MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Knowledge Managemen System Sales And Customer Care Pada PT. Telkomsel Regional Sumbagsel

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

PERANCANGAN BLUEPRINT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PENGELOLAAN PROYEK DI PT.SWAMEDIA INFORMATIKA

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS,

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

RANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN PENGETAHUAN STUDI KASUS BPFK SURABAYA

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

Dipublikasikan Tahun 2012 oleh : STMIK STIKOM Bali Denpasar- Indonesia ISBN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

21/09/2011. Pertemuan 1

1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui adanya knowledge management pada perusahaan dalam meningkatkan daya saing.

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEAHLIAN PEGAWAI PADA DIREKTORAT UMUM DAN OPERASIONAL DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI

Perancangan Knowledge Management System Pengelolaan Proyek di CV. Metric Design

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

Identifikasi dan Pengukuran Ketercapaian Implementasi Knowledge Transfer pada Direktorat Human Resource Development PT. Pelindo III (Persero)

PENGEMBANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

Perancangan Knowledge Management Penyedia Jasa Layanan Internet (Studi Kasus PT. XYZ)

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation

Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Strategi dan Pengukuran Knowledge Management. Rani Puspita D, M.Kom

Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PERANCANGAN BLUEPRINT KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI OFFICE OF INTERNATIONAL AFFAIR UNIVERSITAS XYZ

c. Rancangan Menu News

Kata kunci : Sistem Manajemen Pengetahuan, Prototipe, Kolaborasi.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DENGAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Taryana Suryana. M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

TEMU KEMBALI KOLEKSI DIGITAL (FORMAT VIDEO) SEBAGAI TRANSFORMASI DAN PENGETAUAN. Tri Sagirani Perpustakaan STMIK Surabaya

DESAIN MEKANISME PERENCANAAN AUDIT UNTUK MEMBENTUK REPOSITORI DATA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN PENGETAHUAN

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM MELALUI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

BAB 4 PENGUJIAN DAN HASIL SIMULASI MANAJEMEN KONFIGURASI DI BPPT. dengan perancangan itop versi dan VMware

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan sangat cepat

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PT ASTRA GRAPHIA TBK

BAB I PENDAHULUAN. memilih, mengatur dan menyebarkan informasi serta keahlian penting dalam

PROTOTYPE INTERFACE INTEGRASI DATABASE PADA APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PT. ASTRA GRAPHIA, TBK. Ken Ditha Tania 1, Fathoni 2 ABSTRACT

Sistem E-Learning Berbasis Knowledge Management Pada SMK Generasi Madani Cibinong

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

EVALUASI PROSES PENGAJARAN TAHAP PERSIAPAN BERSAMA MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION DI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

Offi i n t e g r a ce

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE APLIKASI PENCARIAN MATERI MULTIMEDIA STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi

RANCANGAN FRAMEWORK KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN PARKIR BERDASARKAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TRIAD

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI

ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penerapan teknologi baru di berbagai organisasi. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN LAYANAN KOMPUTASI AWAN UNTUK SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI

Perancangan Blueprint Knowledge Management System Di Office Of International Affair Universitas Komputer Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

Analisis Meningkatkan Kinerja Dosen Menggunakan Knowledge Management System

KERANGKA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERPUSTAKAAN TRADISIONAL MENUJU PERPUSTAKAAN DIGITAL

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari e-learning Menuju e-knowledge

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Dengan bantuan

Key Performance Indicators Perusahaan

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management

Perencanaan Strategis Si/Ti Pada Disdikpora Kabupaten Kuningan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard

ANALISA DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP PERFORMA ORGANISASI STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

APLIKASI MANAJEMEN PENGETAHUAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN KEPUTUSAN UKM (Studi kasus: UKM Kerajinan Batik binaan PT. Semen Indonesia,Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

BAB V SIMPULAN. berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA Asep Id Hadiana 1, Estiko Rijanto 2, Mira Kania Sabariah 3 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 1 ahadiana@gmail.com 2 estiko@hotmail.com mira_ljuan@yahoo.com 3 Abstrak Keluarnya karyawan perusahaan dapat mengakibatkan sebuah perusahaan kehilangan sebagian pengetahuan yang mereka miliki. Hal ini tentu bisa menganggu operasional perusahaan. Untuk mengantisipasi kehilangan pengetahuan yang diakibatkan keluarnya karyawan dari perusahaan dengan berbagai alasan, maka perlu dilakukan upaya agar perusahaan tidak kehilangan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Knowledge management atau manajemen pengetahuan adalah salah satu upaya untuk memanage pengetahuan, baik itu tacit knowledge ataupun explicit knowledge yang terdapat dalam sebuah organisasi. Berdasarkan permasalah tersebut, penelitian ini akan membahas tentang perancangan model KMS untuk perusahaan distributor farmasi dan consumer product. Perancangan model KMS dalam penelitian ini, mengadopsi 10 Step Knowledge Management Roadmap yang disusun oleh Amrit Tiwana. Kata Kunci: Knowledge Management, KMS, Distributor Farmasi, 10 step Knowledge Management Roadmap, Kodifikasi I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang begitu pesatnya. Hampir setiap lini kehidupan sudah tersentuh dan merasakan manfaat dari kehadiran teknologi informasi. Bagi sebuah organisasi atau perusahaan misalnya, teknologi informasi (TI) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menunjang keberhasilan sebuah organisasi. PT. Bina San Prima adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dibidang distributor farmasi dan consumer product. Berdiri pada tahun 1994, perusahaan ini didirikan oleh Drs. Jahja Santosa, Apt., yang juga merupakan pemilik dari perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, yaitu SANBE Farma. Berdasarkan wawancara dengan asisten manager divisi IT PT. Bina San Prima, perusahaan sangat membutuhkan suatu cara untuk mengelola pengetahuan yang terdapat pada perusahaan agar dapat ter-manage dengan baik. Karena selama ini, kinerja perusahaan cukup terpengaruh ketika orang yang memiliki pengetahuan yang menonjol keluar dari perusahaan, apalagi jika sebelumnya proses transfer pengetahuan tidak berjalan dengan baik. Paper ini akan membahas perancangan model Knowledge Management pada perusahaan Distributor dan Consumer Product di PT. Bina San Prima dengan mengadopsi 10 Step Knowledge Management Roadmap yang disusun oleh Amrit Tiwana. II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metodologi KM yang digunakan adalah metodologi yang ditulis oleh Amrit Tiwana yaitu 10 Step Knowledege Management Roadmap. Metode ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metoda untuk perancangan KM lainnya. Kelebihan dari metode ini diantaranya adalah : 1. Memiliki tahapan yang jelas dalam perancangan KM, mulai dari tahapan analisa infrastruktur yang telah ada sampai dengan tahapan evaluasi KM yang dibangun. 2. Menyediakan Knowledge Management Assessment Kit (KMAK). KMAK ini berisi pertanyaan-pertanyaan kuisioner yang bisa membantu kita dalam merancang KM yang sesuai untuk kondisi perusahaan atau organisasi yang kita teliti. Namun dalam penelitian ini, tidak semua tahapan dalam metodologi tersebut digunakan. Penelitian ini hanya mencakup sampai langkah keenam dari 10 langkah dalam 10 Step Knowledege Management Roadmap yaitu create the knowledge management blueprint (membuat cetak biru KM). Secara garis besar, tahapan yang dilakukan dalam metodologi tersebut adalah : 1. Analisa infrastruktur yang sudah ada pada perusahana 2. Menyesuaikan KM dengan bisnis strategi perusahaan 3. Desain KM infrastruktur 4. Audit aset pengetahuan dan sistem yang sudah ada pada perusahaan. 5. Menyusun tim KM 6. Merancang blueprint KM Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui kuesioner, observasi dan wawancara yang dilakukan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data sekunder didapatkan dengan melakukan penelitian kepustakaan dari berbagai litelatur yang berkaitan dengan Knowledge Management. Dalam penelitian ini didefinisikan beberapa operasional variabel yaitu : a. Strategi Pendekatan KM, yaitu strategi kodifikasi dan strategi personalisasi.

b. Attribut pengetahuan untuk konten KMS yang digunakan untuk menentukan atribut penanda yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam pembangunan KMS. c. Diagnosa infrastruktur yang telah ada pada perusahaan. d. Pemetaan posisi pengetahuan perusahaan terhadap para pesaing Gambar. 1 10 Step Knowledge Management Roadmap Berdasarkan data tersebut, perusahaan telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk penerapan Knowledge Management System (KMS). Untuk mengimplementasikan KM, diperlukan sebuah tim yang akan bertanggung jawab terhadap kelangsungan KM di perusahaan. Tim ini akan dipimpin oleh seorang Manajer KM dengan beberapa orang yang menjadi anggota tim. Tim dapat dipilih oleh perusahaan berdasarkan latar belakang keahlian mereka. Namun penulis mengusulkan untuk manajer KM dipilih dari departemen IT, karena mereka memiliki latar belakang pengetahuan tentang infrastruktur teknologi yang ada di perusahaan. Namun tidak tertutup kemungkinan manager KM dijabat oleh orang dari departemen non IT. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan, dapat diketahui beberapa kondisi yang mendasari dibuatnya usulan blueprint dan arsitektur KMS seperti yang bisa dilihat pada gambar 2. Kondisi tersebut diantaranya adalah : 1. Kinerja perusahaan seringkali terganggu akibat keluarnya karyawan yang memiliki pengetahuan menonjol. 2. Pengetahuan yang ada pada perusahaan belum termanage dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut tidak bisa digunakan secara maksimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Dalam perusahaan belum muncul budaya knowledge sharing, hal ini salah satu sebabnya adalah belum adanya wadah yang bisa digunakan untuk melakukan knowledge sharing secara maksimal. 4. Berdasarkan hasil survey terhadap infrastruktur yang ada pada perusahaan, dapat diketahui bahwa perusahaan telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk KMS. Gambar 1 adalah 10 Step Knowledge Management Roadmap yang disusun oleh Amrit Tiwana. Diharapkan dengan memakai roadmap ini akan memandu pengembangan dan implementasi KMS di pada organisasi yang dijadikan sebagai objek penelitian. Namun penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap ke enam, yaitu membuat Knowledge Management Blueprint. Roadmap implementasi KM diharapkan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan, merancang dan mengimplementasikan KMS. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil kuisioner diagnosa infrastruktur, perusahaan sudah memiliki beberapa infrastruktur seperti dibawah ini : 1. Sudah terdapat Intranet. 2. Memiliki akses Internet. 3. Sudah mendukung remote access. 4. Memiliki bandwith yang cukup besar (512 Mbps). 5. Sudah memiliki LAN/WAN. 6. Sudah memiliki Webserver dan Mail Server. 7. Memiliki Virtual Private Network. Gambar. 2 Usulan Arsitektur KMS di PT. Bina San Prima

6. KMS mempunyai database server tersendiri untuk menyimpan data yang terdapat pada KMS. Gambar. 3 Usulan Alur Proses Arsitektur KMS di PT. Bina San Prima Dari gambar 3 dapat dijelaskan proses sebagai berikut : 1. KMS user bisa melakukan add, edit, update file pada KMS. File itu sendiri terdapat pada File Server. Setiap kali terjadi penambahan dan perubahan data, file server mengirimkan notifikasi kepada Web Server KMS, sehingga pada KMS data yang ditampilkan selalu data yang terbaru. 2. User KMS bisa melakukan browsing, mencari pengetahuan, menambah pengetahuan dan aktifitas lainnya yang dilakukan dengan cara mengakses alamat portal KMS yang telah ditentukan melalui web browser yang terdapat pada komputer user. 3. Email server berfungsi untuk melakukan push email kepada KMS user. Push email yang dimaksud disini adalah mengirimkan informasi dalam bentuk email secara otomatis dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengelola KMS. Email server juga berfungsi untuk membantu registrasi user KMS. 4. KMS bisa menampilkan data Business Intelligence (BI) yang terdapat pada Data Warehouse perusahaan. Namun data BI yang ditampilkan pada KMS hanya data tertentu saja, misalnya data tentang produk apa yang paling banyak dibeli, laporan tentang total penjualan selama periode tertentu. Tidak semua data BI ditampilkan pada KMS. 5. Data Warehouse merupakan kumpulan data yang telah ditentukan, yang berasal dari beberapa database yang ada di perusahaan, misalnya database sistem informasi BSP Integrated System (BIS) Pusat dan dari database BIS cabang yang berada di kantor pusat, yang merupakan hasil replikasi dari berbagai cabang. Fungsionalitas KMS pada satu perusahaan dengan perusahaan lain bisa berbeda tergantung kepada kebutuhan dan kondisi di perusahaan tersebut. Sebelum menentukan fungsionalitas yang akan dibuat dalam KMS, perlu terlebih dahulu mengetahui kondisi, kebiasaan dan proses bisnis yang ada pada perusahaan, sehingga kita akan mudah menentukan fungsionalitas apa yang dibutuhkan perusahaan dalam KMS yang akan dibangun. Pembangunan KMS dalam sebuah perusahaan harus disesuaikan dengan strategi, visi dan misi serta proses bisnis yang ada pada perusahaan tersebut. Dibawah ini adalah beberapa aktifitas perusahaan yang mendasari perlu dibuatnya KMS dan fungsionalitas yang terdapat didalamnya. 1. Karyawan sering melakukan sharing file melalui jaringan komputer. File disimpan di komputer salah satu karyawan, kemudian di-sharing melalui windows explorer yang terdapat pada komputernya dan karyawan lain bisa mengakses file tersebut melalui jaringan komputer. Hal ini mendasari perlu dibuatnya sebuah manajemen dokumen, sehingga akan lebih memudahkan karyawan dalam mengakses file tertentu yang selama ini disimpan di komputer karyawan, karena bila komputer karyawan tersebut dimatikan, maka file yang di-sharing tersebut tidak akan bisa diakses. 2. Penyebaran pengetahuan tacit berlangsung secara informal dan juga formal. Penyebaran secara formal biasanya melalui training dan upgrading yang dilakukan perusahaan setiap 6 bulan. Selama ini belum ada fasilitas khusus yang memungkinkan karyawan bisa bertukar pikiran untuk menyebarkan dan membagi pengetahuan yang dia miliki kepada karyawan lainnya. Untuk itu, dalam KMS yang akan dibangun, perlu dipikirkan sebuah media kolaborasi yang memungkinkan karyawan membagi ide, gagasan serta pengetahuan mereka untuk dapat dibagi kepada karyawan lainnya. 3. Berita-berita tentang kondisi terkini sangat dibutuhkan perusahaan, misalnya tentang regulasi pemerintah, prakiraan cuaca, berita tentang pesaing dan beberapa berita lainnya. Selama ini karyawan mengakses berita melalui internet, tapi tidak semua karyawan berhak mengakses internet yang disediakan perusahaan. Untuk itu perlu dibuat semacam fasilitas yang menampilkan berita-berita terbaru dari media masa dan internet yang bermanfaat bagi perusahaan. Ada seorang petugas khusus yang bertugas untuk memasukkan berita dan menampilkannya pada fasilitas KMS. 4. Perusahaan sering mengalami kesulitan dalam menentukan personil yang akan bertanggungjawab untuk proyek tertentu, karena perusahaan tidak memiliki sebuah dokumentasi dan direktori keahlian karyawan. Saat ini pengetahuan tentang keahlian karyawan hanya menjadi pengetahuan tacit atasan

karyawan yang bersangkutan, bahkan seringkali hanya menjadi pengetahuan tacit karyawannya saja. Untuk itu perlu dibuat semacam direktori keahlian karyawan, yang akan menampilan profil karyawan, keahliannya dan beberapa proyek atau tugas perusahaan yang pernah dia kerjakan. Perusahaan sudah memiliki fasilitas business intelligence (BI) yang sangat membantu para manajer dan top level management dalam membuat beberapa keputusan tertentu, baik itu keputusan jangka menengah dan jangka panjang. Namun fasilitas BI ini hanya bisa diakses oleh manajer dan top level management, sehingga pengetahuan yang ada pada BI hanya menjadi pengetahuan pihak manajemen. Beberapa data dari BI bisa menjadi pengetahuan yang bisa diakses tidak hanya oleh pihak manajemen, misalnya cabang mana yang penjualannya paling tinggi. KMS bisa mengakomodasi hal ini dengan menampilkan data business intelligence. Fasilitas business intelligence di KMS hanya bisa diakses oleh pihak tertentu, misalnya pihak manajemen perusahaan. Tapi sangat IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : a. Terbentuknya model KMS yang dapat diterapkan pada perusahaan dengan menggunakan infrastruktur dan pengetahuan yang sudah terdapat di perusahaan. Strategi perancangan KMS yang ada pada penelitian ini adalah pada perusahaan distributor dan consumer product. Perancangan KMS dimulai dengan pelaksanaan Audit KMS menggunakan Knowledge Management Assessment Kit (KMAK) yang dapat membantu mengetahui berbagai hal yang bisa mendukung kesiapan organisasi dalam menerapkan dan merancang KMS. Model KMS yang terbentuk terdiri dari usulan arsitektur KMS, fungsionalitas yang harus ada pada KMS, pembentukan tim KM. Model blueprint KMS yang dirancang pada penelitian ini menggunakan infrastruktur yang sudah ada pada perusahaan, sehingga perusahaan tidak mengeluarkan biaya lagi untuk membeli infrastruktur yang baru. dimungkinkan pihak beberapa orang dari manajemen b. b. Penelitian ini hanya terbatas sampai perancangan Model perusahaan menjadi seorang kontributor KMS dengan menulis pengetahuan yang bisa dikonsumsi oleh karyawan, sehingga data dari BI bisa menjadi sumber pengetahuan baru di KMS. Berdasarkan kondisi diatas, pada penelitian ini, penulis mengusulkan beberapa fungsionalitas yang harus ada pada KMS yang akan diterapkan pada PT. Bina San Prima. Gambar KMS, untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti dengan proses pembangunan KMS. Penerapan diharapkan akan membantu perusahaan dalam mengelola pengetahuan, sehingga bisa mengatasi permasalahan yang timbul ketika orang yang memiliki pengetahuan keluar dari perusahaan. 3 bisa menggambarkan beberapa fungsionalitas yang diusulkan oleh penulis. DAFTAR PUSTAKA [1] Choo, C. & Bontis, N, The Strategic Management of Intellectual Capital and Organizational Knowledge. Oxford: Oxford University Press, 2002. [2] Davenport, Thomas & Prusak, Laurence, Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know. Harvard: Harvard Business Press, 1998. Gambar. 3 Usulan fungsionalitas KMS di PT. Bina San Prima Penerapan KMS seringkali menemui kegagalan karena terlalu berfokus pada aspek teknologi. Dalam KMS ada tiga aspek penting yang bisa mendukung suksesnya sebuah KMS, yaitu people, process dan technology. Dalam banyak kasus, penerapan KMS seringkali terlalu berfokus pada aspek teknologi dan proses, sedangkan aspek manusianya terabaikan. Hal ini sering berakibat pada gagalnya penerapan KMS karena tidak didukung oleh manusianya. Untuk itu perlu dibuat sebuah skema yang bisa mendorong karyawan untuk bisa berkontribusi dalam KMS, diantaranya adalah dengan memberikan reward dalam bentuk insentif atau pengakuan tentang keahlian karyawan yang bersangkutan. Detail tentang jumlah dan bentuk insentif bisa disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan. [3] Honeycutt, J, Knowledge Management Strategies; Strategi manajemen pengetahuan. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2005. [4] Kaplan, R., and D. Norton, Translating Strategy Into Action: The Balanced Scorecard, Boston: Harvard Business School Press, 1996. [5] Kasali, Rhenald, MYELIN: Mobilisasi Intangibles menjadi Kekuatan Perubahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010. [6] McInerney, Claire, Knowledge Management and the Dynamic Nature of Knowledge. Journal of the American Society for Information Science and Technology 53 (12): 1009 1018, 2002. [7] Minonne, C and Turner, G. Evaluating Knowledge Management Performance, Electronic Journal of Knowledge Management Volume 7 Issue 5 (pp583-592), 2009. [8] Munir, Ningky, Knowledge Management Audit, Jakarta:PPM, 2008.

[9] Nonaka, Ikujiro & Takeuchi, Hirotaka, The Knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford: Oxford University Press, 1995. [10] Pritha Aryani, Ajeng, Perancangan Knowledge Management System Pada Bagian Diklat PT. Dirgantara Indonesia. Skripsi. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung : Tidak Diterbitkan, 2010. 11] Setiawan, Wawan. dan Munir, Pengantar Teknologi Informasi : Basis Data. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2006. [12] Sveiby, K. E, The New Organizational Wealth: Managing & Measuring Knowledge-Based Asset. Berrett-Koehler, 1997. [13] Tiwana, A, The Knowledge Management Toolkit: Orchestrating IT, Strategy, and Knowledge Platforms (2nd Edition). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 2002.