METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN DATA PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENYAJIAN DATA

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

KERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini dimulai dengan melihat karakteristik orang tua tunggal dan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

III. METODE PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELTIAN. selurul~ penderita yang direhabilitas saat dilakukan penelitian sebanyak 60 orang yang

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri dari tiga peubah yaitu peubah bebas, peubah antara dan peubah tidak bebas. Peubah bebas terdiri dari karakteristik individu dan karakteristik informasi. Untuk karakteristik informasi dalam penelitian ini terlihat dari: intensitas informasi, sedangkan untuk karakteristik individu terdiri dari: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, akses terhadap media dan terpaan media. Peubah antara nya adalah jaringan komunikasi yang terdiri dari struktur komunikasi, saluran komunikasi, derajat koneksitas individu dan derajat integrasi individu. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan peubah jaringan komunikasi yang ditekankan pada struktur komunikasinya. Struktur komunikasi di sini meliputi tiga tingkat yaitu tingkat individu, tingkat klik dan tingkat sistem. Sedangkan peubah tidak bebasnya adalah peran perempuan dalam mempertahankan budaya rudat. Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Desa Negeri Katon, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa di desa Negeri Katon budaya rudat masih eksis dilakukan oleh masyarakatnya terutama pada acara upacara perkawinan dan khitanan. Letak desa Negeri Katon yang terletak 30 km dari ibukota provinsi Lampung sangat memungkinkan masuknya budaya luar, tahap pelaksanaan prosesi Rudat di desa Negeri Katon hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, padahal di tempat lain Rudat dapat dilakukan oleh kaum perempuan juga, masyarakat desa Negeri Katon sehari-harinya banyak yang bekerja di luar desa Negeri Katon dan memiliki kedudukan/status sosial yang baik dalam pekerjaannya serta telah memiliki tingkat pendidikan yang relatif cukup baik. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu bulan Desember 2006 sampai dengan bulan Februari 2007.

Metode Pengambilan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh warga desa Negeri Katon yang berumur minimal 21 tahun, pernah terlibat langsung dalam persiapan dan prosesi upacara rudat minimal tiga kali dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut. Berdasarkan kriteria tersebut hasil prasurvai diketahui populasi penelitian ini sebanyak 97 orang. Dari jumlah tersebut diambil seluruhnya (total sampel) sebagai sampel penelitian. Sebagai unit analisis pada penelitian ini adalah individu, yang meliputi personal network yang dilakukan masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai Rudat. Sedangkan yang dianalisis adalah hubungan yang terjadi antar individu yang terlibat dalam jaringan komunikasi. Definisi Operasional Peubah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional guna mendapatkan pengertian dan pemahaman yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Karakteristik Individu adalah aspek personal seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, akses terhadap media dan terpaan media yang meliputi: a. Umur,adalah jumlah usia responden yang dihitung sejak yang bersangkutan lahir sampai wawancara dilakukan. Diukur dalam skala rasio. Kategori umur terdiri dari: umur muda, yaitu < 40 tahun; umur sedang, yaitu 41-55 tahun; umur tua, yaitu > 56 tahun. b. Jenis Kelamin, adalah jenis kelamin responden. Dalam kategori laki-laki dan perempuan. c. Tingkat pendidikan, adalah tingkat pendidikan formal tertinggi responden hingga saat dilakukan wawancara. Diukur dalam skala ordinal. Kategori tingkat pendidikan terdiri dari: rendah, jika tidak tamat SD atau tamat SD; sedang, yaitu jika tamat SLTP; tinggi, yaitu jika tamat SLTA atau perguruan tinggi. d. Akses terhadap media, diukur berdasarkan akses responden terhadap media atau alat komunikasi yang dimiliki seperti televisi, radio, telepon, majalah, buletin dan koran dalam memperoleh informasi mengenai budaya Rudat

dalam enam bulan terakhir. Di ukur dalam skala ordinal. Kategori akses terhadap media terdiri dari: rendah, yaitu tidak memiliki akses terhadap media; sedang, yaitu memiliki akses terhadap1-2 media; tinggi, yaitu memiliki akses terhadap > 3 media. e. Terpaan media, adalah berkaitan dengan informasi mengenai budaya Rudat yang diperoleh responden melalui media massa baik cetak maupun elektronik, diukur dengan berapa kali responden membaca atau mendengarkan atau menonton media massa yang berkaitan dengan budaya rudat dalam enam bulan terakhir. Di ukur dalam skala nominal. Kategori terpaan media terdiri dari: rendah, yaitu tidak pernah membaca atau menonton atau mendengarkan media dalam enam bulan terakhir; sedang, yaitu pernah membaca atau menonton atau mendengarkan media 1-2 kali dalam enam bulan terakhir; tinggi, yaitu pernah membaca atau menonton atau mendengarkan media >3 kali dalam enam bulan terakhir. 2. Karakteristik informasi; didefinisikan sebagai derajat perbedaan pengetahuan mengenai budaya rudat antara responden yang satu dengan yang lain dalam suatu situasi tertentu. Karakteristik informasi yang tercakup dalam penelitian ini adalah: Intensitas informasi, didefinisikan sebagai kedalaman pemahaman responden terhadap informasi mengenai budaya Rudat yang diterima dari sumber informasi. Intensitas informasi diukur berdasarkan total skor jawaban pertanyaan tentang kedalaman informasi mengenai budaya Rudat, yang ditunjukkan dengan semakin paham dan mengertinya responden, sehingga menambah pengetahuan atau tidak setelah responden menerima informasi tersebut. 3. Jaringan Komunikasi; menggambarkan interaksi antara individu yang satu dengan yang lain berkaitan dengan upaya memperoleh dan memberikan informasi mengenai budaya Rudat, dari data jaringan yang diperoleh dapat dilihat : a. Struktur komunikasi; didefinisikan sebagai susunan dari unsur-unsur yang teridentifikasi, yang dapat dikenali dalam jaringan informasi yang terpola dalam suatu sistem masyarakat. Struktur komunikasi ditunjukkan oleh matriks sosiometri dan sosiogram. Sosiogram merupakan diagram atau bagan pilihan komunikasi yang dilakukan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan

jawaban dari sampel tersebut maka diidentifikasikan siapa saja yang akan menempati peran-peran khusus dalam jaringan, seperti star/opinion leader, isolate, bridge, liaison dan berapa jumlah klik yang terbentuk dalam jaringan. Selain itu juga dianalisis struktur jaringan komunikasi pada tiga tingkatan, yaitu tingkat individu, tingkat klik dan tingkat sistem, dimana : Pada tingkat individu yaitu responden sebagai perseorangan, terdiri dari derajat koneksi inividu dan derajat integrasi individu. Pada tingkat klik yaitu sebagai bagian dari sistem dimana anggotaanggotanya relatif lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan dengan anggota-anggota lainnya di luar klik dalam atau luar sistem, terdiri dari derajat integrasi klik dan derajat keterbukaan klik. Pada tingkat sistem yaitu seluruh responden di dalam jaringan komunikasi, tediri dari tingkat keterbukaan klik. Secara rinci tentang definisi operasional dan pengukuran struktur jaringan komunikasi ini dapat dilihat dalam Tabel 1:

Tabel1 Definisi konseptual dan pengukuran struktur jaringan komunikasi Indikator Definisi Konseptual Pengukuran 1. Tingkat Individu 1. Keterhubungan Tingkat hubungan individu individu (individual dengan individu lainnya connectedness) dalam suatu sistem 2. Integrasi individu (individual integration) 2. Tingkat Klik Tingkat hubungan dari masing-masing anggota jaringan komunikasi personal Jumlah hubungan nyata antar individu dengan anggota jaringannya dibagi dengan jumlah hubungan yang mungkin terjadi. Jumlah hubungan tidak langsung di antara individu di dalam sistem dibagi dengan kemungkinan hubungan yang mungkin terjadi. 1. Keterhubungan klik (Clique connectedness) 2. Integrasi klik (Clique integration) 3. Keterbukaan klik (Clique openness) Tingkat hubungan antar satu klik dengan klik lain dalam suatu sistem Tingkat hubungan suatu klik dengan klik yang terhubungkan dengan klik lainnya Tingkat hubungan antara anggota klik dengan klik anggota lain di luar klik. Jumlah hubungan antara satu klik dengan klik lain dalam sistem dibagi dengan jumlah hubungan yang mungkin terjadi. Jumlah hubungan tidak langsung (dua tahap) antara klik dengan klik lainnya dibagi dengan jumlah hubungan yang mungkin terjadi. Jumlah hubungan anggota klik yang melintasi batas klik dibagi dengan jumlah hubungan yang mungkin terjadi. 3. Tingkat Sistem 1. Keterbukaan Sistem (System Openness) Tingkat hubungan anggota sistem dengan individu lain diluar sistem Jumlah hubungan dari anggota sistem yang melintasi batas sistem dibagi dengan jumlah hubungan yang mungkin terjadi b. Saluran komunikasi, yaitu berkaitan dengan banyaknya saluran komunikasi yang digunakan. Di ukur dengan skala ordinal. Kategori banyak; > 5 saluran komunikasi; sedang; 3-4 saluran komunikasi; sedikit 1-2 saluran komunikasi 4. Peran perempuan; didefinisikan sebagai perilaku seorang perempuan yang mempunyai kedudukan sebagai isteri, ibu rumahtangga atau anggota masyarakat dalam bentuk peranserta mereka dalam menyampaikan informasi kepada orang lain, memotivasi masyarakat melaksanakan budaya rudat, menghubungkan individu-individu yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut tentang budaya

rudat, berpartisipasi secara aktif dalam prosesi acara, mulai dari tahap penyiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Pengukuran tingkat peran perempuan dalam mempertahankan budaya rudat dalam setiap item pertanyaan diukur menggunakan skala ordinal yaitu: tidak pernah diberi skor 1; jarang diberi skor 2; selalu diberi skor 3. Skor masing-masing item jawaban, selanjutnya dijumlahkan sebagai bahan guna menentukan kategori tingkat peranannya. Data dan Instrumentasi Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode survai, observasi, sosiometri dan wawancara mendalam (Indepth Interview). Metode survai dan wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan dan memanfaatkan data-data tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian, termasuk hasil-hasil penelitian terdahulu yang sejenis. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : 1. Survai pendahuluan, yakni tahap awal dengan melakukan pengamatan dan penelitian pendahuluan guna mengumpulkan data-data yang berguna untuk memperkuat permasalahan yang terjadi sehingga peneliti yakin penelitian ini perlu dan dapat dilaksanakan. 2. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara 3. Pengumpulan data sekunder, yaitu data-data pendukung yang berkaitan dengan penelitian. Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah indeks yang menunjukan sejumlah mana suatu alat pengukur (dalam hal ini kuesioner) betul-betul dapat mengukur apa yang perlu diukur (Singarimbun dan Effendi, 1989). Guna mendapatkan alat atau instrumen yang valid, maka kuesioner disusun dengan cara : 1. Mendefinisikan konsep yang diukur secara operasional 2. Mempertimbangkan teori, kenyataan yang ada dan cara-cara yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu mengenai topik sejenis guna mendapatkan data dan informasi tentang hal yang sama.

3. Menyesuaikan isi pertanyaan dan pernyataan dengan situasi dan kondisi responden 4. Melakukan diskusi dan memperhatikan nasehat pembimbing. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas juga menunjukkan konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun, 1989). Dalam penelitian ini guna menentukan reliabilitas alat ukur yang digunakan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba kuesioner pada masyarakat yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden. Jumlah masyarakat untuk uji coba sebanyak 15 orang. Teknik penghitungan reliabilitas menggunakan teknik belah dua, yaitu dengan membagi item (pernyataan/pertanyaan) berdasarkan nomer genap-ganjil. Kemudian skor total kedua belahan dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment, dengan rumus: N ( X Y) ( X Y ) r.tt = (N X - ( X) ( X Y - ( Y ) Dimana : N = jumlah responden X = total belahan pertama Y = total belahan kedua Nilai korelasi yang diperoleh, kemudian dikoreksi kembali untuk mencari nilai korelasi keseluruhan pernyataan, dengan menggunakan rumus : 2 (r.tt) r.tot = 1+ r.tt dimana : r.tot = angka koefisien reliabilitas keseluruhan item r.tt = angka korelasi kedua belahan. Pengolahan Data Dalam penelitian ini, data yang sudah diperoleh kemudian diolah melalui tahap-tahap:

Editing Kegiatan memeriksa atau memilih kembali jawaban responden untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasannya. Koding Kegiatan mengelompokkan jawaban responden, menentukan kategori Penyusunan Tabulasi Yaitu dengan menyusun jawaban-jawaban yang sama (identik) dalam bentuk tabel Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah: 1. Analisis Sosiometri Analisis ini digunakan untuk melihat jaringan komunikasi masyarakat dalam mempertahankan budaya rudat. Cara yang digunakan adalah dengan membuat matriks hubungan komunikasi yang terjadi dalam masyarakat terlebih dahulu, hal ini didapat dari jawaban atas pertanyaan sosiometris yang diajukan dalam kuesioner, selanjutnya dibuat sosiogram. Melalui sosiogram ini akan terlihat pola hubungan antar individu dalam masyarakat desa Negeri Katon dalam mempertahankan budaya Rudat dan peranan masing-masing individu dalam jaringan komunikasi tersebut. 2. Analisis Struktur Jaringan Komunikasi Guna mengetahui tingkat keterhubungan rata-rata hubungan antar individu dalam jaringan komunikasi dihitung dengan cara: Jumlah hubungan nyata antar individu dengan anggota dalam sistem Tingkat keterhubungan = Jumlah hubungan yang mungkin terjadi dalam sistem Jumlah kemungkinan hubungan dalam jaringan ini dirumuskan: Jumlah kemungkinan hubungan dalam jaringan = N (N-1) 2

Dimana: N = Jumlah anggota dalam sistem N-1 = Jumlah anggota dikurangi 1, karena tidak mungkin seseorang menunjuk dirinya sendiri sebagai sumber informasi Tingkat integrasi individu dihitung dengan cara: Jumlah hubungan tidak langsung (dua tahap) dalam suatu sistem Tingkat integritas = Jumlah hubungan yang mungkin terjadi dalam sistem Indeks keterbukaan sistem dalam jaringan komunikasi dihitung dengan cara: Tingkat keterbukaan = Jumlah hubungan dari anggota Sistem yang melintasi batas sistem Jumlah hubungan yang mungkin terjadi di luar sistem 3. Analisis Hubungan Data mengenai hubungan antara karkteristik informasi dan karakteristik masyarakat dengan jaringan komunikasi dalam mempertahankan budaya Rudat, hubungan antara jaringan komunikasi dengan peran perempuan dalam mempertahankan budaya Rudat di analisis dengan menggunakan analisis rangking dari Rank Spearman.