BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

BAB II LANDASAN TEORI

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan


PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Inititating Process Group

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Phase Siklus Hidup Proyek

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON SPL.KS

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Informasi [Kode Kelas]

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Manajemen Proyek Minggu 2

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK

PENGONTROLAN DAN PENUTUPAN PROYEK MULTIMEDIA (PROJECT CONTROLLING AND PROJECT CLOSING) A. PENGONTROLAN PROJECT (PROJECT CONTROLLING)

SOFTWARE DEVELOPMENT PLAN. Program Studi S1 - Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

Dian Rahayu Rose Marini

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

ANALISIS PROYEK PEMELIHARAAN IRIGASI SUNGAI PEMALI DI CV. WIGATI DENGAN METODE CPM-PERT MENGGUNAKAN SOFTWARE MS. PROJECT

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2282

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen Konstruksi

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Kartika Sahya Trianindya ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA LOS (LOAN ORIGINATION SOLUTION) ENHANCEMENT PADA PT BANK X

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian. Dilihat dari aspek lingkungan pengendalian manajemen proyek berupa organisasi proyek, organisasi proyek SSNP berupa organisasi matriks berupa kombinasi dari organisasi fungsional dan organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional pada organisasi induk. Organisasi dianggap telah efektif karena dibuat sesuai dengan kebutuhan yang ada. Untuk proses pengendalian manajemen proyek SSNP dapat ditarik kesimpulan bahwa tiga (3) aspek utama dalam konsep manajemen pengendalian proyek yakni ruang lingkup, penjadwalan, dan kemajuan memiliki peranan sangat penting dalam setiap proses pengendalian manajemen yaitu yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian proyek. Tiga (3) aspek tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dan harus memiliki integrasi satu sama lain pada setiap prosesnya. Perencanaan ruang lingkup berkaitan erat dengan penjadwalan dan memerlukan aspek pengendalian untuk menerapkannya sehingga diperoleh tingkat kemajuan pekerjaan yang direncanakan. Jika dalam perencanaan telah dilakukan dengan baik, maka dalam pelaksanaan proyek dapat on schedule atau berjalan sesuai dengan penjadwalan dan tingkat kemajuan pekerjaan sangat baik. Untuk 110

menjalankan proyek sesuai jadwal rencana diperlukan sistem pengendalian yang baik. Sebaliknya jika tahap perencanaan tidak diiringi dengan pengendalian misalnya pada ruang lingkup tidak dilakukan pengendalian maka berdampak pada jadwal kenyataan atau aktual dan tingkat kemajuan pekerjaan mengalami keterlambatan dari rencana. Sehingga diperlukan pengendalian setiap aspek proyek baik dari ruang lingkup maupun jadwal proyek agar dapat menghasilkan kemajuan proyek sesuai dengan perencanaan. Jika dilihat dari setiap prosesnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: A. Perencanaan Meskipun Tripatra sudah memiliki rencana kerja berupa strategi proyek terintegrasi yang siap diimplementasikan ketika proyek akan dimulai, namun dalam kenyataan pelaksanaannya masih dijumpai hambatan dan kelemahan pada perencanaan proyek SSNP. Salah satu kelemahan perencanaan proyek pada proyek SSNP adalah penanganan risiko yang kurang terencana dengan baik, yaitu tidak mempertimbangkan kejadian-kejadian yang tidak terduga. Kejadian tidak terduga itu adalah terjadi permintaan keinginan klien berulang kali berkaitan dengan perubahan ruang lingkup proyek SSNP. Masalah yang paling krusial adalah perubahan permintaan klien atas lokasi proyek sungai gerong, sampai enam (6) bulan proyek berjalan. Tidak adanya ketetapan lokasi ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap sequence aktivitas kerja proyek tripatra mulai dari engineering, procurement dan teruatam tahap konstruksi plant. Perubahan ruang lingkup lainnya karena kurang rincinya analisis kebutuhan kebutuhan sumber daya material proyek adalah penambahan equipment 111

setelah detail design karena ketika feed design kemungkinan belum teridentifikasi. Kemudian adanya kelemahan perencanaan anggota tim proyek seperti engineering menyebabkan tanggung jawab menjadi overload untuk penyelesaian deliverable. Dari sisi penjadwalan, TPEC telah melakukan dengan perencanaan jadwal proyek dengan baik. TPEC melakukan perencanaan jadwal proyek SSNP dengan menyusun jadwal pelaksanaan paket-paket pekerjaan dalam bentuk time schedule yang menggambarkan secara jelas jenis-jenis pekerjaan dan estimasi jadwal pekerjaan. Sistem penjadwalan proyek SSNP yang dikembangkan melalui bagan balok (Gant/Bar Chart) dan jaringan kerja (Network) menggunakan bantuan perangkat lunak Primavera dan Microsoft Project. Tim Perencana dan Pengendalian Proyek SSNP mempersiapkan rencana Master Plan Deliverables List yang menampilkan semua deliverable (dokumen) termasuk anggaran jam kerja, rencana dan tanggal untuk semua tahap persetujuan dokumen, mempersiapkan jadwal rinci kegiatan-kegiatan pengadaan, dan jadwal induk konstruksi berdasarkan hasil engineering dan procurement berupa spesifikasi, gambar, dan bills of quantities (BOQ). B. Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian Proyek SSNP Semua kegiatan proyek dikendalikan dan diawasi untuk memastikan kemajuan proyek sesuai dengan rencana. Dapat ditarik kesimpulan, selain lemahnya pada pengendalian ruang lingkup, pelaksanaan dan pengendalian proyek SSNP secara garis besar dilakukan dengan baik. Lemahnya pengendalian ruang lingkup terjadi karena tidak adanya ketegasan dan ketetapan ruang lingkup serta kurangnya komitmen klien atas kesepakatan scope of work. 112

Pengendalian penjadwalan menggunakan metode jalur kritis (Critical Path Method) dan Kurva S (S-Curve). Sepanjang siklus hidup proyek SSNP, dilakukan pengawasan terhadap setiap pekerjaan menggunakan time schedule. Penjadwalan dan pengendalian jadwal dilakukan secara paralel dengan pengawasan pekerjaan secara keseluruhan. Sehingga ketika terjadi penyimpangan ekstrim dari jadwal rencana karena change order ataupun terjadi kondisi yang tidak terduga lainnya, maka jadwal induk konstruksi diperbaharui berdasarkan informasi terbaru sebelum dimulainya kegiatan lapangan. Dikarenakan perubahan ruang lingkup proyek dari klien seperti permintaan spesifikasi detail yang muncul ditengah perjalanan proyek, menyebabkan keterlambatan tahap engineering yakni keterlambatan dalam penyelesaian sebuah deliverable yang memberi dampak pada disiplin lain dan tahapan selanjutnya yakni procurement dan konstruksi. Keterlambatan tahap procurement juga dikarenakan detail tahapan proses prosedur internal perusahaan yang sangat panjang dan tidak ringkas. Sedangkan keterlambatan konstruksi merupakan dampak adanya perubahahan ruang lingkup dan akumulasi dari proses sebelumnya yakni engineering dan procurement. Pengendalian kinerja proyek dilihat dari tingkat kemajuan tiap minggu dan bulan dengan pembobotan pada tiap pekerjaan guna memudahkan pengawasan pada pelaksanaan pekerjaan. Sehingga dapat membandingkan realisasi di lapangan berupa persentasi pekerjaan yang telah dilaksanakan setiap minggunya dengan rencana yang telah dibuat agar keterlambatan atau penyimpangan yang 113

terjadi dapat diantisipasi untuk pekerjaan berikutnya. Pengendalian kinerja juga laporan kegiatan hasil monitoring terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan Bentuk lain pengendalian dan pengawasan proyek adalah pengendalian status proyek berupa komunikasi dan dokumentasi pelaksanaan proyek. Komunikasi proyek dilakukan dengan mengadakan rapat berkesinambungan seperti weekly meeting, evaluation meeting, dan monthly meeting. Hal ini untuk memastikan kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak. Untuk dokumentasi pelaksanaan proyek, Tripatra mempersiapkan dan menyerahkan semua laporan proyek SSNP setiap minggu dan bulannya. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini berupa evaluasi penerapan pengendalian manajemen proyek, penulis memberikan beberapa usulan dan rumusan solusi alternatif sebagai bahan masukan atas permasalahan agar dapat mencapai efektivitas dan efisiensi kerja yang maksimal dalam pelaksanaan pekerjaan proyek selanjutnya, adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengatasi masalah berbagai kepentingan di organisasi, diperlukan seorang koordinator yang memilik peran yang sangat kuat sebagai penghubung manajer proyek dengan eksekutif senior (procurement) di organisasi induk, sehingga terbangun komunikasi yang efektif dan kebutuhan proyek dapat terpenuhi. 2. Analisis kebutuhan proyek pada tahap perencanaan seharusnya dilakukan lebih jelas dan terperinci yaitu adanya risk management secara utuh, agar risiko yang mungkin terjadi dapat diidentifikasi sebelumnya. Diperlukan 114

koordinasi yang baik dengan klien atau pihak stakeholder lain untuk penentuan ruang lingkup proyek agar dapat merespon yang menjadi keinginan pihak owner (klien) untuk menghindari terjadinya perubahan. 3. Berkaitan dengan aspek pengendalian ruang lingkup diperlukan ketegasan dalam komitmen untuk change management yakni mengelola dampak yang diterima akibat perubahan untuk menyesuaikan dari perencanaan. Jika terdapat perubahan-perubahan yang tidak sesuai dengan perencanaan yang menyebabkan pekerjaan tambahan maka harus memperhatikan integrated change control yang lebih efektif untuk keseluruhan kegiatan proyek yang mempertimbangkan waktu terhadap perubahan-perubahan. 4. Dalam hal penjadwalan, sebaiknya memperbanyak variasi hubungan ketergantungan agar menghasilkan kurun waktu pelaksanaan yang lebih singkat berupa kegiatan-kegiatan yang dapat dikerjakan secara paralel. Untuk mengatasi keterlambatan engineering, memperhatikan penempatan tim yakni engineer yang tepat dan struktur yang optimal, agar deliverable proyek diselesaikan dengan baik dan proses engineering berjalan efektif. Kemudian procurement untuk permasalahan mengatasi panjangnya durasi, Tripatra sebaiknya memperbaiki prosedur tahapan internal procurement yakni meninjau sistem otorisasi internal yang rumit dengan merubah proses dokumen menjadi lebih efektif dan mengoptimalkan koordinasi persiapan dokumen pendukung. Selain itu dengan pemanfaatan penggunaan software e-rfq secara efektif untuk membantu memantau semua proses pemesanan dan pembelian material sehingga dapat 115

memangkas waktu dan mengoptimalkan koordinasi internal antara tim engineering dan tim procurement. Peningkatan kontrol dari Tripatra terhadap vendor juga salah satu solusi untuk menghindari risiko keterlambatan ekuipmen dan dokumen dari vendor termasuk kontrak yang jelas dan detail sehingga dapat mengikat dalam pemenuhannya. 5. Mempertahankan faktor-faktor pendukung lain yang termasuk dalam 10 ilmu pengetahuan PMBOK yaitu manajemen komunikasi proyek, manajemen integrasi proyek, dan manajemen kualitas proyek agar kemajuan proyek dapat tercapai sesuai yang direncanakan 6. Solusi lain berupa penerapan variasi produk perangkat lunak secara efektif dan sesuai prosedur agar dapat membantu dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian sehingga memudahkan dalam manajemen proyek. 5.3. Keterbatasan dan Implikasi Pada penelitian ini memiliki keterbatasan yakni dari 10 (sepuluh) ilmu pengetahuan dari PMBOK, penelitian ini hanya benar-benar berfokus pada (2) ilmu sebagai fungsi pokok scope management dan time management. Untuk penelitian berikutnya bisa membahas fungsi pokok lainnya yaitu manajemen biaya proyek dan manajemen kualitas proyek, begitu juga untuk fungsi penunjang yakni manajemen sumber daya manusia proyek, manajemen komunikasi proyek, manajemen risiko proyek dan manajemen pengadaan proyek serta manajemen integrasi proyek. 116