KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh: MHD.FIRZI AKBAR NIM : 1105141013 PROGRAM STUDI MANAJEMEN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2015

ABSTRAK KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN Oleh MHD.FIRZI AKBAR NIM: 1105141013 Selain peran perencanaan dan pelaksanaan, peran pengawasan memegang posisi penting guna menghasilkan suatu pekerjaan konstruksi sesuai dengan yang telah ditentukan. Konsultan Pengawas umumnya ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melakukan kegiatan pengawasan didalam pelaksanaan pekerjaan. Konsultan pengawas bisa berupa badan usaha maupun perseorangan. untuk itu perlu Sumber Daya Manusia dalam hal ini Tenaga yang Ahli di bidangnya masing-masing baik dari bidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal maupun bidang lain, sehingga menghasilkan suatu proyek yang cepat, tepat dan efisien. Penelitian ini mengacu pada Undang Nomor : 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi. Data penelitian didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada konsultan atau pengawas lapangan dengan jumlah responden sebanyak 12 orang dari 6 proyek yang berbeda dikota medan. Analisis data dilakukan dengan metode Korelasi program. Peranan konsultan pengawas pada proyek di kota Medan setelah melakukan analisis dan pembahasan didapatlah kategori peranan konsultan pengawas dengan nilai 2,86 (cukup baik). Dengan demikian konsultan pengawas pada proyek di kota Medan melakukan tanggungjawabnya dengan cukup baik saat merealisasikan rencana yang dibuat. Masalah-masalah dominan pada proyek yang paling sering terjadi adalah gangguan eksternalpada point l, dan sering terjadi adalah metode pelaksanaan yang tidak sesuai pada point d yang juga dibarengi dengan gangguan eksternal tersebut. Kata kunci : Peranan Konsultan Pengawas, Tanggung Jawab saat Pelaksanaan, Masalah-masalah Dominan pada Proyek. iii

ABTRACT CORRELATION BETWEEN THE ROLE OF CONSULTANTS WITH DOMINANT PROBLEMS PROJECTS IN MEDAN By MHD.FIRZI AKBAR NIM: 1105141013 In addition to the role of planning and implementation, the role of supervision holds an important position in order to generate a construction work in accordance with predetermined. Supervisor generally appointed by the project owner to carry out monitoring activities in the implementation of the work. Supervising consultant can be a business entity or individual. it is necessary to Human Resources in this case Power Experts in their respective fields both from the fields of Architecture, Civil, Mechanical, Electrical and other fields, so as to produce a project that is fast, precise and efficient. This study refers to Law No. 18 of 1999 on construction services. The research data obtained by distributing questionnaires to a consultant or a field supervisor with the number of respondents as many as 12 people from 6 different projects in the city field. The data analysis was conducted using the program Correlation. The role of the supervisor consultant on the project in the city of Medan after analysis and pembahsan didapatlah role supervising consultants category with a value of 2.86 (good enough). Thus the supervising consultant on the project in the city of Medan perform their responsibilities well enough to realize when plans are made. The dominant issues in the project is the most common disorder eksternalpada point " l ", and often is not the appropriate method of implementing the point "d" which is also coupled with the external interference. Keywords: Role of Supervisor, while Execution Responsibility, Issues Dominant on the Project. iv

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas Akhir yang berjudul KORELASI ANTARA PERANAN KONSULTAN PENGAWAS DENGAN MASALAH-MASALAH DOMINAN PADA PROYEK DI KOTA MEDAN ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk meraih gelar Sarjana Sains Terapan, Pendidikan Program Studi Manajemen Konstruksi Diploma IV Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak M.Syahrudin, S.T.,M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan 3. Bapak Sutrisno Rembeng, S.S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 4. Bapak Marsedes Purba, B.Sc., Ci.Eng., M.SC., selaku Kepala Program Studi D-IV Manajemen Konstruksi 5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil 6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materil. 7. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.. 8. Seluruh teman teman mahasiswa Prodi Manajemen Konstruksi Angkatan 2011 terimakasih atas kerjasama, dukungan dan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir. v

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Namun, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kemungkinan belum sempurna. Untuk itu, penulis menerima dengan terbuka segala masukan-masukan, kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Tugas Akhir, dikarenakan tugas akhir ini bukanlah sebuah pekerjaan plagiat atau semacamnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Medan, September 2015 Penulis, MHD.FIRZI AKBAR NIM: 1105141013 vi

DAFTAR ISI LEMBARAN PERSETUJUAN... i LEMBARAN PENGESAHAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar belakang... 1 I.2 Rumusan masalah... 2 I.3 Batasan penelitian... 2 I.4 Tujuan Penelitian... 2 I.5 Manfaat Penelitian... 2 I.6 Sistematika Penulisan... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4 II.1 Proyek... 4 II.2 Pekerjaan Konstruksi... 5 II.3 Konsultan Pengawas... 5 II.4 Tujuan Pengawasan... 6 II.5 Sasaran Pengawasan... 6 II.6 Pengawasan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi... 6 II.7 Jasa Konstrusi... 7 II.8 Kegagalan Konstruksi... 7 II.9 Kegagalan Bangunan... 7 II.10 Pekerjaan Kompleks... 7 II.11 Manajemen Konstruksi... 7 II.12 SOP (Standard Operating Procedure)... 7 vii

II.13 Metode Pelaksanaan... 8 II.14 Metode Kerja... 8 II.15 Pihak-pihak Terkait pada Proyek... 8 II.16 Administrasi Teknis Proyek... 9 II.17 Korelasi... 13 II.18 Hipotesa Masalah Proyek... 13 BAB III METODE PENELITIAN... 15 III.1 Teknik Pengumpulan Data... 15 III.2 Kerangka Konseptual Pengambilan Data... 17 III.3 Teknik Pengolahan Data... 18 III.4 Metode Analisa Data... 20 III.5 Kerangka Konseptual Pengolahan Data... 25 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 26 IV.1 Peranan Konsultan Pengawas... 28 IV.2 Masalah pada Proyek... 31 IV.3 Pembahasan Masalah... 35 IV.4 Pengkorelasian... 37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 40 V.1 Kesimpulan... 40 V.2 Saran... 40 viii

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kinerja infrastruktur bangunan mengindikasi adanya kesenjangan pelayanan minimum konstruksi yang disyaratkan,dengan kenyataan kinerja yang ada. Terjadinya perbedaan antara output dan outcome dari sebuah pelaksanaan, mengindikasi adanya kesenjangan standar dari sebuah perencanaan dengan kenyataan seusai pelaksanaan. Juga meningkatkan profesionalisme SDM bidang konstruksi, dalam hal ini SDM-konsultan pengawas, ternyata penanganannya tidak dapat dilakukan begitu saja, banyaknya masalah dalam pelaksanaan proyek juga menjadi kendala bagi terciptanya tujuan sebuah proyek konstruksi, yang berkaitan langsung dengan wewenang dan tanggung jawab konsultan pengawas. Penulis mengambil topik ini karena banyak terjadi kesalahan fatal saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dikarenakan longgarnya pengawasan yang dilakukan konsultan pengawas. Dampak yang paling ekstrim dari kejadian ini berhentinya suatu pekerjaan konstruksi dikarenakan insiden yang terjadi akibat dari pihak-pihak terkait yang melakasnaakan pekerjaan konstruksi. Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien. Fungsi dari konsultan pengawas sendiri untuk mengawasi sehingga tercipta bentuk dan spsifikasi sesuai dengan yang direncanakan, sehinggah tercapai tujuan pelaksanaan dari sebuah proyek, dan menjamin mutu dan hasil yang sudah disepakati antara pihak owner dengan pihak pelaksanaan proyek. 1

I.2 RUMUSAN MASALAH Berikut adalah rumusan masalah pada topik ini sebagai berikut : a. Bagaimana Peranan Konsultan Pengawas? b. Masalah-masalah dominan apa yang ada pada proyek? c. Bagaimana korelasi antara peranan konsultan pengawas dengan masalahmasalah dominan pada proyek konstruksi? I.3 BATASAN PENELITIAN Adapun batasan pada penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Penelitian dilakukan pada 6 proyek di Kota Medan. b. Dengan nilai pekerjaan > Rp 10.000.000.000,- c. Dan pada Pengawas lapangan disebuah proyek pekerjaan konstruksi d. Hasil akhir dari penelitin berupa data kuesioner yang sudah disajikan dalam bentuk statistik. I.4 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui Peranan Konsultan Pengawas. b. Mengetahui masalah dominan pada proyek konstruksi dikota Medan. c. Mengetahui korelasi masalah dominan tersebut dengan peranan yang ada pada konsultan pengawas. I.5 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat peneitian sebagai berikut : a. Untuk mecegah masalah jika terjadi masalah yang sama dengan cepat. b. Mengetahui tanggung jawab konsultan pengawas. c. Kriteria pekerjaan yang harus dulakukan sebelum proyek bermula. d. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan proyek. e. Memperbanyak masukan bagi konsultan pengawas. f. Memberikan pengalaman pada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan. g. Sebagai referensi jika ada penelitian lain dengan topik terkait. 2

I.6 Sistematika Penulisan Penulisan laporan ini disusun sesuai dengan sistematika yang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini merupakan langkah awal berisi gambaran permasalahan keseluruhan meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab II Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka menuangkan teori-teori yang menjadi landasan teori yang akan dipakai untuk menganalisis dalam penelitian studi kasus ini. 3. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data yang diperlukan, serta metode pengolahan data dengan menyususn langkah - langkah guna memecahkan permasalahan teori yang ada. 4. Bab IV Analisa dan Pembahasan Bab ini membahas tentang pelaksanaan penelitian, analisa data kuisioner dan pengolahan data, serta kaitan antara masalah yang terjadi pada proyek dengan peranan yang dipegang konsultan pengawas. 5. Bab V Kesimpulan dan saran Berisi tentang hasil analisa penulis penarikan hasil kesimpulan dari hasil penelitian dan saran penulis. 3