akurat. PROSEDUR 1. Alat audiometri sebelum digunakan dicek terlebih dahulu apakah berfungsi dengan baik. kiri. arsip.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "akurat. PROSEDUR 1. Alat audiometri sebelum digunakan dicek terlebih dahulu apakah berfungsi dengan baik. kiri. arsip."

Transkripsi

1 j^mmm%. Balai JfeS 2 A Kesenatan ^^^ *^^~ Penerbangan PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN AUDIOMETRI PENGERTIAN TUJUAN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan kesehatan telinga. Sebagai acuan alur pelayanan pengujian kesehatan di unit audiometri untuk mendapatkan hasil yang akurat. KEBIJAKAN Melakukan pemeriksaan kesehatan audiometri terhadap personel penerbangan dengan tepat dan akurat. PROSEDUR 1. Alat audiometri sebelum digunakan dicek terlebih dahulu apakah berfungsi dengan baik. 2. Personel penerbangan masuk ruang pemeriksaan sesuai dengan nomor urut pemanggilan dan memastikan identitas sesuai dengan personel penerbangan. 3. Headset dipasang warna merah dipasang ditelinga kanan dan warna biru dipasang ditelinga kiri. 4. Selama ada dengkingan suara personel penerbangan menekan tombol bunyi sampai dengkingan hilang. 5. Masing-masing telinga diperiksa dari frekuansi 0,5 KHz s/d 4 KHz, jika ada penurunan pendengaran dilakukan sampai 8 KHz; 6. Pengulangan pemeriksaan dilakukan jika ada penurunan pendengaran. 7. Hasil pemeriksaan dicatat ke dalam buku sebagai arsip. 8. Rekapitulasi pencatatan laporan harian dan bulanan hasil pemeriksaan. 9. Total waktu pemeriksaan adalah 5 menit. UNITTERKAIT 1. Registrasi; 2. Pemeriksaan Fisik (Ruang Dokter);dan 3. Bendahara Keuangan.

2 - i. j^tm l^t Balai BM mx^rnm Kesehatan PROSEDUR TETAP?^H "VV Penerbangan PEMERIKSAAN GIGI (DOKTER GIGI) ^^» dilakukan PENGERTIAN Tindakan pengujian kesehatan gigi dan mulut yang oleh dokter gigi terhadap personel penerbangan. TUJUAN Menguji kesehatan gigi dan mulut serta pencatatan odontogram personel penerbangan. KEBIJAKAN Memutuskan hasil pengujian kesehatan gigi FIT/UNFIT. PROSEDUR 1. Proses pengujian gigi dan mulut: a. pemanggilan personel penerbangan sesuai nomor urut, dan memastikan sesuai personel penerbangan; b. mempersilahkan personel penerbangan untuk duduk di kursi pengujian (dental unit); c. pencocokan data identitas personel penerbangan dengan data status odontogram peserta (untuk peserta lama) atau pencatatan data dengan form/lembar status odontogram (untuk peserta baru) meliputi : nama, tempat tanggal lahir, instansi dan jenis kelamin; d. mempersilahkan personel penerbangan untuk berkumur; e. mengatur posisi dental unit dari posisi duduk menjadi posisi kerja; f. menyalakan lampu pada dental unit; g. mengistruksikan personel penerbangan untuk membuka mulut; h. pemeriksaan struktur gigi dan jaringan sekitarnya serta mukosa mulut untuk identifikasi penyakit/kelainan gigi dan mulut dari personel penerbangan dengan alat pemeriksaan kaca mulut dan sonde; pencatatan kondisi dan penyakit/kelainan struktur gigi dan mulut pada form odontogram (untuk peserta baru) atau peng-updafe-an data kondisi data dan penyakit (kelainan struktur gigi dan mulut untuk peserta lama); j. melakukan pembacaan hasil foto panoramic dari personel penerbangan; k. menentukan diagnosa, rencana dan rujukan apabila ditemukan penyakit/ kelainan gigi dan mulut dari personel penerbangan; I. memutuskan hasil pengujian kesehatan gigi dan mulut FIT/UNFIT; m. mengembalikan posisi dental unit dari posisi kerja ke posisi semula/duduk; n. mematikan lampu pada dental unit;

3 0. memberikan kembali check-listldaftar pemeriksaan pengujian dan mempersilahkan personel penerbangan untuk menuju ruang pengujian lain; p. total waktu pengujian untuk satu peserta medex 7-10 Menit. Proses pengujian gigi dan mulut bagi peserta pemeriksaan ulang: a. pemanggilan personel penerbangan sesuai nomor urut memastikan sesuai personel penerbangan; b. mempersilahkan personel penerbangan untuk duduk di kursi pengujian (dental unit); c. pencocokan data identitas personel penerbangan dengan data status odontogram peserta (untuk peserta lama) atau pencatatan data dengan form/lembar status odontogram (untuk peserta baru) meliputi : nama, tempat tanggal lahir, instansi dan jenis kelamin; d. mempersilahkan personel penerbangan untuk berkumur; e. mengatur posisi dental unit dari posisi duduk menjadi posisi kerja; f. menyalakan lampu pada dental unit; g. mengistruksikan personel penerbangan untuk membuka mulut; h. pemeriksaan struktur gigi dan jaringan sekitarnya serta mukosa mulut untuk identifikasi penyakit/kelainan gigi dan mulut dari peserta medex dengan alat pemeriksaan kaca mulut dan sonde; i. mengevaluasi hasil rujukan perawatan gigi dan mulut personel penerbangan; j. memutuskan hasil pengujian kesehatan gigi dan mulut FIT/UNFIT; k. mengembalikan posisi dental unit dari posisi kerja ke posisi duduk; 1. mematikan lampu pada dental unit; m. memberikan kembali check-list pengujian pada personel penerbangan; n. total waktu pengujian untuk satu peserta medex 7-10 Menit. UNITTERKAIT 1. Registrasi;dan 2. Bendahara Keuangan. dt

4 BALAI KESEHATAN PENERBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN LAPORAN MEDICAL FLIGHT TEST PENYAKIT MATA : GANGGUAN VISUS / POST LASIK 1. IDENTITAS PESERTA a. Nama b. No license c. Tempat tanggal lahir d. Alamat e. No Telepon 2. Tujuan Tes Tujuan medical flight test ini adalah untuk mengetahui kemampuan penerbang untuk berkompensasi terhadap penglihatannya yang berkurang. Tes ini harus bersamaan dengan skills/proficiency test dimana segala aspek terbang diuji. Setelah penguji puas terhadap demonstrasi penerbang yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan sesuai standar, laporan ini harus dilengkapi dan ditandatangani, maka tugas operasi terbang dapat dilanjutkan seperti biasa. 3. Menyertakan laporan riwayat pemeriksaan dan penanganan yang telah dilakukan oleh dokter spesialis mata 4. LAPORAN MEDICAL FLIGHT TEST (DIISI OLEH MEDICAL EXAMINER) Pesawat : Type : Tanggal 8s Tempat Uji : Catatan Medical Examiner atas kemampuan penerbang berkompensasi atas kehilangan penglihatannya. 1) Penyelesaian rencana penerbangan / dokumen, membaca laporan cuaca, NOTAMs, peta,dll 2) Cek sebelum terbang dan membaca instrumen dalam kokpit 3) kecepatan pada waktu Taksi, Menjaga jarak yang aman dari pesawat lain/benda lainnya 4) Lepas landas dan Pada saat terbang (climbt-out) - penilaian jarak/ketinggian t*.

5 5) Melihat keluar dengan scan visual yang tepat dan identifikasi pesawat lain dan gambaran landasan 6) Membaca instrumen pada saat terbang, rencana penerbangan/logs dan peta 7) Penilaian jarak/ketinggian pada saat sebelum mendarat (approach) dan pada saat mendarat Kemampuan terbang yang harus didemonstrasikan : 1) Kemampuan untuk memilih area pendaratan darurat pada jarak yang jauh,dari ketinggian terutama pada area yang tidak dikenal; 2) Kemampuan untuk mesimulasikan pendaratan darurat pada area yang sulit dengan memperhatikan jarak pada saat sebelum mendarat (approach), tingkat penurunan dan perbandingan jarak jika ada halangan (tanggul, bebatuan,dll); 3) Kemampuan untuk mengenali adanya pesawat lain (yang telah diatur) mendekati jalur tabrakan (terutama mendekati pesawat dari sisi kiri dan kanan); 4) Kemampuan untuk menilai jarak dan mengenal pemetaan (membandingkan dengan perkiraan inspektor); 5) Kemampuan untuk mendaratkan pesawat; 6) Kemampuan untuk membaca papan aeronautika yang ada dalam pesawat dan menyetel/mendengarkan radio untuk mendapatkan stasiun pemancar secara tepat dan cepat; 7) Kemampuan membaca panel instrumen (termasuk panel diatas kepala) secara cepat dan benar; Semua hasil tes yang dilengkapi penerbang, dilaporkan ke Balai Kesehatan Penerbangan dan dibaca oleh dokter ahli di Balai Kesehatan Penerbangan. Keputusan yang diambil terhadap kondisi medis penerbang, telah melalui diskusi bersama Board of Flight Surgeon di Balai Kesehatan Penerbangan. Komentar : Name Dokter Penguji Tandatangan NIP... Tanggal. >

6 INSPEKTUR PENERBANGAN (KUPPU) Nama Tandatangan NIP. Tanggal.. &

lengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya.

lengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya. BALAI KESEHATAN PENERBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTRIAN PERHUBUNGAN PENYAKIT JANTUNG IDENTITAS PESERTA a. Nama b. No license c. Tempat tanggal lahir d. Alamat e. No telepon TUJUAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 KotakPosNo. 1389 Jakarta 10013 Telepon : 3505550-3505006 (Sentral) Fax:3505136-3505139 3507144 PERATURAN

Lebih terperinci

4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang

4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang 4mw\> Balai Kesehatan Penerbangan ^ PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN RONTGEN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax

Lebih terperinci

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak, PROSEDUR TETAP Balai Kesehatan Penerbangan PEMERIKSAAN FISIK PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Tindakan pengujian kesehatan yang dilakukan oleh dokter terhadap personel penerbangan yang meliputi: anamnesis,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Inspektur Penerbangan. Kewenangan. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Inspektur Penerbangan. Kewenangan. Perubahan. No.777, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Inspektur Penerbangan. Kewenangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 98 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

untuk duduk atau berbaring; c. merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga

untuk duduk atau berbaring; c. merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga mengkaji keadaan umum keluhan dan riwayat penyakit seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, penyakit jantung; menentukan target HR maximum dan sub maximum; d. mengukur tinggi badan dan berat badan;dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1824, 2015 KEMENHUB. Pengujian. Kesehatan. Personel Penerbangan. Penunjukan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 186 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PERUBAHANATAS PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 63 TAHUN 2011 TENTANGKRITERIA,TUGAS DAN WEWENANGINSPEKTUR PENERBANGAN

PERUBAHANATAS PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 63 TAHUN 2011 TENTANGKRITERIA,TUGAS DAN WEWENANGINSPEKTUR PENERBANGAN MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERUBAHANATAS PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 63 TAHUN 2011 TENTANGKRITERIA,TUGAS DAN WEWENANGINSPEKTUR PENERBANGAN a. bahwa dalam rangka mewujudkan keselamatan,

Lebih terperinci

PERSYARATAN PENETAPAN RUMAH SAKIT ATAU INSTITUSI KESEHATAN (RS/IK) PENGUJI KESEHATAN PELAUT

PERSYARATAN PENETAPAN RUMAH SAKIT ATAU INSTITUSI KESEHATAN (RS/IK) PENGUJI KESEHATAN PELAUT PERSYARATAN PENETAPAN RUMAH SAKIT ATAU INSTITUSI KESEHATAN (RS/IK) PENGUJI KESEHATAN PELAUT Sesuai peraturan Dirjen Perhubungan Laut Nomor HK 103/1/5/DJPL-13 tanggal 8 April 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Studi Studi yang dilakukan dalam karya ilmiah ini adalah studi berbentuk deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). 3.2 Subyek dan Metode Sampling

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR. Praktikum Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

MANUAL PROSEDUR. Praktikum Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri MANUAL PROSEDUR Praktikum Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan MP Survey Kepuasan Praktikan

Lebih terperinci

DATA PERSONALIA PENELITI

DATA PERSONALIA PENELITI LAMPIRAN 1 DATA PERSONALIA PENELITI Riwayat Peneliti Nama : Vandersun Lestari Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 24 Oktober 1994 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Buddha Anak ke : 5 (lima) dari 5 (lima)

Lebih terperinci

SATKER. NOMOR SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh

SATKER. NOMOR SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh SATKER NOMOR SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh Nama SOP PEMERIKSAAN FISIK DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU no. 1 tahun 2009 tentang penerbangan 1 Medical Examiner

Lebih terperinci

ft" Seluruh unit pemeriksaan EVALUASI HASIL PENGUJIAN KESEHATAN

ft Seluruh unit pemeriksaan EVALUASI HASIL PENGUJIAN KESEHATAN Balai Kesehatan Penerbangan PROSEDUR TETAP EVALUASI HASIL PENGUJIAN KESEHATAN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR UNIT TERKAIT Proses menilai keseluruhan hasil pengujian dari masing - masing unit pemeriksaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 18 Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG BENTUK, UKURAN DAN WARNA KARCIS PADA KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA, a. bahwa

Lebih terperinci

-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur

-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur -9-4.35. 4.36. 4.37. 4.38. 4.39. 4.40. 4.41 4.42. 4.43. 4.44. 4.45. 4.46. 4.47. 4.48. 4.49. 4.50. 4.51. 4.52. 4.53. 4.54. 4.55. 4.56. 4.57. 4.58. 4.59. Personel AOC melakukan approach to landing yang bertentangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau biasa

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 136 / VII / 2010 TENTANG TANDA PENGENAL INSPEKTUR PENERBANGAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 136 / VII / 2010 TENTANG TANDA PENGENAL INSPEKTUR PENERBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 136 / VII / 2010 TENTANG TANDA PENGENAL INSPEKTUR PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE

SISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE SISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE Yedija Budiono Halim Budi Santoso Abstrak Pemeriksaan gigi merupakan bagian yang penting untuk merawat gigi seseorang. Pemeriksaan

Lebih terperinci

63.42 Lisensl Juru mesin yang dlberlkan berdasarkan Lisensl Juru mesln Asing

63.42 Lisensl Juru mesin yang dlberlkan berdasarkan Lisensl Juru mesln Asing (b) Setelah yang bersangkutan menerima latihan atau instruksi tambahan (terbang, pelatihan sintetik, atau pelatihan darat/dalam kelas, atau kombinasinya) yang dianggap per/u, dalam opini/pendapat Direktur

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 58 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DOKTER PENGUJI KESEHATAN PERSONEL PENERBANGAN (MEDICAL

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan analisis bertujuan untuk melihat hasil keluaran dari rangkaian dan program serta sebagai pengetesan apakah rangkaian dan program berjalan dengan baik serta menghindari

Lebih terperinci

PETUNJUK PENDAFTARAN CALON MAHASISWA UNIVERSITAS MATARAM JALUR TES MANDIRI TAHUN Situs: pmbmandiri.unram.ac.id

PETUNJUK PENDAFTARAN CALON MAHASISWA UNIVERSITAS MATARAM JALUR TES MANDIRI TAHUN Situs: pmbmandiri.unram.ac.id PETUNJUK PENDAFTARAN CALON MAHASISWA UNIVERSITAS MATARAM JALUR TES MANDIRI TAHUN 2016 Situs: pmbmandiri.unram.ac.id 1 Akses Situs Halaman Untuk dapat melakukan pendaftaran calon mahasiswa melalui jalur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap berbagai bencana alam karena secara geologis Indonesia terletak di pertemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap berbagai bencana alam karena secara geologis Indonesia terletak di pertemuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang mewakili wilayah paling rentan terhadap berbagai bencana alam karena secara geologis Indonesia terletak di pertemuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 167 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 33 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN

Lebih terperinci

Check List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak. di UGD RSAL dr.azhar Zahir Manokwari Papua Barat. No Jenis Tindakan YA TIDAK

Check List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak. di UGD RSAL dr.azhar Zahir Manokwari Papua Barat. No Jenis Tindakan YA TIDAK 127 Lampiran 1. Cheeck List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak Check List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak di UGD RSAL dr.azhar Zahir Manokwari Papua Barat Nama : No RM : Umur : Diagnosa : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

2 Gambaran Aplikasi e-pi Secara garis besar, aplikasi e-pi memiliki alur proses seperti pada skema berikut :

2 Gambaran Aplikasi e-pi Secara garis besar, aplikasi e-pi memiliki alur proses seperti pada skema berikut : 1 Pendahuluan Aplikasi e-pi merupakan kepanjangan dari Elektronic Performance Individu adalah aplikasi untuk menilai / mengukur kinerja individu / pegawai di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Aplikasi

Lebih terperinci

KOP LKP. Yang bertanda tangan di bawah ini :......

KOP LKP. Yang bertanda tangan di bawah ini :...... KOP LKP Nomor Lampiran Perihal 1 (satu) bendel Permohonan Baru / Perpanjangan / Perubahan / Penambahan Izin Operasional LKP...,... 20... Kepada Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu

Lebih terperinci

Pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis penyakit dalam

Pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis penyakit dalam Paket Tes Kesehatan Calon PPDS FK Unud 1. Kartu Identitas Berobat 2. fisik oleh dokter spesialis penyakit dalam 3. EKG (termasuk hasil bacaan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah) 4. Thorax

Lebih terperinci

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun a. Menurunnya angka kecelakaan 1) Jumlah pedoman standar keselamatan Dokumen 13 11 11 12 13 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 2. Sehingga selama periode 5 tahun perencanaan dari tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PASCA SARJANA PENS (Untuk Siswa)

BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PASCA SARJANA PENS (Untuk Siswa) 2016 BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PASCA SARJANA PENS (Untuk Siswa) PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR PASCA SARJANA PENS Daftar Isi Daftar Isi... 2 1. Petunjuk Umum Aplikasi... 3 1.1. Tahapan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 611 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 611 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 611 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWASAN PESAWAT UDARA SIPIL ASING UNTUK

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berapakah umur anda? a b c. >40. Apakah anda memiliki Smartphone (Android, tablet atau sejenisnya)?

LAMPIRAN. Berapakah umur anda? a b c. >40. Apakah anda memiliki Smartphone (Android, tablet atau sejenisnya)? L1 LAMPIRAN Lampiran Kuesioner Jenis kelamin a. Wanita b. Pria Berapakah umur anda? a.20-30 b.30-40 c. >40 Apakah anda sudah menikah? Apakah anda memiliki Smartphone (Android, tablet atau sejenisnya)?

Lebih terperinci

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis Penelitian ini adalah explanatory research, yaitu menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang telah ditetapkan dengan

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAFTARAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA (BPPS)

PANDUAN PENDAFTARAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA (BPPS) PANDUAN PENDAFTARAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA (BPPS) Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dilakukan secara on-line oleh pelawan itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Permasalahan Pada transaksi administrasi pendaftaran pasien di RSUD Dr.Soewandhie dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya proses pelayanan pasien.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.3 Tempat dan Waktu Tempat : Klinik Distribusi RSGMP FKGUI Waktu : 15 Agustus 15 Oktober 2008.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.3 Tempat dan Waktu Tempat : Klinik Distribusi RSGMP FKGUI Waktu : 15 Agustus 15 Oktober 2008. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Studi Studi ini merupakan survei epidemiologi deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). 3.2 Subjek dan Metode Sampling Subjek penelitian dari

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM STUDI : DATA PRIBADI Nama Lengkap Tempat & Tanggal lahir Agama Jenis Kelamin Status Perkawinan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.716, 2015 KEMENHUB. Angkutan Udara Niaga. Keterlambatan Penerbangan. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu (quasi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu (quasi BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu (quasi experimental). 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian SLB-C AKW Kumara Surabaya 4.3 Populasi Penelitian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 401 Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara Indonesia atau pesawat udara asing yang memasuki

Lebih terperinci

Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners Sarjana Terapan Kebidanan Lanjut Profesi Bidan Sarjana Terapan Keperawatan Gigi Sarjana Terapan Gizi

Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners Sarjana Terapan Kebidanan Lanjut Profesi Bidan Sarjana Terapan Keperawatan Gigi Sarjana Terapan Gizi Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners Sarjana Terapan Kebidanan Lanjut Profesi Bidan Sarjana Terapan Keperawatan Gigi Sarjana Terapan Gizi SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM ALIH JENJANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR XXXXX TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR XXXXX TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR XXXXX TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

RSUP RSUP

RSUP RSUP Paket Tes Kesehatan Calon PPDS FK Unud 1. Kartu Identitas Berobat fisik oleh dokter spesialis penyakit 2. dalam EKG (termasuk hasil bacaan oleh 3. dokter spesialis jantung dan pembuluh darah) 4. Thorax

Lebih terperinci

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Disarikan Oleh : dr. Lin Yuwarni, MKKK dari Continuing Professional Development untuk Dokter Kesehatan Kerja di Layanan Primer P2KB Dokter Kesehatan Kerja Editor: Prof

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM REGISTRASI NASIONAL USER UMUM

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM REGISTRASI NASIONAL USER UMUM PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM REGISTRASI NASIONAL UNTUK USER UMUM Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia I. PENDAHULUAN Sistem Registrasi

Lebih terperinci

Lampiran 6.2. Nomor : WIKA-MIF-IK Revisi : 00. Pendaftaran Lowongan: Berikut adalah langkah langkah untuk pendaftaran lowongan:

Lampiran 6.2. Nomor : WIKA-MIF-IK Revisi : 00. Pendaftaran Lowongan: Berikut adalah langkah langkah untuk pendaftaran lowongan: Lampiran 6.2 Nomor : WIKA-MIF-IK-00.00 Revisi : 00 Pendaftaran Lowongan: Berikut adalah langkah langkah untuk pendaftaran lowongan: 1. Lakukan registrasi agar dapat apply lowongan. Klik link di sini. 2.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasang Bata BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN...

Lebih terperinci

kegiatan angkutan udara bukan niaga dan lampirannya beserta bukti

kegiatan angkutan udara bukan niaga dan lampirannya beserta bukti -3-1.26. 1.27. 1.28. 1.29. 1.30. 1.31. 1.32. 1.33. 1.34. 1.35. 1.36. 1.37. 1.38. Perusahaan angkutan udara asing dan badan usaha angkutan udara yang melaksanakan kerjasama penerbangan pada rute luar negeri

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Mono Headset BH-310

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Mono Headset BH-310 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Mono Headset BH-310 Edisi 1.1 2 Pendahuluan Tentang headset Dengan Nokia Bluetooth Mono Headset BH 310, Anda dapat menangani panggilan secara handsfree, meskipun menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N NOMOR : 800/1722 / /2017 TENTANG REKRUTMEN TENAGA NON ASN RSUD KOTA MALANG TAHUN 2017

P E N G U M U M A N NOMOR : 800/1722 / /2017 TENTANG REKRUTMEN TENAGA NON ASN RSUD KOTA MALANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl. Rajasa No. 27 Kel. Bumiayu Telepon : 0341-754338, 0341-754339 Email:rsudkotamalang@gmail.com website:www.rsud.malangkota.go.id Kode Pos

Lebih terperinci

e-p3kgb MANUAL APLIKASI REGISTRASI KEGIATAN P3KGB edisi revisi 1

e-p3kgb MANUAL APLIKASI REGISTRASI KEGIATAN P3KGB edisi revisi 1 e-p3kgb MANUAL APLIKASI REGISTRASI KEGIATAN P3KGB edisi revisi 1 PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA SEPTEMBER 2016 e-p3kgb MANUAL APLIKASI REGISTRASI KEGIATAN P3KGB edisi revisi 1 Bagian 1

Lebih terperinci

2016, No udara niaga tidak berjadwal luar negeri dengan pesawat udara sipil asing ke dan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu

2016, No udara niaga tidak berjadwal luar negeri dengan pesawat udara sipil asing ke dan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1378, 2016 KEMENHUB. Pesawat Udara Sipil Asing. Angkutan Udara Bukan Niaga. Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal Luar Negeri. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Nokia Bluetooth Headset BH-102. Edisi 1

Nokia Bluetooth Headset BH-102. Edisi 1 Nokia Bluetooth Headset BH-102 1 2 3 4 45 46 7 8 10 119 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-107W telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait

Lebih terperinci

1 PEMELIHARAAN DATABASE MEDICAL CHECK UP USER MANUAL ROLE PASIEN

1 PEMELIHARAAN DATABASE MEDICAL CHECK UP USER MANUAL ROLE PASIEN 1 PEMELIHARAAN DATABASE MEDICAL CHECK UP USER MANUAL ROLE PASIEN 2 PEMELIHARAAN DATABASE MEDICAL CHECK UP USER MANUAL ROLE PASIEN PEMBERITAHUAN Dokumen ini bersifat pribadi dan rahasia, tidak dibenarkan

Lebih terperinci

KETENTUAN HUKUM DALAM PENGGUNAAN DRONE DI INDONESIA

KETENTUAN HUKUM DALAM PENGGUNAAN DRONE DI INDONESIA KETENTUAN HUKUM DALAM PENGGUNAAN DRONE DI INDONESIA Drone, pesawat udara mini tanpa awak yang dikendalikan dengan remote control dan frekuensi radio, semakin diminati para pecinta teknologi di seluruh

Lebih terperinci

2016, No Penerbangan (Aeronautical Meteorological Information Services); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

2016, No Penerbangan (Aeronautical Meteorological Information Services); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1509, 2016 KEMENHUB. Pelayanan Informasi Meteorologi Penerbangan. Bagian 174. Peraturan Keselamatan Penerbangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KOP LKP. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat Jabatan Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan :

KOP LKP. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat Jabatan Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan : KOP LKP Nomor Lampiran Perihal 1 (satu) bendel Permohonan Baru / Perpanjangan / Perubahan / Penambahan Izin Operasional LKP...,... 20... Kepada Yth. BUPATI CILACAP c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/ 69/11 /2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan Departemen Perhubungan telah ada sejak Periode awal Kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet Republik Indonesia. Departemen

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. NOKIA BH-803

Panduan penggunamu. NOKIA BH-803 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada di manual user (informasi, spesifikasi, keselamatan

Lebih terperinci

Memmbang. a. perhubungan NomQr KM 21 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 173

Memmbang. a. perhubungan NomQr KM 21 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 173 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN nirf.ktorat.tenderal PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 90 TAHUN 2014 TENTANG PFTUNJUK TEKNIS PEMBERIAN PERSETUJUAN PERANCANGAN PROSEDUR PENERBANGAN

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 313 ayat 3

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 313 ayat 3 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA ^ PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 30 TAHUN 2015 TENTANG PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO KEMENTERIAN PERHUBUNGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Apa fungsi dari Sistem Informasi Izin Radio

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 50 / III / 2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 50 / III / 2007 TENTANG DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 50 / III / 2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA

Lebih terperinci

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :SKEP/69/11/2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta ABSTRAKSI Perkembangan teknologi informasi telah mendorong manusia untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Nokia Bluetooth Headset BH-904. Copyright 2009 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Nokia Bluetooth Headset BH-904. Copyright 2009 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia Bluetooth Headset BH-904 1 9 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-101W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan

Lebih terperinci

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU A. PERSIAPAN 1. Alokasi masing-masing provinsi (seluruh provinsi di Indonesia) dan atau UPT ditetapkan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak 2. Panitia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR :SK.967/AJ.202/DRJD/2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR :SK.967/AJ.202/DRJD/2007 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR :SK.967/AJ.202/DRJD/2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEKOLAH DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Menimbang : a. bahwa dengan memperhatikan

Lebih terperinci

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN PUSKESMAS PRAGAAN SOP Tanda Tangan : ALUR PELAYANAN No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN HUDI KUSWOYO. S.kep Ns NIP. 1967 0609 1988 031011 1 Pengertian Alur pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan bidang Sistem Informasi yang semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan bidang Sistem Informasi yang semakin pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini perkembangan bidang Sistem Informasi yang semakin pesat membuat pekerjaan manusia sehari-hari semakin ringan dikerjakan oleh bantuan Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR A. PERSIAPAN 1. Alokasi masing-masing provinsi (seluruh provinsi di Indonesia) dan atau UPT ditetapkan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak 2. Panitia

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasional cross sectional. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di klinik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1571, 2014 KEMENHUB. Kereta Api. Angkutan Umum. Standar Pelayanan Minimum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 47 TAHUN 2014 TENTANG2

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PESERTA TES di PLTI

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PESERTA TES di PLTI PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PESERTA TES di PLTI Pusat Layanan Tes Indonesia (PLTI) merupakan Lembaga penyelenggara Test of English Proficiency yang disingkat TOEP dengan TEFLIN sebagai penanggung jawab

Lebih terperinci

Keselamatan Pekerjaan Bandar Udara

Keselamatan Pekerjaan Bandar Udara f. jika memungkinkan, kompeten dalam menggunakan alat komunikasi radio dan mengerti instruksi-instruksi yang disampaikan melalui radio. 10.11. Keselamatan Pekerjaan Bandar Udara 10.11.1. Pendahuluan 10.11.1.1.

Lebih terperinci

Nokia Bluetooth Headset BH-105. Copyright 2009 Nokia. All rights reserved.

Nokia Bluetooth Headset BH-105. Copyright 2009 Nokia. All rights reserved. Nokia Bluetooth Headset BH-105 1 4 2 3 5 6 7 8 9 10 11 Copyright 2009 Nokia. All rights reserved. PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk BH-105 ini telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di a

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di a No.12, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAHANAN. RI. Wilayah Udara. Pengamanan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6181) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAMBI SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal A. Yani No. 0 Telanaipura Jambi Telp. (074) 6044, Fax. (074) 60400, Website : www.jambiprov.go.id NOMOR PENGUMUMAN 267 /PG/BKD-5./VIII/204 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

idoctor - Software untuk membantu Dokter Praktek berbasis Cloud USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek

idoctor - Software untuk membantu Dokter Praktek berbasis Cloud USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek 1. Form Login Kotak isian E-mail diisi dengan alamat e-mail masing masing user, kemudian kotak isian Kode Petugas diisi kode petugas / username dan kotak isian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 44 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 44 TAHUN 2015 TENTANG MENTERl PERHUBUNGAN «REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 44 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 173 (CIVIL AVIATION SAFETYREGULATION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Rekam medis

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (P.K.P.S.) BAGIAN 143 SERTIFIKASI DAN PERSYARATAN PENGOPERASIAN BAGI PENYELENGGARA PELATIHAN PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA. Pemantauan dan Pengukuran Proses Bimbingan Teknis Inseminator, PKb DAN ATR LEMBAR PENGESAHAN

INSTRUKSI KERJA. Pemantauan dan Pengukuran Proses Bimbingan Teknis Inseminator, PKb DAN ATR LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 dari 12 LEMBAR PENGESAHAN Kegiatan Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh KRISMONO, SST Kasubag TU.31 Okt 2016 Disyahkan oleh Ir. TRI HARSI, MP Kepala BIB Lembang 31 Okt 2016 Halaman

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI NOMOR 9/SP/SETWAPRES/D-5/TUPEG/11/2011 BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP BAB I DEFINISI Pelayanan ambulance adalah pelayanan transportasi dengan mobil ambulance Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk merujuk, memindahkan atau memulangkan pasien Penilaian kebutuhan transportasi dilakukan

Lebih terperinci

Panduan Pendaftaran Calon Peserta Program Pendidikan Calon Pendidik Akademik Komunitas (PPCPAK) Tahun 2012

Panduan Pendaftaran Calon Peserta Program Pendidikan Calon Pendidik Akademik Komunitas (PPCPAK) Tahun 2012 Panduan Pendaftaran Calon Peserta Program Pendidikan Calon Pendidik Akademik Komunitas (PPCPAK) Tahun 2012 A. Laman Utama Aplikasi pendaftaran calon peserta Program Pendidikan Calon Pendidik Akademik Komunitas

Lebih terperinci

PENERIMAAN SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jl. Pangrango I No. 100 Jati bening, Bekasi Telp/Fax

PENERIMAAN SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jl. Pangrango I No. 100 Jati bening, Bekasi Telp/Fax FORMULIR PENDAFTARAN Jl. Pangrango I No. 100 Jati bening, Bekasi 17411 Telp/Fax 021-84998571 PAKET KEAHLIAN Perawatan Kesehatan Farmasi Berikan tanda ( ) A KETERANGAN TENTANG SISWA Siswa a Lengkap :...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA KLINIK, IZIN USAHA RUMAH BERSALIN, DAN IZIN USAHA LABORATORIUM KLINIK SWASTA

Lebih terperinci

MODUL IGD (INSTALASI GAWAT DARURAT)

MODUL IGD (INSTALASI GAWAT DARURAT) MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL IGD (INSTALASI GAWAT DARURAT) 2014 www.sistemrumahsakit.com DAFTAR ISI A. MENU PENDAFTARAN PASIEN... 4 1. Pendaftaran pasien yang

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL) DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

Lebih terperinci