untuk duduk atau berbaring; c. merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga

dokumen-dokumen yang mirip
4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Electrocardiograph ECG 300G Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

akurat. PROSEDUR 1. Alat audiometri sebelum digunakan dicek terlebih dahulu apakah berfungsi dengan baik. kiri. arsip.

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Electrocardiograph ECG 300G Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KESEHATAN MATA

Ditulis pada Rabu, 20 September :47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis

Standar Operasional Prosedur Untuk Kader Katarak

STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PELAYANAN KESEHATAN MATA

PEMERIKSAAN VISUS MATA

3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

TEKNIK PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF MENGGUNAKAN TRIAL FRAME dan TRIAL LENS

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN ELEKTROKARDIOGRAF

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

SATKER. NOMOR SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

maka dilakukan dengan carafinger counting yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1 meter sampai 6 meter dengan visus 1/60 sampai 6/60.

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN

REFRAKSI ENAM PRINSIP REFRAKSI 3/28/2017. Status refraksi yang ideal : EMETROPIA. Jika tdk fokus pada satu titik disebut AMETROPIA ~ kelainan refraksi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak yang kedua orang tuanya menderita miopia. 11,12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ft" Seluruh unit pemeriksaan EVALUASI HASIL PENGUJIAN KESEHATAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

Disaster Management. Transkrip Minggu 4: Tindakan Pertolongan Pertama dan Penyelamatan Korban Bencana

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Azwita Effrina Hasibuan, saat ini sedang menjalani Program

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

GAMBAR SKEMATIK PANDUAN KESELAMATAN. Sandaran punggung. Sandaran tangan. Alas duduk. Braket bagian atas. Stop kontak untuk kabel pwer.

Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda

I. Panduan Pengukuran Antropometri

Yuliana Erma Suryani. Implementasi Fuzzy Expert System Untuk Diagnosis Penyakit Jantung

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pemeriksaan Klinis dan Tekanan Darah

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

Visus adalah ketajaman penglihatan. Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat ketajaman penglihatan.

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

O P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode cross-sectional. Pada metode cross-sectional peneliti mencatat

LEMBAR PENDELEGASIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pemeriksaan Mata Dasar. Dr. Elvioza SpM Departemen Ilmu kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

Ditetapkan Tanggal Terbit

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang berasal dari jarak tak

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

lengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya.

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENGUKURAN. TRAMPOLIN One Leg Standing Balance Test (Sebelum)

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Anita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Mata.

METODE PENELITIAN III.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION

M-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK

DENVER II. Click Subdivisi to edit Pedsos Master subtitle style BIKA RSWS 4/28/12

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

HUBUNGAN RAHANG PADA PEMBUATAN GIGI- TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

PEMERIKSAAN PERGERAKAN MATA VISUS & TES BUTA WARNA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

SOP Tanda Tanda Vital

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Sunat Perempuan. Penyelenggaraan. Pengawasan.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

Transkripsi:

mengkaji keadaan umum keluhan dan riwayat penyakit seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, penyakit jantung; menentukan target HR maximum dan sub maximum; d. mengukur tinggi badan dan berat badan;dan e. dari hasil anamnesa tersebut perawat jantung berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pemeriksaan TMT dapat dilanjutkan atau tidak pada personel penerbangan yang terdeteksi telah menjalani tindakan PTCA / CABG. Pelaksanaan pemeriksaan: a. menjelaskan kepada personel penerbangan tentang tindakan yang akan dilakukan; mempersiapkan personel penerbangan berbaring dengan tenang ditempat tidur; membersihkan kulit pada lokasi pemasangan elektroda dengan alkohol; d. menempelkan elektroda dibawah mid klavikula kanan dan kiri didada lead V, - V6 di abdomen kuadran atas kanan dan kiri; e. f. memfiksasi elektroda dengan sempurna; memasang manset tekanan darah pada lengan personel penerbangan; g. mengukur tekanan darah pada saaat pasien berbaring; h. merekam ECG 12 lead; i. mengukur tekanan darah dan merekam ECG 12 lead pada saaat berdiri; j. menjalankan alat treadmill dengan kecepatan rendah hingga personel penerbangan tampak berjalan stabil selama 30 detik, setelah itu test mulai sesuai dengan instruksi; k. merekam ECG 12 lead setiap menit dan mengukur tekanan darah setiap 3 menit (1 menit pada penderita hipertensi); I. memonitor perubahan ECG dan keluhan pasien selama test;dan m. menghentikan test jika Heart Rate sub maksimal sampai dengan maksimal tercapai, atau terdapat hasil ECG yang abnormal pada saat test; Penyelesaian: a. merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah segera setelah test dihentikan; mempersiapkan personel penerbangan untuk duduk atau berbaring; merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga

menit ke-6 pemulihan; d. melepaskan elektroda dan manset tekanan darah pada personel penerbangan; e. membersihkan jelly pada tubuh personel penerbangan; f. memberitahukan personel penerbangan bahwa test telah selesai. 7. Hasil yang diperoleh dinilai oleh dokter spesialis jantung. 8. Data yang diperoleh dicatat kedalam buku sebagai arsip. 9. Rekapitulasi pencatatan laporan harian dan bulanan terhadap seluruh hasil pemeriksaan. 10. Total waktu pemeriksaan adalah 20-30 menit. UNITTERKAIT 1. Registrasi; 2. Pemeriksaan Fisik (Ruang Dokter);dan 3. Bendahara Keuangan. %<

jjl ifr^ Balai Jj ^ Kesehatan ^^m ^^^B Penerbangan ^1 PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN MATA PENGERTIAN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan kesehatan mata. TUJUAN Sebagai acuan alur pelayanan pengujian kesehatan di unit mata untuk mendapatkan hasil yang akurat. KEBIJAKAN Melakukan pemeriksaan kesehatan mata terhadap personel penerbangan dengan tepat dan akurat. PROSEDUR 1. Pelayanan personel penerbangan sesuai dengan nomor urut pemanggilan, dan memastikan sesuai dengan identitas personel penerbangan. 2. Pemeriksaan Ishihara: a. pasien di tempat pasien diminta membaca angka yang terdapat dibuku ishihara (pemeriksaan disarankan secara acak untuk menghindari ketidak akuratan) dengan cahaya yang cukup terang; apabila pasien tidak bisa membaca angka di buku ishihara dilakukan pemeriksaan warna dasar menggunakan benang warna atau anomaloskop;dan d. apabila personel penerbangan tidak membaca angka di Ishihara dan benang warna hasil pemeriksaan ditulis di file pasien. 3. Konvergensi: a. siapkan alat mistar konvergensi; pasien duduk di tempat pemeriksaan. tempelkan mistar konvergensi sejajar dengan mata; d. pasien diminta membaca huruf yang terkecil dengan menutup mata kanan; e. gerakkan huruf pada mistar konvergensi kearah calon penerbang sampai huruf terlihat samar/berbayang dan instruksikan kepada pasien untuk bilang "stop"; f. lakukan pada mata sebelah kiri juga;dan g. instruksikan pasien untuk pemeriksaan selanjutnya dengan membuka dua mata, tempelkan mistar konvergensi sejajar dengan mata pada titik bulat dan garis, apabila titik mulai terlihat samar / berbayang instruksikan %&

pasien untuk bilang stop; Pemeriksaan panjang kaki: a. pasien diminta masuk diruang instruksikan calon penerbang untuk melepas celana, kaos kaki dan sepatu;dan pasien diminta duduk dikursi pemeriksaan dalam posisi duduk dan merapat pada sandaran kursi. HD (Hold Dormann): a. pasien dipersilahkan masuk keruang pasien diberi penjelasan tentang cara pasien diminta untuk menarik tali pada posisi sejajar dalam jarak 6 (enam) meter; d. pemeriksaan dilakukan 5 kali dengan masingmasing tarikan selama 30 (tiga puluh) detik;dan e. catat hasil pemeriksaan dilembar pemeriksaan, apabila hasil pemeriksaan lebih dari 25 diberi tanda stabilo kuning. Visus kasar: a. pasien dipersilahkan d. memberikan penjelasan pemeriksaan pada pasien; pasien diminta tutup mata kiri; memberi instruksi pada pasien untuk membaca huruf pada layar proyektor pada jarak 6 (enam) meter sampai 20/20 atau sesuai kemampuan pasien; lakukan hasil yang sama untuk mata kiri; pemeriksaan dilakukan juga pada kedua mata; catat hasil pemeriksaan pada lembar pemeriksaa; apabila ditemukan hasil yang tidak maksimal (20/20 atau 1.0) dan pasien tidak menggunakan kacamata dilakukan pemeriksaan Autorefraksi yaitu dengan cara: 1) hidupkan Autorefraktometer dengan 2) 3) 4) 5) _6)_ masuk pada ruang tentang prosedur menekan tombol power; pasien dipersilahkan duduk pada kursi yang telah disediakanl; jelaskan tujuan pemeriksaan pada pasien; atur posisi dagu pasien dengan meletakkan pada sandaran dagu sesuaikan garis tanda dengan canthus pasien; atur tinggi rendah dagu dengan cara memutar joy stick sampai mata terlihat pada layar; fokuskan objek dengan cara memaju 3<h

mundurkan joy stick sampai objek terlihat jelas; 7) setelah focus tekan tombol joy stick sebanyak 3 kali pengambilan;dan 8) print hasil pemeriksaan dan tempelkan pada file pasien. i. Jika personel penerbangan menggunakan kacamata/contact lens, dilakukan prosedur a sampai g (seperti diatas) sampai dengan terkoreksi. 7. Near vision acuity (NVA): a. pasien dipersilahkan masuk ruang jelaskan tujuan pasien diminta untuk menutup mata kiri; d. pasien diminta untuk membaca kartu near vision sampai batas 20/20; e. f. lakukan hal yang sama untuk mata kanan; pemeriksaan dilanjutkan untuk kedua mata; g- untuk personel penerbangan yang berusia diatas 50 (lima puluh) tahun dilakukan pemeriksaan kaca mata instrument (NVA);dan J- jika personel penerbangan menggunakan kacamata, dilakukan prosedur a sampai f (seperti diatas) sampai dengan terkoreksi. Esophoria/exophoria: a. personel penerbangan d. memberitahukan cara pemeriksaan kepada personel penerbangan; pemeriksaan prisma pencar: 1) personel penerbangan diposisikan alat 2) 3) 4) 5) posisi alat dititik 'O' dan posisi horizontal; instruksikan pada personel penerbangan untuk melihat 1 titik dilayar monitor; apabila 1 titik menjadi 2 titik dilayar monitor personel penerbangan diminta untuk memberitahu petugas;dan mencatat hasil pemeriksaan pada file personel penerbangan dimana nilai normal = 0-15 prisma dioptri. pemeriksaan hyperphoria: 1) ubah alat pemeriksaan menjadi RMV pada 2) 3) duduk dikursi pada posisi horizontal; instruksikan kepada personel penerbangan untuk mensejajarkan garis merah horizontal pada titik dimonitor; mencatat hasil pemeriksaan pada file personel penerbangan, dimana nilai normal = 0-1 prisma dioptri.?*

e. pemeriksaan exophoria: 1) ubah alat pemeriksaan menjadi RMH pada posisi vertical; 2) instruksikan kepada personel penerbangan untuk mensejajarkan garis merah vertical pada titik dimonitor; 3) mencatat hasil pemeriksaan pada file personel penerbangan, dimana nilai normal: a) esophoria = 0-6 prisma dioptre;dan b) exophoria = 0-5 prisma dioptri. f. apabila hasil pemeriksaan diatas rata-rata nilai normal dianjurkan istirahat 2 hari untuk pemeriksaan ulang. 9. Pemeriksaan tonometri: d. i. j- dilakukan pada personel penerbangan yang berusia diatas 55 (lima puluh lima) tahun; hidupkan alat tonometri; mempersilahkan personel penerbangan duduk; jelaskan tujuan pemeriksaan pada personel penerbangan; atur posisi dagu dengan meletakkan pada sandaran dagu dan kening; atur tinggi rendah dagu dan kening supaya posisi terlihat focus; setelah focus tekan tombol joy stick sebanyak 3 kali pengambilan; print hasil pemeriksaan dan tempelkan pada file pasien; nilai normal tonometri 7-20 mmhg;dan seluruh hasil pemeriksaan dicatat ke dalam buku sebagai arsip dan dicatat kedalam lembar pemeriksaan personel penerbangan; total pemeriksaan 5-15 menit. UNITTERKAIT 1. Registrasi; 2. Pemerikssaan fisik (ruang dokter);dan 3. Bendahara Keuangan. <h*