lengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya.

Transkripsi

1 BALAI KESEHATAN PENERBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN PENYAKIT JANTUNG IDENTITAS PESERTA a. Nama b. No license c. Tempat tanggal lahir d. Alamat e. No telepon TUJUAN TES Untuk mengetahui kemampuan terbang seorang penerbang yang telah terdiagnosis penyakit jantung. Hasil laporan tes ini harus dibuat dengan lengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya. Data yang harus dilengkapi pada laporan medical flight test adalah a. riwayat penyakit yang ditulis oleh dokter spesialis jantung yag merawat meliputi: 1) riwayat penyakit sekarang; 2) riwayat penyakit dahulu; 3) riwayat penyakit keluarga; 4) keadaan umum dan Tanda vital; dan 5) obat-obatan terapi yang dianjurkan dokter. b. Pemeriksaan Penunjang meliputi: 1) Data Laboratorium : urin rutin, darah lengkap, kimia darah, gula darah puasa dan 2 jam post prandial, HbAlc jika menderita DM; 2) ECG resting; 3) Exercised Stress Test (menggunakan Bruce Protocol atau 1005 target heart rate) Jika penerbang tidak dapat melakukan exercise stress test karena kontraindikasi medis, maka penerbang wajib menyertakan surat keterangan dari dokter yang merawat dan melakukan tes pengganti exercise stress test yang direkomendasikan ahli sesuai indikasi medis, seperti : 1) ekokardiografi 2) Dobutamin stress echocardiografi 3) Multiple sliced computed topography (MSCT) 4) Angiografi

2 c. Pada penderita valve replacement, diberikan tes tambahan, yaitu : 1) 24 jam holter ambulatory EKG dengan tugas terbang didampingi tim medis balai kesehatan penerbangan; 2) Studi koagulasi. d. Pada penderita dengan pacemaker, diberikan tes tambahan, yaitu : 1) 24 jam holter ambulatory EKG dengan tugas terbang didampingi tim medis balai kesehatan penerbangan; 2) Data elektronik periodik surveilans pacemaker terbaru. e. Pada penderita iskemia / post PTCA / post CABG 1) 24 jam holter ambulatory EKG dengan tugas terbang didampingi tim medis balai kesehatan penerbangan; 2) Laporan operasi / penanganan PTCA / CABG dari dokter yang merawat. Semua hasil tes yang dilengkapi penerbang, dilaporkan ke Balai Kesehatan Penerbangan dan dibaca oleh dokter ahli di Balai Kesehatan Penerbangan. Keputusan yang diambil terhadap kondisi medis penerbang, telah melalui diskusi bersama Board of Flight Surgeon di Balai Kesehatan Penerbangan. Komentar : Name Dokter Penguji.. Tanggal. DISAKSIKAN INSPEKTUR PENERBANGAN (KUPPU) Nama Tanggal.. p

3 BALAI KESEHATAN PENERBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN ATAU MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENDENGARAN 1. IDENTITAS PESERTA a. Nama b. No license c. Tempat tanggal lahir d. Alamat e. No telepon TUJUAN TES : Untuk mengetahui kemampuan terbang seorang penerbang yang telah terdiagnosis gangguan pendengaran. Hasil laporan tes ini harus dibuat dengan lengkap terutama berkaitan dengan kemampuan penerbang beradaptasi dan berkomunikasi dengan gangguan pendengaran yang ada. Menyertakan data hasil pemeriksaan dan penanganan dari dokter spesialis THT yang merawat seorang penerbang dengan gangguan pendengaran atau memerlukan alat bantu pendengaran harus memiliki kemampuan : a. kemampuan untuk mendengarkan radio,suara dan sinyal komunikasi; b. Kemampuan untuk memahami level suara normal percakapan pada saat mesin pesawat hidup atau mati baik saat didarat maupun di udara,ataupun pada saat mesin hidup dalam berbagai setting (pastikan penerbang tidak membaca bibir dengan mengetahui respon penerbang trhadap pertanyaan pada saat jauh dari inspektor); c. Kemampuan untuk memperkirakan sudut pendaratan dari suara yang berhubungan dengan kecepatan dan kemampuan mengenal kapan pesawat mendekati kecepatan minimum dari perubahan suara yang berhubungan dengan dengan perubahan kecepatan; d. Mengenali kerusakan mesin atau kegagalan mesin dari perubahan getaran dan alat pemindai; e. Mengenali pesawat yang mendekati kecepatan minimum dari aerodinamis dan secara visual; f. Mengenali tuas emergensi (jikatersedia) dengan mengamati lampu peringatan;

4 Semua hasil tes yang dilengkapi penerbang, dilaporkan ke Balai Kesehatan Penerbangan dan dibaca oleh dokter ahli di Balai Kesehatan Penerbangan. Keputusan yang diambil terhadap kondisi medis penerbang, telah melalui diskusi bersama Board of Flight Surgeon di Balai Kesehatan Penerbangan. Komentar : Name Dokter Penguji.. Tanggal. DISAKSIKAN INSPEKTUR PENERBANGAN (KUPPU) Nama Tanggal.. ^

5 BALAI KESEHATAN PENERBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN GANGGUAN NEUROLOGI 1. IDENTITAS PESERTA a. Nama b. No license c. Tempat tanggal lahir d. Alamat e. No Telepon 2. TUJUAN TES : Untuk mengetahui kemampuan terbang seorang penerbang yang telah terdiagnosis gangguan neurologi. Hasil laporan tes ini harus dibuat dengan lengkap terutama berkaitan dengan fungsi saraf jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya. 3 Menyertakan data hasil pemeriksaan dan penanganan dan dokter spesialis saraf yang merawat, meliputi data : a. Pemeriksaan neurologis dari dokter ahli yang merawat; b. Labortorium sesuai indikasi; c. X ray sesuai indikasi; d. EEG resting;., e. EEG dengan tiga kondisi : hiperventilasi, photic drive dan tiaur. Seorang penerbang dengan post terapi et causa gangguan neurologi harus memilki kemampuan : 1 Kemampuan untuk mencapai dan mengoperasikan semua peralatan secara efektif dengan menggunakan salah satu anngota badan (beberapa ekstremitas), Catat semua kelainan posisi badan yang digunakan untuk mengatasi kerusakan dan apa pengaruhnya pada posisi tersebut terhadap lapang pandang penglihatan 2 Kemampuan untuk menguasai prosedur Emergensi,seperti pemulihan pada saat pesawat dengan kecepatan minimum (stall) dan prosedur pada saat mesin mati (untuk pesawat lebih dari satu mesin) 3. Kemampuan untuk memindahkan tuas mesin untuk membalikkan posisi (termasuk saat posisi terbalik) Semua hasil tes yang dilengkapi penerbang, dilaporkan ke Balai Kesehatan Penerbangan dan dibaca oleh dokter ahli di Balai Kesehatan Penerbangan.

6 Keputusan yang diambil terhadap kondisi medis penerbang, telah melalui diskusi bersama Board of Flight Surgeon di Balai Kesehatan Penerbangan. Komentar Nama Dokter Penguji Tanggal.. Disaksikan INSPEKTUR PENERBANGAN (KUPPU) Nama Tanggal.