas mempengaruhi peubah terikat, baik secara langsung, maupun tidak langsung melalui satu atau lebih peubah antara. Dalam makalah ini digunakan analisis jalur (path analysis) dalam bidang olah raga, khususnya olah raga taekwondo, yaitu untuk menganalisis pengaruh langsung dan tak langsung peubah-peubah fisik atlet, latar belakang keluarga, komitmen atlet, persepsi tentang lingkungan dan sarana prasarana di dalam dojang, persepsi tentang pelatih, persepsi tentang lingkungan di luar dojang terhadap peubah motivasi dan prestasi seorang taekwondo-in. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner sebanyak 102 responden dari taekwondo-in karigamas sport club. Hasil analisis jalur menunjukkan faktor fisik dan persepsi tentang fasilitas diluar dojang signifikan berpengaruh secara langsung terhadap motivasi atlet, pada taraf signifikansi 1%. Sedangkan faktor lainnya berpengaruh secara langsung pada taraf 10%. Faktor fisik juga signifikan berpengaruh secara langsung terhadap prestasi atlet pada taraf signifikansi 1%, demikian juga dengan faktor motivasi. Sedangkan faktor lainnya berpengaruh terhadap prestasi pada taraf 10%. Faktor fisik memberikan pengaruh total (langsung ditambah pengaruh tak langsung) terbesar yaitu 0,31 artinya semakin meningkat fisik atlet yang ditandai dengan meningkatnya usia, tinggi tubuh dan berat badan atlet akan meningkatkan motivasi taekwondo-in yang selanjutnya peningkatan motivasi tersebut juga akan meningkat prestasi atlet sebesar 31%. Kemudian diikuti oleh faktor motivasi, fasilitas dalam dojang, latar belakang keluarga dan lingkungan diluar dojang. Dengan demikian, faktor-faktor tersebut perlu diprioritaskan sesuai urutan pengaruhnya dalam meningkatkan prestasi atlet taekwondo-in di Karigamas sport club Palembang. Kata kunci: Prestasi Taekwondo-in, Analisis Jalur (path analysis) E-mail: yanti sri02@yahoo.com Januari 2012 1 PENDAHULUAN D ewasa ini masalah kegiatan keolahragaan sudah menjadi suatu komoditi yang cukup prestisius dan berpengaruh secara signifikan terhadap isu-isu yang sedang hangat di masyarakat. Seperti penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) yang diadakan di Propinsi Sumsel (Sumatera Selatan), tepatnya di kota Palembang pada akhir tahun 2004 ternyata dapat membawa dampak yang positif, yaitu ditingkatkannya pembangunan venus-venus (gedunggedung olahraga), pengadaan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Tetapi, hal ini belum mampu meningkatkan prestasi atlet olahraga nasional dan daerah, sehingga kata suksespun belum sepenuhnya tercapai. [4] Dengan menurunnya prestasi olahraga nasional saat ini, semua cabang olahraga melakukan pembenahan dan evaluasi terhadap turun naiknya prestasi atlet olahraga, dan tidak terkecuali atlet cabang olahraga beladiri taekwondo. Oleh karena itu, dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi taekwondo-in baik secara langsung maupun tidak langsung, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi taekwondo-in. Faktor fisik (usia,berat dan tinggi badan), latar belakang keluarga, sarana prasarana yang disediakan di tempat latihan (dojang) atau diluar dojang, komitmen atlet untuk latihan dengan teratur dan disiplin diasumsikan dapat berpengaruh langsung ataupun tidak langsung melalui motivasi terhadap prestasi taekwondo-in. Metode statistika yang mengakomodasi masalah diatas adalah analisis jalur, yaitu suatu metode yang dapat mengetahui besarnya pengaruh langsung ataupun tidak langsung suatu faktor (peubah eksogen) terhadap faktor lainnya (peubah endogen). Dalam makalah ini dianalisis faktor-faktor apa saja yang c 2012 FMIPA Universitas Sriwijaya 15102-6

berpengaruh terhadap prestasi taekwondo-in, dengan menggunakan analisis jalur. Hasil analisis dapat menjadi masukan dan pertimbangan kepada para taekwondo-in, pengurus, dan sabem taekwondo-in, baik olahraga daerah maupun nasional khususnya di Karigamas Sport Club Sumatera Selatan. Selain itu, makalah ini dapat dijadikan contoh penerapan analisis jalur dalam bidang olah raga. 2 DASAR TEORI 2.1 Analisis Jalur Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path Analysis). Metode ini digunakan untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat peubah, sebagai peubah penyebah (eksogen) terhadap seperangkat peubah lainnya yang merupakan peubah akibat (endogen). [1,5] 2.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Validitas menunjukkan ketepatan suatu alat pengukur dalam mengukur apa yang ingin diukur. Makin tinggi validitas suatu alat ukur, maka makin tinggi ketepatan pengukuran yang dilakukan. Metode yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan korelasi product moment Pearson. Reliabilitas menunjukkan keandalan dari hasil suatu pengukuran. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh angka yang disebut sebagai koefisien reliabilitas. Metode yang dipilih untuk menguji keandalan alat ukur dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach. 2.3 Identifikasi Faktor-Faktor Pengaruh Prestasi Taekwondo Menurut Loehr [2] : Motivation is the energy that makes everything work. Hal ini menyebabkan bila seorang atlet tidak memiliki motivasi, maka strategi apapun yang diterapkan dalam latihan tidak akan menolong meningkatkan prestasinya. Motivasi erat kaitannya dengan kemampuan, sehingga orang banyak mengatakan ada kemampuan yang terkandung didalam pribadi orang yang penuh motivasi. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi ekstrinsik yang berfungsi karena ada rangsangan dari luar diri seseorang, dan motivasi intrinsik yang berfungsi karena adanya dorongan dari dalam diri individu itu sendiri. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan/dikerjakan. Prestasi dapat dicapai dari individu seseorang atau yang mewakili suatu kelompok tertentu. Batasan prestasi ini sangat luas, tergantung dengan tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing kepentingan. Ada yang mengukur keberhasilan melalui jumlah medali yang diperoleh pada suatu event kejuaraan, ada yang melihat prestasi secara lebih kedalam pribadi perkembangan atlitnya secara individu, ada yang mengaitkan dengan dukungan pemerintah dan kepedulian masyarakat pada suatu daerah dan lainya. Sebuah prestasi memang layak dibanggakan oleh setiap orang, apalagi jika prestasi yang didapat memang benar-benar sesuai dengan perjuangan untuk mendapatkannya. Ada kepuasan yang mendalam dari jiwa atlet, pelatih maupun pengurus, jika prestasi yang ditorehkan atletnya melalui perjuangan yang panjang dan mendebarkan. Bahkan sering ditemui, pejabat atau pengurus teras top organisasi daerah dan cabang olahraga, yang menonton pertandingan, secara spontan memberikan bonus kepada atlet yang menang. 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan faktor-faktor yang diasumsikan berpengaruh terhadap prestasi taekwondo-in, seperti yang terlihat pada Tabel 1. Kemudian dibentuk model teoritis (Gambar 1) yang mencerminkan proposisi hipotesis yang diajukan. 2. Merancang kuesioner dengan menggunakan skala likert, dimana setiap pertanyaan telah disertai jawaban yang harus diisi oleh responden. Kemudian mengambil data taekwondo-in Karigamas Sport Clubs Sumatera Selatan. 3. Pengolahan data: Transformasi data ordinal ke data interval dengan Method of Succesive Interval (MSI). Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kemudian pendugaan koefisien model teoritis yang dibuat, dengan bantuan program Lisrel 8.50 [3]. Selanjutnya menghitung besarnya pengaruh langsung, tidak langsung serta pengaruh total peubah-peubah eksogen terhadap peubah endogen. 4. Menginterprestasikan hasil analisis jalur yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang bersifat terbuka untuk pertanyaan yang bersifat pribadi, dan bersifat tertutup untuk pertanyaan lainnya yaitu responden telah diberikan alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert sesuai urutan angka 1 sampai dengan 5. Jumlah responden sebanyak 102 atlet. Data diambil dari tanggal 26-30 April 2007 untuk semua taekwondoin Karigamas Sport Club Sumatera Selatan. 15102-7

Tabel 1: Peubah dan item Pertanyaan Peubah 1. Usia Item pertanyaan Fisik atlet X 1 2. Berat badan 3. Tinggi 1. Pend. terakhir orang tua Latar Belakang X 2 2. Pekerjaaan orang tua Keluarga 3. Penghasilan orang tua 4. Partisipasi orang tua 1. Disiplin Komitmen Atlet X 3 2. Ketekunan Presepsi tentang 3. Berjiwa besar 1. Interaksi dgn teman Lingkungan dan X 4 2. Jumlah alat sarana prasarana di dalam dojang Persepsi tentang 3. Kelengkapan alat 4. Standarisasi alat 1. Kesukaan terhadap pelatih 2. Kedisiplinan pelatih pelatih X 5 3. Sitem pelatihan Persepsi tentang 4. Sistem evaluasi latihan 5. Volume latihan 1. Fasilitas yang mendukung Lingkungan di X 6 2. Penguasaan teknik tertentu luar dojang 3. Latihan tambahan di luar 1. Berprestasi Motivasi Y 1 2. Menyalurkan bakat 3. Mendapatkan imbalan 1. Tingkat geup/sabuk Prestasi Y 2 2. Prestasi kejuaraan daerah 3. Prestasi kejuaraan nasional Data yang diperoleh dari jawaban koresponden merupakan data mentah yang berbentuk skala ordinal. Agar data ini dapat digunakan dalam pengujian validitas, reliabilitas dan kemudian diolah dengan metode analisis jalur, maka harus dilakukan transformasi data mentah skala ordinal menjadi data mentah skala interval. Untuk mentransformasi data ini telah digunakan Method of Succesive Interval (MSI). Hasil pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data (yang telah ditransformasi menggunakan MSI) menunjukan peubah X 3 dan X 5 dikeluarkan dari model, karena data yang diperoleh tidak valid dan tidak reliabel, masing-masing hanya memberikan nilai Alpha Cronbach dibawah 0.6. Beberapa pertanyaan pembentuk peubah-peubah X 1, X 2, X 4, X 6, Y 1 dan Y 2 juga ada yang dihilangkan karena tidak valid. Hasil akhir memberikan nilai Alpha Cronbach untuk peubah-peubah X 1, X 2, X 4, X 6, Y 1 dan Y 2 tersebut masing-masing 0,848, 0.738, 0.776, 0.762, 0.751 Gambar 1: Diagram jalur teoritis peubah-peubah prestasi atlet dan 0.907. Selanjutnya peubah-peubah tersebut digunakan dalam analisis jalur. Dari Gambar 1, dapat dilihat hubungan kausal yang terjadi antar variabel memberikan dua persamaan jalur yaitu: Model 1 : Y 1 = γ 11 X 1 + γ 12 X 2 + γ 13 X 3 + γ 14 X 4 + γ 15 X 5 + γ 16 X 6 + ɛ 1 Model 2 : Y 2 = γ 21 X 1 + γ 22 X 2 + γ 23 X 3 + γ 24 X 4 + γ 25 X 5 + γ 26 X 6 + β 21 Y 1 + ɛ 2 dengan X 1 = Peubah fisik, X 2 = Peubah latar belakang keluarga, X 3 = Peubah komitmen atlet, X 4 = Peubah persepsi terhadap lingkungan di dalam dojang serta sarana prasarana, X 6 = Peubah persepsi terhadap lingkungan di luar dojang, Y 1 = Peubah motivasi, Y 2 = Peubah Prestasi, ɛ 1 = Peubah residu Motivasi, ɛ 2 = Peubah residu Prestasi. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa peubah X 3 dan X 5 tidak valid dan reliabel sehingga dikeluarkan dari model dan model baru yang terbentuk adalah Model 1 : Y 1 = γ 11 X 1 + γ 12 X 2 + γ 13 X 3 + γ 14 X 4 + γ 15 X 5 + γ 16 X 6 + ɛ 1 Model 2 : Y 2 = γ 21 X 1 + γ 22 X 2 + γ 23 X 3 + γ 24 X 4 + γ 25 X 5 + γ 26 X 6 + β 21 Y 1 + ɛ 2 Pendugaan parameter atau koefisien model jalur diatas dilakukan dengan software LISREL 8.50 dan hasil dugaan (output) dalam bentuk diagram jalur dapat dilihat pada gambar 2. Nilai-nilai p-value sebesar 1.000, RMSEA sebesar 0.000 (Gambar 2) menunjukkan model yang dibuat sudah baik. Pengujian nilai t-value merupakan suatu pengujian apakah koefisien persamaan jalur yang kita bentuk signifikan atau tidak bila kita bandingkan 15102-8

dengan total pengaruh peubah Fisik atlet (X 4 ), Latar belakang keluarga (X 2 ), Fasilitas Dojang (X 4 ), Fasilitas luar dojang (X 6 ) dan Motivasi (Y 1 ) terhadap Prestasi (Y 2 ) adalah sebesar 36%. Dan terdapat 64% faktor lain, berdasarkan nilai residu (ɛ 2 ), di luar peubah yang terlibat dalam model 2 yang dapat meningkatkan maupun menurunkan Motivasi atlet. Dengan demikian, persamaan jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut: Model 1 : Y 1 = 0, 26X 1 + ( 0, 02)X 2 + 0, 20X 4 + Gambar 2: Diagram Jalur dengan koefisiennya modelnya dengan taraf nyata sebesar 1% atau 5 %. Untuk informasi selengkapnya besarnya nilai t-value untuk tiap koefisien dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2: nilai koefisien dan t-value yang bersesuaian Koefisien Nilai t-value model jalur dugaan γ 11 0.26 2.66 γ 12-0.02-0.19 γ 14 0.20 1.84 γ 16 0.47 5.58 γ 21 0.23 2.25 γ 22-0.15-1.70 γ 24 0.19 1.66 γ 26-0.02-0.20 β 21 0.29 2.81 signifikan pada taraf 1% signifikan pada taraf 5% Untuk model 1, hanya peubah X 1 dan X 6 yang berpengaruh langsung secara signifikan pada taraf 1% terhadap Y 1, ditunjukan oleh nilai t-value untuk koefisien model jalur γ 11 dan γ 16 sebesar 2.66 dan 5.58, sementara itu untuk model 2 hanya X 1 dan Y 1 yang berpengaruh langsung secara signifikan dengan taraf 5% terhadap Y 2 ditunjukan oleh nilai t-value untuk koefisien model jalur γ 21 dan γ 21 sebesar 2.25 dan 2.81. Faktor fasilitas di luar dojang berpengaruh pada taraf 5%, sedangkan faktor-faktor lainnya berpengaruh pada taraf 10%. Total pengaruh peubah Fisik atlet (X 1 ), Latar belakang keluarga (X 2 ), Fasilitas dalam Dojang (X 4 ) dan Fasilitas luar dojang (X 6 ) terhadap Motivasi (Y 1 ) adalah sebesar 36%. Angka ini menunjukkan bahwa peubah-peubah tersebut cukup berpengaruh terhadap Motivasi atlet. Dan terdapat 64% faktor lain, berdasarkan nilai residu (ɛ 1 ), diluar peubah yang terlibat dalam model 1 yang dapat meningkatkan maupun menurunkan Motivasi atlet. Demikian juga 0.47X 6 + ɛ 1 Model 2 : Y 2 = 0, 23X 1 + ( 0, 15)X 2 + 0, 19X 4 + ( 0, 02)X 6 + 0, 29Y 1 + ɛ 2 Seperti yang yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur mengandung pengaruh langsung dan tak langsung, serta pengaruh total untuk setiap peubah terikat terhadap peubah bebas. Pengaruh tidak langsung merupakan hasil kali antara dua koefisien jalur, sedangkan pengaruh total merupakan penjumlahan pengaruh langsung dan tidak langsung (penjumlahan koefisien peubah eksogen). Besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dari model 1 dan model 2 dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa Fisik atlet (X 1) dan Fasilitas luar dojang (X 6) berpengaruh langsung secara signifikan dengan taraf nyata 1% terhadap motivasi yaitu sebesar 0,26 dan 0.47, artinya jika Fisik atlet atau Fasilitas di luar dojang ditingkatkan satu satuan maka dapat meningkatkan motivasi taekwondoin sebesar 0,26 dan 0.47 satuan. Tidak ada pengarung tidak langsung terhadap motivasi. Sementara itu dari tabel 4, terlihat bahwa pengaruh peubah Fisik atlet (X 1 ) berpengaruh langsung dan tidak langsung secara signifikan pada taraf 1% sebesar 0,23 dan sebesar 0,08 = 0,26 x 0,29 melalui peubah motivasi (Y 1 ) terhadap peubah prestasi (Y 2 ). Pengaruh tak langsung ini diperoleh melalui hasil perkalian nilai koefisien γ 11 dan koefisien β 21, dan pengaruh totalnya pun signifikan pada taraf 1% sebesar 0,31 = 0,23 + 0,08, yang merupakan penjumlahan dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Peubah Latar belakang orang tua (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap prestasi atlet baik secara langsung maupun tidak langsung pada taraf 10%. Untuk peubah Fasilitas luar Dojang (X 6 ) hanya berpengaruh tidak langsung secara signifikan pada taraf 1%. Peubah Fisik atlet (X 1 ) memberikan pengaruh total terbesar pada prestasi atlet (Y 2 ). 5 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh persamaan model jalur dari model yang dihipotesiskan 15102-9

Tabel 3: Peubah indikator dan laten data prestasi mahasiswa Peubah Pengaruh t-value Pengaruh Tak t-value Pengaruh t-value langsung langsung Total X 1 0.23 2.25 0.08 1.96 0.31 2.97 X 2 0.15 1.70 0.01 0.19 0.16 1.69 X 4 0.19 1.66 0.06 1.54 0.24 2.13 X 6 0.02 0.20 0.14 2.51 0.12 1.32 Y 1 0.29 2.81 0-0.29 2.81 ) signifikan pada taraf 1%; ) signifikan pada taraf 5% Tabel 4: Pengaruh peubah bebas X 1, X 2, X 4, X 6,dan Y 1 terhadap Y 2 Peubah Pengaruh t-value Pengaruh Tak t-value Pengaruh t-value langsung langsung Total X 1 0.23 2.25 0.08 1.96 0.31 2.97 X 2-0.15-1.70-0.01-0.19-0.16-1.69 X 4 0.19 1.66 0.06 1.54 0.24 2.13 X 6-0.02-0.20 0.14 2.51 0.12 1.32 Y 1 0.29 2.81 0-0.29 2.81 ) signifikan pada taraf 1%; ) signifikan pada taraf 5% sebagai berikut: Model 1 : Y 1 = 0, 26X 1 + ( 0, 02)X 2 + 0, 20X 4 + 0.47X 6 + ɛ 1 Model 2 : Y 2 = 0, 23X 1 + ( 0, 15)X 2 + 0, 19X 4 + ( 0, 02)X 6 + 0, 29Y 1 + ɛ 2 Berdasarkan model tersebut dapat diketahui bahwa faktor Fasilitas diluar dojang memberikan pengaruh langsung terbesar terhadap Motivasi atlet, dibandingkan dengan faktor lainnya, yaitu sebesar 0,47. Faktor Motivasi memberikan pengaruh langsung terbesar terhadap prestasi atlet sedangkan faktor fisik memberikan pengaruh total (langsung dan tak langsung) terbesar terhadap Prestasi atlet dibandingkan dengan faktor lainnya, yaitu sebesar 0,31, artinya semakin meningkat fisik atlet yang ditandai dengan meningkatnya usia, tinggi tubuh dan berat badan atlet maka akan meningkatkan motivasi taekwondo-in yang selanjutnya akan diikuti dengan peningkatan prestasi atlet sebesar 31%. Diikuti oleh faktor lingkungan dan sarana prasarana dalam dojang, latarbelakang keluarga dan lingkungan di luar dojang. Dengan demikian, faktor Fisik atlet, Fasilitas di luar dojang dan motivasi atlet merupakan faktor-faktor yang perlu menjadi perhatian dalam meningkatkan prestasi atlet. DAFTAR PUSTAKA [1] Bollen, K.A., 1989, Structural Equations Model With Latent Variables, New York, [2] Gunarsa, S.D. dkk. 1995, Psikologi Olahraga Teori dan Praktik, Jakarta: Bpk Gunung Mulia. [3] Jöreskog, K.G. D. and Sörbom, 1996, Lisrel 8.5: User s Reference Guide, Scientific Software International Inc., Chicago. [4] Rizain, 2006, Siapa tak menanam, dia tak menuai, Kompas, 19 desember 2006 [5] Sharma, S., 1996, Applied Multivariate Techniques, John Wiley & Sons Inc., New York 15102-10