BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

dokumen-dokumen yang mirip
yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah. Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian mempertimbangkan metode penelitian, sampling, metode pengumpulan data, instrumenasi, dan teknik analisis data yang akan membantu penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian diharapkan mempunyai tujuan dan kegunaan yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. A. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Penelitian ini terdiri atas variabel Kesejahteraan (X1), variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2), dan variabel kinerja mengajar guru PNS (Y). 56

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, dan SMK Negeri 3 Salatiga. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga yang berjumlah kurang lebih 229 orang guru PNS, terdiri dari tiga SMK Negeri Kota Salatiga. Tabel 3.1 Data Jumlah Guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga Nomor Nama Sekolah Jumlah Guru PNS 1 SMK Negeri 1 Salatiga 84 2 SMK Negeri 2 Salatiga 106 3 SMK Negeri 3 Salatiga 39 Jumlah 229 Sumber: masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga 2. Sampel Penentuan besarnya sampel berpegang pada pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa bila subyeknya lebih 100, sampel yang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, tergantung pada: (1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebesar 25% dari populasi masing-masing sekolah. Teknik 57

pengambilan sampel yang dipakai adalah proportionate random sampling. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel dan responden yang diambil dari tiga sekolah dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi guru PNS di masingmasing SMK Negeri Kota Salatiga. Teknik pengambilan sampel ini digunakan dengan tujuan untuk lebih memenuhi keterwakilan sampel yang diambil terhadap populasi. Dalam penelitian ini ditentukan taraf kesalahan 5% atau taraf kepercayaan atau (signifikansi) sebesar 95%. Mengenai populasi dan sampel pada masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini: Tabel 3.2 Data Jumlah Populasi dan Sampel Guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga Nomor Nama Sekolah Populasi Sampel 1 SMK Negeri 1 Salatiga 84 21 2 SMK Negeri 2 Salatiga 106 27 3 SMK Negeri 3 Salatiga 39 10 Jumlah 229 58 Sumber: masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga C. Data dan Teknik Pengumpulannya Sugiyono (2012:308) mengatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang akan ditetapkan. Sutamaji (www:stmj-sutamaji.blogspot.com:2011) menambahkan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena 58

tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini sebagai sumber datanya adalah jawaban kuisioner tertulis yang diberikan secara langsung oleh para guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga selaku responden melalui pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian yang digunakan. Karena jenis penelitian ini data dari masing-masing variabel penelitian yang diinginkan, diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Dalam penelitian ini terdapat tiga instrumen pengumpulan data yaitu kuisioner Kesejahteraan, kuisioner persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah, dan kuisioner kinerja mengajar guru PNS. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari dua yaitu: Kesejahteraan dan persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah 2. Variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja mengajar guru PNS E. Definisi Operasional W.Gulo (2010:44), Definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah : 59

1. Kesejahteraan, yaitu suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan berdasarkan tingkat Kesejahteraan SMK Negeri Kota Salatiga dengan sub indikator : Terpenuhi tingkat Kesejahteraan SMK Negeri Kota Salatiga a. Penghasilan setiap bulan mencukupi kebutuhan pokok keluarga sehari-hari b. Memiliki kemampuan mengembangkan pendidikan berkelanjutan c. Memiliki kemampuan mengembangkan diri secara profesional d. Memiliki pekerjaan tambahan lain diluar tugas sebagai guru e. Menggunakan fasilitas kesehatan berdasarkan kebutuhan 2. Persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah, yaitu pendapat yang diungkapkan guru SMK Negeri Kota Salatiga dalam memberikan perhatian dan intelektual untuk mempengaruhi guru dalam mencapai tujuan dengan sub indikator : Pendapat terhadap guru PNS di SMK Negeri Kota Salatiga a. Memberikan pengarahan kepada para guru terhadap sebuah tugas b. Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas c. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide yang guru sampaikan d. Memberikan perhatian tentang kebutuhan berprestasi guru e. Tidak memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang ada di sekolah sehingga membingungkan guru f. Dalam memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada guru kurang konsisten (berubah-ubah) 60

g. Memberikan kebijakan khusus pada guru bila ada kebijakan baru dari dinas pendidikan h. Jika terjadi kelalaian guru dalam pelaksanaan tugas, kepala sekolah membiarkan saja i. Sering mengingatkan guru untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan j. Baik guru yang kreatif atau yang biasa saja sering diberikan tugas yang sama k. Secara teratur kepala sekolah memeriksa daftar kehadiran guru setiap hari dalam tugas l. Kepala sekolah tidak terlalu memperdulikan tingkat ketercapaian target kurikulum m. Guru menyimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki perhatian yang lebih terhadap kelengkapan persiapan guru n. Kepala sekolah sering mengemukakan berbagai kekurangan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tugas pada saat rapat dewan guru 3. Kinerja mengajar guru PNS adalah tugas guru dalam kegiatan pembelajaran yang dicapai seorang guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian kegiatan pembelajaran dengan sub indikator : a. Kegiatan perencanaan dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga : 1) Guru merencanakan pembelajaran sesuai materi dalam kurikulum 61

2) Guru memilih dengan tepat bahan pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa 3) Guru menyusun bahan pembelajaran dengan memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa 4) Guru selalu menyusun tujuan pembelajaran khusus 5) Guru akan menentukan metode pembelajaran 6) Guru akan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi 7) Guru akan menentukan alokasi penggunaan waktu 8) Guru akan menentukan media pembelajaran yang tepat 9) Guru menentukan sumber pembelajaran 10) Guru membuat alat penilaian hasil belajar b. Kegiatan pelaksanaan dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga : 1) Guru menyampaikan bahan apersepsi dalam pembelajaran 2) Guru menggunakan alat/media dalam pembelajaran dengan tepat 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran 4) Guru mengatur penggunaan waktu secara efektif 5) Guru memanfaatkan fasilitas secara memadai 6) Guru melaksanakan penilaian pembelajaran 7) Guru mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan c. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga : 62

1) Guru melakukan penilaian selama proses pembelajaran 2) Guru menerapkan evaluasi secara lisan dan tertulis 3) Guru menggunakan evaluasi terhadap produk siswa 4) Guru selalu mengadakan pembuatan materi yang diteskan 5) Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan soal tes hasil belajar 6) Guru selalu membuat butir soal tes sesuai dengan kurikulum pembelajaran 7) Guru akan menyusun soal tes sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan 8) Dalam penyusunan evaluasi saya memperhatikan aspek: kognitif, afektif, dan psikomotorik 9) Guru melakukan analisis hasil evaluasi Belajar 10) Guru mengembalikan hasil evaluasi pada sebagai umpan balik 11) Guru menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan masukan untuk merevisi pembelajaran F. Instrumen Penelitian Data yang dikumpulkan berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dibutuhkan instrumen. Instrumen untuk mengumpulkan data tentang variabel kinerja mengajar guru PNS dan Kesejahteraan diadaptasi dari instrumen yang disusun oleh Guterres (2011) dan Muhamad (2010). Kemudian instrumen untuk variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah diadaptasi dari instrumen Yuliati Eko Atmojo (2009). 63

G. Teknik Pengukuran Instrumen Penelitian Peneliti melakukan penelitian menggunakan instrumen penelitian untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Penelitian ini, skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah model skala sikap. Berdasarkan tipe/model skala pengkuran, maka dalam pembahasan ini hanya dikemukakan skala pengukuran sikap. Riduwan (2009:19-20) mengatakan model skala sikap memiliki bentuk skala yang dinamakan skala likert, untuk itu peneliti memakai Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen variabel X1 (Kesejahteraan), variabel X2 (persepsi kepemimpinan kepala sekolah), dan varibel Y (kinerja mengajar guru PNS) yang menggunakan skala Likert dengan pengukuran yang mempunyai skor tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban Setuju (ST), 3 untuk jawaban Ragu-Ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Penelitian ini menggunakan tiga konsep atau variabel yakni Kesejahteraan (X1), persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) dan kinerja mengajar guru PNS (Y). Variabel yang diukur dijabarkan kedalam indikator, dari indikator dijabarkan kedalam item soal berupa pertanyaan-pertanyaan atau pertanyaanpertanyaan beserta kategori jawaban, kemudian kategori jawaban diukur dengan menggunakan angka-angka untuk mengetahui isi dan makna konsep. Variabel, indikator, item soal dan nomor item dari setiap variabel dijabarkan dalam tabel-tabel berikut: 64

Tabel 3.3 Variabel, Indikator, Item Soal dan Nomor Item Kesejahteraan (X1) Variabel Indikator Item Soal No. Kesejahteraan adalah suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan berdasarkan tingkat Kesejahteraan di SMK Salatiga kota a. Terpenuhi tingkat kesejahteraan 1. Penghasilan setiap bulan mencukupi kebutuhan pokok keluarga sehari-hari 2. Memiliki kemampuan mengembangkan berkelanjutan pendidikan 3. Memiliki kemampuan mengembangkan diri secara professional 4. Memiliki pekerjaan tambahan lain diluar tugas sebagai guru 5. Menggunakan fasilitas kesehatan kebutuhan berdasarkan Item Item soal Kesejahteraan dilengkapi dengan lima alternative jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel Kesejahteraan yang dilakukan peneliti kepada responden. Tabel 3.4 Variabel, Indikator, Item Soal, dan Nomor Item Persepsi Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X2) Variabel Indikator Item Soal No. item Persepsi Persepsi 1. Memberikan pengarahan 1 Kepemimpinan Demokratis kepemimpinan demokratis kepada para guru terhadap sebuah tugas 1 2 3 4 5 65

adalah pendapat/argum en yang diungkapkan kepala sekolah dalam menggerakkan dan mempengaruhi guru untuk mencapai tujuan di SMK kota Salatiga terhadap anggota/bawahan 2. Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas 3. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide yang guru sampaikan 4. Memberikan perhatian tentang kebutuhan berprestasi guru 5. Tidak memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang ada di sekolah sehingga membingungkan guru 6. Dalam memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada guru kurang konsisten (berubah-ubah) 7. Memberikan kebijakan khusus pada guru bila ada kebijakan baru dari dinas pendidikan 8. Jika terjadi kelalaian guru dalam pelaksanaan tugas, kepala sekolah membiarkan saja 9. Sering mengingatkan guru untuk mencegah terjadi halhal yang tidak diinginkan 10. Baik guru yang kreatif atau yang biasa saja sering diberikan tugas yang sama 11. Secara teratur kepala sekolah memeriksa daftar kehadiran guru setiap hari dalam tugas 12. Kepala sekolah tidak terlalu memperdulikan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 66

tingkat ketercapaian target kurikulum 13. Guru menyimpulkan bahwa kepala sekolah 14 memiliki perhatian yang lebih terhadap kelengkapan persiapan guru 14. Kepala sekolah sering mengemukakan berbagai kekurangan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tugas pada saat rapat dewan guru Item soal persepsi kepemimpinan demokratis, setelah setiap item soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar guru PNS yang dilakukan peneliti kepada responden. Tabel 3.5 Variabel, Indikator, Item Soal, dan Nomor Item Kinerja Mengajar Guru (Y) Variabel Indikator Item Soal No. item Kinerja a. Kegiatan 1. Guru merencanakan 1 mengajar guru perencanaan pembelajaran sesuai materi adalah prestasi dalam dalam kurikulum atau keberhasilan pembelajaran 2. Guru memilih dengan tepat bahan pelajaran sesuai dengan 2 yang dicapai karakteristik siswa seorang guru 3. Guru menyusun bahan 3 dalam pembelajaran dengan 67

melakukan memperhatikan berbagai perencanaan, jenjang kemampuan siswa pelaksanaan dan 4. Guru selalu menyusun tujuan 4 pengevaluasian pembelajaran khusus kegiatan 5. Guru akan menentukan metode 5 pembelajaran di pembelajaran SMK kota 6. Guru akan menentukan strategi 6 Salatiga pembelajaran yang sesuai dengan materi 7. Guru akan menentukan alokasi 7 penggunaan waktu 8. Guru akan menentukan media 8 pembelajaran yang tepat b. Kegiatan 9. Guru menentukan sumber 9 pelaksanaan pembelajaran dalam 10. Guru membuat alat penilaian 10 pembelajaran hasil belajar 11. Guru menyampaikan bahan 11 apersepsi dalam pembelajaran 12. Guru menggunakan alat/media 12 dalam pembelajaran dengan tepat 13. Guru memberikan kesempatan 13 kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran 14. Guru mengatur penggunaan 14 waktu secara efektif 15. Guru memanfaatkan fasilitas 15 68

c. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran secara memadai 16. Guru melaksanakan penilaian pembelajaran 17. Guru mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan 18. Guru melakukan penilaian selama proses pembelajaran 19. Guru menerapkan evaluasi secara lisan dan tertulis 20. Guru menggunakan evaluasi terhadap produk siswa 21. Guru selalu mengadakan pembuatan materi yang diteskan 22. Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan soal tes hasil belajar 23. Guru selalu membuat butir soal tes sesuai dengan kurikulum pembelajaran 24. Guru akan menyusun soal tes sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan 25. Dalam penyusunan evaluasi saya memperhatikan aspek: kognitif, afektif, dan psikomotorik 26. Guru melakukan analisis hasil evaluasi Belajar 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 69

27. Guru mengembalikan hasil 27 evaluasi pada sebagai umpan balik 28. Guru menggunakan hasil 28 evaluasi sebagai bahan masukan untuk merevisi pembelajaran Item soal kinerja mengajar guru PNS, setelah setiap item soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar guru PNS yang dilakukan peneliti kepada responden. H. Teknik Analisis Data Alat data terdiri dari analisis reliabilitas dan validitas instrumen, analisis deskriptif, hasil pengukuran variabel penelitian dan juga pengujian korelasi antar variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent Variable). 1. Analisis Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validitas Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. 70

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Analisis item menurut Masrun dalam Sugiyono (2011:188) menyatakan bahwa teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang banyak digunakan. Intepretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,30. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka butir dalam instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut : r xy = n xy x.( y) {n. x 2 ( x) 2 }.{n. y 2 ( y) 2 } Keterangan : r xy = koefisien korelasi n x y = jumlah responden = skor item tertentu = skor total (seluruh item) Instrumen penelitian diolah melalui komputer dengan program SPSS 16.0 for windows untuk menguji validitasnya. 71

Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kesejahteraan Item Total Statistics Item VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 Corrected Item-Total Correlation.755.517.633.722.785 Keputusan Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013 Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 5 item Instrumen variabel Kesejahteraan dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid. Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Persepsi Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Item Total Statistics Corrected Item-Total Item Keputusan Correlation VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004.744.744.854.644 72

VAR00005.854 VAR00006 -.118 VAR00007.541 VAR00008.700 VAR00009.516 VAR000010.528 VAR000011.633 VAR000012.462 VAR000013.659 VAR000014.649 Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013 Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa 13 item dari 14.tidak valid item Instrumen variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid. Tabel 3.8 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Mengajar Guru PNS Item Total Statistics Item Corrected Item-Total Correlation Keputusan VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007.898.909.891.897.917.910.916 73

VAR00008.913 VAR00009.895 VAR000010.944 VAR000011.922 VAR000012.885 VAR000013.893 VAR000014.921 VAR000015.834 VAR000016.939 VAR000017.888 VAR000018.942 VAR000019.918 VAR000020.906 VAR000021.847 VAR000022.930 VAR000023.878 VAR000024.871 VAR000025.825 VAR000026.906 VAR000027.861 VAR000028.883 Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013 Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 28 item Instrumen variabel kinerja mengajar guru PNS dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid. 74

b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Jika ukuran berada di luar instrumen maka dari hasil pengujian ini diperoleh reliabilitas eksternal. Sebaliknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen tersebut saja, akan menghasilkan reliabilitas internal (Arikunto, 2002:154). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu : r 11 = [ Keterangan : k k 1 ][ 1- S i S t ] 75

r 11 = Reliabilitas instrumen S i = Jumlah varians butir k = Jumlah item dalam instrumen S t = Varians total Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Intrumen Kesejahteraan Reliability Statistics Cronbach s Alpha Cronbach s Based on N of Items Alpha Standardized Items.861.862 5 Tabel 3.9 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 5 instrumen variabel Kesejahteraan (X1) sebesar 0,861. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel Kesejahteraan adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen Kesejahteraan (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.9 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 5 instrumen dari variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,861 berada pada interval koefisien antara 0,80 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Reliability Statistics Cronbach s Alpha Cronbach s Alpha Based on Standardized Items N of Items 76

.899.902 14 Tabel 3.10 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 14 instrumen variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) sebesar 0,899. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 14 instrumen dari variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,899 berada pada interval koefisien antara 0,80 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Mengajar Guru PNS Reliability Statistics Cronbach s Alpha Cronbach s Alpha Based on Standardized Items N of Items.992.992 28 Tabel 3.11 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 28 instrumen variabel kinerja mengajar guru PNS (Y) sebesar 0,992. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel kinerja mengajar guru PNS adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen kinerja mengajar guru PNS (Y) 77

akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.11 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 28 instrumen dari variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,992 berada pada interval koefisien antara 0,80 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dengan menggunakan statistik deskriptif. Variabel yang dideskripsikan menggunakan statistik deskriptif meliputi Kesejahteraan (X1), persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2), dan kinerja mengajar guru PNS (Y). Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan tendensi sentral meliputi mean dan ukuran variasi skor yang meliputi standar deviasi dan variance. 3. Analisis Korelasi Riduwan (2012:60) mengatakan teknik analisis korelasi yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. selain itu, korelasi ini juga digunakan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu dengan variabel yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Asumsi yang digunakan pada teknik korelasi ini adalah data berdistribusi normal. Untuk menentukan korelasi antar variabel menggunakan analisis korelasi sederhana dengan 78

menggunakan alat analisis korelasi Product Moment (sederhana) yang diolah dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Koefisien Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r terbesar adalah 1. r=1 menunjukkan hubungan positif sempurna, r=0 artinya tidak ada korelasi, sedangkan r=-1 menunjukkan hubungan negative sempurna. Akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai sebagai berikut: Tabel 3.12 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,80-1,000 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Lemah 0,00-0,199 Sangat Lemah Sumber: Riduwan (2005:136) 4. Analisis Korelasi Ganda Teknik analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dua variabel bebas (X) atau secara simultan (bersama-sama) dengan varibel terikat (Y). dalam penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana hubungan variabel Kesejahteraan dan persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru PNS menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. 5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel X1 79

(kesejahteraan) terhadap Y (kinerja mengajar guru) dan X2 ( persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah) terhadap Y (kinerja mengajar guru). Penghitungan harga t hitung kemudian di konsultasikan dengan t tabel dalam taraf signifikansi 5%. Pengukuran hasil hipotesis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Pedoman pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : Jika ρ hitung > dari ρ tabel, berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima ρ hitung < dari ρ tabel, berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Hipotesis Empirik : 1. H 0 : tidak ada hubungan Kesejahteraan dengan kinerja mengajar guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga H 1 : ada hubungan Kesejahteraan dengan kinerja mengajar guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga 2. H 0 : tidak ada hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga H 1 : ada hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga 3. H 0 : tidak ada hubungan Kesejahteraan dan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga 80

H 1 : ada hubungan Kesejahteraan dan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga Hipotesis Statistik : 1. H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0 2. H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0 3. H 0 : R = 0 H 1 : R 0 81