Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNCU TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

Kuesioner Penelitian. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara terhadap

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

BAB IV. Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi. Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

Rina Indah Agustina ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITLAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Internasional Kependudukan dan Pembangunan (International. berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta proses-prosesnya

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI. Muhammad Arif Budiman S

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan one group pretest-postest. Kota Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Efektifitas Modul Peningkatan Kesehatan Reproduksi Terhadap Kesadaran Diri siswa SMPN se Kodya Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA - RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN BANYUWANGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

B. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FORMULIR INFORMASI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan pendekatan pre-test

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terselesaikan hingga sekarang. Pada tahun 2013 Wolrd Health Organization

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERAWATANNYA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SISWA SMP NEGERI 25 SURAKARTA. Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI Latar Belakang: Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja adalah kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga siswa tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi. Pemahaman merupakan penilaian ranah kogntif jenjang kedua (C2) dari enam jenjang proses berpikir. Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang menjalankan fungsi reproduksi. Perawatan kesehatan organ reproduksi adalah perilaku seseorang yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kesehatan dengan cara menjaga kebersihan organ reproduksi. Salah satu metode pemberian informasi adalah dengan metode ceramah. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja Metode Penelitian: Desain penelitian observasional analitik dengan cross sectional dan teknik quasi eksperimental one group pre and post design. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah di validitas dan di reliabilitas. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan uji statistik t. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 25 Surakarta yang diambil secara simple random sampling. Hasil Penelitian: Terdapat peningkatan nilai rata-rata post setelah diberikan pemberian informasi sebesar 18,70 dari nilai rata-rata pre sebesar 16,08. Setelah dilakukan uji t didapatkan hasil t hitung < -t tabel ( -10,967< -2,68). Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja siswa SMP Negeri 25 Surakarta. Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja siswa SMP N 25 Surakarta. Kata kunci: pemahaman, pemberian informasi, kesehatan reproduksi remaja. 1. Akademi Kebidanan Yogyakarta 2. DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa yang relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas generasi hidup berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis. 1) Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja akhir-akhir ini antara lain disebabkan kurangnya pengetahuan mereka tentang pendidikan seks yang jelas dan benar. Pendidikan seks kebanyakan hanya diketahui dari penjelasan teman, membaca buku-buku porno, melihat gambar-gambar porno dari buku maupun internet 1. Berdasarkan survei perilaku beresiko yang berdampak pada kesehatan reproduksi remaja yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan United Nations Population Fund dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Desember 2005, memberikan gambaran bahwa presentase remaja yang mendapat informasi tentang penjelasan masalah kesehatan reproduksi adalah 42,2%. Ketidaktahuan remaja tentang perawatan organ reproduksi ada sekitar 11,3% remaja perempuan dan 6,4% remaja laki-laki. 2) Berdasarkan hasil penelitian tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi yang salah satunya adalah diadakannya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah terutama di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu bentuk pendidikan kesehatan adalah penyuluhan, penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. 3) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan cohort yaitu mempelajari hubungan faktor resiko dengan efek yang diobservasi pada saat tidak bersamaan 4). Rancangan penelitian dengan quasi eksperimental one group pre and post design 5). Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 25 Surakarta sedangkan populasi aktual adalah siswa kelas VII SMP Negeri 25 Surakarta. Sampel yang diperlukan untuk penelitian eksperimen ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 25 Surakarta yang berjumlah 163 subyek.

Teknik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Kriteria inklusi merupakan karakter umum subjek dalam populasinya, yaitu semua siswa kelas VII SMP Negeri 25 Surakarta yang bersedia dan hadir saat penelitian dilakukan. Kriteria eksklusi adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi, karena subyek menolak untuk mengikuti penelitian dan subyek tidak hadir saat penelitian. Pada penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner tertutup yaitu daftar pertanyaan yang diberikan pada responden dan jawaban telah disediakan sehingga responden dapat langsung memilih satu jawaban pada kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan. Untuk menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan pre dan post one group design dengan perhitungan uji t dilakukan dengan menggunakan software SPSS 12.0 for window. Pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung (t 0 ) dengan t tabel (t t ). Apabila t t <t 0 <t t maka H 0 diterima atau H 1 ditolak. Apabila t 0 <-t t atau t 0 >t t maka H 0 ditolak atau H 1 diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Test Saat penelitian yang dilakukan terhadap siswa sebanyak dua kali. Pre dilakukan sebelum penyuluhan dan Post dilakukan setelah penyuluhan. Hasil dari 40 subjek penelitian adalah sebagai berikut:

No. Umur Tabel 1. Data Nilai Pre dan Post Siswa Nilai Pre Nilai Post No. Umur Nilai Pre 1 13 17 18 21 13 17 17 2 12 16 17 22 12 14 19 3 13 16 17 23 13 16 20 4 13 16 17 24 12 17 16 5 12 16 19 25 13 17 16 6 12 17 19 26 13 16 19 7 14 15 19 27 13 17 18 8 13 18 19 28 13 17 18 9 12 16 19 29 13 17 20 10 12 16 20 30 13 17 20 11 13 16 20 31 13 14 17 12 13 17 20 32 12 16 18 13 14 16 19 33 13 15 18 14 13 15 20 34 13 16 20 15 13 16 20 35 13 14 18 16 12 17 20 36 13 15 18 17 13 15 19 37 12 17 18 18 13 16 20 38 13 17 20 19 12 17 19 39 13 15 19 20 12 14 18 40 12 17 20 Nilai Post Dari tabel di atas dihasilkan histogram perbandingan nilai Pre dan Post sebagai berikut: 25 20 15 10 5 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 Nilai Pre Nilai Post Gambar 1. Histogram Nilai Pre dan Post Siswa

Dengan bantuan program SPSS didapatkan data statistik nilai tes sebagai berikut: Tabel 2. Statistik Data Nilai Tes Pair1 nilai Pre - nilai Post nilai Pre nilai Post Valid N (listwise) Mean N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 40 14 18 16,08 1,023 40 16 20 18,70 1,203 40 Std. Deviation Std. Mean Paired Differences Error 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig (2-tailed) -2,63 1,514 0,239-3,11 2,14-10,967 39 0 Nilai minimum Pre dari 40 siswa adalah 14 dan nilai maksimumnya adalah 18. Rata-rata nilai Pre adalah 16,08 dengan standar deviasi 1,023. Sedangkan nilai minimum Post adalah 16 dan nilai maksimumnya adalah 20. Rata-rata nilai Post adalah 18,70 dengan standar deviasi 1,203. B. Hasil uji t Untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja terhadap pemahaman organ reproduksi dan perawatannya, dilakukan uji t dengan bantuan program SPSS. Apabila t t <t 0 <t t maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, tetapi apabila t 0 <-t t atau t 0 >t t maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut: C. Pembahasan Hasil analisis menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan Tabel 3. Hasil Uji t Nilai Pre reproduksi Test Dan remaja Post Test terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 25 Surakarta.

Upaya promosi dan pencegahan masalah kesehatan reproduksi perlu diarahkan pada masa remaja, dimana terjadi peralihan dari masa anak menjadi dewasa, dan perubahanperubahan dari bentuk dan fungsi tubuh terjadi dalam waktu relatif cepat. Hal ini ditandai dengan berkembangnya tanda seks sekunder dan berkembangnya jasmani secara pesat, menyebabkan remaja secara fisik mampu melakukan fungsi proses reproduksi tetapi belum dapat mempertanggungjawabkan akibat dari proses reproduksi tersebut. Informasi dan penyuluhan, konseling dan pelayanan klinis perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja ini. 6) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan 7) adalah : 1. Tingkat Pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya. 2. Tingkat Sosial Ekonomi 8) Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru. 3. Adat Istiadat 9) Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan. 4. Kepercayaan Masyarakat 10) Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi. 5. Ketersediaan Waktu di Masyarakat 11) Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada uji t hasil pre dan post didapatkan nilai t = -10,967 (t hitung < -t tabel). 2. Hasil uji t menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 25 Surakarta 3. Metode pemberian informasi yang digunakan dalam penyampaian materi tentang organ reproduksi dan perawatannya adalah ceramah. 4. Berdasarkan nilai tes yang diperoleh, menunjukkan bahwa : a. Siswa memahami materi tentang organ reproduksi. b. Siswa memahami materi tentang perawatan organ reproduksi. reproduksi yang lebih luas ruang lingkupnya. SARAN 1. Untuk Instansi terkait Agar instansi pendidikan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi secara dini kepada para siswa untuk menghindari kesalahpahaman siswa dalam menerima informasi kesehatan reproduksi. 2. Untuk penelitian selanjutnya Agar penelitian selanjutnya tidak hanya memberikan informasi tentang organ reproduksi dan perawatannya saja tetapi juga memberikan informasi kesehatan

Daftar Pustaka 1. Sukamto. 2007. Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita. http://indochat.forumotion.com/mhand-beauty-f13/kesehatan-alat-reproduksi-t139.htm. 11 Maret 2009. Pukul 09.30 WIB. 2. Warliana. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah di SMU Negeri 1 Yogyakarta. 3. Warliana. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah di SMU Negeri 1 Yogyakarta. 4. Taufiqurohman. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. 5. Notoatmodjo S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 6. Harahap J. 2003. Kesehatan Reproduksi. http://www. universitas sumatera utara.ac.id. 28 Mei 2009. Pukul 20.30 WIB. 7. Effendy N. 2003. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC. 8. Budioro B. 2002. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro. 9. Dariyo A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. 10. Haryono. 2006. Perlunya merawat Organ Reproduksi. http://www.cirebonkota.go.id/datafile/kbpp/4seks-04organ.html. 11 Maret 2009. Pukul 09.30 WIB. 11. Machfoedz dan Suryani. 2008. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.