BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Hantarukung

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Biru 1 (RSBI) Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas, dan yang menjadi mitra kerja adalah guru kelas kelompok A.

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB III METODE PENELITIAN

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang pengaruh gaya pada gerak benda melalui metode Discovery.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas II yang berjumlah 24 orang. Adapun permasalahan dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

Beberapa kepala sekolah yang pernah menjabat di SDN 1 Suwawa

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan mudah di jangkau. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 22 orang, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 11 perempuan. Focus penelitian ini adalah penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita. 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pelaksanaa dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari II. Sebelum masuk pada siklus I maka diadakan pelaksanaan observasi awal yang di laksanakan pada hari senin 11 Maret 2013, dari jam (07.15-09.10). Adapun pembelajaran pada setiap siklus siklus satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari selasa 30 April 2013 dimulai pada pukul (09.10-10.55) dan untuk pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari rabu 15 Mey 2013 dimulai pada pukul (09.10-10.055). 4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Observasi Awal Berdasarkan pengamatan observasi awal, yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajaran pada observasi awal sebagaimana tercantum guru belum memenuhi target yang diharapkan. Dari aspek yang diamati sesuai dengan unsure menulis dari 22 siswa hanya terdapat 6 orang atau 27% yang mampu dan 16 orang siswa atau 73% yang tidak mampu. 27

Sebagai faktor penyabab kurangnya kemampuan siswa tersebut disebabkan (1) Banyaknya siswa yang masih bergantung pada teman sendiri sehingga membuat mereka sulit mengembangkan kemampuannya, (2) siawa malas berfikir atau sulit dalam mengelolah informasi atau pelajaran yang diberikan, (3) siswa kurang memahami materi yang diajarkan sehingga menyebabkan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan tidak mencapai target yang diinginkan, (4) daya imajinasi siswa masih rendah karena pembelajaran yang tidak menarik bagi siswa. faktor-faktor penyebeb kurangnya kemampuan siswa tersebut tidak terlepas dari pemilihan atau penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang tepat atau diminati siswa. berdasarkan temuan dari observasi awal, maka dipandang perlu dilakukan tindakan siklus I untuk mengatasi rendahnya hasil belajar. Berdasarkan data hasil observasi awal tersbut, maka peneliti berkesimpulan bahwa perlu melakukan penelitin tindak kelas untuk peningkatan menulis isi cerita siswa kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan menerapkan model Think Pair Share. 4.1.3. Pelaksanaan pembelajaran Pada Siklus 1 Pengambilan data pada siklus 1 dilaksanakan pada hari selasa, 30 April 2013 yang di lakukan oleh peneliti dengan guru mitra, dimana peneliti bertindak sebagaiss guru pengajar dan guru mitra bertindak sebagai pengamat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 28

Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan evaluasi, serta analisi dan refleksi. 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini, peneliti bersama supervisor melakukan diskusi untuk mempersiapkan dan merancang pelaksanaan tindakan sebagai langkah untuk peningkatan menulis isi cerita dengan menerapkan medel Think Pair Share. Hal-hal yang dilaksanakan, antara lain: 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi menulis isi cerita; 2. Menyiapkan materi serta sarana pendukung pembelajaran yang di perlukan dalam pembelajaran tentang menulis isi cerita; 3. Menyusun instrument penelitian berupa lembar pangamatan siswa mengenai materi menulis isi cerita. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan pembalajaran yang telah disusun sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Memberikan arahan dan petunjuk tentang kegiatan yang akan dilaksanakan siswa serta memotivasi mereka untuk akatif mengikuti proses pembelajaran tentang materi menulis isi cerita 29

b. Peneliti menjelaskan materi dengan membacakan contoh cerita dan meminta siswa untuk memperhatikannya c. Guru membagikan lembar cerita dan meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang cerita yang telah dibagikan d. Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya e. Atas dasar hasil diskusi, guru mengarakan pembeicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa f. Menyimpulkan materi. 3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi A. Pengamatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 Sehubungan dengan penelitian tindakan kelas yakni untuk peningkatan menulis isi cerita dengan menerapakan model Thing Pair Share pada siswa kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango, maka terdapat 4 aspek yang dinilai pada tindakan siklus 1, yaitu berfikir, berpasangan, dan berbagi ketepatan menulis isi cerita (tokoh, tema, latar, amanat), keterbacaan/kejelasan isi cerita, ejaan dan tanda baca isi cerita. Dari hasil pengamatan tindakan kelas siklus 1 diperoleh peningkatan menulis isi cerita siswa dibandingkan dengan hasil observasi awal. Hasil analisi data berdasarkan 4 (empat) aspek peningkatan menulis isi cerita pada tindakan siklus 1 tersebut, dapat dilihat dalam tabel berikut : 30

Table 1 Hasil Analisis Data Peningkatan Menulis Isi Cerita Siswa Pada Siklus 1 No Aspek yang dinilai Kualifikasi Jumlah Siswa Mampu 4 Presentase 18% 1 Berfikir, berpasangan dan berbagi Kurang mampu Tidak Mampu 13 5 59% 23% Mampu 2 9% 2 Ketepatan menulis isi cerita (tokoh, tema, latar, amanat) Kurang Mampu Tidak Mampu 16 4 73% 18% Mampu 11 50% 3 Keterbacaan/kejelasan isi cerita Kurang Mampu Tidak Mampu 6 5 27% 23% Mampu 4 Ejaan dan tanda baca isi Kurang Mampu 11 50% cerita Tidak Mampu 11 50% Berikut ini deskripsi kemampuan menulis isi cerita siswa dengan menerapkan model Think Pair Share berdasarkan hasil analisis data pada table 1 di atas yang ditinjau dari 4 (empat) aspek penilaian, yaitu: 31

1) Berfikir, berpasangan. Dan berbagi Dari hasil pengamatan aspek teknik penyajian, siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi mampu berjumlah 4 orang (18%) karena dapat memberikan pertanyaan sesuai dengan materi. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi kurang mampu berjumlah 13 orang (59%) karena pertanyaan yang di berikan yang diberikan kuarang sesuai dengan materi, dan siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 5 orang (23%) karena tidak memberikan pertanyaan. 2) Ketepatan menulis isi cerita (tokoh, tema, latar, amanat) Perkembangan siswa yang memiliki ketepatan menulis isi cerita dengan nilai kualifikasi mampu berjumlah 2 orang (9%) karena dalam isi cerita tersebut ada tokoh, latar, tema, amanat. Siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi kurang mampu berjumlah 16 orang (73%) karena dalam isi cerita tersebut hanya ada tokoh dan latar. Siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 4 orang (18%) karena yang disebutkan hanya tokoh. 3) Keterbacaan/kejelasan isi cerita Dilihat dari aspek keterbacaan/kejelasan isi cerita siswa yang mendapat nilai dengan kulifikasi mampu berjumlah 11 orang (50%) karena penulisanya dapat dibaca dengan jelas dan sesuai degan cerita yang ditulis, siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi kurang mampu berjumlah 6 orang (27%) karena penulisannya kurang jelas dan masih kurang sesuai dengan cerita, dan siswa yang 32

mendapat nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 5 orang (23%) karena tidak sesuai dengan cerita yang ditulis. 4) Ejaan dan tanda baca isi cerita Ditinjau dari aspek ejaan dan tanda baca isi cerita, siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi mampu tidak ada untuk yang mamapu harus penulisan kata dan tanda baca harus sesuai. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi krang mampu berjumlah 11 orang (50%) penulisan kata ada yang kurang dan penempatan tanda baca kurang sesuai. dan siswa yang mebdapatkan nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 11 oarang (50%) karena tidak sesuai. Berikut ini adalah tabel perolehan nilai pada tindakan siklus 1 sebagai berikut Tabel 2 Hasil belajar siswa pada tindakan siklus I Nilai Jumlah Siswa Kategori Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu 0 2 33 2 50 2 58 3 67 2 75 8 83 3 Jumlah 11 5 6 Presentase 50% 23% 27% B. Pengamatan hasil kegiatan guru pada tindakan siklus I Format pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran mencakup 23. Adapun hasil yang dicapai pada kegiatan guru dalam pembelajaran tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : 33

Tabel 3 Hasil pengamatan kegiatan guru pada tindakan siklus I No Indikator/Aspek yang diamati Kualifikasi I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II Kegiatan inti pembelajaran A Penguasaan materi pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan meteri dengan jelas, sesuai dengan hirakhi belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realita khidupan B Pendekatan/Strategi pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran dengan sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan model Think Pair Share 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media C Pembelajaran memicu dan memelihara ketertiban siswa 15 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 16 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 17 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme dalam belajar D Penilaian proses dan hasil belajar 18 Memantau kemajuan belajar selama proses 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) E Penggunaan bahasa 20 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 21 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III Penutup 22 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remedial dan pengayaan Total 16 15 Presentase 70% 65% P1 P2 34

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra aspek yang kurang pada guru sesuai dengan pengamat 1 antara lain: (1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, (2) menyampaikan materi dengam jelas, (3) melaksanakan materi secara runtun, (4) kurang menguasai kelas, (5) melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, (6) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Adapun aspek-aspek yang kurang pada guru sesuai penilaian pengamat 2 antara lain: (1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan tidak dijelaskn kerna guru hanya berfokus pada meteri, (2) menyampaikan meteri dengan dengan jelas masih kurang di sebabkan guru lebih banyak menulis dipapan tulis, (3) belum melaksanakan pembelajaran secara runtut, (4) kurang menguasai kelas disebabkan karena guru banyak meninggalkan kelas, (5) tidak menggunakan media secara efektif dan efisien karena guru tdak menggunakan mendia, (6) tidak melibatkan siswa dalam penggunaan media, (7) kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran karena guru lebih banyak menjelaskan materi saja, (8) kurang menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai disebabkan guru lebih banyak duduk dimeja guru. Memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum pada tabel 4 tersebut, menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 16 aspek atau 70% sedangkan 35

peneliti mencapai 15 aspek atau 65%, sehingga kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus I Setelah melaksanakan pembelajaran siklus 1, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pebelajaran denga pihak terkait. Pelaksanakan refleksi terutama ditujukan untuk melihat apakah pembelajaran menulis isi cerita diajarkan dengan baik oleh guru, sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dalam hal peningkatan kemampuan menulis. Refleksi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terjadi pada saat proses pembeljaran berlangsung. Hasil kegiatan refleksi dijadikan bahan acuan untuk merencanakan tindakan pembelajaran kembali, bila hasilnya belum memenuhi standar kriteria keberhasilan. Sesuai data hasil refleksi yang dilakukan melalui pembelajaran ini, dapat dijelaskan bahwa tindakan siklus 1 belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Adapun beberapa komponen pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain kemampuan peneliti untuk merangsang siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran kelompok dengan taman sebangku serta kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya, yakni siklus II 36

4.1.4. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Mey 2013 sebagai tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi terhadapa pelaksanaan kegiatan belajara mengajar dan ahsil belajar siswa dengan melalui tahap pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyusun rancangan kegiatan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui siswa selama pembelajaran siklus Idengan memperbaiki hal-hal yang masih kurang terutama yang berkaitan dengan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas siklus II ini lebih menitikberatkan pada aspekaspek yang mengalami kendala pada siklus I terutama dari segi kemampuan peneliti dalam mengkondisikan kelas dan berkomunikasi denga siswa, aktifitas siswa pada saat menulis isi cerita dalam pembelajaran dengan kelompok teman sebangku dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi A. Pengamatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Hasil belajar siswa tentang peningkatan menulis isi cerita pada tindakan siklus II berdasarkan 4 aspek yang dinilai, yaitu aspek berfikir, berpasangan dan berbagi, ketepatan menulis isi cerita,(tokoh, latar, tema, amanat), keterbacaan/kejelasan isi 37

cerita, ejaan dan tanda baca isi cerita,. Pada siswa kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango, menunjukan peningkatan sesuai standar kriteria keberhasilan. Hasil analisis data berdasarkan 4 (empat) aspek peningkatan menulis isi cerita pada tindakan siklus II tersebut, dapat dilihat dalam tabel berikut : Table 4 Hasil Analisis Data Peningkatan Menulis Isi Cerita Siswa Pada Siklus II No Aspek yang dinilai Kualifikasi Jumlah Siswa Mampu 8 Presentase 36% 1 Berfikir, berpasangan, dan berbagi Kurang mampu Tidak Mampu 10 4 45% 18% Mampu 2 9% 2 Ketepatan menulis isi cerita (tokoh, latar, tema, amanat) Kurang Mampu Tidak Mampu 16 4 73% 18% Mampu 13 59% 3 Keterbacaan/kejelasan isi cerita Kurang Mampu Tidak Mampu 5 4 23% 18% Mampu 1 5% 4 Ejaan dan tanda baca isi Kurang Mampu 15 68% cerita Tidak Mampu 6 27% 38

Berikut ini deskripsi peningkatan menulis isi cerita dengan menerapkan model Think Pair Share berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4 yang ditinjau dari 4 aspek penilaian, yaitu : 1) Berfikir, berpasangan, dan berbagi Dari hasil pengamatan aspek teknik penyajian, siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi mampu berjumlah 8 orang (36%) karena dapat memberikan pertanyaan sesuai dengan materi. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi kurang mampu berjumlah 10 orang (45%) karena pertanyaan yang di berikan yang diberikan kuarang sesuai dengan materi, dan siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 4 orang (18%) karena tidak memberikan pertanyaan. 2) Ketepatan menulis isi cerita (tokoh, tema, latar, amanat) Perkembangan siswa yang memiliki ketepatan menulis isi cerita dengan nilai kualifikasi mampu berjumlah 2 orang (9%) karena dalam isi cerita tersebut ada tokoh, latar, tema, amanat. Siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi kurang mampu berjumlah 16 orang (73%) karena dalam isi cerita tersebut hanya ada tokoh dan latar. Siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 4 orang (18%) karena yang disebutkan hanya tokoh. 3) Keterbacaan/kejelasan isi cerita Dilihat dari aspek keterbacaan/kejelasan isi cerita siswa yang mendapat nilai dengan kulifikasi mampu berjumlah 13 orang (59%) karena penulisanya dapat 39

dibaca dengan jelas dan sesuai degan cerita yang ditulis, siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi kurang mampu berjumlah 5 orang (23%) karena penulisannya kurang jelas dan masih kurang sesuai dengan cerita, dan siswa yang mendapat nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 4 orang (18%) karena tidak sesuai dengan cerita yang ditulis. 4) Ejaan dan tanda baca isi cerita Ditinjau dari aspek ejaan dan tanda baca isi cerita, siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi mampu 1 orang (5%) karena ejaan dan penggunaan tanda baca sesuai. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi krang mampu berjumlah 15 orang (68%) penulisan kata ada yang kurang dan penempatan tanda baca kurang sesuai. dan siswa yang mebdapatkan nilai dengan kualifikasi tidak mampu berjumlah 6 oarang (27%) karena tidak sesuai. Berdasarkan deskripsi data seperti yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan menulis isi cerita dengan menerapakan model Think Pair Share pada siklus II, telah mengalami peningkatan sesuai indikator kinerja yang harus di capai dalam penelitian ini yakni, 75 % dan siswa sudah memiliki kemampuan menulis isi cerita dengan baik dan benar. Dengan demikian tidak perlu lagi melaksanakan tindakan selanjutnya. Berikut ini adalah hasil perolehan nilai pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut : 40

Tabel 5 Hasil belajar siswa pada tindakan siklus II Nilai Jumlah Siswa Kategori Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu 0 4 58 2 75 10 83 4 92 2 3 Jumlah 16 2 4 Presentase 73% 9% 18% B. Pengamatan hasil kegiatan guru pada tindakan siklus II Format pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran mencakup 23 aspek baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran. Adapun hasil yang dicapai pada kegiatan guru dalam pembelajaran tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut : 41

Tabel 6 Hasil pengamatan kegiatan guru pada tindakan siklus II No Indikator/Aspek yang diamati Kualifikasi I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II Kegiatan inti pembelajaran A Penguasaan materi pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan meteri dengan jelas, sesuai dengan hirakhi belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realita khidupan B Pendekatan/Strategi pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran dengan sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan model Think Pair Share 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media C Pembelajaran memicu dan memelihara ketertiban siswa 15 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 16 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 17 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme dalam belajar D Penilaian proses dan hasil belajar 18 Memantau kemajuan belajar selama proses 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) E Penggunaan bahasa 20 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 21 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III Penutup 22 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remedial dan pengayaan Total 20 20 Presentase 87% 87% P1 P2 42

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra pada pengamat I aspek yang kurang dikuasai oleh guru antara lain: (1) mengaitkan materi dengan realita kehidupan, (2) melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, (3) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Adapun aspek-aspek yang kurang pada guru sesuai dengan pengamat II antara lain: (1) tidak mengaitkan materi dengan realita kehidupan karena materi yang diajarkan guru tidak sesuai dengan kenyataan yang berhubungan dengan keadaan siswa, (2) tidak melibatkan siswa dalam pemanfaatan media karena guru menggunakan media audio visual, (3) kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran disebabkan kerena guru hanya terfokus pada mengawasi kelompok siswa. Dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II sebagaimana tercantum pada tabel 6 tersebut, menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 20 aspek atau 87% sedangkan peneliti mencapai 20 aspek atau 87%, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 4. Tahap Analisi dan Refleksi Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan lanjutan kegiatan siklus I, dalam siklus ini peneliti berupaya mengatsi masalah yang ditemukan pada siklus I berdasarkan rekomendasi dari hasil refleksi bersama guru mitra. Karena langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan pada siklus I belum mampu member hasil yang 43

maksimal terhadap peningkatan menulis isi cerita siswa dengan menerapkan model Think Pair Share. Upaya yang dilakukan untuk mengatsi masalah yang ditemukan pada siklus sebelumnya, adalah sebagai berikut : a. Menggunakan media audio visual agar pembelajaran menulis isi cerita lebih efektif dan efisien serta lebih mempermantap penggunaan model Think Pair Share. b. Memberikan bimbingan secara optimal dengan melakukan pendekatan pada siswa yang kurang aktif. c. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku dan memberikan pendapat atau pertnyaan mengenai materi. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II, dapat dilihat beberapa peningkatan diantaranya : 1) Siswa yang memiliki peningkatan menulis isi cerita dengan benar mencapai 16 orang (73%). 2) Guru telah melaksanakan pembelajaran secara optimal. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kemampuan menulis isi cerita. Meningkatnya kemampuan menulis isi cerita tidak lepas dari keterampilan guru dalam mengatur strategi pembelajaran serta pemberian bimbingan dan motivasi yang memungkinkan terhadap peningkatan menulis isi cerita. 44

Dengan demikian hasil refleksi pada siklus II dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam setiap kegiatan pembelajaran menulis, sehingga hipotesis tindakan yang berbunyi jika guru menggunakan model Think Pair Share dengan tepat maka kemampuan menulis isi cerita pada siswa kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan, bisa diterima. 4.2 Pembahasa Berdasarkan data hasil observasi awal yang di lakukan pada 22 siswa kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango diketahuai bahwa terdapa 6 orang 27% yang mampau menulis isi cerita dan 16 orang siswa (73%) yang kurang mampu menulis isi cerita dengan baik dan benar. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam dua siklus. Pada siklus I diketahui bahawa siswa yang memperoleh nilai 75% hanya berjumlah 11 orang (50%). Dengan demikian masih terdapat 11 orang dari 22 siswa sebagai subjek penelitian yang memperoleh nilai 75% ke bawah. Hal isi disebabkan karena dalam proses pembelajaran, penguasaan strategi oleh guru dan aktifitas siswa pada saat menulis serta perhatian dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran belum berjalan optimal. Oleh sebab itu, penelitian dilanjutkan pada siklus II sebagai langkah perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I. Berdasarkan data hasils pengamatan pada siklus II, terlihat adanya peningkatan kemampuan menulis isi cerita siswa. Jika pada siklus I siswa yang memiliki kemampuan menulis isi cerita hanya berjumlah 11 orang (50%), maka pada 45

siklus II naik menjadi 16 orang (73%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam hal menulis isi cerita memenuhi indidkator kinerja. Adapun data hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II, menunjukan bahwa pelaksanaan tindakan kelas pada siswa kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango, telah mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Atas dasar hal tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa penerapan model Think Pair Share dalam pembelajaran menulis, dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Dengan demikian, hipotesis tindakan kelas yang berbunyi jika guru menggunakan model Think Pair Sahre dengan tepat maka dalam peningkatan menulis isi cerita pada siswa kelas V SDnN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dapat meningkat, bisa diterima. 46