PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.
|
|
- Glenna Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMINDAHAN PASIEN Adalah pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap yang dilaksanakan atas perintah dokter jaga di IGD, yang ditulis dalam surat perintah mondok/ dirawat, setelah mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga. 1. Untuk memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada pasien gawat darurat. 2. Untuk mengurangi kemungkinan bertambahburuknya keadaan pasien akbiat pemindahan. 1. Kebijakan Direktur RS Astrini 2. Adanya prosedur memindahkan pasien untuk meyeragamkan dalam melakukan tindakan. 1. Pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap yang dilaksanakan atas perintah dokter jaga di IGD, yang ditulis dalam surat perintah mondok/ dirawat, setelah mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga. 2. Pemindahan dilaksanakan oleh perawat jaga IGD. 3. Tata cara pemindahan pasien sebagai berikut: a. Penderita trauma menggunakan prinsip-prinsip in line position b. Untuk penderita dengan gangguan pernafasan, menggunakan brancard dengan posisi fowler tergantung berat ringannya gangguan pernafasan, bila perlu pemberian oksigen tetap diberikan selama pemindahan. c. Untuk penderita dengan gangguan kesadaran menggunakan brancard dengan sim position guna mencegah kemungkinan terjadinya aspirasi serta pasien difiksasi dengan menggunakan sabuk guna menghindari kemungkinan jatuh saat pemindahan pasien. d. Pada penderita yang mengalami agitasi, penderita harus difiksasi, disamping memudahkan pemindahan juga menghindari jatuhnya pasien. Rawat Inap, Radiologi
2 MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE TEMPAT TIDUR Membantu pasien pindah dari kursi roda ke tempat tidur. Pasien pindah ke tempat tidur dengan aman 1. Kebijakan Direktur RS Astrini 2. Prosedur ini menerangkan cara memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur 1. Menyiapkan tempat tidur yang sudah disiapkan 2. Memberitahu pasien 3. Mengunci kursi roda 4. Membantu pasien berdiri 5. Menenuntun pasien ke pinggir tempat tidur dan mendudukkan pasien diatas tempat tidur 6. Mengangkat kaki pasien ke tempat tidur dan merebahkan pasien dengan menahan punggung pasien. 7. Merapikan posisi pasien dan merapikan pasien 8. Menutup badan pasien dengan selimut 9. Mengembalikan kursi roda ke tempatnya 10. Cuci tangan Rawat Inap, IGD MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
3 Membantu pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda Pasien pindah ke kursi roda dengan aman 1. Kebijakan Direktur RS Astrini 2. Prosedur ini menerangkan cara memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda 1. Menyiapkan satu buah kursi roda dan satu atau dua bantal bila diperlukan 2. Memberitahu pasien 3. Meletakkan kursi di tempat yang aman dan nyaman 4. Meletakkan bantal pada sandaran kursi bila diperlukan 5. Membantu pasien duduk disisi tempat tidur dengan kedua kakinya ke bawah 6. Memperhatikan keadaan pasien dan pastikan pasien tidak pusing 7. Membantu pasien turun dari tempat tidur dengan cara kedua tangan perawat memegang pinggang pasien dan kedua tangan pasien memegang bahu perawat jika pasien sudah berdiri disisi tempat tidur, perawat berdiri disisi kiri pasien, tangan kiri perawat dan tangan kanan perawat memegang pinggul pasien. 8. Menuntun pasien sambil berjalan perlahan-lahan ke kursi roda 9. Mendudukkan pasien di kursi roda serta merapikan pasien 10. Mencuci tangan 11. Hal-hal yang perlu diperhatikan: a. Perhatikan keadaan umum pasien pada saat memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda b. Pastikan roda tempat tidur dan kursi rod dalam keadaan terkunci pada saat memindahkan pasien. c. Meletakkan bantal pada sandaran kursi bila diperlukan. Rawat Inap, IGD TINDAKAN RESUSITASI
4 TangglTerbit 8 MEI 2012 dr. SANDYRIA PRIHATIN Adalah suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi vital, mengeluarkan CO2 dan mengembalikan sirkulasi pernafasan ke jantung, serta memenuhi kebutuhan darah akan O2 ke dalam tubuh dengan tujuan melindungi otak secara manual dari kekurangan O2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan resusitasi sebagai usaha mengembalikan fungsi pernafasan atau sirkulasi serta penanganan akibat apneu atau cardiac arrest pada seseorang dimana fungsi organ tersebut gagal total oleh sebab yang mendadak. 1. Kebijakan Direktur RS Astrini 2. Adanya ketentuan tentang tindakan resusitasi untuk mengembalikan fungsi vital. Bebaskan jalan nafas dengan triple airway manuver (ekstensikan kepala, dagu di dorong ke depan dan membuka mulut) bila ada benda asing di mulut dibersihkan dengan finger swap. Ventilasi paru dengan Rawat Inap, Radiologi MERUJUK PASIEN
5 Adalah proses mengalihkan penanganan pasien dari satu dokter ke dokter lainnya baik dalam maupun keluar rumah sakit. Biasanya rujukan dilaksanakan terhadap pasien yang memerlukan pelayanan yang kompetensinya tidak dimiliki oleh yang merujuk. Rujukan ke fasilitas lain terutama bila pasien memerlukan pelayanan dengan peralatan dan tekonologi yang tidak dimiliki RS Astrini. 1. Meningkatkan mutu pelayanan di RS Astrini. 2. Tersedianya pedoman untuk merujuk pasien. Kebijakan Direktur RS Astrini Merujuk ke rumah sakit lain: 1. Petugas memberitahu kepada pasien atau keluarga bahwa pasien perlu dirujuk. 2. Dokter mengusahakan agar pasien dalam kondisi memungkinkan untuk menempuh perjalanan ke tempat yang di tuju. 3. Dokter menulis rujukan 4. Petugas menyiapkan alat transportasi yang sesuai. 5. Dokter menetapkan apakah pasien perlu didampingi oleh petugas rumah sakit. 6. Pasien dipindahkan ke alat transportasi. 7. Pasien diberangkatkan. Seluruh staf medis KONSULTASI DI IGD
6 Adalah konsultasi dengan dokter konsulen mengenai penanganan pasien di IGD. 1. Untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan penderita gawat darurat. 2. Agar penderita gawat darurat dapat segera memperoleh terapi yang optimal dari dokter konsulen. 3. Adanya persamaan persepsi dalam memberikan pelayanan penderita gawat darurat yang dibutuhkan penanganan dokter konsulen. 1. Kebijakan Direktur RS Astrini. 2. Adanya prosedur dokter mengkonsultasi pasien ke dokter spesialis atau ke dokter spesialis penyakit lain sesuai dengan diagnose pasien. 1. Penderita gawat darurat yang telah dilakukan triase oleh dokter jaga segera dimasukkan ke dalam ruang periksa. 2. Perawat jaga melakukan pemeriksaan vital sign. 3. Dokter jaga melakukan pemeriksaan dan life saving. 4. Dokter jaga yang dibantu perawat jaga menghubungi dokter konsulen jaga via telepon, handphone, atau secara langsung. 5. Dokter konsulen harus dating dalam waktu kurang dari 30 menit sejak dihubungi. Setelah hadir di rumah sakit dan melakukan pemeriksaan dan pengobatan dokter konsulen mengisi daftar hadir dokter konsulen. 6. Bila dokter konsulen tidak dapat hadir maka dokter konsulen memberikan advis via telepon yang dicatat dalam daftar hadir konsulen dengan a/n dokter jaga IGD. 7. Apabila dokter konsulen tidak dapat dihubungi karena berbagai sebab, maka dokter jaga dapat melakukan tindakan medis sebatas kewenangan dokter jaga IGD. Dokter Konsulen INTUBASI ENDOTRACHEAL Adalah tindakan medis memasukkan endotracheal tube ke dalam
7 trachea. Untuk mempertahankan jalan nafas tetap terbuka Kebijakan Direktur RS Astrini Adanya prosedur dalam melakukan tindakan medis (intubasi endotracheal) 1. Siapkan set oksigen 2. Pasang infuse 3. Tempatkan defibrillator disisi pasien 4. Siapkan suction dan periksa apakah berfungsi dengan baik, hubungkan ujung penghisap pada sumbernya. 5. Siapkan ambu bag 6. Pasang EKG 7. Periksa alat-alat diatas apakah berfungsi dengan baik 8. Pindahkan ke atas kepala dan dekatkan pasien sedekat mungkin dengan bagian atas bed resusitasi. Pasien pada posisi sniffing, leher dengan keadaan fleksi dan kepala ekstensi. Keadaan ini dapat dicapai dengan menempatkan 2-4 inchi atas kepala di leher bagian bawah. 9. Pilih ukuran endotracheal tube (ET) yang sesuai 10. Pilih laryngoscope yang sesuai dan periksa bola lampu apakah dapat menyala dengan baik. 11. Siapkan ET dan kembangkan manset balonnya apakah simetris atau tidak 12. Basahi ujung ET dengan jelly anestetik 13. Masukkan stylet ke dalam tube dan yakinkan bahwa stylet tidak menonjol keluar dari ujung ET 14. Pasang ET dengan bagian probe dan stylet pada tempatnya laryngoscope dengan mata pisau terpasang dan jalan nafas oropharingeal ke arah pasang intubasi 15. Observasi vital sign, pertahankan terapi intravena dan awasi kemungkinan adanya disritmia. 16. Berikan tekanan pada riskold selama intubasi endotracheal untuk melindungi regurgitasi lambung. Temukan kartilago cricoids. Bagian inferior yang menonjol ke arah kartilago adalah kartilago tricoid. Berikan tekanan pada bagian anterolateral dan garis tengah gunakan ibu jari dan telunjuk. 17. Pertahankan tekanan sampai manset endotracheal dikembangkan. Setelah ET pada tempatnya, kembangkan manset. 18. Lakukan penghisapan ventilasi 19. Untuk memeriksa posisi ET, ventikasi dengan bag dan lakukan auskultasi bunyi nafas. Observasi penyimpangan bilateral dada. 20. Fiksasi ET pada tempatnya. ICU, Kamar Operasi
8 OBSERVASI PASIEN DI IGD Adalah pemantauan kondisi pasien di IGD Sebagai acuan pemantauan penderita gawat darurat sebagai penyelamatan jiwa pasien 1. Kebijakan Direktur RS Astrini
9 2. Semua tenaga kesehatan di IGD wajib mengedepankan pelayanan yang cermat dan akurat melalui observasi kondisi pasien gawat 1. Penderita gawat darurat wajib diobservasi 2. Observasi dilakukan setiap 5-15 menit sesuai tingkat kegawatannya 3. Observasi dilakukan oleh tenaga medis atau tenaga paramedic IGD 4. Hal hal yang perlu diobservasi: Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu Keadaan umum 5. Apabila hasil observasi oleh tenaga paramedic menunjukkan keadaan penderita semakin memburuk, maka harus segra melapor ke tenaga medis IGD 6. Observasi dilakukan maksimal selama 2 jam, selanjutnya dapat diputuskan oleh tenaga medis IGD apakah bias pulang, dirujuk, atau rawat inap. 7. Perkembangan kondisi pasien selama observasi dicatat di rekam medis 8. Persiapkan pasien untuk penanganan lebih lanjut. IGD MERUJUK PASIEN Adalah penyerahan tanggung jawab penanganan/ perawatan/ tindakan medis pada pasien ke unit/ instansi lain yang memiliki sumber daya yang lebih tinggi baik antar unit dalam rumah sakit maupun dengan institusi atau RS lain. Agar pasien yang memerlukan tindakan atau pemeriksaan yang tidak ada di RS Astrini dapat ditangani sesuai standard dan peraturan yang
10 berlaku dan tidak memperberat/memperburuk kondisi pasien. Kebijakan Direktur RS Astrini 1. Perawat pendamping pasien adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan BLS/ BCLS 2. Indikasi rujukan ke RS lain: a. Tidak ada tempat kosong untuk rawat inap b. Atas saran dokter spesialis/ konsulen c. Kasus tidak mampu ditangani d RS Astrini d. Atas permintaan pasien dan keluarga 3. Syarat rujukan: a. Persetujuan keluarga penderita b. Surat rujukan dari dokter c. Penderita dibuat stabil terlebih dahulu d. Didampingi perawat yang membawa alat adan obat bantuan hidup dasar e. Memakai ambulance f. Menghubungi rumah sakit yang akan dituju terlebih dahulu dengan cara memakai telepon 1. Pasien yang akan dirujuk harus distabilkan terlebih dahulukeadaan umumnya (Airway, Breathing, Circulation) 2. Menghubungi RS yang dituju (melalui telepon/ radiomedik) untuk: a. Mendiskusikan indikasi rujukan b. Menginformasikan kondisi pasien 3. Dokter membuat surat rujukan rangkap dua yang berisi: a. Identitas pasien b. Diagnose c. Keadaan pasien d. Tindakan dan terapi yang telah diberikan 4. Petugas membuatkan rincian tindakan yang diserahkan ke kasir untuk diselesaikan pembayarannya oleh keluarga pasien 5. Pastika kesiapan tempat/ alat/ dokter/ dokter ahli di RS yang dituju 6. Perawat jaga mempersiapkan pasien 7. Sopir ambulance: a. Sopir ambulance menyiapkan dan check up kelengkapan kendaraan, SIM, STNK dan alat-alat kelengkapan ambulance emergency b. Dalam perjalanan harus perlu koordinasi dengan perawat pendamping mengenai keaadan penderita selama perjalanan 8. Perawat pendamping a. Melakukan observasi dan mencatat pada kertas observasi
11 tentang waktu pencatatan, tensi, nadi, pernapasan, temperature, produksi urin dari pasien b. Mengatur atau mengganti cairan infuse sesuai dengan perintah dokter pengirim c. Member injeksi/ oksigen sesuai dengan perintah dokter pengirim d. Melaporkan keadaan pasien melalui sopr ambulance ke radiomedik baik pada dokter pengirim maupun kepada RS yang dituju e. Menyerahkan pasien kepada rumah sakit yang dituju lengkap dengan data observasi diperjalanan dan surat rujukan. Penyerahan pasien di tempat penerimaan pasien dibantu petugas RS yang dituju f. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang selesainya pengiriman pasien. 9. Untuk pasien yang dirujuk atas permintaan sendiri, dapat menggunakan ambulance RS dengan didampingi oleh perawat pendamping dengan dikenakan biaya sesuai ketentuan atau menggunakan kendaraan pribadi tanpa didampingi oleh perawat pendamping dan semua tindakan invasive (pemasangan infuse, kateter) dilepas. IGD, Rawat inap, Rekam medis
TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN
Pengertian Tujuan Kebijakan Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RSIA NUN ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
162 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM KESIAPSIAGAAN TRIASE DAN KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN BENCANA MASSAL DI PUSKESMAS LANGSA BARO TAHUN 2013 NO. RESPONDEN : I. PETUNJUK
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang
Lebih terperinciETT. Ns. Tahan Adrianus Manalu, M.Kep.,Sp.MB. SATU dalam MEDISTRA membentuk tenaga keperawatan yang Profesional dan Kompeten
ETT. Ns. Tahan Adrianus Manalu, M.Kep.,Sp.MB SATU dalam MEDISTRA membentuk tenaga keperawatan yang Profesional dan Kompeten Pendahuluan Endotracheal Tube (ETT) adalah sejenis alat yang digunakan di dunia
Lebih terperinciBANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG
BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG 14.41 No comments BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts /B00000/2013-S0 Tanggal 01 Juli 2013 PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA 2 0 1 3 BAB I 0 DEFINISI Beberapa definisi Resusitasi Jantung
Lebih terperinciPANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA
PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA 2015 BAB I DEFINISI Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis yang tidak terdiagnosis
Lebih terperinciCODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan
Standar Prosedur Operasional (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Diperiksa Oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan
Lebih terperinciDigunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain
BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU 1. Termometer 2. Stethoscope Digunakan untuk mengukur suhu tubuh 3. Tensimeter Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi
Lebih terperinciBASIC LIFE SUPPORT A. INDIKASI 1. Henti napas
BASIC LIFE SUPPORT Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan pertolongan yang dilakukan kepada korban yang mengalami henti napas dan henti jantung. Keadaan ini bisa disebabkan karena korban mengalami
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciDitetapkan Tanggal Terbit
ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I
KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I 1. PENDAHULUAN Puskesmas rawat inap merupakan organisasi fungsional dalam upaya kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciPANDUANTRIASE RUMAH SAKIT
PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN... Definisi Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatanya dan masalah yang terjadi pada
Lebih terperinciFORMULIR INFORMASI JABATAN
FORMULIR INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja : IGD. RSUD. Dr. M. Saleh Probolinggo Eselon I : Direktur Eselon II : Wa. Dir. Yan. Med Eselon III : Ka.Bid
Lebih terperinciPANDUAN MENGHADAPI BENCANA
PANDUAN MENGHADAPI BENCANA Tujuan manajemen bencana pada dasarnya adalah berupaya untuk menghindarkan masyarakat dari bencana baik dengan cara mengurangi kemungkinan munculnya hazard maupun mengatasi kerentanan.
Lebih terperinciRESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR )
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR ) 1 MINI SIMPOSIUM EMERGENCY IN FIELD ACTIVITIES HIPPOCRATES EMERGENCY TEAM PADANG, SUMATRA BARAT MINGGU, 7 APRIL 2013 Curiculum vitae
Lebih terperinciBAB I DEFINISI A. PENGERTIAN
BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN Pelayanan yang beresiko tinggi merupakan pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit yang mengancam jiwa, resiko bahaya pengobatan, potensi
Lebih terperinciBAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP
BAB I DEFINISI Pelayanan ambulance adalah pelayanan transportasi dengan mobil ambulance Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk merujuk, memindahkan atau memulangkan pasien Penilaian kebutuhan transportasi dilakukan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016 TENTANG PELAYANAN PENANGANAN HENTI JANTUNG (RESUSITASI) DI RS.MITRA HUSADA DIREKTUR RS.MITRA HUSADA Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPusat Hiperked dan KK
Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi
Lebih terperinciPANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI
PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hampir setiap hari di Rumah Sakit banyak terjadi pemindahan / pengangkatan pasien yang darurat atau kiritis,
Lebih terperinciRSU MITRA SEJATI PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI
RSU MITRA SEJATI PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI MEDAN, JANUARI 2016 PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI BAB 1 DEFENISI Pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk pengobatan penyakit
Lebih terperinciBTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) Tahapan-tahapan BHD tindakan BHD dilakukan secara berurutan dimulai dengan penilaian dan dilanjutkan dengan tindakan. urutan tahapan BHD adalah
Lebih terperinciPanduan Identifikasi Pasien
Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian
Lebih terperinciPengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
R U M A H S A K I T D K DADI Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu
Lebih terperinciLAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN HUBUNGN PENGETAHUAN TENTANG TRAUMA KEPALA DENGAN PERAN PERAWAT (PELAKSANA) DALAM PENANGANAN PASIEN TRAUMA KEPALA DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT QADR TANGERANG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM
KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II Catatan Fasilitator Rangkuman Kasus: Agus, bayi laki-laki berusia 16 bulan dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten dari sebuah
Lebih terperinciPenanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital *
Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital * PENILAIAN AWAL (PRIMARY SURVEY) HARTONO** *dibacakan pada acara workshop "Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital IndoHCF, Bidakara Hotel,
Lebih terperinciSOAL-SOAL PELATIHAN BLS RS PUSURA SURABAYA
SOAL-SOAL PELATIHAN BLS RS PUSURA SURABAYA Pilih jawaban yang paling benar 1. Pada cardiac arrest yang bukan karena asphiksia dilakukan tindakan: a. Pijat jantung b. DC shock c. Pijat jantung nafas buatan
Lebih terperinciASKEP KEGAWATAN AKIBAT TENGGELAM. By Yoani Maria V.B.Aty
ASKEP KEGAWATAN AKIBAT TENGGELAM By Yoani Maria V.B.Aty Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman (submersion/immersion) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemantauan intensif menggunakan metode seperti pulmonary arterial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ICU atau Intensive Care Unit merupakan pelayanan keperawatan khusus yang dikelola untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, cidera dengan penyulit yang mengancam
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT
PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN I. UMUM Bencana dapat terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, serta datangnya tak dapat diduga/diterka dan
Lebih terperinciDr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI
Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI Mempunyai kekhususan karena : Keadaan umum pasien sangat bervariasi (normal sehat menderita penyakit dasar berat) Kelainan bedah yang
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciPANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mengalami penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, penurunan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian mendadak hingga saat ini masih menjadi penyebab utama kematian. WHO menjelaskan bahwa sebagian besar kematian mendadak dilatarbelakangi oleh penyakit kardiovaskuler
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman Unit Hemodialisis RSUD Dr. Soegiri Lamongan ini dapat selesai disusun.
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI AMBULANCE
«ASPEK LEGAL DALAM TRIAGE TEKNIK PENGHENTIAN PERDARAHAN» METODE TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI AMBULANCE 22 Desember 2008 oleh Ramadhan Transportasi penderita gawat darurat dari tempat kejadian ke rumah sakit
Lebih terperinciPROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD RUMAH SAKIT
PROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD RUMAH SAKIT I. PENGERTIAN Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan
Lebih terperinciSOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 6 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian
Lebih terperinciTOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum
TOKSIKOLOGI Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik Sola dosis facit venenum 1 KLASIFIKASI Berdasarkan cara: Self-poisoning Attempted poisoning Accidental poisoning
Lebih terperinciJudul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A
Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A Deskripsi Umum 1. Setiap Bayi Baru Lahir (BBL) senantiasa mengalami
Lebih terperinciDAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU
PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat
Lebih terperinciPenanggulanganGawatDarurat PreHospital& Hospital *
PenanggulanganGawatDarurat PreHospital& Hospital * PENILAIAN AWAL (PRIMARY SURVEY) HARTONO** *dibacakan pada acara workshop "Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital IndoHCF, Bidakara Hotel,
Lebih terperinciPMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita
Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan tau kognitif
Lebih terperinciBantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) Sistem utama tubuh manusia Sistem Pernapasan Sistem Peredaran Darah Mati Mati klinis Pada saat pemeriksaan penderita tidak menemukan adanya fungsi sistem perdarahan
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai
Lebih terperinciPERTOLONGAN GAWAT DARURAT
PERTOLONGAN GAWAT DARURAT I. DESKRIPSI SINGKAT Keadaan gawatdarurat sering terjadi pada jemaah haji di Arab Saudi. Keterlambatan untuk mengidentifikasi dan memberikan pertolongan yang tepat dan benar dapat
Lebih terperinciPANDUAN PENOLAKAN RESUSITASI (DNR)
PANDUAN PENOLAKAN RESUSITASI (DNR) A. PENGERTIAN Resusitasi merupakansegala bentuk usaha medis, yang dilakukan terhadap mereka yang berada dalam keadaan darurat atau kritis, untuk mencegah kematian. Do
Lebih terperinciStroke: Pertolongan Pertama
Stroke: Pertolongan Pertama PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA STROKE Dari Mailing List Dokter Indonesia, berita tsb dinyatakan Hoax. Hati2 thp medical hoax, alih-alih menyelamatkan malah bikin keadaan
Lebih terperinciPerawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.
Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 03:14 WIB oleh fatima dalam katergori Kamar Bedah tag Kamar Bedah, Oka, Perawat Instrument, Perawat
Lebih terperinciProsedur Penilaian Pasca Sedasi
Prosedur Penilaian Pasca Sedasi Revisi STANDART Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang PENGERTIAN : Penilaian kondisi pasien yang sudah tidak terpengaruh obat anastesi. TUJUAN : Memberikan pelayanan dan
Lebih terperinciRANCANGAN JADWAL PENELITIAN
Lampiran 1 RANCANGAN JADWAL PENELITIAN Kegiatan Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan: - Perijinan Tempat Latihan - Persiapan
Lebih terperinciSOP MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN. No. Revisi
999 MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN 445/ 09/20 Menerima pasien rujukan dari Puskesmas atau Rumah Sakit lain Kebijakan Suatu tindakan yang dilakukan untuk menerima pasien dari
Lebih terperinciMedical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM)
Medical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM) Medical Emergency Response Plan merupakan bagian integral dari tanggap darurat keseluruhan, bertujuan mengurangi dampak penyakit mendadak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kardiovaskuler merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot dan bekerja menyerupai otot polos, yaitu bekerja di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENILAIAN KEGAWATDARURATAN DAN PROSEDUR PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN GAWAT DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban
LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RSJD DR. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH
PEDOMAN ORGANISASI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RSJD DR. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR.RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH Jalan Ki Pandanaran Km. 2 Klaten 57461Telp.(0272)321435
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN
PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN I. DEFINISI Pelayanan pasien adalah penyediaan jasa oleh Rumah Sakit kepada orang sakit yang dirawat di Rumah
Lebih terperinciprioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa
Penetapan Area Prioritas Pengelompokan Indikator Mutu Rumah Sakit Khusus Bedah SS Medika berdasarkan prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1 Unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat lebih dari
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm
PROFIL KESEHATAN BERAT BADAN Beberapa simptom berkait dengan carian yang menumpuk di dalam tubuh. Ini terjadi karena jantung kesulitan memompa, jadi carian menumpuk pada kaki, paru paru dan daerah perut.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan darurat untuk mencegah kematian biologis dengan tujuan mengembalikan keadaan henti jantung dan napas (kematian klinis) ke
Lebih terperinciKOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION
KOMUNIKASI EFEKTIF KOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION No 1. 2. 3. 4. Jenis kegiatan Situation Mengidentifikasi diri, unit/ ruangan, Menyebutkan
Lebih terperinciAdult Basic Life Support
Adult Basic Life Support Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan pondasi untuk menyelamatkan hidup seseorang dengan henti jantung. Aspek mendasar dari BHD adalah immediate recognition of sudden cardiac arrest
Lebih terperincimaupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan
Lebih terperinciPENANGANAN KEGAWATANDARURATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
PENANGANAN KEGAWATANDARURATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Dr. Hari Mukti U. ICU/PICU/NICU PENDAHULUAN Pelayanan Kesehatan gawat darurat sehari hari merupakan hak asasi manusia dan merupakan kewajiban yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 1,2 juta jiwa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dimana kemajuan teknologi semakin berkembang khususnya dalam bidang transportasi, masyarakat modern menempatkan transportasi sebagai kebutuhan
Lebih terperinciSeorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32
KELOMPOK 9 Seorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32 kali/menit suara ngorok dan seperti ada cairan
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS
KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Motivasi dan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Peneliti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori 1.Ketersediaan perawat dan dokter jaga IGD Hendrik et al. (2006) menyatkan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR OBSERVASI
Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI No. Pernyataan Ya Kadang - kadang 1. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien 2. Perawat
Lebih terperinciTindakan keperawatan (Implementasi)
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan
Lebih terperinci1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian
Pengertian Suction adalah : Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Kebijakan : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan nafas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang sangat kompleks, padat informasi, padat profesi dan padat modal. Rumah sakit berperan aktif dalam mewujudkan
Lebih terperinciRSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT
URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT I. Tanggung jawab Secara administrasi bertanggung
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas : TK Panglima Angkasturi, Medan : SD Negeri , Medan
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Chintya Pratiwi Putri Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 23 Juli 1992 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciBUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI ANAK
BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI ANAK KOORDINATOR SKILLS LAB SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATAOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
Lebih terperinciSOP PEMAKAIAN AMBULAN UNTUK RUJUKAN
SOP PEMAKAIAN AMBULAN UNTUK RUJUKAN Pengertian 1. Ambulans adalah kendaraan yang digunakan untuk mengantar, menjemput dan membantu keperluan orang sakit atau jenazah. Pasien Dirujuk adalah pasien yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada era globalisasi, teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangannya dapat dilihat pada berbagai bidang, seperti bidang usaha, komunikasi, industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Pengertian Transfer C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak selamanya pasien bisa mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan yang sesuai dengan kondisi pasien sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah infus, kandungan obat didalam infus sudah. menggatikan cairan tubuh yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) adalah ruang pertama kali pasien mendapat perawatan di rumah sakit, didalam IGD terdapat beberapa persedian yang digunakan untuk
Lebih terperinciRUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.
RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN
PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH Dsn. Sumberglagah, Ds. Tanjungkenongo Pacet, Mojokerto Telp (0321) 690441, 690106 Fax.(0321) 690137 Kode Pos 61374 KEPUTUSAN
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT
PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT Faisal Yunus Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta PENDAHULUAN Asma penyakit kronik saluran napas Penyempitan saluran napas
Lebih terperinciRUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)
PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan
Lebih terperinciTujuan penggunaan ambulance
pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan
Lebih terperinciLaporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder
Laporan Kasus Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder Martin Leman, Zubaedah Thabrany, Yulino Amrie RS Paru Dr. M. Goenawan
Lebih terperinci