pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,
|
|
- Benny Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSEDUR TETAP Balai Kesehatan Penerbangan PEMERIKSAAN FISIK PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Tindakan pengujian kesehatan yang dilakukan oleh dokter terhadap personel penerbangan yang meliputi: anamnesis, pemeriksaan thorax, pemeriksaan abdomen, pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak, pemeriksaan mata dan pemeriksaan THT sesuai dengan kode etik kedokteran dan Undang-Undang Kesehatan. Mengetahui kesehatan fisik personel penerbangan. Mendiagnosis penyakit yang didapat pada saat melakukan pemeriksaan fisik. 1. Pelayanan personel penerbangan sesuai dengan nomor urut rekam medis (medical record) personel penerbangan yang diberikan oleh bagian registrasi, dan memastikan sesuai dengan identitas personel penerbangan. 2. Melakukan pemeriksaan anamnesis meliputi: a. medical examiner memastikan identitas personel penerbangan yang akan melakukan pemeriksaan fisik;dan b. medical examiner melakukan anamnesis menyeluruh mengenai riwayat kesehatan personel penerbangan. 3. Personel penerbangan diminta membuka busana yang dikenakan kecuali pakaian dalam. 4. Pemeriksaan keadaan umum meliputi : sikap badan, cara berjalan, tinggi badan dan berat badan. 5. Pemeriksaan tanda vital meliputi : tekanan darah, nadi dan kecepatan pernafasan dengan menggunakan sphygmomanometer, stopwatch dan stetoskop, dan mengukur lingkar badan menggunakan meteran. 6. Pemeriksaan alat gerak meliputi ruang gerak (range of motion) dan kekuatan. 7. Pemeriksaan kepala dan leher: a. pemeriksaan kepala leher dengan cara palpasi; b. pemeriksaan mata dengan memperhatikan ada tidaknya kelainan anatomis;dan &
2 c. pemeriksaan refleks menggunakan senter. cahaya dengan 8. Pemeriksaan THT: a. pemeriksaan telinga dengan menggunakan otoskop; b. pemeriksaan hidung dengan menggunakan speculum hidung;dan c. pemeriksaan tenggorokan dengan menggunakan senter; 9. Pemeriksaan sistim saraf meliputi pemeriksaan saraf fisiologis dengan menggunakan palu refleks dan pemeriksaan saraf patologis dan sensibilitas jika ada indikasi. 10. Pemeriksaan thorax: a. personel penerbangan diminta berbaring dengan posisi pemeriksa berada disebelah kanan personel penerbangan;dan b. pemeriksaan jantung dan paru dengan cara inspeksi, perkusi, palpasi dan auskultasi menggunakan stetoskop. 11. Pemeriksaan abdomen: a. personel penerbangan diminta berbaring dengan posisi pemeriksa berada disebelah kanan personel penerbangan;dan b. pemeriksaan abdomen dengan cara inspeksi, perkusi, palpasi dan auskultasi pada 9 regio abdomen. 12. Pemeriksaan traktus urinarius dan ginekologi: a. personel penerbangan diminta berbaring dengan posisi pemeriksa berada disebelah kanan personel penerbangan;dan b. pemeriksaan traktus urinarius dengan cara inspeksi, perkusi dan palpasi. 13. Mencatat seluruh hasil pemeriksaan fisik, kemudian menilai hasil pemeriksaan fisik. 14. Cara pemeriksaan dan pengujian dilakukan sesuai dengan kode etik kedokteran. 15. Total waktu pemeriksaan fisik 5-10 menit. UNITTERKAIT 1. Registrasi;dan 2. Seluruh unit pemeriksaan. ^
3 PROSEDUR TETAP Balai Kesehatan Penerbangan PENGUJIAN DARAH DAN URINE PENGERTIAN TUJUAN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan darah dan urine. Sebagai acuan alur pelayanan pengujian kesehatan di unit laboratorium untuk mendapatkan hasil yang akurat. KEBIJAKAN Melakukan pemeriksaan urine dan darah terhadap personel penerbangan dengan tepat dan akurat. Pelayanan pengambilan darah dilakukan sampai dengan pukul WIB. Pemberian anjuran cara menampung sampel urine. Pemberian anjuran puasa jam sebelum pengambilan sampel darah agar hasil yang didapatkan sesuai standar. Memastikan personel penerbangan yang akan diperiksa sesuai dengan identitas pada rekam medis. PROSEDUR 1. Melakukan pengecekan terhadap alat dengan cara melakukan kalibrasi alat dan reagen yang akan digunakan dengan tepat dan akurat agar dalam pelaksanaan pemeriksaan berjalan lancar. 2. Pelayanan personel penerbangan sesuai dengan nomor urut dan memastikan identitas personel penerbangan yang akan melakukan pengujian kesehatan. 3. Personel penerbangan diberi pot urine sesuai nomor urut untuk mengambil sampel urine dengan pengawasan petugas laboratorium. 4. Petugas laboratorium memberi anjuran pengambilan sampel urine secara midstream kepada personel penerbangan. <?<*
4 5. Petugas laboratorium mempersilahkan personel penerbangan duduk untuk pengambilan sampel darah dan menanyakan kapan terakhir kali pasien makan dan minum. Sebelum pengambilan darah personel penerbangan puasa terlebih dahulu selama jam agar hasil yang didapat sesuai standar. Pada saat pengambilan darah petugas tidak diperkenankan berbicara dengan petugas lain dan tetap fokus pada tugasnya. 6. Cara pengambilan sampel darah : a. memasang manset pada lengan personel penerbangan, usahakan tidak terlalu kuat dalam melakukan pembendungan agar tidak terjadi hemokonsentrasi. b. setelah vena terlihat atau teraba segera dilakukan vena functi disterilkan dengan kapas alkohol terlebih dahulu, jika: 1) memakai spuit setelah darah keluar lepaskan torniket lalu tarik perlahanlahan sampai didapat sampel yang diinginkan;dan 2) memakai jarum vacuette setelah jarum masuk kevena segera masukan tabung vacum serum secara bergantian dengan tabung vacum EDTA. 7. Sampel darah yang sudah diambil diproses melalui sentrifugasi untuk mendapatkan serum. 8. Sampel urine yang sudah diambil diperiksa dengan stik urine kemudian diproses melalui sentrifugasi untuk mendapatkan sedimen urine. 9. Serum yang sudah diambil diperiksa dengan alat automatic, bila ada hasil meragukan diperiksa ulang (duplo). 10. Data yang diperoleh kemudian dicatat dibuku sebagai arsip. 11. Pencatatan laporan harian dan bulanan hasil pemeriksaan. 12. Data yang diperoleh dari laboratorium diserahkan ke dokter untuk diperiksa dan dinilai hasilnya. 13. Total waktu pemeriksaan, ukuran sampel, ukuran reagent dan total reagent. a. total waktu pemeriksaan adalah 64 menit, meliputi: <
5 1) pemanggilan pasien 1 (satu) menit. 2) pengambilan sampel urine 2 (dua) menit. 3) pengambilan darah 3 (tiga) menit). 4) sentrifuge darah 10 (sepuluh) menit 3000 rpm. 5) sentrifuge urine 5 (lima) menit 2500 rpm. 6) pemipetan serum 1 (satu) menit. 7) waktu pemeriksaan 40 (empat puluh) menit. 8) mikroskopis urine 1 (satu) menit. 9) pencatatan hasil 1 (satu) menit. b. ukuran sampel adalah sebagai berikut: 1) SGOT sampel 15 pi. 2) SGPT sampel 15 pi. 3) HDL - Choi sampel 3 pi. 4) glukosa sampel 3 pi. 5) cholesterol sampel 3 pi. 6) triglyserida sampel 3 pi. 7) ureum sampel 3 pi. 8) creatine sampel 15 pi. 9) rid acid sampel 5 pi. c. ukuran reagent adalah sebagai berikut: 1) SGOT Reagent 1 & 2 sebanyak 250 pi. 2) SGPT Reagent 1 & 2 sebanyak 250 pl. 3) HDL - Choi Reagent 1 & 2 sebanyak 300 pl. 4) Glukosa Reagent 1 & 2 sebanyak 300 pl. 5) Cholesterol Reagent sebanyak 250 pl- 6) Triglyserida Reagent sebanyak 300 Ml- 7) Ureum Reagent 1 & 2 sebanyak 250 Pl- 8) Creatine Reagent 1 & 2 sebanyak 250 pl. 9) Urid Acid Reagent 1 & 2 sebanyak 300 pl. UNITTERKAIT 1. Registrasi; 2. Pemeriksaan Fisik (Ruang Dokter);dan 3. Bendahara Keuangan. /<*
6 jlfmlfrt* Balai Mm Ml ^H^ Kesehatan PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN RAMBUT PENGERTIAN Serangkaian tindakan pemeriksaan dan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan rambut. TUJUAN Sebagai acuan alur pelayanan pengujian kesehatan di unit laboratorium untuk mendapatkan hasil yang akurat KEBIJAKAN 1. Melakukan pemeriksaan rambut terhadap personel penerbangan dengan tepat dan akurat. 2. Memastikan personel penerbangan yang akan diperiksa sesuai dengan identitas pada rekam medis. PROSEDUR 1. Melakukan pengecekan terhadap alat dengan cara melakukan kalibrasi alat dan reagen yang akan digunakan dengan tepat dan akurat agar dalam pelaksanaan pemeriksaan berjalan dengan lancar; 2. Pelayanan personel penerbangan sesuai dengan nomor urut dan memastikan identitas personel penerbangan yang akan melakukan pengujian kesehatan; 3. Petugas menggunakan hanscone dan masker; 4. Petugas melakukan identifikasi data pasien yang akan dilakukan test; 5. Mengambil sampel rambut dengan melakukan pengguntingan sampai mendekati akar rambut; 6. Memfiksasi rambut; 7. Memasukkan rambut yang telah digunting ke dalam plastik; 8. Memberikan label pada plastik; 9. Memasukkan sampel rambut ke dalam mesin; 10. Pemprosesan sampel rambut oleh mesin; 11. Jika hasilnya positif : personel penerbangan tidak diperkenankan melanjutkan tugasnya sambil menunggu hasil lebih lanjut. Jika hasil konfirmasi test lanjutan tetap positif maka dilaporkan ke Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara untuk proses pencabutan sertifikat. Jika hasil konfirmasi test lanjutan negatif maka personel yang bersangkutan diperkenankan melajutkan tugas. jika hasilnya negatif : personel penerbangan boleh melanjutkan tugas. 12. Hasil proses dari mesin dibaca oleh pemriksa; 13. Data yang diperoleh kemudian dicatat dibuku sebagai arsip; 14. Pencatatan laporan harian dan bulanan hasil pemeriksaan. UNITTERKAIT 1. Registrasi;dan 2. Seluruh unit pemeriksaan.
SATKER. NOMOR SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh
SATKER NOMOR SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh Nama SOP PEMERIKSAAN FISIK DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU no. 1 tahun 2009 tentang penerbangan 1 Medical Examiner
Lebih terperinci4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang
4mw\> Balai Kesehatan Penerbangan ^ PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN RONTGEN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax
Lebih terperinciuntuk duduk atau berbaring; c. merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga
mengkaji keadaan umum keluhan dan riwayat penyakit seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, penyakit jantung; menentukan target HR maximum dan sub maximum; d. mengukur tinggi badan dan berat badan;dan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 KotakPosNo. 1389 Jakarta 10013 Telepon : 3505550-3505006 (Sentral) Fax:3505136-3505139 3507144 PERATURAN
Lebih terperinciakurat. PROSEDUR 1. Alat audiometri sebelum digunakan dicek terlebih dahulu apakah berfungsi dengan baik. kiri. arsip.
j^mmm%. Balai JfeS 2 A Kesenatan ^^^ *^^~ Penerbangan PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN AUDIOMETRI PENGERTIAN TUJUAN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan kesehatan
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MUARA AMAN Nomor : TENTANG PERMINTAAN, PEMERIKSAAN,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat variabel yang diteliti akan dibandingkan antara kelompok pasien yang diperiksa menggunakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP Jalan Raya Sungai Kakap Telp. (0561) 743574 Kecamatan Sungai Kakap Kode Pos 78381 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUNGAI KAKAP Nomor : 445/
Lebih terperinciData Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:
1 Berkas Okupasi Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : No Berkas : No Rekam Medis : Pasien Ke : dalam keluarga Data Administrasi tanggal diisi oleh Nama: NPM/NIP: Nama Umur / tgl. Lahir Pasien Keterangan
Lebih terperinciData Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:
1 Berkas Pasien Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : No Berkas : No Rekam Medis : Pasien Ke : dalam keluarga Data Administrasi tanggal diisi oleh Nama: NPM/NIP: Nama Umur / tgl. Lahir Alamat Jenis kelamin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di laboratoruium Klinik Katub Demak. Penelitian di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif tentang kadar bilirubin total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo. B. Tempat
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR
BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN
1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien
Lebih terperinciPERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.
UPTD PUSKESMAS BELOPA PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No. Revisi : 00 SOP Tanggal terbit : 02 Januari 2016 Halaman
Lebih terperinciPENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)
PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) Nama Mahasiswa : Tanggal Pemeriksaan : No. 1. 2. 3. 4. Aspek yang dinilai Membina sambung rasa, bersikap baik dan sopan, serta menunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu metode atau prosedur untuk mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian ini merupakan adalah
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan hasil pemeriksaan asam urat metode test strip dengan metode enzymatic colorimetric. B.
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN IBU HAMIL / ANTENATAL CARE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL / PERTAMA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN IBU HAMIL / ANTENATAL CARE Disahkan oleh Sukmawati, S.ST Dibuat oleh Junitha Ch.G.Kereh, S.ST,M.Kes Kepala Puskesmas Gogagoman Unit Pelayanan KIA/KB STANDAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Pabelan Kabupaten Semarang
Lebih terperinciPemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Disarikan Oleh : dr. Lin Yuwarni, MKKK dari Continuing Professional Development untuk Dokter Kesehatan Kerja di Layanan Primer P2KB Dokter Kesehatan Kerja Editor: Prof
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari
Lebih terperinciSOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran
Lebih terperinci3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)
Lampiran : Surat No. 224/DL.004/V/AMG-2012 Tanggal 15 Mei 2012 Hal : Pemeriksaan Kesehatan MACAM DAN JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit (Anamnesis) 2. Pemeriksaan Fisik (Physical Test) 3.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah penelitian analitik diskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) wilayah Pati.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol, kelompok kasus adalah preeklamsi dan kelompok kontrol adalah kehamilan normal, yang secara
Lebih terperinciKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit Cairan adalah suatu kebutuhan pokok dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Bila tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang besar maka akan terjadi perubahan
Lebih terperinciPHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang
PHLEBOTOMY Oleh Novian Andriyanti (125070200111036) PSIK Reguler 2 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2013 Komplikasi Phlebotomy Phlebotomy ternyata juga dapat mengakibatkan komplikasi pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2010 bulan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak
20 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober 2009. Pembuatan ekstrak rimpang rumput teki dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia,
Lebih terperinciSeorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32
KELOMPOK 9 Seorang laki-laki umur 30 tahun dibawa ke UGD RSAL. Kesadaran menurun, tekanan darah 70/50, denyut nadi 132 kali/menit kurang kuat, repirasi rate 32 kali/menit suara ngorok dan seperti ada cairan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode cross-sectional. Pada metode cross-sectional peneliti mencatat
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional. Pada metode cross-sectional peneliti mencatat informasi tentang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1824, 2015 KEMENHUB. Pengujian. Kesehatan. Personel Penerbangan. Penunjukan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 186 TAHUN 2015
Lebih terperinciLAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN
LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,
Lebih terperinciCHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA
CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA No. Aspek yang Dinilai Contoh/Parameter 1. Mengucap salam...assalamualaikum wr wb... 2. Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa...perkenalkan saya Andi saya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. B. Waktu Dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober
Lebih terperinciADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u
ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u m a h S a k i t I s l a m J a k a r t a, P o n d o k
Lebih terperincilengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya.
BALAI KESEHATAN PENERBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN PENYAKIT JANTUNG IDENTITAS PESERTA a. Nama b. No license c. Tempat tanggal lahir d. Alamat e. No telepon TUJUAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016
LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG STANDAR PEMERIKSAAN KADAR TIMAH HITAM PADA SPESIMEN BIOMARKER MANUSIA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciAnamnesis (History Taking)
CHECK LIST Anamnesis (History Taking) No 1. 2. 3. Jenis kegiatan Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan) Menanyakan ulang identitas pasien: nama, usia, tempat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilakukan di laboratorium klinik Analis Kesehatan fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi a. Populasi target
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)
PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau biasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized
20 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized Controlled Trial Double Blind pada pasien yang menjalani operasi elektif sebagai subyek
Lebih terperinciPerihal : Penawaran Program Medical Check Up
Jakarta, 21 April 2010 Kepada Yth. Anggota Milis HRD Perihal : Penawaran Program Medical Check Up Dengan hormat, Salam hangat dari InterMED Health Care & Beauty Clinic. Bersama surat ini kami ingin menawarkan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR
LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR Diajukan guna melengkapi tugas Komuda Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciPENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)
Nama Mahasiswa : Tanggal Pemeriksaan : PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Aspek yang dinilai Membina sambung rasa, bersikap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian analitik Jenis Penelitian yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.
27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium basah Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU
PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat
Lebih terperinciPangkat/Gol/NIP : Penata / III-C/ Jabatan Fungsional : PPDS Ilmu Bedah. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Susunan Peneliti Peneliti Nama Lengkap : dr. Eka Prasetia Wijaya Pangkat/Gol/NIP : Penata / III-C/ 19821229 200604 1 004 Jabatan Fungsional : PPDS Ilmu Bedah Fakultas : Kedokteran Perguruan
Lebih terperinciPENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H
D 4 A N A L I S K E S E H ATA N PENGAMBILAN SAMPLE DARAH A S S Y FA U LT I I S K A N D A R G 1 C 0 1 5 0 3 7 M A R C H 2 0 1 6 CLICK HERE FROM FIRST PENGUMPULAN SAMPEL DARAH PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH
Lebih terperinciLAMPIRAN. : Peserta Program Magister Kedokteran Klinik. Respirasi FK-USU/RSHAM
LAMPIRAN 1. Personil penelitian Nama Jabatan : dr. Andhika Kesuma Putra : Peserta Program Magister Kedokteran Klinik Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK-USU/RSHAM Pembimbing
Lebih terperinciPROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI POLIKLINIK KIA PUSKESMAS KALITIDU
Lebih terperinciCHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :
CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2
Lebih terperinciMeti Kusmiati, Danil Muharom Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
GAMBARAN KADAR SGOT HATI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) YANG SEDANG MENJALANI PENGOBATAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI PUSKESMAS KAWALU TASIKMALAYA Meti Kusmiati, Danil Muharom Program Studi
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan
BAB III. METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan menggunakan Pretest and posttest design pada kelompok intervensi dan kontrol.
Lebih terperinciPENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK
PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 1 TEHNIK ASPIRASI SUPRAPUBIK TUJUAN
Lebih terperinciDitetapkan Tanggal Terbit
ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Unit Rehabilitasi
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep Oleh Kelompok 11 Pradnja Paramitha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan
Lebih terperinciLaporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder
Laporan Kasus Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder Martin Leman, Zubaedah Thabrany, Yulino Amrie RS Paru Dr. M. Goenawan
Lebih terperinciTHT CHECKLIST PX.TELINGA
THT CHECKLIST PX.TELINGA 2 Menyiapkan alat: lampu kepala, spekulum telinga, otoskop 3 Mencuci tangan dengan benar 4 Memakai lampu kepala dengan benar, menyesuaikan besar lingkaran lampu dengan kepala,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan pola hidup sehat kita dapat melakukan segala hal sehat, tidak hanya sehat jasmani saja namun kesehatan rohani
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Yang dimaksud dengan penelitian analitik yaitu penelitian yang hasilnya tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengambilan data cross sectional. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi a. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, ruang lingkup keilmuan yang digunakan adalah Ilmu Patologi Klinik 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1) Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test design untuk mengetahui efektivitas senam ADUHAI terhadap
Lebih terperinciKOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION
KOMUNIKASI EFEKTIF KOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION No 1. 2. 3. 4. Jenis kegiatan Situation Mengidentifikasi diri, unit/ ruangan, Menyebutkan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN
PUSKESMAS PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN Pemeriksaan penunjang Laboratorium untuk menentukan penyakit. 3.kebijakan Pemeriksaan Lab. Dilakukan untuk menegakkan diagnosa pasien Laboran
Lebih terperinciDAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS
DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan
Lebih terperinciCHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :
CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2 3 Menanyakan identitas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
R U M A H S A K I T D K DADI Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas
Lebih terperinciPMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita
Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MADIUN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PEMERINTAH KOTA MADIUN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jln. Campursari Nomor 12B Sogaten Madiun, Kode Pos : 63124 Jawa Timur Telepon (0351) 481314 Fax (0351) 481314 Website http://www.rsud.madiunkota.go.id Lampiran
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja Jenis-Jenis Kegiatan : a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV ) b. Pemasangan Invus dan Aff Invus c. Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube) -
Lebih terperinciIndonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran
Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
162 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM KESIAPSIAGAAN TRIASE DAN KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN BENCANA MASSAL DI PUSKESMAS LANGSA BARO TAHUN 2013 NO. RESPONDEN : I. PETUNJUK
Lebih terperinciPemeriksaan fisik oleh dokter spesialis penyakit dalam
Paket Tes Kesehatan Calon PPDS FK Unud 1. Kartu Identitas Berobat 2. fisik oleh dokter spesialis penyakit dalam 3. EKG (termasuk hasil bacaan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah) 4. Thorax
Lebih terperinciPANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II Jl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294 Telp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727 i SURAT
Lebih terperinciNORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA
NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA PERSALINAN NORMAL 3 faktor yang menentukan prognosis persalinan, yaitu : Jalan lahir (passage)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian adalah dilaboratorium Klinik Analis Kesehatan UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang
Lebih terperinciProsedur Pengukuran Tekanan Darah
Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,
Lebih terperinci