BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

Model Transportasi /ZA 1

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

Model Transportasi 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

MASALAH TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Proposed Algorithm-[Vogel s Approximation Method-R] Terhadap Permasalahan Distribusi di PT. Pertamina Medan

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

BAB VII METODE TRANSPORTASI

v j v 1 =c 31 u 3 =14 0=14 v 2 =c 32 u 3 =0 0= 0 v 3 =c 43 u 4 =0 (8 M)=M 8 v 4 =c 34 u 3 =M 0=M v 5 =c 55 u 5 =0 (15 M)=M 15

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

Operations Management

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

TRANSPORTATION PROBLEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

Metode Transportasi. Rudi Susanto

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

KAJIAN MASALAH TRANSSHIPMENT TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST - STEPPING STONE DAN METODE LEAST COST - MODI SKRIPSI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) MENENTUKAN DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN METODE VOGEL (Studi Kasus: PT.Tri Insani Bina Karya Riau) TUGAS AKHIR

PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI

METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Model Transportasi dalam kasus optimalisasi distribusi Air Galon Axogy pada

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

MODEL TRANSPORTASI MENGHITUNG BIAYA TERENDAH MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI)

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Permasalahan

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

MODEL TRANSPORTASI UNTUK MASALAH PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM (STUDI KASUS PDAM SURAKARTA) Abstrak

PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG PADA PERUSAHAAN DISTRIBUSI ROKOK PT. X DENGAN METODE STEPPING STONE

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNNES Journal of Mathematics

SILABUS JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

OPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TRANSPORTASI OPTIMIZATION OF PRODUCTION SCHEDULING USING TRANSPORTATION METHOD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN

DAFTAR ISI. JUDUL BAGIAN DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ariwibowo, persoalan transportasi merupakan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan untuk pendistribusian barang-barang atau jasa dari beberapa lokasi suplai ( supply) ke beberapa lokasi permintaan ( demand). Tersedianya sarana transportasi yang memadai dapat membantu perusahaan dalam mendistribusikan suatu barang ke tempat tujuan. Agar dapat mendukung pengoptimalan pendistribusian barang menggunakan sarana transportasi, perusahaan menerapkan pengaturan distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan suatu barang yang sama ke tempat yang membutuhkan secara optimal. PT. Tri Insani Bina Karya Riau merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang atau logistik. Pelaksanaan operasional perusahaan PT. Tri Insani Bina Karya Riau di dalam melakukan pengaturan pendistribusian barang dari sumber-sumber yang menyediakan barang yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Hal ini dimaksudkan agar semua kebutuhan terpenuhi tetapi dengan biaya yang seminimum mungkin. Pengaturan distribusi barang di atur oleh bagian pengiriman, yaitu kepala bagian pengiriman. Proses pengaturan distribusi barang PT. Tri Insani Bina Karya Riau dilakukan dengan secara acak dengan penghitungan yang manual, yaitu Pabrik memiliki tiga lokasi Bandung, Palembang, Jakarta dan mempunyai tiga lokasi toko Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Selanjutnya diketahui biaya pengiriman dari Bandung ke Pekanbaru Rp 20.000, Bandung ke Surabaya Rp 32.000, Bandung ke Semarang Rp 27.000, Palembang ke Pekanbaru Rp 21.000, Palembang ke Surabaya Rp 30.000, Pelembang ke Semarang Rp 24.000, Jakarta ke Pekanbaru Rp 33.000, Jakarta ke Surabaya Rp 28.000, Jakarta ke Semarang

26.000, kemudian diketahui persediaan pabrik Bandung 200 Sak, persediaan pabrik Palembang 500 Sak, persediaan pabrik Jakarta 0 Sak, dan kebutuhan toko Pekanbaru 500 Sak, kebutuhan toko Surabaya 0 Sak, kebutuhan toko Semarang 200 Sak. Dapat di lihat pada tabel I-1. Contoh kasus penyelesaian secara acak. Tabel I-1. Contoh kasus Penyelesaian secara acak Pabrik Toko Persediaan Pabrik Pekanbaru Surabaya Semarang Bandung 20000 32000 Palembang 500 Jakarta 33000 Kebutuhan Toko 200 27000 200 200 30000 24000 500 200 26000 0 0 500 0 0 0 200 0 0 0 0 Permasalahan muncul dalam menentukan pendistribusian barang dari sumber ke semua kebutuhan tujuan terpenuhi tetapi dengan biaya yang seminimum mungkin. Di akibatkan letak geografis atau jarak yang berbeda, maka biaya pengiriman dari suatu sumber tidaklah sama. Menyebabkan hasil total keseluruhan biaya pendistribusian masih belum optimal. Ketidaktepatan dalam menentukan pendistribusian barang akan berdampak pada hasil keputusan yang diberikan kurang tepat. Permasalahan di atas dapat diperbaiki dengan membangun suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menerapkan metode Vogel Approximations method (VAM). Metode Vogel penyelesaian fisibel awal digunakan untuk penyelesaian awal dalam masalah transportasi dan pengujian optimalitas menggunakan metode Modified Distribution Method. Hal ini didasarkan referensi beberapa jurnal penelitian yang menjelaskan tentang penerapan dalam I-2

memecahkan masalah transportasi atau pendistribusian barang, diantaranya adalah Pranata, dkk (2012) yang meneliti Perbandingan algoritma kombinasi Nortwest Corner-Stepping Stones dan Least Cost-Stepping Stones. Pada penelitian ini implementasi algoritma kombinasi Nortwest Corner, Least Cost dan untuk pengujian optimalitasnya menggunakan Stepping Stones. Penerapan metode tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel I-2. Penerapan algoritma Nortwest Corner pencarian solusi awal (Pranata,2012) Dari Toko Penawaran(s) ke 1 2 3 1 6 5 6 120 120 2 15 12 30 50 3 3 9 20 60 Permintaan (D) 150 70 60 Keterangan : Z Awal = C11 X 11 + C 12 X 12 +... + C 33 X 33 = 8.120 + 5.0 + 6.0 + 15.30 +.50 + 12.0 + 3.0 + 9.20 +.60 = 2690 Tabel I-3. Penerapan algoritma Least Cost pencarian solusi awal (Pranata,2012) Dari ke Toko 1 2 3 1 6 5 2 15 70 70 50 12 6 Penawaran(s) 120 I-3

3 3 9 Permintaan (D) 150 70 60 Keterangan : Z Awal = C11 X 11 + C 12 X 12 +... + C 33 X 33 = 8.0 + 5.70 + 6.50 + 15.70 +.0 + 12.0 + 3. + 9.0 +.0 = 2060 Tabel I-4. Penerapan algoritma Stepping Stones pencarian solusi optimum (Pranata,2012) Dari ke 1 6 Toko 1 2 3 70 2 15 70 5 6 50 12 Penawaran(s) 120 3 3 9 Permintaan (D) 150 70 60 Keterangan : Z Awal = 2690 Z Awal = 8.70 + 6.50 +.70 + 12. + 3. = 1920 Dari laporan hasil perbandingan dapat di simpulkan ternyata metode yang lebih optimal digunakan untuk pencarian biaya minimum pada pendistribusian I-4

barang adalah metode least cost dan stepping stones, dan dari saran penulis implementasi algoritma kombinasi Nortwest Corner-Stepping Stones dan Least Cost-Stepping Stones dalam pemecahan persoalan pendistribusian barang ini masih jauh dari sempurna diharapkan dapat menggunakan algoritma yang lain seperti Vam, Ram dan Modi. Berikutnya Menurut penelitian Edward,dkk (2013) yang meneliti IZPM For Unbalanced Fuzzy Transportation Problems. Dalam study ini ide dasarnya adalah untuk mendapatkan solusi optimal pada permasalahan tidak seimbang dalam masalah transportasi untuk prosedur lebih lanjut dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel I-5. Rincian lengkap dari keseluruhan prosedur (Edwar,dkk 2013) Prob Row Col VAM SVAM GVAM BVAM RVAM ASM ZSM IZPM Optimal 1 3 3 91 91 91 115 91 91 91 91 91 2 3 4 2424 2424 2752 2464 2424 2464 2424 2424 2424 3 3 3 2600 2450 2450 2450 2450 2700 2450 2450 2450 4 3 4 1745 1695 1665 1650 1650 1745 1665 1650 1650 5 4 5 9200 9200 9200 90 90 9300 9200 9200 9200 6 4 3 515 515 515 515 535 535 515 515 515 7 4 3 144 183 143 143 143 163 143 143 143 8 3 4 56 54 50 56 56 54 50 50 50 9 4 5 11 920 940 1120 1120 960 920 920 920 3 3 487 447 487 689 487 487 487 487 487 11 4 4 82 99 84 93 149 75 75 75 12 3 5 7 770 770 0 795 7 770 770 770 Dari investigasi dan hasil yang di berikan diatas jelas metode yang di usulkan, IZPM [13] lebih baik dari VAM [23],SVAM [27], GVAM[15], BVAM[21], RVAM[22], ZSM[30], dan ASM[1] untuk memecahkan masalah transportasi yang tidak seimbang dan juga solusi yang di berikan adalah solusi optimal yang sama dengan metode Modi. Metode ini sangat berguna dalam I-5

pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah transportasi yang tidak seimbang. Selanjutnya menurut penelitian Agus, dkk (2012) yang meneliti Evaluasi Biaya Distribusi Pertamax Plus Dengan menggunakan metode transportasi di PT. PERTAMINA UPMS III Balongan Indramayu Jawa Barat. Pada penelitian ini permasalahan yang di hadapi semakin tingginya biaya pemasaran karena tidak teraturnya pola pendistribusian barang dari tempat sumber ketempat tujuan pemasaran. Pada persoalan ini dengan membandingkan penyelesaian fisibel awalnya dengan menggunakan metode Nortwest Corner, Least Cost, Vogel Aproxximation Method, dan untuk pengujian optimalitas mengunakan metode Stepping Stone. Berdasarkan dari kesimpulan penulis setelah membandingkan tiga cara diatas solusi yang memberikan nilai paling optimal adalah solusi dengan cara Vogel. Selanjutnya menurut penelitan Hakim (2012) yang meneliti An Alternative Method to Find Initial Basic Feasible Solution of a Transportation Problem. Pada penelitan ini membandingkan metode Vogel dengan metode Proposed Approximation Method dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel I-6. VAM iterative (Hakim,2012) 1 2 3 4 5 6 Supply Row Penalty 1 1 2 3 4 5 6 30 (0) (0) (0) (0) 20 --- --- 2 1 2 1 20 4 5 20 2 50 (1) (1) (1) (1) (1) (0) 3 3 3 2 1 4 3 (0) (0) (0) (0) 20 30 25 (0) (0) 4 4 2 20 5 9 6 2 75 (2) --- --- --- ---- --- Keterangan Z = 20 1 + 1 + 20 2 + 1 + 20 + 2 + 30 6 + 25 2 + 20 1 = 450. I-6

Tabel I-6. PAM iterative (Hakim,2012) 1 2 3 4 5 6 Supply Row Penalty 1 1 2 3 4 5 6 30 (4)(4) (0) (0) 30 --- --- 2 1 2 1 4 5 40 2 50 (3) (2) (1) (1) (1) (1) 3 3 3 2 1 4 3 (7) (4) (4) (4) 20 20 25 (4) (2) 4 4 2 20 5 9 6 2 75 (2) (6) (6) --- ---- --- Keterangan Z = 30 1 + 1 + 40 4 + 20 4 + 20 + 2 + 6 + 25 2 + 20 1 = 450. Dari kesimpulan peneliti mengembangkan algoritma baru untuk menemukan sebuah awal dasar layak solusi masalah transportasi. Peneliti menemukan bahwa metode Vogel dan PAM memberikan hasil yang sama. Berdasarkan dari kesimpulan dan saran penelitian Pranata, dkk (2012) yang menyarankan menggunakan metode Vogel dan Modi, dan dari penelitan Agus, dkk (2012) memberikan kesimpulan solusi yang memberikan nilai paling optimal adalah dengan cara Vogel, sehingga peneliti mengangkat Tugas Akhir ini untuk penyelesaian fisibel awal menggunakan metode Vogel Approximations method (VAM) dan pengujian optimalitas menggunakan metode Modified Distribution Method berdasarkan dari penelitan Edwar, dkk (2013) yang memberikan kesimpulan untuk memecahkan masalah transportasi yang tidak seimbang solusi yang memberikan nilai optimal yang sama antara IZPM dan modi. Menentukan distribusi barang dengan menerapkan metode Vogel dan modi diharapkan dapat membantu kepala bagian pengiriman PT. Tri Insani Bina Karya I-7

Riau dalam mengambil keputusan menentukan distribusi barang ke semua tujuan dengan biaya seminimum mungkin dilakukan secara tepat sasaran. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diselesaikan adalah bagaimana membangun sistem pendukung keputusan menentukan distribusi barang menggunakan metode Vogel dan untuk pengujian optimalitas menggunakan metode modi. 1.3 Batasan Masalah Dalam pembuatan tugas akhir ini, diberi beberapa batasan masalah, yaitu: 1. Fokus penelitian adalah menentukan pendistribusian barang dari sumber sehingga semua kebutuhan tujuan terpenuhi tetapi dengan biaya yang seminimum mungkin dengan menggunakan metode Vogel dan untuk pengujian optimalitas menggunakan metode modi di PT. Tri Insani Bina Karya Riau. 2. Kriteria yang di tetapkan PT.Tri Insani Bina Karya Riau dalam pendistribusian barang sebagai berikut : 1. Lokasi : a. Distributor : Bandung, Palembang, Jakarta. b. Toko : Pekanbaru, Surabaya, Semarang. 2. Jumlah persediaan = jumlah kebutuhan. 3. Ongkos pengiriman barang yang tidak tetap dan setiap hari harus di ketahui ongkos pengiriman. 1.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menentukan distribusi barang menggunakan metode Vogel dan Modi. I-8

1.5 Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari enam bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Membahas teori-teori pendukung. Teori yang diangkat yaitu mengenai Konsep Dasar Sistem, Sistem Pendukung Keputusan, Metode Transportasi, Model Permasalahan Transportasi, Vogel, Modi, dan merevisi tabel. BAB III Metodologi Penelitian Membahas tahapan penelitian, pengumpulan data, analisa kebutuhan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian sistem, dan kesimpulan akhir. BAB IV Analisa dan Perancangan Membahas tentang analisa sistem lama dan sistem baru dengan dibangun suatu rancangan sistem menentukan distribusi barang dengan menggunakan metode Vogel dan Modi. BAB V Implementasi dan Pengujian Membahas mengenai implementasi sistem pendukung keputusan menentukan distribusi barang dengan menggunakan metode Vogel dan Modi serta kesimpulan dari pengujian. BAB VI Penutup Bab ini berisikan kesimpulan dari tugas akhir yang dibuat dan menjelaskan saran-saran penulis kepada pembaca agar penerapan metode Vogel dan Modi dapat dikembangkan lagi. I-9