BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut Nazir (2003, p54), Penelitian Asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (hubungan yang bersifat sebab akibat). Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Metode yang Penelitian digunakan Unit Analisis Individu- T-1 Asosiatif Survey Karyawan Individu- T-2 Asosiatif Survey Karyawan Individu- T-3 Asosiatif Survey Karyawan Sumber: Penulis, 2010 Time Horizon Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross section adalah penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada suatu titik waktu tertentu. (Hermawan, 2006, p19) Keterangan: T-1 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja PT Pabrik Kaos Aseli 777 berdasarkan perbandingan pendekatan SPSS dan LISREL. 29

2 T-2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap retensi karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777 berdasarkan perbandingan pendekatan SPSS dan LISREL. T-3 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap retensi karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777 berdasarkan perbandingan pendekatan SPSS dan LISREL. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penilaian Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Menurut Masri S, (2003) dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008, p182), memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional juga memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran (Sarwono, 2006, p27). Mengenai operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penilaian Variabel Kondisi Karyawan (X) Konsep Variabel Kondisi Karyawan merupakan faktor demografi karyawan Dimensi Indikator Skala Model Skala Pengukuran Pengukuran Usia Usia lanjut (n>40 Ordinaltahun) Masa kerja yang Masa Kerja Ordinallama (n>10 tahun) Tingkat Tingkat 30

3 Pendidikan pendidikan yang tinggi (S1-S3) Kerja sesuai keahlian Kerja yang secara mental menantang Pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki Pekerjaan yang menyenangkan Kepuasan Kerja (Y) Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Imbalan yang pantas Rekan Kerja Mendukung Kondisi Kerja Mendukung Komponen Organisasional Pendapatan yang memadai (cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup) Kesempatan berinteraksi dengan rekan kerja dan tercipta suasana saling mendukung Suasana yang nyaman dan kebersihan yang terjaga dengan baik Stabilitas Perusahaan Retensi Karyawan (Z) Proses dimana karyawan bertahan dalam sebuah organisasi. Peluang Karier Penghargaan Hubungan Karyawan Kesempatan untuk mengembangkan karier Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan berupa bonus Persaingan sehat antar rekan kerja Rancangan tugas dan pekerjaan Sifat dari tugas dan pekerjaan yang dilakukan Sumber: Penulis,

4 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis Data Penelitian: 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). (Kuncoro, 2003, p124). Data kuantitatif berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk diolah menggunakan metode statistik. 2. Data Kualitatif 2003, p124). Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. (Kuncoro, Sumber Data Penelitian: 1. Data Primer Data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Sugiarto, 2000, p16). 2. Data sekunder Merupakan data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data Jenis Data Sumber Data Profil Perusahaan Kualitatif Sekunder-Company Profile Kondisi Karyawan Kualitatif - Kuantitatif Primer-Kuesioner 32

5 Kepuasan Kerja Kualitatif - Kuantitatif Primer-Kuesioner Retensi Karyawan Kualitatif - Kuantitatif Primer-Kuesioner Sumber: Penulis, Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : 1. Wawancara Menurut Sugiyono (2007, p130), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalah yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam penelitian ini, Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara kepada Manajer Sumber Daya Manusia PT Pabrik Kaos Aseli 777 dimana pertanyaan yang diajukan menyangkut kondisi karyawan, kepuasan kerja, dan retensi karyawan PT Pabrik Kaos Aseli Studi Kepustakaan Peneliti mengambil sumber data yang relevan dengan bahan penelitian dari berbagai literatur, text book, jurnal, internet dan sebagainya untuk mendukung penelitian ini. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah. 3. Studi Lapangan Peneliti meneliti secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data atau informasi dari para karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777 dengan cara membagikan kuesioner kepada karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

6 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p40), teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mawakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Kuncoro (2003, p112), Probability sampling adalah teknik pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Simple random sampling adalah desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mempergunakan daftar random untuk memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Responden terdiri dari 155 orang yang berfungsi sebagai karyawan PT Pabrik Kaos Aseli. Untuk mengetahui jumlah sampel yang dapat mewakili populasi,dipakai perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin (Sugiarto, 2001, p62), yang menggunakan nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan yaitu sebesar 10%. n = N 1 + N(e)² Dimana:n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Batas ketelitian yang diinginkan n = (0,1)² = 60,78 34

7 Jadi, berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang harus diambil adalah sebanyak 61 orang (dibulatkan). 3.6 Metode Analisis Data Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert. Adapun skor jawabannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Responden KETERANGAN PENILAIAN Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: penulis, 2010 Berikut ini adalah tabel mengenai metode analisis berdasarkan Tujuan Penelitian yaitu: Tabel 3.5 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian T-1 Metode Analisis Jenis Penelitian Teknik Analisis Asosiatif Regresi T-2 Asosiatif Regresi T-3 Asosiatif Path Analysis Sumber: Penulis, 2010 Keterangan: 35

8 T-1 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja PT Pabrik Kaos Aseli 777 berdasarkan perbandingan pendekatan SPSS dan LISREL. T-2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap retensi karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777 berdasarkan perbandingan pendekatan SPSS dan LISREL. T-3 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap retensi karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777 berdasarkan perbandingan pendekatan SPSS dan LISREL Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2004, p ) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. (Riduwan dan Kuncoro, 2008, pp ) Uji validitas ini disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Pada uji validitas ini peneliti menggunakan Corrected Item-Total Correlation. Untuk menguji validitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis Ha: Skor butir berkolerasi positif dengan skor faktor. Ho: Skor butir tidak berkolerasi positif dengan skor faktor. 36

9 2. Menentukan nilai r tabel Untuk memperoleh r tabel dengan jumlah 61 orang, maka df = n 2=61 2= 59. Dengan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh r tabel sebesar 0, Mencari r hasil Memasukkan data jawaban responden untuk diolah dengan software SPSS. Disini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation dari tampilan software SPSS. 4. Mengambil keputusan Dasar pengambilan keputusan: Jika r tabel positif, dan r hasil > r tabel, maka butir tersebut valid. Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < r tabel, maka butir tersebut tidak valid Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Dalam program SPSS 17.0 uji yang sering digunakan peneliti adalah metode Alpha (Cronbach s). Langkah yang digunakan untuk uji realibilitas adalah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis Ha: Skor butir korelasi positif dengan komposit faktornya. Ho: Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktornya. 2. Menentukan r tabel Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach s Alpha, Suatu kuisioner dianggap reliabel apabila Cronbach s Alpha > 0,6 (Sunyoto, 2008, p68). 37

10 3. Mencari r hasil Disini r hasil adalah angka Alpha (terletak di akhir output) dari tampilan software SPSS. 4. Mengambil keputusan Dasar pengambilan keputusan: a. Jika r Alpha positif, dan r Alpha > r table, maka butir tersebut reliabel. b. Jika r Alpha tidak positif, dan r Alpha < r tabel, maka butir tersebut tidak reliabel. Menurut Triton (2007, p248) tingkat realibilitas dengan metode Alpha Croncbach s diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut ini: Tabel 3.6 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel >0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel >0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel >0,60 s.d 0,80 Realibel >0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel Sumber:Triton (2007, p248) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisi untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada path diagram. 38

11 Menurut Rochaety (2007, pp:99-100) Uji Normalitas berdasarkan dari histrogram yang berdistribusi normal ditunjukan dengan bentuk menyerupai lonceng atau diagram dahan daun. Uji Normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot juga disebut plot kenormalan Transformasi Data Ordinal menjadi Data Riduwan dan Kuncoro (2008, p30) menyatakan bahwa mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (method of successive internal). Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval sebagai berikut: 1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan; 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut frekuensi; 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dari hasilnya disebut proporsi; 4. menentukan nilai proporsi komulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor; 5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh; 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z untuk yang diperoleh; 7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus; NS = (Density at Lower Limit) (Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit) (Area Below Lower Limit) 8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y= NS + (1+(NS min ) Analisis Korelasi 39

12 Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p62), apabila nilai koefisien korelasi (r) = +1, maka korelasi atau hubungannya positif dan sempurna. Apabila koefisien korelasi (r) = -1, maka korelasi atau hubungannya negatif dan sempurna. Arti positif disini, misalkan hubungan antara variabel X dan Y (r xy ) nilainya positif (+), maka hubungannya searah. X naik maka Y pun akan naik, jika Y turun maka X turun juga, begitu juga dengan apabila Y naik maka X naik, jika Y turun maka X turun juga. Sedangkan arti dari negatif (-) adalah hubungannya berbanding terbalik, jika X naik maka Y turun, jika X turun maka Y naik begitu juga sebaliknya. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut: Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber:Riduwan (2005, p136) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = r 2 x 100% Dimana: KP = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi 40

13 Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p62), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dan uji signifikansi sebagai berikut. Hipotesis: Ho= Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Ha= Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Dasar Pengambilan Keputusan : Jika nilai probabilitas 0.05 lebih atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan pada Riduwan dan Kuncoro (2008, pp1-2), analisis jalur (path analysis) yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel independen terhadap variabel dependen. Terdapat beberapa asumsi didalam path analysis, diantaranya yaitu : 1. Hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan normal. 2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang terbaik. 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio. 4. Menggunakan probability sampling. 41

14 5. Observed variabels diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobeservasi secara langsung. 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diindetifikasi) dengan benar berdasarkan teoriteori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel yang diteliti. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X terhadap Y pada sub-struktural 1 dan variabel X, Y terhadap Z pada sub-struktural 2. Untuk mengetahui derajat variabel analisa kondisi karyawan (X) terhadap kepuasan kerja (Y) serta dampaknya terhadap retensi karyawan (Z) dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan dianalisis berdasarkan pendekatan SPSS dan LISREL Analisis Jalur Berdasarkan Pendekatan SPSS Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008, pp: ), ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural Persamaan Sub-struktural 1: Y = ρyxx + ρyε 1 Persamaan Sub-struktural 2: Z = ρ zx X +ρ zy Y + ρ z ε 2 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X). 42

15 b) Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan Persamaan regresi ganda : Y = a + b1x1 + b2x bnxn 3. Menghitung koefisien secara keseluruhan a. Kaidah pengujian signifikan secara manual: menggunakan tabel F b. Kaidah pengujian signifikan : program SPSS Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung koefisien jalur secara individu Selanjutnya untuk mengetahui signifikan analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5. Meringkas dan menyimpulkan Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan Pendekatan LISREL Menurut Ghozali (2008, pp ), ada beberapa langkah analisis korelasi dan analisis jalur dengan LISREL yaitu sebagai berikut: 1. merubah input data (dari Excel) menjadi data prelis dengan langkah membuka program LISREL 8.80 dari menu pilih File lalu Import Data dan akan tampak windows open. 2. membuka data dan menyimpannya dalam bentuk data prelis. 43

16 3. Menentukan analis dengan metode simplis. 4. Memanggil data prelis dengan langkah dari menu utama LISREL pilih Setup lalu Variables. 5. Membuat SIMPLIS Syntax dengan langkah dari menu LISREL pilih Setup kemudian pilih Build SIMPLIS Syntax dan menuliskan syntax sebagai berikut: Relationships Y = X Z = X Y Number of Decimals = 3 Path Diagram Option:SS EF End of Problem 6. Mengeksekusi SIMPLIS Syntax dan menganalisis hasilnya. 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana nilai sebesar 5% atau 0.05 sehingga dasar pengambilan keputusan dapat ditentukan dengan: Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima. Keterangan: X = Variabel Kondisi Karyawan Y = Variabel Kepuasan Kerja Z = Variabel Retensi Karyawan Tujuan 1 44

17 Hipotesis pengujian pengaruh X terhadap Y Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja. Ha = ada pengaruh yang signifikan antara kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja. Tujuan 2 Hipotesis pengujian pengaruh Y terhadap Z Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap retensi karyawan. Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap retensi karyawan. Tujuan 3 Hipotesis pengujian secara simultan pengaruh X dan Y terhadap Z Ho = Kondisi karyawan dan kepuasan kerja tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap retensi karyawan. Ha = Kondisi karyawan dan kepuasan kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap retensi karyawan. 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Untuk mendapatkan data penelitian maka akan dilakukan survei dengan membagikan kuesioner kepada 61 karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777 yang terpilih sebagai sampel. Data tersebut kemudian akan dianalisis dengan analisis regresi dan path analysis menggunakan software SPSS 17.0 dan LISREL 8.80 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi karyawan terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap retensi karyawan. 45

18 Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh PT Pabrik Kaos Aseli 777 sebagai tolak ukur kebijakan yang diterapkan guna terciptanya kepuasan kerja dan retensi karyawan yang maksimal. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan menunjukkan perbandingan hasil berdasarkan pendekatan SPSS dan LISREL sehingga akan diketahui pendekatan mana yang lebih efektif. 46

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Masri S dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008,P.208) penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Menurut Sekaran (2006, p.155-163), jenis penelitian dibagi menjadi 4 macam yaitu penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, pengujian hipotesis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Unit analisis yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 60 BAB 3 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskriptif yang dimaksud adalah mendefinisikan berbagai kriteria dan variabel yang diteliti. Menurut Thomas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian 46 BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Survey Individu Pengguna Online Ticketing T-2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian Asosiatif, yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Berdasarkan pendapat Sugiono (2007, p6), jenis penelitian menurut tingkat ekplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam analisis ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dipergunakan adalah metode kausal. Menurut Umar (2005, p105), Desain Kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian asosiatif/ hubungan adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Menurut Sekaran (2006), jenis penelitian dibagi 4 macam yaitu penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, pengujian hipotesis, dan analisis studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni tujuan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur penghitungan berupa software SPSS 20.0. Selanjutnya, peneliti akan menggunakan jenis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Kuncoro (2003), penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe desain penelitian yang digunakan bersifat penelitian deskriptif - asosiatif. Penelitian deskriptif (Descriptive design) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat melakukan analisis adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendefinisikan pengaruh atau hubungan kausal antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya BAB 3 METODE PENELITIAN Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya terkandung cara tekhnis bagaimana melakukan hasil dari pemahaman itu, maka daripadanya dituntut suatu keabsahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 17 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. (Indriantoro dan

Lebih terperinci

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan menggunakan metode penelitian survey eksplanatori (eksplanatory survey).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian apakah yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain riset merupakan rencana dasar yang membimbing pengumpulan data dan tahapan analisis dari proyek riset. Desain riset merupakan kerangka kerja yang

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan

Bab III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat di ketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian : Asosiatif Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah asosiatif. Menurut Sugiyono (2006 pg 11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Applied Reseach (Penelitian Terapan) yaitu penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat melakukan sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2005, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai 52 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Objek Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja terstruktur mengenai hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada efektivitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh kepercayaan organisasi dan keadilan organisasi terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada efektivitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN MANAJEMEN KONFLIK TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP

ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN MANAJEMEN KONFLIK TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN MANAJEMEN KONFLIK TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT ATHERON INTERNATIONAL ROSLINA - 1301050103 SURYANTI - 1301050734 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang memakai desain asosiatif dan kausal, yaitu dengan melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Riset Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizone T1 Deskriptif Survey T2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan nilai dari variaelvariabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di lakukan di Museum Sri Baduga Bandung Jl. BKR No. 185 Bandung 40243 Jawa Barat, Indonesia. B. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2009)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi penjelasan rancangan, metode, teknik dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi penjelasan rancangan, metode, teknik dan jenis BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan rancangan, metode, teknik dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian, serta penjelasan cara pengambilan sampel, jenis dan sumber data dan analisis-analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003:36) yang dimaksud penelitian asosiatif adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Dimana objek penelitian tersebut merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Riset. hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel

BAB III. Metodologi Riset. hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel BAB III Metodologi Riset 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, artinya kita dapat mengetahui bagaimana hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci