NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF GUNUNG BERAPI. Rukmana Sholehah 7, Slamin 8, Dafik 9

dokumen-dokumen yang mirip
Lemma 1: Ada pelabelan titik (7, 1)-sisi antimagic pada graf Segitiga Bermuda Btr n,4

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF TANGGA PERMATA

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF TUNAS KELAPA

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF TANGGA (STAIR GRAPH)

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF SIPUT. Shapbian Novindasari 34, Slamin 35, Dafik 36

TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH DARI GRAF { }

ALGORITMA PELABELAN TOTAL DAN NILAI TAK TERATUR SISI DARI KORONA GRAF LINTASAN TERHADAP BEBERAPA GRAF

Nilai Ketakteraturan Total dari Graf Hasil Kali Comb dan

MENENTUKAN NILAI KETIDAKTERATURAN GRAF KEMBANG API YANG DIPERUMUM. Edy Saputra, Nurdin, dan Hasmawati

. Nilai total ketakteraturan titik graf. Graf Hasil Kali Comb Dan C 5 Dengan Bilangan Ganjil

Pelabelan Total (a, d)-simpul Antimagic pada Digraf Matahari

THE TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH OF DOUBLE HEADED CIRCULAR FAN GRAPH

GRAF AJAIB TOTAL. Kata Kunci: total magic labeling, vertex magic, edge magic

Nilai Ketakteraturan Jarak dari Famili Graf Roda dan Graf Matahari

Nilai Ketakteraturan Jarak pada Graf Sarang Laba-laba (Distance Irregularity Strength on Cobweb Graph)

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi-anti AJAIB PADA GRAF BINTANG

TERKECIL. Kata Kunci :Graf korona, graf lintasan, pelabelan total tidak teratur sisi, nilai total ketidakteraturan sisi.

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos THE TOTAL VERTEH IRREGURARY STRENGTH OF HONEYCOMB GRAPH

Super (a,d)-h- antimagic total covering of connected amalgamation of fan graph

PEWARNAAN TOTAL R-DINAMIS DENGAN TEKNIK FUNGSI PEWARNAAN BERPOLA PADA HASIL OPERASI COMB

Pelabelan Total Super (a, d)-sisi Antimagic pada Gabungan Saling Lepas Graf Bintang dengan Teknik Pewarnaan Titik

Super (a, d)-h-antimagic Total Selimut pada Graf Triangular Cycle Ladder untuk Pengembangan Ciphertext

Novri Anggraeni, Dafik CGANT-Universitas Jember Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember novrianggraeni93,

BAB II LANDASAN TEORI

Pewarnaan Titik Pada Operasi Graf Sikel dengan Graf Lintasan

Pewarnaan Titik pada Graf Khusus: Operasi dan Aplikasinya

Super (a,d)-h- Antimagic Total Covering of Chain Graph

NILAI TOTAL KETIDAKTERATURAN TITIK DARI SUBDIVISI GRAF BINTANG S. UNTUK m 9, n 3 ON THE TOTAL VERTEX IRREGULARITY STRENGTH OF SUBDIVISION OF STAR S

Abstract

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB GRAF HASIL KALI KARTESIUS DARI GRAF SIKEL

Pelabelan Total Super (a, d)-sisi Antimagic pada Graf Daun. Pendahuluan

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF TANGGA PERMATA

PELABELAN TOTAL TAK TERATUR TOTAL PADA GRAF BUNGA

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN NILAI TOTAL KETAKTERATURAN TOTAL DARI DUA COPY GRAF BINTANG. Rismawati Ramdani

PELABELAN TOTAL -SISI ANTI AJAIB SUPER UNTUK GRAF ULAT SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: RIRI EMARINE SUSUR BP

Kekuatan Tak Reguler Sisi Total Pada Graf Umbrella dan Graf Fraktal

aisy 3 Program Studi Matematika FKIP Universitas Jember, Abstract

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Dasar

PELABELAN GRACEFUL SISI-GANJIL PADA GRAF WEB W(2,n) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH (TES) DARI GABUNGAN GRAF BINTANG SKRIPSI. Oleh. Abdul Latif Hodiri NIM

Penerapan Pewarnaan Titik untuk Super (a, d) H Antimagic Total Covering pada Gabungan Graf Khusus

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GABUNGAN GRAF HELM

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF MATAHARI

Super (a,d)-h-antimagic Total Covering of Connected Semi Jahangir Graph

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF JARING LABA-LABA (WEB)

Super (a, d)-h-antimagic Total Selimut pada Graf Shackle Kipas F 4

Abstract

oleh ACHMAD BAIHAQIH M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Analisa Pelabelan Selimut (a,d)-h-anti Ajaib Super pada Graf Rantai (The Analysis of Super (a,d)-h-antimagic Covering of Chain Graph )

On r-dynamic Coloring of Operation Product of Cycle and Path Graphs

Abstract

Siska Binastuti 2, Dafik 1,2. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI


PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF SIKLUS DENGAN BANYAK TITIK GENAP

PELABELAN SELIMUT TOTAL SUPER (a,d)-h ANTIMAGIC PADA GRAPH LOBSTER BERATURAN

Kekuatan Tak Reguler Sisi Total pada dan Graf Gigantic Kite

Pengembangan Pewarnaan Titik pada Operasi Graf Khusus

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

PELABELAN E-CORDIAL PADA BEBERAPA GRAF CERMIN

TOTAL VERTEX IRREGULARITY STRENGTH (TVS) DARI GABUNGAN GRAF DUA PARTISI LENGKAP SKRIPSI. Oleh. Muh. Ali Muhsin NIM

Abstract

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF LAMPION

PELABELAN SUPER EDGE MAGIC PADA KITE CYCLE GRAPH SKRIPSI EDWARD MP SIMAMORA

Pelabelan Total Super (a,d)-sisi Antimagic Pada Graf Buah Naga

Unnes Journal of Mathematics

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia.

Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3 Program Studi Matematika FKIP Universitas Jember. Abstract

SYARAT AGAR SUATU GRAF DIKATAKAN BUKAN GRAF AJAIB TOTAL

Pelabelan Total Super (a, d)-sisi Antimagic pada Graf Shackle Fan Berorder 5

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA SUBDIVISI GRAF BINTANG

PELABELAN SELIMUT (a, d) CY CLE TOTAL ANTI AJAIB SUPER PADA GRAF BUNGA MATAHARI, GRAF BROKEN FAN, DAN GRAF GENERALIZED FAN

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

DEFISIENSI SISI-AJAIB SUPER DARI GRAF KIPAS

PELABELAN TOTAL SISI ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN γ PADA GRAF FLOWER, GRAF BIPARTIT LENGKAP DAN GRAF C n K m

UJM 4 (1) (2015) UNNES Journal of Mathematics.

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH

Pendahuluan. Wuria Novitasari et al., Analisa Pelabelan Selimut (a,d)-h-anti Ajaib Super...

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH K DENGAN N GENAP

Abstract

PENENTUAN NILAI TOTAL KETIDAKTERATURAN SISI GRAF BARISAN SEGITIGA.

BAB II LANDASAN TEORI

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos THE TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH OF WEB GRAPH

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU

PELABELAN TOTAL TAK TERATUR TITIK PADA GRAF AMALGAMASI SIKLUS

PELABELAN L(2,1) PADA OPERASI BEBERAPA KELAS GRAF

POWER DOMINATION NUMBER PADA GRAF LINTASAN COMB SISI GRAF BUKU SEGITIGA DIKAITKAN DENGAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

BILANGAN DOMINASI EKSENTRIK TERHUBUNG pada GRAF

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

GRAF DIVISOR CORDIAL

Super (a, d)-h Total Decomposition of Graf Helm

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

DIMENSI METRIK KUAT PADA BEBERAPA KELAS GRAF

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF RODA W n

Transkripsi:

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF GUNUNG BERAPI Rukmana Sholehah 7, Slamin 8, Dafik 9 Abstract. For a simple undirected connected graph G(V,E) with vertex set V and edge set E a labeling : V E {1,,,..., k} is called a total k-labeling. A total k- labeling is defined to be an edge irregular total k-labeling of the graph G if for every two different edges uv and xy of G there is t(uv) t(xy). The minimum k for which the graph G has an edge irregular total k-labeling is called the total edge irregularity strength of the graph G, denoted by tes(g). In this paper, we determine the total edge irregularity strength of volcano graph tes(gb m,n) and the total edge irregularity strength of s copies volcano graph tes(sgb m,n). Key Words : edge irregular total labeling, total edge irregularity strength, volcano graph PENDAHULUAN Pelabelan graf merupakan topik menarik dalam teori graf, salah satunya pelabelan total sisi irreguler. Pelabelan total sisi irreguler adalah pemberian nilai bilangan bulat positif (nilai yang dipakai boleh berulang) pada himpunan titik dan sisi dari suatu graf G, sedemikian hingga bobot setiap sisinya berbeda. Permasalahan yang muncul kemudian adalah bagaimana melabeli graf tersebut sedemikian hingga bilangan bulat terbesar yang dipakai adalah seminimum mungkin. Bilangan bulat positif terbesar yang minimum inilah yang disebut nilai ketakteraturan total sisi atau total edge irregularity strengh dari suatu graf G, dinotasikan dengan tes(g). Pelabelan ini diperkenalkan oleh Bača, Jendrolˈ, Miller, dan Ryan pada tahun 00. Akhir - akhir ini banyak penelitian yang menghasilkan graf baru, diantaranya graf Gunung Berapi atau Volcano graph. Secara intiutif, graf Gunung Berapi merupakan unifikasi dari graf Siklus dan graf Bintang. Oleh karena itu, graf Gunung Berapi sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam, terutama dalam hal pelabelan total sisi irregulernya. Pada tahun 01, telah dilakukan penelitian dengan judul Pelabelan Total Super (a,d)-sisi Antimagic pada Graf Gunung Berapi oleh Dewi. Pelabelan Total Super (a,d)-sisi Antimagic (SEATL) pada suatu graf G = (V, E) adalah pelabelan titik dengan bilangan bulat f(v) = {1,,,, p} dan pelabelan sisi dengan bilangan bulat 7 Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember 8 Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember 9 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

8 Kadikma, Vol. 6, No., hal 7-8, Agustus 015 f(e) = {p + 1, p +, p +,, p + q} dari suatu graf G dimana p adalah banyaknya titik dan q adalah banyaknya sisi pada graf G. Graf Gunung Berapi Gbm,n dengan 1 i m dan 1 j n memiliki himpunan titik V(Gb m,n ) = {x i y j ; 1 i m, 1 j n; m, n N} dan himpunan sisi E(Gb m,n ) = {x m x 1 x i x i+1 x m x m 1 x m y j ; 1 i m, 1 j n; m, n N} (Dewi, 01). Sedangkan gabungan graf Gunung Berapi sgbm,n didefinisikan sebagai gabungan saling lepas dari sebanyak s graf Gunung Berapi isomorfis dengan himpunan titik V(sGb m,n ) = {x i y j ; 1 i m, 1 j n; m, n N, k s} dan himpunan sisi E(sGb m,n ) = {x m x 1 x i x i+1 x m x m 1 x m y j ; 1 i m, 1 j n; m, n N, k s} (Dewi, 01). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapakah nilai ketakteraturan total sisi dalam pelabelan total sisi irreguler dari graf Gunung Berapi tunggal Gbm,n dan gabungan graf Gunung Berapi isomorfis sgbm,n. Permasalahan dibatasi pada: (1) pelabelan total sisi irreguler pada graf Gunung Berapi tunggal Gbm,n dibatasi pada m dan n 1; () pelabelan total sisi irreguler pada gabungan graf Gunung Berapi isomorfis sgbm,n dibatasi pada s, m, n 1, ( m+n+ > n+ ), dan (m + n) = 0 mod. Berikut beberapa teorema yang dihasilkan oleh Bača, Jendrolˈ, Miller, dan Ryan pada tahun 00, yang merupakan teorema acuan untuk menentukan batas bawah tes(g). Teorema 1 Jika G = (V, E) adalah sebuah graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E (yang tidak kosong) maka E + tes(g) E Teorema Jika G = (V, E) adalah sebuah graf dengan derajat maksimum = (G) maka +1 E 1 tes(g) E untuk METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Deduktif aksiomatik, yaitu dengan menurunkan Teorema 1 dan Teorema kemudian diterapkan dalam pelabelan total sisi irreguler pada graf Gunung Berapi;

Rukmana dkk : Nilai Ketakteraturan Total Sisi Dari Graf Gunung 9. Pendeteksian pola, metode ini digunakan untuk mencari pola agar mudah dibentuk formulasi pelabelan total sisi irreguler pada graf Gunung Berapi. Teknik penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan batas bawah dari tes(gbm,n) dengan menggunakan Teorema 1 dan Teorema ;. Melabeli graf Gbm,n untuk m dan n 1 dengan himpunan bilangan {1,,,..., k} sedemikian hingga bobot setiap sisinya berbeda. Hal ini dilakukan untuk memperoleh batas atas dari tes(gbm,n);. Menentukan formulasi pelabelan yang berupa fungsi surjektif. Formulasi pelabelan ini memetakan himpunan titik dan himpunan sisi pada himpunan bilangan positif yang telah ditentukan. 4. Memeriksa kembali formulasi pelabelan apakah bobot sisi yang dihasilkan telah berbeda satu sama lain; 5. Menentukan tes(gbm,n) untuk m dan n 1 menggunakan batas atas dan batas bawah yang telah diperoleh; 6. Melakukan teknik yang sama seperti no. 1 5 untuk menentukan tes(sgbm,n) untuk s, m dan n 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini berupa teorema mengenai tes(gbm,n) dan tes(sgbm,n) dengan batasan batasannya. Teorema : Nilai ketakteraturan total sisi dari graf Gunung Berapi tunggal adalah tes(gb m,n ) = Max { m+n+, n+ } untuk m, n 1. Oleh karena tes(gb m,n ) = Max { m+n+, n+ } maka permasalahan pada pelabelan total sisi irreguler dari graf Gunung Berapi dibagi menjadi dua kasus, yaitu: 1. Jika m+n+ > n+ maka tes(gb m,n) = m+n+. Jika m+n+ n+ maka tes(gb m,n) = n+ Kasus 1. Bukti. Batas bawah tes(gbm,n) diperoleh dari mensubstitusikan banyaknya sisi graf Gunung Berapi Gbm,n ke dalam Teorema 1. Sedangkan batas atas tes(gbm,n) diperoleh dari melabeli setiap titik dan sisi graf Gunung Berapi berdasarkan formulasi berikut ini.

0 Kadikma, Vol. 6, No., hal 7-8, Agustus 015 A. Bagian semburan (Star) λ(y j ) = j+1, j = 1,,,, n λ(x m y j ) = j+1, j = 1,,,, n B. Bagian gunung (Cycle) λ(x m ) = 1 λ(x m 1 ) = λ(x m x 1 ) = n+ +1 (( 1)n ) λ(x m x m 1 ) = n+ 1 1. Untuk n bilangan ganjil dan ( m+n+ n+ ) bilangan ganjil. Untuk n bilangan ganjil dan ( m+n+ n+ ) bilangan genap

Rukmana dkk : Nilai Ketakteraturan Total Sisi Dari Graf Gunung 1. Untuk n bilangan genap dan ( m+n+ n+ ) bilangan ganjil 4. Untuk n bilangan genap dan ( m+n+ n+ ) bilangan genap Berdasarkan formulasi pelabelan di atas, label terbesar yang digunakan adalah m+n+. Karena nilai tersebut merupakan batas atas dari tes(gb m,n ) maka didapat

Kadikma, Vol. 6, No., hal 7-8, Agustus 015 m+n+ tes(gb m,n ) m+n+. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes(gb m,n ) = m+n+. Berikut adalah formulasi bobot sisi dari graf Gunung Berapi Gb m,n. Kasus. Bukti. Batas bawah tes(gbm,n) diperoleh dari mensubstitusikan banyaknya sisi graf Gunung Berapi Gbm,n ke dalam Teorema. Sedangkan batas atas tes(gbm,n) diperoleh dari melabeli setiap titik dan sisi graf Gunung Berapi berdasarkan formulasi berikut ini. A. Bagian semburan (Star) λ(y j ) = j+1, j = 1,,,, n λ(x m y j ) = j+1, j = 1,,,, n B. Bagian gunung (Cycle) λ(x m ) = 1 λ(x m 1 ) = λ(x m x 1 ) = n+ +1 (( 1)n ) λ(x i ) = n+, i = 1,,,, (m 1) λ(x m x m 1 ) = n+ 1 1. Untuk n bilangan ganjil. Untuk n bilangan genap

Rukmana dkk : Nilai Ketakteraturan Total Sisi Dari Graf Gunung Berdasarkan formulasi pelabelan di atas, label terbesar yang digunakan adalah n+. Karena nilai tersebut merupakan batas atas dari tes(gb m,n) maka didapat n+ tes(gb m,n) n+. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes(gb m,n ) = n+. Berikut adalah formulasi bobot sisi dari graf Gunung Berapi Gb m,n. Berdasarkan pembuktian dua kasus di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tes(gb m,n ) = Max { m+n+, n+ } untuk m, n 1. Teorema 4 Nilai ketakteraturan total sisi dari gabungan graf Gunung Berapi isomorfis adalahtes(sgb m,n ) = s(m+n)+ untuk s, m, n 1, ( m+n+ > n+ ), dan (m + n) = 0 mod. Bukti. Batas bawah tes(sgbm,n) diperoleh dari mensubstitusikan banyaknya sisi graf Gunung Berapi sgbm,n ke dalam Teorema 1. Sedangkan batas atas tes(sgbm,n) diperoleh dari melabeli setiap titik dan sisi gabungan graf Gunung Berapi isomorfis berdasarkan formulasi berikut ini. A. Bagian semburan (Star) λ(y s j ) = j+1 + (s 1) (m+n), j = 1,,,, n

4 Kadikma, Vol. 6, No., hal 7-8, Agustus 015 λ(x m s y j s ) = j+1 B. Bagian gunung (Cycle) λ(x m s ) = 1 + (s 1) ( m+n ) + (s 1) (m+n), j = 1,,,, n s λ(x m 1 ) = λ(x s m x s 1 ) = n+ +1 (( 1)n ) + (s 1) ( m+n s λ(x m 1 x s m ) = n+ 1 + (s 1) (m+n ) ) Untuk ( m+n+ > n+ ) dan (m + n) = 0 mod 1. Untuk n bilangan ganjil dan ( m+n+ n+ ) bilangan ganjil. Untuk n bilangan ganjil dan ( m+n+ n+ ) bilangan genap

Rukmana dkk : Nilai Ketakteraturan Total Sisi Dari Graf Gunung 5. Untuk n bilangan genap dan ( m+n+ n+ ) bilangan ganjil

6 Kadikma, Vol. 6, No., hal 7-8, Agustus 015 4. Untuk n bilangan genap dan ( m+n+ n+ ) bilangan genap Berdasarkan formulasi pelabelan di atas, label terbesar yang digunakan adalah s(m+n)+. Karena nilai tersebut merupakan batas atas dari tes(gb m,n ) maka didapat s(m+n)+ tes(gb m,n ) s(m+n)+. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes(gb m,n ) = s(m+n)+. Berikut adalah formulasi bobot sisi dari graf Gunung Berapi Gb m,n.

Rukmana dkk : Nilai Ketakteraturan Total Sisi Dari Graf Gunung 7 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. nilai ketakteraturan total sisi dari graf Gunung Berapi tunggal adalah tes(gb m,n ) = Max { m+n+, n+ } untuk m, n 1;. nilai ketakteraturan total sisi dari gabungan graf Gunung Berapi isomorfis adalah tes(sgb m,n ) = s(m+n)+ untuk s, m, n 1, ( m+n+ > n+ ), dan (m + n) = 0 mod. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelabelan total sisi irreguler pada graf Gunung Berapi, maka peneliti memberikan saran antara lain: Pembaca dapat melanjutkan penelitian mengenai pelabelan total sisi irreguler pada gabungan graf Gunung Berapi isomorfis untuk (m + n) = 1 mod dan (m + n) = mod serta gabungan graf Gunung Berapi non-isomorfis; Pembaca dapat menjadikan hasil dari penelitian ini sebagai acuan dalam menentukan nilai ketakteraturan total sisi dari graf khusus-khusus yang lain baik tunggal maupun gabungannya. DAFTAR PUSTAKA Bača, M., Jendrol, S., Miller, M., dan Ryan, J. 006. On Irregular Total Labellings. Discrete Mathematics 07(007) 178-188. Dewi, S.K.R. 01. Pelabelan Total Super (a,d)-sisi Antimagic pada Graf Gunung Berapi. Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Jember : FKIP Universitas Jember. Gallian, Joseph A. 01. Dynamic Survey of Graph Labeling. Mathematics Subject Classifications : 05C78. Ivančo, J. dan Jendrol, S. 006. Total Edge Irregularity Strength of Trees. Discussiones Mathematicae, Graph Theory 6 (006) 449-456. Universitas Jember. 009. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jember : Jember University Press.