pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan
|
|
- Verawati Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi pola pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan karakteristik petani, struktur sosial, kebutuhan saluran informasi dan jaringan komunikasi yang merupakan peubah bebas. Sedangkan penyaluran KKP adalah pelaksanaan KKP di pedesaan yang merupakan peubah terikat. Peubah bebas penelitian ini ingin mengetahui data non jaringan dan data jaringan. Untuk data non jaringan terdiri dari karakteristik petani yaitu umur, tingkat pendidikan, penguasaan bahasa, lama bertani daan pendapatan petani. Selanjutnya adalah struktur sosial yang terdiri dari status petani dalam kelompok tani, keaktifan dalam kelompok tani dan pertemuan kelompok tani. Kebutuhan saluran informasi yang terdiri dari pergi ke kota, mencari informasi melalui media, membaca surat kabar, membaca majalah, menonton TV dan mendengar radio. Untuk data jaringan komunikasi yang ingin diamati adalah indeks keeratan (koneksi) dan indeks kekompakan (integrasi). Pada data jaringan komunikasi akan dapat dilihat bagaimana individu yang terlibat saling berbagi informasi mengenai KKP. Bagaimana keeratan mereka dalam berbagi informasi mengenai KKP dan bagaimana kekompakan mereka dalam berbagi informasi tentang KKP, yang akan membentuk suatu pola komunikasi tertentu. Dari pola komunikasi yang terbentuk itu akan terlihat peranan dari masing-masing individu yang saling berbagi informasi tentang KKP. Peranan yang akan diamati antara lain peranan sebagai bridge, liason, dan anggota. Melalui pola komunikasi yang terbentuk dari
2 jaringan komunikasi tersebut juga dapat diamati jumlah klik yang mungkin terjadi. Peubah terikat penelitian ini adalah pola pelaksanaan KKP dalam ha1 ini adalah petani yang menerima penyaluraan kredit dan melaksanakan sejak KUT kemudian melanjutkan dengan KKP, atau hanya menerima penyaluran kredit dan melaksanakan KKP saja. Hubungan yang juga ingin diketahui adalah hubungan antara peubah bebas yaitu karakteristik petani dengan struktur sosial, kebutuhan saluran informasi dengan struktur sosial, karakteristik petani dengan kebutuhan saluran informasi serta kebutuhan saluran informasi dengan jaringan komunikasi. Diduga peubah bebas (X) ada hubungan dengan peubah terikat (Y). Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
3 Peubah bebas (X) - ---D. Karakteristik Petani Umur Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Penguasaan Bahasa Pengalaman Bertani Pendapatan Petani Luas Lahan Pertanian Status Lahan Pertanian Struktur Sosial Peran Sosial Kelompok Organisasi Institusi Peubah terikat (Y) Pola pelaksanaan KKP b.kut&kkp OKKP - Kebutuhan Saluran Informasi Media Tatap Muka Media Massa (cetak dan elektronik) Jaringan Komunikasi Koneksi Integrasi Gambar 1. Faktor yang mempengaruhi pola pelaksanaan dalam penyaluran KKP di Pedesaan Berdasarkan kerangka pemikiran yang dihubungkan dapat disusun hipotesis penelitian berikut : 1. Ada hubungan antara karakteristik petani padi dengan pola pelaksanaan KKP di Desa Dayeuh Luhur dan Lemah Karya? 2. Ada hubungan antara struktur sosial petani padi dengan pola pelaksanaan KKP di Desa Dayeuh Luhur dan Lemah Karya?
4 3. Ada hubungan antara kebutuhan saluran informasi petani padi dengan pola pelaksanaan KKP di Desa Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya? 4. Ada hubungan antara keeratan jaringan komunikasi dengan pola pelaksanaan KKP di Desa Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya? 5, Ada hubungan antara integrasi jaringan komunikasi dengan pola pelaksanaan KKP di Desa Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya? B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat atau lokasi penelitian adalah para petani padi di Desa Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang yang telah mengikuti program KKP. Dasar pernilihan para petani tersebut adalah bahwa Kabupaten Karawang merupakan sebagai salah satu lumbung padi untuk propinsi Jawa Barat, dengan luas lahan pertanian Ha. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2001, yang merupakan tahap musim tanam ke dua dari pelaksanaan program KKP. C. Pengumpulan Data Metode Penelitian bersifat deskriptif korelasional (Surakhrnad, 1990), yaitu yang menjelaskan hubungan subyek dengan obyek penelitian melalui tahapan pengambaran, pengidentifikasian karakteristik petani, struktur sosial masyarakat secara rinci dan kebutuhan informasi berdasarkan keaktifan atau kurang aktifnya masyarakat dalam mencari dan menyeleksi informasi tentang KKP dan melaksanakan program KKP. Populasi penelitian dari dua desa berjumlah 90 petani, contoh yang diperoleh di Desa Dayeuh Luhur sebanyak 33 petani dan Desa Lemah Karya
5 sebanyak 23 petani. Contoh dari populasi penelitian ini adalah petani tanaman pangan. Petani tanaman pangan merupakan anggota sistem atau kelompok. Contoh yang diambil berasal dari dua desa yang mengikuti program KKP, unit analisis untuk jaringan komunikasi adalah dyad. Tahap yang digunakan dalam pengambilan contoh dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (1) penentuan kecamatan secara purposive sampling, dimana terpilih satu Kecamatan yakni Kecamatan Tempuran yang dianggap lokasinya agak jauh dengan perkotaan (2) dari kecamatan terpilih ditentukan desanya melalui penarikan contoh secara purposive (3) untuk menentukan contoh juga secara sampling purposive dengan klasifikasi khusus yaitu semua petani tanaman pangan yang melaksanakan KKP, hal semacaam ini dalam jaringan komunikasi di kenal sebagai sample intact system (Rogers & Kincaid, 1981). Berdasarkan penarikan contoh yang telah dilakukan, maka tahaap selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara berikut : 1. Menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitasnya 2. Wawancara untuk menggali informasi yang belum terungkap dalam menjawab persoalan penelitian. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini, meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian di lapangan yang menyangkut aspek-aspek yang dapat menggambarkan peubah bebas (X) yang terdiri dari data non jaringan dan data jaringan. Data non jaringan : Yaitu karakteristik petani, struktur sosial dan kebutuhan saluran informasi.
6 1. Karakteristik : Umur Jenis kelarnin Tingkat pendidikan Penguasaan bahasa Pengalaman bertani Pendapatan petani Luas lahan pertanian Status lahan pertanian 2. Struktur Sosial : Peran sosial dari petani Kelompok yang ada Organisasi yang ada Institusi yang ada 3. Kebutuhan Infomasi ialah informasi mengenai program KKP yang dibutuhkan oleh penerima dalam hal ini petani di dua desa (Desa Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya), informasi mengenai KKP disebarluaskan melalui dua jenis media: Media tatap muka, ialah media yang dalam menyampaikan pesan atau informasi secara langsung melalui tatap muka. Media ini berupa tatap muka antara sesama petani, petani dalam kelompok, petani atau kelompok tani dengan penyuluh atau sebaliknya. Media Massa ialah media yang dalam penyebaan informasinya bisa menjangkau khalayak yang sangat luas, media massa dibagi menjadi dua :
7 1. Media cetak ialah media yang dalam penyampaian pesannnya dalam bentuk barang cetakan, seperti Surat Kabar, Majalah, Buletin, Brosur, Poster dan Pamlet. 2. Media Elektronik ialah media yang dalam penyampaian pesannya menggunakan atau dibantu alat-alat elektronik, seperti televisi, radio, dan film. 4. Data Jaringan komunikasi : Diperoleh dari individu yang terlibat dalam berbagi inforrnasi tentaang KKP (who to whom). Data yang diperoleh dan diamati terdiri dari indeks koneksikeeratan dan indeks integrasifkekompakan. 5. Peubah terikat (Y) adalah pola pelaksanaan KKP : Beberapa hal dalam pelaksanaan KKP, dilihat dari melaksanakan program KKP saja atau sebelum melaksanakan KKP juga melaksanakan KUT. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berkaitan dengan materi penelitian dan landasan teori yang sesuai. D. Analisis Data dan Reliabilitas Instrumen Data yang telah terkumpul diolah secara deskriptif dan untuk analisis hubungan dilakukan dengan uji khi kuadrat ( x2). Analisis data yang digunakan dalam penulisan ini, secara rinci di bagi menjadi dua, yaitu analisis data jaringan dan analisis data non-jaringan. Untuk meongetahui tingkat keterhubungan atau luas jaringan komunikasi, digunakan rumus dari Rogers and Kincaid (1981), yaitu : - Jumlah hubungan hunikasi yang acla, dimana Jumlah kemungkinan hubungan komunikusi
8 N(N - I) penyebut adalah L N = adalah jumlah individu dalam sistem atau klik. Untuk mengetahui perbedaan jaringan komunikasi, digunakan rumus analisis Khi kuadrat. Rumus X2 (Singarimbun dan Effendi, 1989) sebagai berikut : fo = fiekwensi awal ft = fiekwensi akhir Analisis data non-jaringan komunikasi, menggunakan rumus khi kuadrat yang dibantu program "SPSS PC+", yang diperuntukan untuk mengetahui hubungan perubahan struktur sosial dan peubah jaringan komunikasi, serta peubah kebutuhan informasi dengan peubah jaringan komunikasi. Untuk melihat validitas instrumen, dilakukan pengujiannya berdasarkan d&ar pertanyaan berikut: menyesuaikan isi pertanyaan dengan situasi dan kondisi responden mempertimbangkan teori dan empiris dari para ahli dan studi pustaka memperhatikan nasehat para ahli, termasuk dosen pembimbing Untuk menentukan reliabilitas instrumen, diawali dengan uji coba instrumen kepada responden yang memiliki ciri-ciri relatif sama dengan ciri-ciri dari subyek penelitiaan di dua desa (Desa Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya). Untuk itu, pada tahap uji coba diawali kepada 10 orang petani di Desa Pasir Jengkol, Kabupaten Karawang sesuai dengan masing-masing kategorinya. Berdasarkan pengolahan data hasil uji coba kuesioner dengan menggunakan metode split half, diperoleh nilai koefisien reliabilitas 0,79. Dari
9 nilai tersebut dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan dapat dikatakan andal (Lampiran 1). E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini ada beberapa definisi yang akan dijelaskan sebagai operasional dari peubah-peubah yang perlu dijabarkan, yaitu : 1. karakteristik petani, yaitu ciri-ciri yang melekat dalam diri petani, seperti : a. Umur ialah usia petani yang dihitung sejak tahun kelahiran sampai dengan usia terakhir pada saat penelitian dilakukan, dengan skala pengukuran adalah rasio. b. Jenis kelarnin adalah laki-laki dan perempuan, dengan skala pengukuran nominal. c. Tingkat Pendidikan, yaitu pendidikan formal yang telah diikuti oleh petani. Dalam hal ini, diukur dengan jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh petani, melalui skala pengukuran ordinal. d. Pengalaman bertani, yaitu lamanya petani dalam melakukan kegiatan bertani padi, dengan skala rasio. e. Pendapatan petani, yaitu jumlah penghasilan petani selama satu bulan, baik yang diperoleh dari pekerjaan tetap dan sampingan di luar kegiatan bertani yang diukur dengan skala interval. f. Luas lahan pertanian, yaitu diukur dari luas lahan pertanian yang digarap oleh petani, dalam satuan m2 yang diukur dengan skala interval. g. Status lahan pertanian, yaitu dilihat dari status pernilikan lahan pertanian yang dikerjakan untuk usaha taninya, yaitu lahan rnilik sendiri, lahan sewaan atau lahan bagi hasil (menyekap) yang diukur dengan skala ordinal.
10 2. Struktur sosial ialah keseimbangan berbagai peran sosial, kelompok, organisasi dan institusi. Struktur sosial dapat diuraikan atas hal berikut : a. Peran sosial ialah merupakan seperangkat patokan atau yang membatasi apa perilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi. Dalarn hal ini, peran sosial yang dilakukan oleh petani di masyarakat di luar aktivitas bertani diukur dengan skala nominal. b. Kelompok tani ialah serangkaian individu atau petani yang mempunyai persamaan-persamaan yang saling berdekatan dan yang terlibat dalam suatu tugas bersama. Dalam hal ini, anggota-anggota kelompok tani merasa saling tergantung dalam mencapai tujuan bersama diukur dengan skala nominal. c. Organisasi ialah sistem hubungan terstuktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi disini adalah organisasi di desa yang diikuti oleh petani, diukur dengan skala nominal. d. Institusi atau lembaga ialah badan resmi yang dibentuk sebagai wadah untuk membantu kegiatan pembangunan di pedesaan, seperti LKMD dan LMD, diukur dengan skala ordinal. 3. Kebutuhan saluran infomasi ialah informasi mengenai program KKP yang dibutuhkan oleh penerima, Dalam hal ini, petani di dua Dayeuh Luhur dan Desa Lemah Karya), informasi mengenai KKP disebarluaskan melalui dua jenis media: a. Media tatap muka, ialah media yang dalam menyampaikan pesan atau informasi secara langsung melalui tatap muka. Media ini berupa tatap muka antara sesama petani, petani dalam kelompok, petani atau kelompok tani dengan penyuluh atau sebaliknya, diukur dengan skala ordinal.
11 b. Media Massa ialah media yang dalam penyebaran informasinya yang menjangkau khalayak luas, maka media massa dibagi menjadi dua : 1. Media cetak ialah media yang dalam penyampaian pesannnya dalam bentuk barang cetakan, seperti Surat Kabar, Majalah, Buletin, Brosur, Poster dan Pamlet, diukur dengan skala ordinal. 2. Media Elektronik ialah media yang dalam penyampaian pesannya menggunakan atau dibantu alat-alat elektronik, seperti televisi, radio, dan film, diukur dengan skala ordinal. 4. Jaringan Komunikasi : a. Pilihan hubungan komunikasi adalah sedikit banyaknya pilihan yang ditunjuk oleh individu dalam jaringan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya. b. Frekuensi komunikasi adalah sering atau tidaknya individu berhubungan dengan individu lain dalam jaringan komunikasi. c. Arah hubungan adalah kedudukan individu memilih individu lainnya sebagai pasangan komunikasi dalam jaringan komunikasi. d. Keanggotaan jaringan komunikasi adalah keterlibatan individu memilih individu lain dalam jaringan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya. e. Kepemukaan/ketokohan pendapat adalah kedudukan individu dalam jaringan komunikasinya, yang ditunjukkan dengan jumlah individu lain yang memilihnya sebagai pasangan komunikasi. f Jaringan komunikasi personal adalah keterhubungan individu dalam jaringan komunikasi yang dihubungkan oleh arus komunikasi yang terpola,
12 hubungan yang dimiliki individu, baik mengarah pada dirinya maupun mengarah pada individu lain yang juga sebagai pasangan komunikasinya. g. Penghubung antar klik adalah bagian dari suatu sistem jaringan komunikasi yang anggota-anggotanya relatif lebih sering berhubungan satu sama lain dengan anggota lainnya. h. Keeratan komunikasi adalah sedikit banyaknya anggota jaringan komunikasi yang berhubungan satu sama lain. Sedikit atau banyaknya anggota jaringan komunikasi yang berhubungan juga secara langsung menunjukkan sempit atau luasnya jaringan komunikasi. i. Kekompakkan jaringan komunikasi adalah keadaan jumlah individu yang dapat berhubungan dengan individu lain dalam jaringan komunikasi dan ditunjukkan dengan langkah-langkah hubungan komunikasi.
METODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti
Lebih terperinciMETODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi
27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciPepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK
PERSEPSI PETANI TENTANG DETERMINAN SELEKSI SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENERIMAAN INFORMASI USAHATANI PADI (KASUS PETANI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN) Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain kelompok kontrol non-ekivalen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak (Ruseffendi, 1994). Desain penelitian ini
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif korelasional yaitu suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan memberikan deskripsi tentang suatu fenomena. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
36 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai penelitian survey deskriptif korelasional yaitu melihat hubungan antara peubah secara mendalam. Peubah penelitian yang diamati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perilaku pemanfaatan sumber informasi agrbisnis tanaman padi oleh petani dapat diartikan sebagai tindak tanduk, ucapan maupun perbuatan seorang petani
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak
16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. 3.2 Metode Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELlTlAN
METODOLOGI PENELlTlAN Kerangka Pemikiran Petani dalarn pernbangunan pertanian saat ini rnerniliki peran penting, yaitu sebagai subyek dari pernbangunan pelrtanian. Dalarn penentuan kebijakankebijakan pernbangunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersumber pada datadata matematis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah SMA N 3 Bandung yang terletak di Jalan Belitung No. 8 Kota Bandung.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu
BAB III Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metode kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan di Indonesia telah sejak lama mengedepankan peningkatan sektor pertanian. Demikian pula visi pembangunan pertanian tahun 2005 2009 didasarkan pada tujuan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Sifat Penelitian Menurut Sugiyono pengertian metodologi dalam penelitian adalah Merupakan cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)
27 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional) dengan pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada penelitian eksplanatif (penelitian
Lebih terperinciMETODE. Desain, Tempat dan Waktu
25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan
METODE PENELITIAN Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Pulosari dan Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan yang termasuk dalam wilayah kerja BKPH Pangalengan, KPH Bandung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
75 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Statistik
Lebih terperinciGambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi
16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
33 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di tiga desa binaan BP3K Kecamatan Dramaga diantaranya adalah Desa Parakan Kecamatan Ciomas dan Desa Purwasari Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah pengguna produk Eiger, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger B. Jenis dan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk
35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus
BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional ini penulis ingin memaparkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Individu : a. Umur b. Jenis Kelamin c. Semester d. Fakultas e. Latar belakang pekerjaan orang tua f. Skala Sosial g. Uang saku h. Pekerjaan sampingan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian adalah tata cara dan prinsip-prinsip keilmuan untuk untuk rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang ditempuh atau dipergunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian adalah 3 (tiga) desa yang memperoleh bantuan Program Raksa Desa tahap pertama Tahun 2003 di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, yakni: (1) Desa Bojong
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.
METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode
50 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian hubungan virginitas dengan intensitas melakukan seks pra nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini mempelajari dua variabel. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Hadari Nawawi (2001: 44), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner kepada petani di kecamatan penerima Bantuan Langsung Benih Unggul. Tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua lokasi, yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV Sumatera Utara dan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari
33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi
41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survaiyang difokuskan pada kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM)di Desa Bumiharjo. Desa ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran sebuah media massa tentunya diharapkan sebagai salah satu media penyebaran informasi untuk khalayak ramai. Informasi yang ditampilkan tersebut muncul atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu program pemasaran, karena promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Lebih terperinci