Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertosono-Mojokerto

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN. Oleh : ANGGER WIJAYANTO

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE & RESIDENCE SURABAYA

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN GUNA WANGSA SURABAYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 ( ) ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK APARTEMEN HIGH POINT SURABAYA

Abstrak. Kata Kunci : Perencanaan, Material Requirement Planning, Period Order Quantity, Economy Order Quantity, Lot for lot.

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PEMESANAN (LOTTING) MATERIAL PEKERJAAN BETON METODE LOT FOR LOT (LFL) DENGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE MATERIAL REQUOREMENT PLANNING

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

Material Requirements Planning (MRP)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA PRODUK KURSI GOYANG BALI DENGAN PENDEKATAN MINIMASI BIAYA (STUDI KASUS : CV. MEUBLE PUSPA JAYA)

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 Landasan Teori

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

Prosiding Manajemen ISSN:

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

Universitas Bina Nusantara. USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL di PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRIMARY ITEMS DALAM LOGISTIK KONSTRUKSI

Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN KOMBINASI METODE LOT SIZING BERBAGAI LEVEL PADA STRUKTUR PRODUK SPION 7024 UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT. CIPTA KREASI PRIMA MUDA

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Penerapan Material Requirement Planning (MRP) dengan Mempertimbangkan Lot Sizing dalam Pengendalian Bahan Baku pada PT. Phapros, Tbk.

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL. 5.1 Implementasi Model MRP untuk Perencanaan Pengadaan Firebrick

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-7 Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertoso-Mojokerto Titis Wahyu Pratiwi, Yusronia Eka Putri, dan Ret Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teklogi Sepuluh pember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 E-mail: ret_i@ce.its.ac.id Abstrak Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas merupakan tahap dari pelaksanaan proyek Jalan Tol Kertoso-Mojokerto dimana jalan tol ini akan terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Dalam pelaksanaannya, proyek ini dibangun diatas lahan yang sempit dengan luas lahan sisi utara 5.9 m dan sisi selatan 5.05 m sehingga tidak terdapat ruang yang cukup untuk menyimpan material dalam jumlah yang besar, selain itu terdapat material yang mengalami keterlambatan kedatangan sehingga berpengaruh pada biaya persediaan proyek. Oleh karena itu diperlukan suatu analisa persediaan material dengan menggunakan teknik lot sizing (penentuan jumlah pemesanan) pada metode Material Requirement Planning (MRP). Dengan metode ini dilakukan pengolahan data berupa biaya pesan, biaya simpan dan jumlah kebutuhan material guna memperoleh jumlah pesanan yang optimal dengan biaya persediaan minimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik lot sizing dalam analisa persediaan material yang menghasilkan biaya persediaan material paling minimum pada Pembangunan Jalan Tol Kertoso Mojokerto. Metode Material Requirement Planning (MRP) yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan mendasar yaitu perhitungan kebutuhan kotor (explosion), perhitungan kebutuhan bersih (netting) serta perhitungan jumlah pemesanan (lotting). Pada tahapan lotting digunakan empat teknik lot sizing yaitu Lot for Lot, Ecomic Order Quantity (EOQ), Order Quantity (POQ) dan Part Balancing (PPB). Dari hasil analisa MRP yang dilakukan, didapat bahwa teknik lot sizing yang membentuk biaya persediaan minimum untuk semua material pada pekerjaan P, P, P dan P yang meliputi Bekisting, Besi D 6, Besi D 9 dan Besi D 3 serta Beton K 350 adalah teknik Lot for Lot. Kata Kunci : Material Requirement Planning (MRP), teknik lot sizing P I. PENDAHULUAN ERSEDIAAN menjadi salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan benar karena merupakan aset yang sangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi. []. Selain itu perencanaan persediaan material merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proyek konstruksi. Hal ini dikarenakan kebutuhan material menyerap hampir sebagian besar total biaya proyek, sehingga jika persediaan material tidak diatur dengan sistem yang baik akan mengakibatkan kehabisan persediaan material yang berdampak pada tertundanya pekerjaan. Secara tidak langsung sistim persediaan material akan berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek dan biaya total proyek. Oleh karena itu, dengan perencanaan pengendalian persediaan yang baik dapat mengurangi biaya dan memperlancar pelaksanaan proyek []. Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas merupakan tahap dari pelaksanaan proyek Jalan Tol Kertoso-Mojokerto dimana jalan tol ini akan terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Proyek Jembatan ini dibangun diatas lahan yang sempit dengan luas lahan sisi utara 5.9 m dan sisi selatan 5.05 m sehingga material tidak disimpan dalam waktu yang lama dan jumlah yang besar. Waktu pelaksanaan proyek ini dimulai pada bulan April 0 dan dijadwalkan selesai pada bulan April 0. Berdasarkan analisa ditemukan bahwa dalam pelaksanaan persediaan material pada proyek Jembatan Sungai Brantas tidak disediakannya tempat penyimpanan material sehingga mengakibatkan beberapa material seperti besi dan sheet pile mengalami karat. Selain itu terdapat material yang mengalami keterlambatan kedatangan sehingga berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan proyek. Maka dengan adanya keterbatasan waktu, area proyek yang sempit serta kebutuhan sumber daya material yang tidak sedikit, diperlukan adanya perencanaan persediaan material yang tepat agar proyek dapat berjalan lancar tepat waktu dan biaya tidak membengkak. Dengan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan analisa persediaan material pada proyek ini dengan menerapkan metode Material Requirement Planning (MRP) dimana metode MRP ini digunakan pada kebutuhan yang bergantung (dependent) serta digunakan pada kebutuhan yang bersifat deterministik. Metode ini dipakai untuk mengetahui ukuran pemesanan. Perhitungan jumlah pesanan dengan cara mengalokasikan harga-harga persediaan material terhadap kebutuhan bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada satu atau beberapa periode berdasarkan jadwal induk produksi, struktur produk dan status persediaan. Kekurangan dari metode ini adalah pemrosesan data yang terlalu sering sehingga akan lebih mahal namun cocok untuk situasi yang tidak menentu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui teknik yang tepat diantara empat teknik perencanaan persediaan material yang menghasilkan biaya persediaan paling minimum pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Jalan Tol Kertoso Mojokerto.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-8 II. METODOLOGI Langkah pertama adalah melakukan pengumpulan data umum proyek, data material dan data teknis. Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi struktur pekerjaan pada struktur pile cap dengan membuat breakdown struktur pekerjaan secara keseluruhan yang dilanjutkan dengan pengolahan data input yaitu pembuatan Jadwal Induk Produksi (JIP), Struktur Produk (BOM) dan perhitungan kebutuhan material. Langkah berikutnya adalah menghitung kebutuhan kotor (eksploding), kebutuhan bersih (netting) dan kuantitas pesanan material (lotting) menggunakan teknik Lot For Lot (LL), Ecomic Order Quantity (EOQ), Order Quantity (POQ) dan Part Balancing (PPB). Langkah terakhir adalah menentukan biaya total persediaan berdasarkan total biaya pemesanan, biaya pembelian dan biaya penyimpanan. Bagan alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar berikut. B. Data Pekerjaan Tabel ini merupakan data item pekerjaan pada Jembatan Sungai Brantas yang akan direncanakan persediaan materialnya. Tabel. Data Pekerjaan Struktur Sumber : Data Proyek C. Struktur Produk (Bill Of Material) Struktur Produk (Bill of Material) berisi informasi mengenai semua kebutuhan komponen maupun sub komponen yang diperlukan untuk membuat atau menghasilkan produk akhir dari suatu pekerjaan [3]. Struktur produk untuk pekerjaan struktur pile cap yang akan dijelaskan pada Gambar. Gambar. Bagan Alur Penelitian III. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada sub bab ini akan dibahas tentang hasil analisa penelitian untuk mendapatkan teknik Lot Sizing yang menghasilkan biaya persediaan paling minimum pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Jalan Kertoso Mojokerto. A. Gambaran Umum Proyek Proyek Pembangunan Jembatan Brantas terletak di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang, yaitu pada Ruas Jalan Tol Kertoso Mojokerto STA 6+00. Pada proyek ini akan dibangun buah jembatan yang memiliki panjang bentang total 99 meter menghubungkan sisi utara dan selatan sungai brantas. Jembatan tersebut dibangun diatas lahan yang sempit dengan luas lahan sisi utara 5.9 m dan sisi selatan 5.05 m. Masing-masing jembatan merupakan jalan dengan lajur arah dan satu lajur darurat dengan lebar total 6,3 meter. Gambar. Struktrur Produk Bill of Material D. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan pembangunan Proyek Jembatan Brantas dimulai ± tahun dengan waktu pelaksanaan mulai tanggal Mei 0 dan direncanakan selesai pada 30 April 0, yang meliputi pekerjaan persiapan hingga pekerjaan aspal & expantion joint. Pelaksanaan pekerjaan struktur pile cap P, P, P dan P dimulai pada tanggal vember 0 sampai dengan Juni 03. Pekerjaan pilecap meliputi pekerjaan persiapan yang terdiri dari pemancangan SSP, CFL test, pekerjaan galian pondasi dan dewatering, pemotongan bore pile, pekerjaan lantai kerja hingga PIT test. Pekerjaan struktur beton pilecap meliputi Pekerjaan Bekisting Pilar, Pembesian BJTD 0 dan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-9 3 3 Pengecoran K350. Tabel. ini merupakan salah satu contoh Jadwal Pekerjaan Uraian Pekerjaan Volume Pekerjaan P Bekisting Multipleks 78,35 m 99.83,90 Kg 7 Beton 96,05 m3 P Bekisting Multipleks 78,35 m 99.83,90 Kg 7 Beton 96,05 m3 P Bekisting Multipleks 90,66 m 3 7.85,83 Kg 7 Beton 86,60 m3 P Bekisting Multipleks 90,66 m 3 7.85,83 Kg 7 Beton 85,60 m3 Sumber : Data Proyek Uraian Pekerjaan Tabel. Jadwal Pekerjaan E. Jadwal Induk Produksi Setelah diketahui durasi atau lamanya waktu yang diperlukan oleh masing-masing item pekerjaan dan hubungan antar aktivitasnya, maka dapat disusun jadwal induk produksi. Berdasarkan jadwal induk produksi diatas, maka kebutuhan bahan/material per periode dapat dihitung dengan membagi kebutuhan material total dengan durasi pekerjaan [3]. Tabel 3. ini merupakan salah satu contoh Jadwal Pekerjaan. minggu ke Sumber : Data Proyek Sat Durasi (hari) minggu ke 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 Tabel 3. Jadwal Induk Produksi minggu ke 3 minggu ke min 7 3 5 6 7 3 5 6 7 e e e 3 e P Bekisting 78,35 m,587,587,587,587 e 5 e F. Biaya Persediaan Biaya persediaan adalah seluruh biaya pengeluaran yang timbul akibat adanya persediaan material []. Biaya persediaan yang ditinjau adalah Biaya persediaan pada pekerjaan P, P, P dan P yang meliputi : - Biaya Pembelian (Purshasing Cost) - Biaya Pemesanan (Ordering Cost) - Biaya Penyimpanan (Holding Cost) G. Biaya Pembelian (Purcashing Cost) Biaya Pembelian (purchasing cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli material []. Besarnya biaya pembelian material tergantung pada jumlah material yang akan dibeli dan harga satuan material. Data harga material pekerjaan ditunjukkan pada Tabel. 6 e 7 e 8 e 9 e Besi D 6.97, Kg 7 08,6 08,6 08, 08, 08,6 08, 08, Besi D 9 380,88 Kg 7 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, Besi D 3 8.605,9 Kg 7 086,6 086,6 087 087 086,6 087 087 Beton 96,05 m3 73,05 73,05 P Bekisting 78,35 m,587,587,587,587 Besi D 6.97, Kg 7 08 Besi D 9 380,88 Kg 7 5, Besi D 3 8.605,9 Kg 7 08 Beton 96,05 m3 P Volume Pekerjaan Sat Durasi (hari) Bekisting 90,66 m 3 Besi D 6 6.093,30 Kg 7 Besi D 9 09,8 Kg 7 Besi D 3 00.983,5 Kg 7 Beton 86,60 m3 P Bekisting 90,66 m 3 Besi D 6 6.093,30 Kg 7 Besi D 9 09,8 Kg 7 Besi D 3 00.983,5 Kg 7 Beton 85,60 m3 minggu ke 0 e minggu ke 3 e e 3 e e 5 Tabel. Daftar Harga Material Jenis Material Satuan H. Biaya Pemesanan Material (Ordering Cost) Biaya pemesanan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan akibat dari usaha untuk mendatangkan material dari luar. Besar biaya pemesanan tergantung pada jumlah atau banyaknya material yang akan dipesan []. Biaya-biaya yang timbul akibat pemesanan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Biaya Pemesanan Material Per Pesan Jenis Material Biaya Biaya Telepon Administrasi Pemesanan a B C D e = c + d Multypleks Pefilm Rp.630 Rp 50 Rp.080 D 6 Rp.630 Rp 50 Rp.080 3 D 9 Rp.630 Rp 50 Rp.080 D 3 Rp.630 Rp 50 Rp.080 5 Beton K350 Rp.630 Rp 50 Rp.080 7 I. Biaya Penyimpanan (Holding Cost) Biaya penyimpanan adalah seluruh biaya yang timbul akibat menyimpan barang atau material []. Biaya persediaan atau biaya modal sebesar 6% per tahun (berdasarkan suku bunga Bank Indonesia 03) dari harga material per unit. Biaya penyusutan atau kerusakan material selama penyimpanan, yang diasumsikan sebesar % dari harga material per unit untuk material besi, % untuk material kayu dan 5% untuk material beton ready mix. Perhitungan biaya penyimpanan pada masing-masing material terdapat pada Tabel 6. e 6 Perio Jenis Material Tabel 6. Biaya Penyimpanan % Biaya Penyimpa nan Harga Material per unit Multypleks Pefilm lembar Rp 85.000 D 6 lonjor Rp 36.50 3 D 9 lonjor Rp 5.800 D 3 lonjor Rp 3.680 5 Beton K350 m3 Rp 685.000 Sumber data : PT. Adhi Karya (Persero) Harga Material per unit Biaya Simpan/unit/h ari a b c d e = (c/365)*d Multypleks Pefilm 8% Rp 85.000 Rp 0,55 D 6 7% Rp 36.50 Rp 6,7 3 D 9 7% Rp 5.800 Rp 9,30 D 3 7% Rp 3.680 Rp 0,98 5 Beton K350 % Rp 685.000 Rp 06, J. Biaya Persediaan Material Biaya persediaan material adalah biaya yang terdiri dari biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan material []. Dari hasil perhitungan masing-masing biaya tersebut maka rekapitulasi biaya persediaan material dapat dilihat pada Tabel 7.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-50 Jenis Material Tabel 7. Biaya Persediaan Material Satuan Biaya Material per unit Biaya Pemesanan per pesan Biaya Simpan/unit/ha ri Multypleks Pefilm lembar Rp 85.000 Rp.080 Rp 0,55 D 6 lonjor Rp 36.50 Rp.080 Rp 6,7 3 D 9 lonjor Rp 5.800 Rp.080 Rp 9,30 D 3 lonjor Rp 3.680 Rp.080 Rp 0,98 5 Beton K350 m3 Rp 685.000 Rp.080 Rp 06, Sumber: hasil perhitungan K. Analisa Jumlah Pesanan Optimum Analisa jumlah pesanan optimum ini meliputi perhitungan kebutuhan kotor, perhitungan kebutuhan bersih (netting), waktu rencana pemesanan (offsetting) dan penentuan ukuran lot (lotting). Penentuan ukuran lot (lotting) menggunakan teknik yaitu: a) Lot for Lot Teknik ini merupakan teknik lot sizing yang paling sederhana dan mudah dimengerti. Pemesanan dilakukan dengan pertimbangan minimasi ongkos simpan. Tabel 8 merupakan contoh hasil output dari program POM-QM V.3 untuk teknik lot for lot pada pekerjaan P. Tabel 8. Hasil Output Program POM-QM Teknik Lot For Lot minggu ke minggu ke minggu ke 3 minggu ke minggu ke 5 minggu ke 6 minggu ke 7 minggu ke 8 6 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 e e e 3 e e 5 e 6 e 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 Perio de 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e Bekisting Demand 0 7,8 7,8 7,8 7,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3, Order Receipt 7,8 7,8 7,8 7,8 3, Order Release 7,8 7,8 7,8 7,8 3, Besi D 6 Demand 0 0 0 0 0,,,,,,, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78,7 Order Receipt,,,,,,, 78,7 Order Release,,,,,,, 78,7 Besi D 9 Demand 0 0 0 0 0,3,3,3,3,3,3,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,9 Order Receipt,3,3,3,3,3,3,3,9 Order Release,3,3,3,3,3,3,3,9 Besi D 3 Demand 0 0 0 0 0 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 73 Order Receipt 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 73 Order Release 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 73 Order Receipt 96,7 96,7 993, Order Release 96,68 96,7 993, e 5 e 6 e 7 e 8 e 9 e 30 e 3 e 3 e 33 e 3 e 35 e 36 e 37 e 38 e 39 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 e 7 e 8 e 9 minggu ke Tabel 9. Hasil Output Program POM-QM Teknik Ecomic Order Quantity minggu ke minggu ke 3 minggu ke minggu ke 5 b) Ecomic Order Quantity (EOQ) Dalam teknik ini besarnya ukuran lot adalah tetap. Namun perhitungannya sudah mencakup biaya-biaya pesan serta biaya-biaya simpan. Tabel 9 merupakan contoh hasil output dari program POM-QM V.3 untuk teknik Ecomic Order Quantity pada pekerjaan P minggu ke 6 minggu ke 7 minggu ke 8 6 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 e e e e e Perio e e e 3 e 5 6 e 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 de 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e 5 6 e 7 e 8 e 9 e 30 e 3 e 3 e 33 e 3 e 35 e 36 e 37 e 38 e 39 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 e 7 8 e 9 P Bekisting Demand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96,7 96,7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3, Inventory 0 68, 60,39 5,59,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79,79 97 Order Receipt 76 76 Order Release 76 76 Besi D 6 Demand 0 0 0 0 0,,,,,,, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78,7 Inventory 0 0 0 0 0 96,9 8,8 7,7 369,6 57,5 5, 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 33,3 59 Order Receipt 09 09 88 Order Release 09 09 88 Besi D 9 Demand 0 0 0 0 0,3,3,3,3,3,3,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,9 Inventory 0 0 0 0 0 53,87 5,7 9,6 7,7 5,3 3,,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08,08 85 Order Receipt 56 56 Order Release 56 56 Besi D 3 Demand 0 0 0 0 0 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 73 Inventory 0 0 0 0 0 33, 6,8 97, 39,6 6 9, 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 399 Order Receipt 500 500 500 500 Order Release 500 500 500 500 Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37,3 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 07,6 Order Receipt 73 367 0 Order Release 73 367 0

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-5 c) Order Quantity (POQ) Teknik POQ ini interval pemesanan ditentukan dengan suatu perhitungan yang didasarkan pada logika EOQ klasik yang telah dimodifikasi sehingga dapat digunakan pada permintaan yang berperiode waktu diskrit. Tabel 0 merupakan contoh hasil output dari program POM-QM V.3 untuk teknik Order Quantity pada pekerjaan P. minggu ke minggu ke minggu ke 3 minggu ke minggu ke 5 d) Part Balancing (PPB) Part Balancing (PPB) merupakan pendekatan yang cukup dinamis dengan menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Tabel merupakan contoh hasil output dari program POM-QM V.3 untuk teknik Order Quantity pada pekerjaan P. Tabel 0. Hasil Output Program POM-QM Teknik Ecomic Order Quantity minggu ke 6 minggu ke 7 minggu ke 8 6 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 e e e e e Perio e e e 3 e 5 6 e 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 de 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e 5 6 e 7 e 8 e 9 e 30 e 3 e 3 e 33 e 3 e 35 e 36 e 37 e 38 e 39 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 e 7 8 e 9 P Bekisting Demand 0 7,8 7,8 7,8 7,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3, Inventory 0 3, 5,6 7,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6,8 Order Receipt 3, 3, Order Release 3, 3, Besi D 6 Demand 0 0 0 0 0,,,,,,, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78,7 Inventory 0 0 0 0 0 67,6 560,5 8, 336,3,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 66 Order Receipt 78,7, 896,8 Order Release 78,7, 896,8 Besi D 9 Demand 0 0 0 0 0,3,3,3,3,3,3,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,9 Inventory 0 0 0 0 0,79 0,66 8,53 6,,6,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,77 Order Receipt,9,9 Order Release,9,9 Besi D 3 Demand 0 0 0 0 0 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 73 Inventory 0 0 0 0 0 005,6 838 670, 50,8 335, 67,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 350 Order Receipt 73, 73 Order Release 73 73 Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96,7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96,7 Order Receipt 993, 993, Order Release 993,36 993, Tabel. Hasil Output Program POM-QM Teknik Part Balancing minggu ke 6 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 7 3 5 6 e e e e e Perio e e e 3 e 5 6 e 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 de 7 e 8 e 9 e 0 e e e 3 e 5 6 e 7 e 8 e 9 e 30 e 3 e 3 e 33 e 3 e 35 e 36 e 37 e 38 e 39 e 0 e e e 3 e e 5 e 6 e 7 8 e 9 P Bekisting Demand 0 7,8 7,8 7,8 7,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3, Inventory 0 3, 5,6 7,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6,8 Order Receipt 3, 3, Order Release 3, 3, Besi D 6 Demand 0 0 0 0 0,,,,,,, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78,7 Inventory 0 0 0 0 0 67,6 560,5 8, 336,3,, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 Order Receipt 78,7 78,7 Order Release 78,7 78,7 Besi D 9 Demand 0 0 0 0 0,3,3,3,3,3,3,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,9 Inventory 0 0 0 0 0,79 0,66 8,53 6,,6,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,77 Order Receipt,9,9 Order Release,9,9 Besi D 3 Demand 0 0 0 0 0 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 67,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 73 Inventory 0 0 0 0 0 005,6 838 670, 50,8 335, 67,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 350 Order Receipt 73, 73 Order Release 73 73 Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96,7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96,7 Order Receipt 993, 993, Order Release 993,36 993, Sumber: hasil perhitungan minggu ke minggu ke 3 minggu ke minggu ke 5 minggu ke 6 minggu ke 7 minggu ke 8 L. Biaya Total Persediaan Biaya total persediaan terdiri dari biaya pembelian, biaya simpan dan biaya pesan. Tabel. Menunjukkan biaya persediaan Pekerjaan P Tabel. Persediaan Material Teknik Lot For Lot (LFL) pada Pekerjaan P Material Pembelian Simpan Pesan Persediaan Material Bekisting Rp 5.773.850 Rp - Rp.080 Rp 5.775.930 Besi D 6 Rp 07.07.35 Rp - Rp.60 Rp 07.076.75 3 Besi D 9 Rp.79.776 Rp - Rp.60 Rp.83.936 Besi D 3 Rp 50.689.376 Rp - Rp.60 Rp 50.693.536 5 Beton Rp 680.5.600 Rp - Rp.080 Rp 680.53.680 Sumber: hasil perhitungan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,., (0) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) C-5 Tabel perbandingan biaya total persediaan teknik Ecomic Order Quantity, Part Balancing dan Order Quantity pada pekerjaan P ditunjukkan dalam Tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Persediaan Material Teknik Ecomic Order Quantity, Part Balancing dan Order Quantity pada Pekerjaan P Material Ecomic Order Quantity Order Quantity Tabel menjelaskan tentang teknik lot sizing yang menghasilkan total biaya persediaan paling minimum untuk setiap jenis material. Tabel. Rekapitulasi Biaya Persediaan Material Minimum Pekerjaan Bekisting Lot For Lot Rp 6.73.680 Besi D 6 Lot For Lot Rp.03.75 3 Besi D 9 Lot For Lot Rp.53.5 Besi D 3 Lot For Lot Rp 99.305.736 5 Beton Lot For Lot Rp 593.8.880 Part Balancing Bekisting Rp.07.87 Rp 5.777.83 Rp 5.777.83 Besi D 6 Rp.85.880 Rp 07.96. Rp 07.6.3 3 Besi D 9 Rp 8.588.93 Rp.85.36 Rp.85.36 Besi D 3 Rp 30.73.95 Rp 50.865.737 Rp 50.865.737 5 Beton Rp 75.67.78 Rp 680.53.7 Rp 680.53.7 Material Teknik Lot Size P Persediaan Material Bekisting Lot For Lot Rp 5.77.080 Besi D 6 Lot For Lot Rp 07.076.75 3 Besi D 9 Lot For Lot Rp.83.936 Besi D 3 Lot For Lot Rp 50.693.536 5 Beton Lot For Lot Rp 680.53.680 P' Bekisting Lot For Lot Rp 5.77.080 Besi D 6 Lot For Lot Rp 07.076.75 3 Besi D 9 Lot For Lot Rp.83.936 Besi D 3 Lot For Lot Rp 50.693.536 5 Beton Lot For Lot Rp 680.8.080 P Bekisting Lot For Lot Rp 6.73.680 Besi D 6 Lot For Lot Rp.03.75 3 Besi D 9 Lot For Lot Rp.55.07 Besi D 3 Lot For Lot Rp 99.305.736 5 Beton Lot For Lot Rp 59.58.080 P' IV. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil analisa metode MRP dengan perhitungan lot sizing menggunakan teknik Lot For Lot, Ecomic Order Quantity, Order Quantity dan Part Balancing pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Jalan Tol Kertoso Mojokerto dapat disimpulkan bahwa teknik Lot Sizing yang menghasilkan biaya persediaan paling minimum untuk semua material adalah teknik Lot For Lot (LFL). SARAN Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil analisa dalam Tugas Akhir ini yaitu :. Adanya kelemahan dalam perhitungan biaya pesan dalam perencanaan persediaan material, dikarenakan banyaknya asumsi asumsi yang digunakan. Misalnya pada perhitungan biaya administrasi dihitung berdasarkan jumlah pencetakan berkas. biaya telepon yang dihitung berdasarkan durasi setiap kali telepon, selain itu juga penentuan asumsi prosentase biaya penyusutan atau kerusakan material selama penyimpanan.. Dalam pembangunan Jembatan Sungai Brantas tersebut juga terdapat beberapa pekerjaan precast seperti box girder dan hammer head. Untuk pengembangan selanjutnya disarankan untuk memperhitungkan analisa persediaan material precast dengan menggunakan teknik Lot sizing. DAFTAR PUSTAKA [] Siagian, Yolanda M. 00. Aplikasi Supply Chain Management dalam dunia bisnis. Jakarta : PT. Grasindo. [] Yuliansyah, Fredy. 0. Analisa Persediaan Material Proyek Apartemen High Point Surabaya. Surabaya : Institut Teklogi Sepuluh pember. [3] Ginting, Rosnani. 007. Sistem Produksi. Edisi. Yogyakarta : Graha Ilmu. [] Santoso, Imam. 007. Intermediate Accounting. Edisi. Bandung : PT. Rafika Aditama. Hasil analisa dari Tabel. menunjukkan bahwa teknik lot size yang membentuk biaya persediaan minimum untuk semua material pada pekerjaan mulai bekisting, Besi D 6, Besi D 9, Besi D 3 dan Beton K350 adalah teknik Lot For Lot (LFL) dimana perbandingan total biaya persediaannya memiliki selisih sangat kecil dengan teknik Order Quantity (POQ) dan Part Balancing (PPB).