BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB II LANDASAN TEORI. yang terlibat dalam komunikasi (Effendi, 2003) bersama. Pengertian komunikasi interpersonal menurut Laswell & Laswell

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah dan menguji penyelesaian masalah secara sistematis. mampu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan.

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vivit Puspita Dewi, 2014

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. siswa sebagai calon pemimpin bangsa dan intelektual muda. Komunikasi juga

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Novi Wahyu Hidayati dan Hassana Nofari

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya. membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. aktivitas hidupnya dan melanjutkan garis keturunannya. Dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. diantara manusia pada dasarnya terdapat saling ketergantungan, saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial di masyarakat, seorang individu tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA

BAB II LANDASAN TEORI

PROFIL HUBUNGAN INTERPERSONAL REMAJA DALAM MENGIKUTI LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI PANTI ASUHAN AL-IHSAN PADANG JURNAL ANGGI FADILAH NPM:

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, remaja berasal dari kata Latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. dan tolong menolong. Memberikan pertolongan atau menolong sesama termasuk

Manusia sebagai Makhluk Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri Akademik

BAB I PENDAHULUAN. Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang setiap harinya menjalin hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang sukar dihindari

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. lainnya (Permana dan Utari Sumarmo, 2007: 117). Koneksi matematika harus

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia sebagai individu dibekali akal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

JURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan berbagai kesempurnaan.

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi mengenai hasilhasil

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dari apa yang diterima dalam proses komunikasi tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas dari interaksi dengan orang lain. Misalnya interaksi dengan keluarga, masyarakat, dengan teman sebaya / teman Sekolah. Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani hidupnya, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Dalam berinteraksi dengan orang lain tentu manusia membutuhkan adanya komunikasi, tanpa adanya komunikasi yang baik dengan orang lain seseorang akan sulit untuk mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya dengan orang lain. Menurut effendi (2003) komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Maksudnya sama di sini adalah sama makna. Percakapan orang dapat dikatakan komunikatif apabila kedua duanya selain mengerti bahasa yang digunakan juga mengerti makna dari bahan yang dibicarakan. Jadi dalam berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya mengerti bahasanya saja tetapi juga mengerti maksudnya. Salah satu masa yang penting untuk mengerti tentang komunikasi yang baik adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak dan masa dimana remaja ingin tahu tentang segala sesuatu yang belum diketahui, termasuk di dalamnya adalah tentang bagaimana remaja melakukan komunikasi interpersonal yang baik agar bisa diterima oleh lingkungan remaja tersebut.

Kemampuan individu untuk melakukan komunikasi interpersonal ditentukan oleh kemampuan individu untuk bisa mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang diinginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendaknya. Menurut Rochmaningsih, (2004) bahwa komunikasi interpersonal (interpersonal comunication) adalah pertemuan antara orang - orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara verbal maupun non verbal. Efektivitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan (DeVito, 2009). Komunikasi interpersonal yang baik akan membantu dan mendukung individu dalam melakukan hubungan dengan orang lain dalam kaitannya untuk membina kerjasama serta membina persahabatan dengan. Komunikasi interpersonal sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan sosial remaja. Remaja yang mempunyai komunikasi interpersonal yang kurang baik, akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka tinggal, baik itu dirumah, sekolah maupun di masyarakat. Mereka bisa mempunyai rasa tidak percaya diri dalam berkomunikasi dengan orang lain dan sulit membina hubungan dengan orang lain. Komunikasi interpersonal yang baik bisa tercipta apabila ada komunikasi yang baik. Untuk menumbuhkan komunikasi interpersonal yang baik, kita perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Kita perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Anak - anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo

ini adalah anak-anak yang sudah tidak mempunyai orang tua, baik ayah, ibu ataupun keduanya. Serta anak-anak yang berlatar belakang ekonomi lemah. Anak - anak asuh tersebut semuanya berjumlah 30 anak yang masih duduk di bangku sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada anak - anak panti, ada (6) anak - anak panti yang bergaul hanya dengan kelompoknya saja, ada juga yang masih menyendiri dan kurang bersosialisasi dengan semua anak - anak panti yang lain (ditemukan 2 anak). Hal ini terlihat dari hubungan antara anak panti itu dengan anak anak panti yang lain kurang akrab, dan kurang adanya komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada komunikasi interpersonal yang kurang baik antara anak anak Panti yang satu dengan yang lainnya. Dan hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua Panti Asuhan, anak anak Panti itu kurang bersikap terbuka dan jarang menceritakan masalah yang mereka hadapi dengan pihak panti. Mereka cenderung lebih bersifat individu, memikirkan diri sendiri dan kurang mempunyai rasa empati terhadap apa yang dialami oleh temanteman mereka. Anak - anak ini seakan tidak peduli dengan anak panti yang lain. Tabel hasil penyebaran skala sikap tentang komunikasi interpersonal di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo pada Mei 2013 adalah sebagai berikut, Kategori Frekuensi Percent Sangat tinggi 2 6.67% Tinggi 6 20.00% Rendah 16 53.33% Sangat 6 20.00% Rendah Total 30 100%

Berdasarkan hasil penyebaran skala sikap tentang komunikasi interpersonal siswa dari jumlah 30 anak yang sangat rendah ada 6 anak, sedangkan 16 anak berada pada kategori rendah, 6 anak berada di kategori tinggi dan 2 anak ada pada kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut presentase yang paling tinggi adalah anak yang mempunyai komunikasi interpersonal yang baik dengan anak Panti yang lain, sedangkan yang 16 anak dan 6 anak memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik dengan anak Panti yang lain. Apabila keadaan demikian tidak mendapatkan perhatian secara khusus dan mendapatkan penanganan segera dari pendidik, terutama dari pembimbing, maka akan menghambat perkembangan anak anak Panti, dan dikhawatirkan akan mengganggu mereka dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Layanan bimbingan kelompok dipandang tepat dalam membantu siswa untuk memahami komunikasi interpersonal. Menurut Winkel (2004) bimbingan kelompok mengupayakan perubahan dalam sikap dan perilaku secara tidak langsung, melalui penyajian informasi yang menekankan pengolahan kognitif oleh para peserta sehingga mereka dapat menerapkan sendiri. Layanan bimbingan kelompok sebagai media dalam upaya membimbing individu yang memerlukan dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dengan layanan bimbingan kelompok siswa dapat saling berinteraksi antar anggota kelompok dengan berbagai pengalaman, pengetahuan, gagasan atau ide - ide dan diharapkan dapat memberikan pemahaman siswa mengenai komunikasi interpersonal. Selain untuk membantu memecahkan permasalahan secara bersama, dalam kegiatan bimbingan kelompok ini mereka juga bisa

berlatih cara meningkatkan komunikasi interpersonal mereka di hadapan temanteman mereka. Melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok, akan terjadi interaksi antar anggota kelompok dan akan timbul rasa saling percaya untuk mengungkapkan masalah. Dari hasil pembahasan dalam kelompok itu maka anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman baru yang berupa penilaian ingatan dan pemahaman yang dialami. Saat kegiatan layanan bimbingan kelompok ini dilaksanakan, akan terjadi suatu hubungan komunikasi antara pemimpin kelompok dan antara anggota kelompok sehingga akan tercipta suatu pemahaman malalui diskusi dan tanya jawab antara anggota kelompok mengenai topik yang sedang dibahas. Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fribasari (2005) yang manyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan sosial efektif untuk meningkatkan hubungan interpersonal remaja. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil penelitian di mana sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok, hubungan interpersonal remaja berada pada kategori Cukup Tinggi (CT) dengan skor rata-rata keseluruhan adalah 2,92. Dan sesudah mendapat layananbimbingan kelompok, skor rata-rata hubungan interpersonal remaja meningkat menjadi 3,26 dengan kriteria Tinggi (T). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti dalam bentuk skripsi dengan judul : Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan sosial tentang persahabatan untuk meningkatkan komunikasi interpersonal remaja di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo.

1.2. Rumusan Masalah Apakah layanan bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kelompok dalam konteks persahabatan dapat meningkatkan komunikasi interpersonal remaja di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kelompok dalam konteks persahabatan dapat meningkatkan hubungan interpersonal remaja di Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori tentang persahabatan serta pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan hubungan interpersonal remaja, sehingga dapat dijadikan sumber informasi pendidikan dalam penerapan layanan bimbingan dan konseling baik itu dalam setting sekolah maupun non sekolahan (panti asuhan). 1.4.2. Manfaat Praktis Bagi panti asuhan, dapat menjadi masukan pada panti asuhan tentang efektifitas layanan bimbingan kelompok dengan tehnik diskusi kenlompok dalam konteks persahabatan dalam meningkatkan hubungan interpersonal anak asuhnya, dalam hal ini yang berusia remaja dan dapat

memberikan pengertian serta pemahaman bahwa layanan bimbingan dan konseling dapat diterapkan dalam setting non sekolahan (panti asuhan). Bagi pembimbing, dapat menjadi masukan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok, pembimbing bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh remaja misalnya saja informasi tentang bagaimana meningkatkan hubungan interpersonal. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I dengan judul Pendahuluan, yang berisi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II dengan judul Landasan Teori, yang berisi : pengertian komunikasi, komunikasi interpersonal, aspek aspek komunikasi interpersonal, faktor faktor komunikasi interpersonal, manfaat komunikasi interpersonal, pengertian layanan bimbingan kelompok, teknik-teknik bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, asas-asas bimbingan kelompok, tahap-tahap bimbingan kelompok, temuan yang relevan dan hipotesis. Bab III dengan judul Metode Penelitian, yang berisi : jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV dengan judul Pelaksanaan dan hasil Penelitian, yang berisi: persiapan penelitian, gambaran lokasi penelitian, pelaksanaan, analisis data, uji hipotesis dan pembahasan. Bab V dengan judul Penutup, yang berisi: kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.