BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT


Sifat-Sifat Bangun Datar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada diri setiap orang

Pembahasan Video : 2/SMP/Kelas 7/MATEMATIKA/BAB 8/MTK smil/manifest.

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal Aronson (Abidin, 2014,

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

47

TRY OUT MATEMATIKA SMP - 01

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang,

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SD kelas 5 - MATEMATIKA BAB 6. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal 6.2

BAB II KAJIAN TEORETIS. matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang sangat pesat. Para ahli psikologi pendidikan. yang telah melalui bermacam penelitiannya. Para ahli pembelajaran

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil

BAB II KAJIAN TEORI. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi siswa dan dari

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

LAMPIRAN 4. Kisi-kisi Soal dan Soal Tes

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share (SSCS)

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

BAB II KAJIAN TEORI. Rahmawati, 2013:9). Pizzini mengenalkan model pembelajaran problem solving

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

BAB XIII SIMETRI LIPAT, SIMETRI PUTAR dan PENCERMINAN

KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA. Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman Matematika. 1. Pengertian Pemahaman. Pemahaman adalah suatu proses konstruktivitas sosial dalam

Titik yang memiliki koordinat (5,7) ditunjukkan oleh huruf...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

Bab 6 - Segitiga dan Segi Empat

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

Konsep Dasar Geometri

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 5. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal

C D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. <

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pemerintah Kota Semarang. Dinas Pendidikan MKKS Sub Rayon 05 Kota Semarang. JalanPatimura 9 (024) Kota Semarang 50123

Segiempat. [Type the document subtitle]

BAB II KAJIAN PUSTAKA

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC


Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 6. LUAS DAN KELILING BANGUN DATARLatihan Soal 6.2

KISI-KISI SOAL PENALARAN & KOMUNIKASI MATEMATIS

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS. (2006:10) mengemukakan, Belajar matematika merupakan suatu perubahan. praktis bersikap positif, bertindak aktif dan kreatif.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

BAB I PENDAHULUAN. Adakalanya seorang siswa mengalami kesulitan walaupun dia telah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina dan karakteristik tubuh, sedangkan

LAMPIRAN 2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

C. 9 orang B. 7 orang

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan atau Research and

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga dan menggunakannya. dalam pemecahan masalah

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

LAMPIRAN VIII. :Persegi Panjang. Nama :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Aplikasi Pembelajaran. Sekolah Dasar Berbasis. (2014) Untuk Taman Kanak-

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Bertanya

BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam masalah yang ada di dalam dunia pendidikan menimbulkan beberapa alasan pada penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Lampiran 1 SURAT IZIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

BAB II. sumber belajar, lingkungan belajar dan pendekatan pembeajaran yang digunakan.

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Transkripsi:

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Arsyad,2009). Proses belajar mengajar pada hakekatnya merupakan suatu proses mengukur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitarnya. Peranan guru terhadap proses belajar adalah bagaimana dapat mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. Jika potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik telah dapat berfungsi dan menjadi aktual oleh proses pendidikan disekolah, maka peserta didik akan mengetahui dan memahami serta menguasai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar mengajar di kelas. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas ialah foktor kognitif yang dimiliki oleh peserta didik (Hadis, 2010). Menurut Rogers (Hadis, 2010) membedakan dua ciri belajar yaitu (1) belajar yang bermakna dan (2) belajar yang tidak bermakna. Belajar

8 yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang tidak bermakna terjadi jika melibatkan aspek pikiran, akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. B. Kemampuan Pemahaman Matematis Dalam pemahaman matematika, kemampuan pemahaman matematis sangat penting. Pemahaman matematis merupakan suatu landasan penting dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari yang nyata. Kemampuam pemahaman matematis merupakan suatu tujuan dalam berkembangnya kurikulum, disamping itu kemampuan tersebuat sangat mendukung kemampuan-kemampuan matematis yang lain, yaitu kemampuan penalaran matematis, koneksi matematis dan kemampuan pemecahan masalah. Kawasan kognitif adalah kawasan yng membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan ini terdiri dari 6 tingkat yang secara hierarkis yakni (1) tingkat pengetahuan (knowledge), (2) tingkat pemahaman (comprehension), (3) tingkat penerapan (application), (4) tingkat analisis (analysis), (5) tingkat sintesis (synthesis), (6) tingkat evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman disini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengerti,

9 menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya (Hamzah, 2012). Menurut (Purwanto, 2010) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini testee tidak hanya hafal secara verbalistis tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Rumusan TIK yang dapat mengukur jenjang kognitif pemahaman biasanya mengunakan kata: membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan, mengambil kesimpulan. Taksonomi Bloom (Winkel, 1999) menyatakan pemahaman mencakup untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adapun kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan; mengubah data yang disajikan kedalam bertuk tertentu kebentuk lain, seperti rumus matematika kedalam bentuk kata-kata; membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu, seperti dalam grafik. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi dari kemampuan hafalan. Selanjutnya pemahaman menurut (Kosasih, 2014) pemahaman dapat juga disebut dengan istilah mengerti. Kompetensi ini ditandai oleh kemampuan peserta didik untuk mengerti suatu konsep, rumus ataupun fakta-fakta untuk kemudian menafsirkan dan menyatakan kembali dengan

10 kata-kata sendiri. Ada tiga macam pemahaman matematis. Urutan terendah adalah translation (menerjemahkan) dimana konsep atau pesan yang diketahui dimasukan kedalam kata yang berbeda atau diubah dari satu jenis simbol ke simbol yang lain. Urutan keduan dari kemampuan pemahaman adalah interpretation (pemberian arti) yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di dalam suatu teks sehingga lebih mudah dipahami maksudnya. Urutan terakhir dari kemampuan pemahaman adalah extrapolation yaitu kemampuan untuk memprediksi suatu kecenderungan atau kelanjutan dari suatu konsep. Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kempampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan (Sudijono, 2011). Berdasarkan penjelasan kemampuan pemahaman di atas, dapat diartikan bahwa pemahaman matematis adalah kemampuan dimana siswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan konsep-konsep matematika yang terkait satu sama lainnya kedalam berbagai macam dan model bentuk perhitungan dan dapat menginterpretasikanya.

11 Menurut Kosasih (2014) indikator dari kemampuan pemahaman matematis sebagai berikut: a. Translation (menerjemahkan) Dalam hal ini siswa dapat (menerjemahkan) konsep yang diketahui kemudian dimasukan kedalam kata yang berbeda atau diubah dari satu jenis simbol ke simbol yang lain. Contoh: Diketahui sebuah segitiga ABC, AB=BC=CA, maka segitiga tersebut adalah. Untuk memahami pernyataan diatas, siswa harus mampu menerjemahkan dari simbol kedalam kata yang berbeda atau kedalam bahasa matematis. Contoh pada tahap ini siswa dapat menerjemahkan segitiga ABC dimana sisi AB sama dengan sisi BC sama dengan sisi CA. Setelah siswa mengetahui semua sisi-sisinya sama, siswa dapat menyebutkan segitiga ABC termasuk segitiga apa. b. Interprestation (memaknai) Dalam hal ini siswa dapat menjelaskan makna yang terdapat didalam suatu teks atau bacaan sehingga lebih mudah dipahami maksudnya. Contoh: Perhatikan pernyataan di bawah ini : 1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang 2) Sedut-sudut yang berhadapan sama besar

12 3) Mempunyai dua sumbu simetri 4) Dapat menempati bingkainya dengan empat cara Sifat-sifat diatas merupakan sifat dari bangun. Untuk memahami pernyataan diatas, siswa harus mampu memaknai pernyataan tersebut agar lebih mudah untuk dipahami. Disini siswa dituntut untuk dapat memaknai suatu teks atau bacaan. c. Extrapolation Dalam hal ini siswa dapat memprediksi suatu kecenderungan atau kelanjutan dari suatu konsep. Contoh : Sebuah persegi panjang dengan panjang 12cm dan lebar 6cm berapa keliling dan luas persegi panjang setelah ukurannya diperbesar 2 kali? Untuk memahami masalah diatas, siswa harus mampu melanjutkan konsep tersebut setelah diketahui panjang alas dan tingginya kemudian akan diperbesar menjadi 2 kali ukuran semula, setelah mengetahui panjang alas dan tinggi yang sudah diperbesar ukuranya digunakan untuk menghitung keliling serta luas dari segitiga tersebut. Contoh pada langkah ini siswa menuliskan sebagai berikut: Diketahui = Persegi panjang = Panjang 12cm = lebar 6cm Setelah diperbesar dua kali panjang = 24 cm dan lebar = 12 cm Ditanyakan = Keliling dan luas setelah ukurannya diperbesar dua kali?

13 Jawab Keliling persegi panjang = ( ) ( ) = ( ) ( ) = 48 cm + 24 cm = 72 cm Jadi, keliling persegi panjang setelah diperbesar dua kali adalah 72cm Luas persegi panjang = = 12 cm = 288 cm 2 Jadi, luas pesegi panjang yang sudah diperbesar dua kali adalah C. Segitiga dan Segiempat Sesuai silabus mata pelajaran matematika sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah kelas VII, materi yang akan dipelajari yaitu tentang segitiga dan segiempat yang meliputi : Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segitiga dan Segiempat serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang.

14 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakanya dalam pemecahan masalah. Indikator : 6.1.1 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya. 6.1.2 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sudutnya. 6.1.3 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan sudutnya. 6.2.1 Menjelaskan pengertian segiempat dan sifat-sifatnya. 6.3.1 Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat. 6.3.2 Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat. Adapun batasan materi yang diajarkan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa kelas VII SMP adalah sebagai berikut: a. Segitiga 1) Pengertian segitiga 2) Jenis-jenis segitiga a) Jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya. Segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang. b) Jenis-jenis segitiga berdasarkan sudut. Segitiga lancip, segitiga siku-siku, segitiga tumpul. c) Jenis-jenis segitiga ditinjau berdasarkan panjang sisi dan sudut. Segitiga siku-siku sama kaki, segitiga tumpul sama kaki.

15 b. Segiempat 1) Pengertian segiempat Persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan laying-layang. 2) Sifat-sifat segiempat Persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.