NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN γ PADA GRAF FLOWER, GRAF BIPARTIT LENGKAP DAN GRAF C n K m

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

EDGE-MAGIC TOTAL LABELING PADA BEBERAPA JENIS GRAPH

Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

SUPER EDGE-MAGIC LABELING PADA GRAPH ULAT DENGAN HIMPUNAN DERAJAT {1, 4} DAN n TITIK BERDERAJAT 4

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF DAN GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

DEFISIENSI SISI-AJAIB SUPER DARI GRAF KIPAS

PELABELAN TOTAL -SISI ANTI AJAIB SUPER UNTUK GRAF ULAT SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: RIRI EMARINE SUSUR BP

Pelabelan Product Cordial Graf Gabungan pada Beberapa Graf Sikel dan Shadow Graph Sikel

BAB II LANDASAN TEORI

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

Mizan Ahmad, Tri Atmojo Kusmayadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 1.

Pelabelan Total (a, d)-simpul Antimagic pada Digraf Matahari

BAB 2 LANDASAN TEORI

AUTOMORFISME GRAF BINTANG DAN GRAF LINTASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

GRAF DIVISOR CORDIAL

MAGIC STRENGTH PADA GRAF PATH, BISTAR, DAN CYCLE GANJIL DIMAS ENGGAR SATRIA

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PERSEMBAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. ABSTRAK...v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

OPERASI PADA GRAF FUZZY

Digraf dengan perioda 2

BAB II LANDASAN TEORI

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KORONASI BEBERAPA KELAS GRAF DENGAN GRAF LINTASAN

Nilai Ketakteraturan Total dari Graf Hasil Kali Comb dan

Penerapan Teori Graf untuk Mencari Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star dan Graf Komplit Bipartit

aisy 3 Program Studi Matematika FKIP Universitas Jember, Abstract

PELABELAN PRODUCT CORDIAL PADA TENSOR PRODUCT PATH DAN SIKEL

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

PELABELAN HARMONIS GANJIL PADA GRAF KINCIR ANGIN DOUBLE QUADRILATERAL

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN-g PADA GRAF POHON PISANG B n,k DAN PERSAHABATAN D 3

Kekuatan Tak Reguler Sisi Total pada dan Graf Gigantic Kite

PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU

EKSENTRISITAS DIGRAF PADA GRAF TANGGA Andri Royani, Mariatul Kiftiah, Yudhi

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

SUPER (a,d) EDGE ANTIMAGIC TOTAL LABELING PADA GRAF PETERSEN RAHMAT CHAIRULLOH

PELABELAN E-CORDIAL PADA BEBERAPA GRAF CERMIN

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB GRAF HASIL KALI KARTESIUS DARI GRAF SIKEL

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

BAB II TEORI GRAF DAN PELABELAN GRAF. Dalam bab ini akan diberikan beberapa definisi dan konsep dasar dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kekuatan Tak Reguler Sisi Total Pada Graf Umbrella dan Graf Fraktal

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

PADA PATH DAN CYCLE. oleh Priyanto M

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

BAB 2 GRAF PRIMITIF. Gambar 2.1. Contoh Graf

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF SIKLUS DENGAN BANYAK TITIK GENAP

BAB II LANDASAN TEORI

Himpunan Kritis Pada Graph Cycle

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF HALIN G(2, n), UNTUK n 3

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KELAS GRAF ILALANG DAN HASIL KORONASI DUA GRAF

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF

VERTEX ANTIMAGIC TOTAL LABELING PADA MULTICYCLE DAN MULTICOMPLETE BIPARTITE. Dominikus Arif Budi Prasetyo, Chairul Imron. ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

Super (a,d)-h- antimagic total covering of connected amalgamation of fan graph

DEFISIENSI SISI-AJAIB SUPER DARI GRAF RANTAI

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

`BAB II LANDASAN TEORI

oleh SURYA AJI NUGROHO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu graf G disebut himpunan titik G, dinotasikan dengan V(G) dan

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP DENGAN METODE MODIFIKASI MATRIK BUJURSANGKAR AJAIB DENGAN n GANJIL, n 3

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF-GRAF KHUSUS

PELABELAN SELIMUT (a, d) CY CLE TOTAL ANTI AJAIB SUPER PADA GRAF BUNGA MATAHARI, GRAF BROKEN FAN, DAN GRAF GENERALIZED FAN

Penerapan Pewarnaan Titik untuk Super (a, d) H Antimagic Total Covering pada Gabungan Graf Khusus

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos THE TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH OF WEB GRAPH

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Pewarnaan Titik pada Operasi Graf Khusus

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

PELABELAN L(2,1) PADA OPERASI BEBERAPA KELAS GRAF

Digraph eksentris dari turnamen transitif dan regular (Eccentric digraph of transitive and regular tournaments)

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

SPECTRUM DETOUR GRAF n-partisi KOMPLIT

SIFAT-SIFAT GRAF SIKEL DENGAN PELABELAN FUZZY

Line Graph dari Graf Kincir dan Graf Kipas

PELABELAN TOTAL SISI ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

PEWARNAAN SISI PADA GRAF YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKEL

SUPER EDGE-MAGIC PADA GRAF YANG MEMUAT BEBERAPA CYCLE GANJIL

Pelabelan Harmonis Ganjil pada Graf Kincir Angin Double Quadrilateral

DEKOMPOSISI - -ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF GENERALIZED PETERSEN

DAN DIAMETER. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

BILANGAN RADIO PADA GRAF GEAR. Ambar Puspasari 1, Bambang Irawanto 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star, dan Graf Komplit Bipartit

Transkripsi:

PROSIDING ISSN: 50-656 NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG RiaWahyu Wijayanti 1), DwiMaryono, S.Si., M.Kom ) MahasiswaPascaSarjana UNS 1), Dosen FKIP UNS ) riaa.ww@gmail.com 1), dwimarus@yahoo.com ) Abstrak Pelabelan γ suatu graf G dengan order atau banyak vertex V(G) dan size atau banyak edge E(G) didefinisikan sebagai fungsi satu-satu f : V (G) {0, 1,,..., E(G) } yang menghasilkan sebuah pelabelan f : E(G) {1,,..., E(G) }, sebagai label edge diperoleh dari selisih label vertex pada kedua ujung edge, dinotasikan sebagai f (e) = f (u) f (v) untuk setiap edge e = (u, v) pada G. Nilai pada pelabelan γ adalah val(f ) = e E(G) f (e). Nilai maksimum untuk pelabelan γ pada G dinotasikan val max (G) = max {val(f)}. Sedangkan nilai minimum untuk pelabelan γ pada G dinotasikan val min (G) = min {val(f)}. Tujuan penelitian ini adalah dapat menentukan nilai maksimum dan minimum pelabelan γ pada graf Lintang (L n). Metode yang digunakan adalah studi literature tentang pelabelan γ pada suatu graf. Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa nilai maksimum pelabelan γ dari graf Lintang L n yaitu :val max (L n ) = 3n, dan nilai minimum pelabelan γ dari graf Lintang L n yaitu : val min = n + 4, n ganjil dan val min = n +4n, n genap. Kata kunci : Graf, Graflintang, Nilaimaksimal, Nilai minimum, Pelabelan gamma. 1. PENDAHULUAN Teori graf merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang berkembang saat ini. Bidang teori graf yang berkembang saat ini mengenai pelabelan pada suatu graf. Menurut Chartrand dan Lesniak (1979), suatu graf G adalah himpunan tak kosong berhingga titik V(G) = {v1, v,v3,,vn} yang disebut vertex dan himpunan tak kosong berhingga E(G) = { e1, e,e3,,en} merupakan himpunan pasangan tidak berurutan dari anggota-anggota V(G) yang di sebut edge. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komponenkomponen dari suatu graf pada umumnya berupa vertex dan edge meskipun terdapat graf yang hanya terdiri dari satu vertex. Komponen-komponen dari suatu graf, baik vertex, edge, maupun vertex dan edge dapat dilabeli berdasarkan aturan tertentu melalui suatu pelabelan graf. Pelabelan dari suatu graf G (V,E) adalah pemetaan satu-satu yang membawa elemen graf berupa himpunan vertex V(G) atau himpunan edge E(G) sebagai domain kebilangan-bilangan bulat positif sebagai kodomain, yang disebut label. Jika domain yang digunakan adalah himpunan vertex maka pelabelan disebut pelabelan vertex (vertex-labeling). Jika domain yang digunakan adalah himpunan edge maka pelabelan disebut pelabelan edge (edge-labeling). Jika domain yang digunakan adalah himpunan edge dan himpunan semua vertex maka disebut pelabelan total (total-labeling). Sebagai contoh, teori graf memberikan solusi dalam masalah penentuan rute terpendek dengan menggunakan pelabelan yang merupakan salah satu pokok bahasan Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 88 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 dalam teori graf (Wijaya, 004). Ada bermacam-macam pelabelan graf. Jenis-jenis pelabelan graf yang berkembang saat ini adalah pelabelan ajaib (magic), pelabelan total ajaib, pelabelan anti ajaib, pelabelan selimut ajaib, pelabelan selimut anti ajaib, pelabelan super ajaib, pelabelan-γ dan lain sebagainya. Pelabelan γ diperkenalkan pertama kali oleh Chartrand pada tahun 005. Menurut Chartrand pelabelan γ suatu graf G dengan order atau banyak vertex V(G) dan size atau banyak edge E(G) didefinisikan sebagai fungsi satu-satu f : V (G) {0, 1,,..., E(G) } yang menghasilkan sebuah pelabelan f : E(G) {1,,..., E(G) }, sebagai label edge diperoleh dari selisih label vertex pada kedua ujung edge, dinotasikan sebagai f (e) = f (u) f (v) untuk setiap edge e = (u, v) pada G. Nilai pada pelabelan γ adalah val (f ) = e E(G) f (e). Nilai maksimum untuk pelabelan γ pada G dinotasikan val max (G) = max {val(f)}. Sedangkan nilai minimum untuk pelabelan γ pada G dinotasikan val min (G) = min {val(f)}. Pelabelan-γ sudah banyak diteliti oleh para peneliti di bidang teorigraf. Padatahun 005, Chartrand menemukan pelabelan γ untuk graf path, graf cycle, graf lengkap, graf star, dan graf tree. Peneliti yang lain seperti Okamoto pada tahun 007 juga menemukan pelabelan γ untuk graf oriented. Maka penulis juga tertarik untuk mendalami pelabelan γ, oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas bagaimana melakukan pelabelan γ pada graf lintang dengan n 1. Graf lintang, dinotasikan Ln, adalah graf yang dibangun dari join antara komplemen K dan komplemenkn, sehingga dapat dituliskan Ln= K + Kn, untuk n 1. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah kajian pustaka yaitu dengan mengumpulkan referensi berupa buku-buku tentang pelabelan pada graf, skripsi dan jurnal-jurnal tentang pelabelan γ pada graf. Dari metode ini, penulis dapat menentukan rumus nilai minimum dan nilai maksimum pelabelan γ pada graf Lintang (Ln). Langkah-Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : a. Mengkaji ulang pengertian dasar graf Lintang (Ln). b. Melakukan pelabelan pada graf Lintang (Ln). c. Menentukan selisih label vertex pada kedua ujung edge yaitu f (e). d. Menjumlahkan semua f (e) sampai ditemukan pola nilai minimum dan maksimum untuk graf Lintang (Ln). e. Menentukan rumus umum nilai minimum dan maksimum untuk graf Lintang (Ln). f. Membuat analisis dan kesimpulan. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas mengenai pelabelan untuk menentukan nilai maksimum dan minimum dari graf lintang Ln. Graf lintang Ln adalah graf yang dibangun dari join antara komplemen K dan komplemen dari graf Kn. Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 883 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 Misalkan graf lintang Ln mempunyai himpunan vertex V1 = {u1, u} sebagai vertex kutub dan V = {v1, v, v3,,vn} sebagai vertex lintang, dengan n 1. Vertex u1 dan u tidak adjacent, sedangkan vertex-vertex v1, v, v3,,,,,vn adjacent dengan vertex u1 dan u. Berikut ini adalah ide awal untuk menentukan nilai maksimum dan minimum pelabelan γ pada Graf Lintang dengan cara yang paling mudah : a. Nilai Maksimum Dengan Pelabelan γ Pada Graf Lintang. Dari ketiga penjabaran nilai pelabelan γ pada graf L, L 3 danl 4 dapat ditentukan barisan pelabelan γ pada graf L n Gambar 1. Graf Ln val(l n ) = f(u 1 ) f(v 1 ) + f(u 1 ) f(v ) + f(u 1 ) f(v 3 ) + f(u 1 ) f(v 4 ) +..... + f(u 1 ) f(v n ) ) +( f(u ) f(v 1 ) + f(u ) f(v ) + f(u ) f(v 3 ) + f(u ) f(v 4 ) +....... + f(u ) f(v n ) ) Graf Lintang L n adalah graf yang dibangun dari join antara komplemen K dan komplemen Kn, vertex yang terbentuk dari komplemen K disebut dengan vertex kutub ditulis dengan u1 dan u, sedangkan vertex yang terbentuk dari komplemen Kn disebut dengan vertex lintang ditulis dengan v1, v, v3,,vn. Sehingga Graf Lintang L n memiliki jumlah vertex sebanyak n + dan jumlah edge sebanyak n. Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 884 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 Jika vertex u1 dan u pada graf Lintang L n dilabeli dengan label n- 1 dan n maka graf Lintang L n mempunyai pelabelan maksimum γ. Bukti :Andai akan vertex u1 dan u tidak dilabeli dengan label n-1 dan n, maka setiap vertex dapat dilabeli sebagai berikut : f(u1) = n f(vi) = n ; i = 1 f(u) = n-1 Sehingga, didapat : f(vi) = i- ; i =,3,, n val (L n ) = ( n n + n 0 + n 1 + n + + n (n ) ) + ( n 1 n + n 1 0 + n 1 1 + n 1 + + n 1 (n ) ) =(n + n + n 1 + n + + ) + (n + 1 + n 1 + n + + 1) = (n + n + 1) + n (n + ) + n (n 1 + 1 ) = (n + 1) + n +n = (n + 1) + n +n = (n + 1) + n + n = n + 3n + 1 + n Karena pada contoh pelabelan γ graf L di atas, nilai dari n + 3n + 1 adalah 11 padahal masih ada nilai pelabelan yang lebih tinggi yaitu 1. Sedangkan, untuk pelabelanγgrafl3nilaidarin + 3n + 1 adalah 19 padahal masih ada nilai pelabelan yang lebih tinggi yaitu 7. Maka pengandaian bernilai salah, sehingga jika graf Lintang L n mempunyai pelabelan maksimum γ maka vertexu1danudilabelidengan label n-1 dan n. Maka dalam menentukan nilai maksimum pelabelan γ dari graf L n dimulai dengan melabeli setiap vertex sebagai berikut : f(u1) = n f(vi) = i-1 ; i = 1,,3,, n f(u) = n-1 Sehingga, dari penjabaran dari val max diatas maka didapat : val max (L n ) = ( n 1 0 + n 1 1 + n 1 + n 1 3 + n 1 (n 1) ) + Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 885 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 ( n 0 + n 1 + n + n 3 + n (n 1) ) = n (n 1 + n ) + n (n + n + 1) = n (3n 1 ) + n (3n + 1 ) = 3n n = 6n = 3n + 3n + n Bila vertex u1 dan u dilabeli dengan dua bilangan tertinggi dan vertex v1, v, v3,,vn dilabeli dengan bilangan terkecil maka diperoleh selisih yang besar. Dan jika vertex v1, v, v3,,vn dilabeli dengan bilangan tertinggi maka akan diperoleh nilai pelabelan yang lebih kecil. Dengan demikian telah kita dapatkan bahwa : val max (L n ) = 3n b. Nilai Minimum Dengan Pelabelan γ Pada Graf Lintang. Jika f adalah pelabelan γ dari graf lintang Ln maka graf lintang Ln mempunyai pelabelan minimum, dengan n 1. Di definisikan pelabelan minimum pada Ln sebagai berikut : 1) Kasus n ganjil Pelabelan minimum pada graf lintang Ln dengan n ganjil dapat terjadi jika vertex kutub yaitu vertex u1 dan u dilabeli dengan label + i dengan i=1,. Karena untuk menghasilkan nilai pelabelan yang minimum pada graf lintang Ln dengan n ganjil maka vertex u1 dan u harus dilabeli dengan dua nilai di antara nilai tengah dari pelabelan vertexnya agar pelabelan edge yang dihasilkan nilainya minimum. Maka dalam menentukan nilai minimum pelabelan γ dari graf L n dengan n ganjil dimulai dengan melabeli setiap vertex sebagai berikut: f(ui) = f(vi) = i 1 f(vi) = i f(vi) = i + 1 + i i = 1, i = 1,,3,, i = + 1 i = +, + 3,., n Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 886 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 Setelah melabeli vertex-vertexnya, selanjutnya adalah menjumlahkan label edge-nya dengan aturan sebagai berikut : val min (L n ) = ( f(u 1 ) f(v 1 ) + f(u 1 ) f(v ) + f(u 1 ) f(v 3 ) + + f(u 1 ) f(v n ) ) + ( f(u ) f(v 1 ) + f(u ) f(v ) + f(u ) f(v 3 ) + + f(u ) f(v n ) ) Sehingga diperoleh, valmin dari graf Lintang Ln dengan n bilangan ganjil sebagai berikut : valmin = { ( + 1) } + 1) } + 0 + 1 + + ( 1) } + { { ( + + + 1) + ( + 3 + 1) + + (n + 1) } + { + 0 + + 1 + + + ( { + ( + 1) } + { + ( + + 1) + + ( + 3 + 1) +.+ + (n + 1) } = { ( 1 ( ) } + { (( 1 ( )} + { ( 0) + ( 1) + + ( ( 1)) } + { + + + + 1) ) + ( + 3 + 1 ( ))+ + (n + + 0) + ( + 1) + + ( + ( 1)) } + { ( + ( + 1)) } + {( + + 1 ( + )) + ( + 3 + 1 ( + )) +.+ ( n + 1 ( + ))} Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 887 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 = ( + ( ( 1))) + 1 + (n + 1 ( ))) + + + ( ( + + + 1 + + + ( + ( 1))) + 1 ( + + 1 ( + ) + ( n + 1 ( + ))) = 4 ( + 1) + 1 + ( 3 + n+3 ) + ( 3 + n+3 ) + 1 + ( 1 + 4 4 4 ) = 4 ( + 1 + 3 + n+3 + 3 + n+3 + 1 + ) + = ( 8 + +n+3+n+3+ ) + 4 = ( 8 + 4n+4 ) + 4 = ( 8 + n + ) + 4 = ( 10 + n ) + 4 = ( 5 + n ) + = n + 4 Dengan demikian telah kita dapat kan bahwa untuk n bilangan ganjil, maka : ) Kasus n genap val min (L n ) = n + 4n 1 Pelabelan minimum pada graf lintang Ln dengan n genap dapat terjadi jika vertex kutub yaitu vertex u1 dan u dilabeli dengan label n + i 1 dengan I = 1 dan. Karena untuk menghasilkan nilai pelabelan yang minimum pada graf lintang Ln dengan n ganjil maka vertex u1 dan u harus dilabeli dengan dua nilai tengah dari pelabelan vertex nya agar pelabelan edge yang dihasilkan nilainya minimum. Maka dalam menentukan nilai minimum pelabelan γ dari graf L n Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 888 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 dengan n genap dimulai dengan melabeli setiap vertex sebagai berikut : f(ui) = n + i 1 i = 1, f(vi) = i 1 i = 1,,3,, n f(vi) = i + 1 i = n + 1, n +,, n Setelah melabeli vertex-vertexnya, selanjutnya adalah menjumlahkan label edge-nya dengan aturan sebagai berikut : val min (L n ) = ( f(u 1 ) f(v 1 ) + f(u 1 ) f(v ) + f(u 1 ) f(v 3 ) + + f(u 1 ) f(v n ) ) + ( f(u ) f(v 1 ) + f(u ) f(v ) + f(u ) f(v 3 ) + + f(u ) f(v n ) ) Sehingga, diperoleh val min darigraf Ln dengan n genap sebagai berikut : valmin= { n 0 + n 1 + + n (n 1) } + { n (n + 1 + 1) + n (n + + + 1) + + n (n + 1) } + { n + 1 0 + n + 1 1 + + ( n n + 1 (n 1) } + { n + 1 (n + 1 + 1) + n + 1 + + 1) +.+ n + 1 (n + 1) } n )+ = { ( n 0)+ ( n 1) + + n (n 1) } + { (n + 1 + 1 ( n + + + 1 n ) + + ( n + 1 n ) } + {(n + 1 0) + ( n + 1 1) + + + 1 ( n + 1)) + ( n + 1 (n 1))} + { (( n + 1 + 1) ( n + 1)) + (n + + (n + 1 ( n + 1))} Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 889 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 = (n + (n n + 1)) + (n + 1 + 1 n +( n + 1 n)) + (n + 1 + ( n + 1 (n 1)) + ( n + 1 + 1 ( n + 1) + (n + 1 ( n + 1))) = n 4 (n + 1) + n 4 (n + 3) + n 4 (n + 3) + n 4 (n + 1) = n 4 (n + n + n + n + 1 + 3 + 3 + 1 ) = n 4 ( n + 8 ) = n + 8n 4 = n + 4n Dengan demikian telah kita dapatkan bahwa untuk n bilangan genap, maka : valmin= n + 4n 4. SIMPULAN Berdasarkanuraianpadapembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Nilai maksimum pelabelan γ dari graf Lintang Ln yaitu : val max (L n ) = 3n () Nilai minimum pelabelan γ darigraf LintangLn yaitu : n + 4n 1, n ganjil val min (L n ) = n + 4n {, ngenap 5. DAFTAR PUSTAKA Chartrand, Gary. (1997). Introductory Graph Theory.New York: Dover Publications. Chartrand, G. and L. Lesniak.(1979). Graphs and Digraphs, nd ed. California: Wadsworth Inc. Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 890 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016

PROSIDING ISSN: 50-656 Budiyasa, Ketut.(001). Matematika diskrit I. Surabaya: UNESA University Press. Munir, Rinaldi. (005). Matematika Diskrit. Bandung :Informatika. Chartrand, Erwin, Vanderjagt, & Zhang.(005). γ- Labellingog Graphs, Bulletin of the ICA 44 51-68. Indriati, Diari. (010). On γ- Labelling of (n,t)- Kite Graph. Jurnal Matematika & Sain Vol. 16 Nomor3. Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) 891 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 Maret 016