Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh setiap mahasiswanya. Program tersebut adalah Kerja Praktik

Kata Kunci : Motivasi pekerja, Analisis faktor, Faktor dominan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD.

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor konstruksi mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri konstruksi, tenaga kerja adalah faktor penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. penduduk 303 juta jiwa ( Hasil

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Berbeda dengan barang (produk fisik) yang bersifat Tangible (nyata),

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

SEKOLAH ISLAM UNGGULAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proyek konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya ialah terjadinya rework. Rework tidak dapat dihindari dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri kecil di perdesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk dunia usaha, individu sebagai pelakunya sangat diharapkan

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

TUGAS AKHIR STUDI ALUR TERPADU PENERAPAN RANTAI PASOK PADA PEKERJAAN BORED PILE DI PROYEK KOTA KASABLANKA JAKARTA


BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian integral dari. pembangunan ekonomi, sebab pembangunan ekonomi nasional masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang manufaktur pembuatan accessories air conditioner

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dan kinerja perusahaan. Salah satu unsur yang sangat. pekerjaan yang diselesaikan dalam tiap periode

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dalam sekejap mata

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PROGRAM PELATIHAN JARAK JAUH BIDANG KONSTRUKSI (PJJBK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan bidang konstruksi secara alami merupakan sektor pembangunan yang terbesar menyerap tenaga kerja khususnya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi sehingga pengentasan masalah pengangguran tenaga kerja jasa konstruksi tersebut sangat erat terkait dengan pola pelaksanaan pembangunan. Menurut Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Budi Yuwono tahun 2007, sebanyak 4 juta dari tenaga terampil konstruksi di Indonesia baru 3% yang memiliki sertifikat, dan dari 37.000 Tenaga Ahli 73% di antaranya adalah tenaga ahli muda yang belum memiliki banyak pengalaman. Secara keseluruhan, bagian terbesar dari tenaga kerja terampil maupun ahli tersebut berpendidikan sekolah dasar ke bawah, sebagian kecil saja yang berpendidikan akademi atau strata satu. Gambaran ini menunjukkan bahwa tenaga kerja lapisan bawah dengan jumlah terbesar tersebut dapat dijadikan ujung tombak menembus persaingan global, dan sektor jasa konstruksi merupakan lahan yang patut diperhitungkan sebagai lapangan kerja yang dapat dimasuki oleh tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan yang relatif rendah. Yang dapat menimbulkan masalah ialah, banyak diantara para pekerja tersebut tumbuh dan berkembang tanpa melalui proses yang didukung oleh pengetahuan keteknikan yang cukup. Mereka sebagian besar berasal dari masyarakat yang bercirikan tradisional, artinya, akan banyak hambatan yang akan mereka temui di era persaingan global yang menuntut dinamika kerja yang tinggi, baik dari sisi kemampuan teknologi maupun kemampuan bisnis dan manajerial. Sedangkan untuk tenaga-tenaga yang berpendidikan akademi atau strata satu yang berjumlah tidak terlalu banyak, diperlukan upaya yang cerdas dari berbagai pihak masyarakat jasa konstruksi agar mereka mampu melihat persaingan global sebagai tantangan peluang yang harus diraih, setidaknya untuk di dalam negeri. Dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, mutu hasil akhir pekerjaan harus tetap terjaga sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. Untuk itu pemberdayaan pelaku pembangunan harus dilakukan secara memadai dan tepat sasaran. Salah satu upaya untuk memberdayakan pelaksanaan pembangunan dalam rangka menjaga mutu hasil akhir Doyoroso Haryaning Putro 15003135 I - 1

pekerjaan adalah berupa uji keterampilan dan penetapan standar bagi tenaga kerja yang memegang posisi strategis pada penentuan mutu hasil akhir bangunan, dalam hal ini mandor akan memegang peran yang penting. Standar yang dimaksud mencakup kompetensi dalam pengetahuan, keterampilan, serta sikap perilaku mandor. Tenaga kerja mandor dalam bidang konstruksi diartikan sebagai orang yang bertindak mengawasi dan memberi aba-aba yang dapat dimengerti oleh bawahannya. Menurut Ir. Totok Priyanto, MUP (Puslatjakons, Departemen PU), dalam kehidupan nyata di dunia jasa konstruksi Indonesia, mandor ialah seseorang yang mempunyai penguasaan atas sejumlah tukang dan mengendalikan pengerahan serta penempatan kerja mereka pada suatu proyek konstruksi. Hasil dari pembangunan jasa konstruksi merupakan pencapaian yang sangat berarti dalam melayani kehidupan masyarakat dan mendukung kegiatan perekonomian, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Selain harus dipertahankan dan dirawat, pembangunan di Indonesia juga harus ditingkatkan secara kualitas maupun kuantitas untuk masa masa mendatang. Salah satu caranya ialah dengan mempekerjakan mandor yang telah memenuhi standar keterampilan tertentu, karena mandor memiliki peran besar dalam kontrol pelaksanaan konstruksi di lapangan. Sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah, mandor yang telah memiliki keterampilan tertentu seharusnya dilengkapi dengan Sertifikat Keterampilan Kerja yang dapat memberikan informasi secara objektif mengenai keterampilannya tersebut. Hal ini yang mendasari tema penulisan tugas akhir kami, yaitu kajian mengenai pemberlakuan syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi tenaga kerja mandor. 1.2 RUMUSAN MASALAH Peran kerja mandor untuk mendukung pelaksanaan konstruksi sangat dibutuhkan. Dalam suatu organisasi lapangan pelaksanaan suatu proyek, mandor bersama dengan sejumlah tukang yang berada di bawah kendalinya adalah satuan unit kerja yang berdiri mandiri tidak terikat secara tetap pada suatu perusahaan. Namun, antara mandor dan kontraktor terdapat hubungan yang saling membutuhkan. Mandor berkedudukan sebagai pemasok tenaga tukang kepada kontraktor yang tidak jarang sampai ratusan orang dalam waktu yang relatif singkat, suatu upaya yang tidak mudah dilakukan oleh kontraktor jika dilakukan sendiri. Selain berfungsi sebagai pemasok tenaga kerja tukang, mandor seharusnya memiliki standar pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang sesuai untuk menunjang pelaksanaan konstruksi tersebut. Hal ini ditunjang melalui pelatihan pelatihan standar kompetensi bagi Doyoroso Haryaning Putro 15003135 I - 2

mandor yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Salah satu contoh yang pernah dilaksanakan ialah pelatihan mandor yang diselenggarakan oleh Departemen PU. Melalui pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan pengertian dan pemahaman mandor mengenai standar standar kompetensi untuk kemudian diberikan pengakuan dalam bentuk Sertifikat Keterampilan Kerja. Akan tetapi, masih terdapatnya permasalahan dari pemberlakuan syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi mandor, dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan konstruksi baik secara kuantitas maupun kualitas. 1.3 TUJUAN PENULISAN Penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan: a. Melakukan kajian terhadap peran mandor pada proses pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi. b. Mengetahui penerapan syarat syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor di lapangan dan permasalahannya. c. Mendapatkan pengetahuan mengenai penerapan pelatihan keterampilan kerja mandor di lapangan. d. Memberikan rekomendasi dalam mengatasi permasalahan yang ada pada penerapan syarat syarat sertifikasi di proyek konstruksi. 1.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini terdapat pembatasan dalam ruang lingkup sebagai berikut: a. Kriteria penilaian dengan memperhatikan standar-standar keterampilan kerja dan syarat syarat sertifikasi jasa konstruksi yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. b. Melakukan pembahasan mengenai penerapan standar kerja mandor di lapangan. c. Proyek konstruksi yang diteliti khususnya adalah bangunan gedung. d. Daerah penelitian mencakup proyek-proyek konstruksi di kota Jakarta dan Bandung. e. Kuisioner dan wawancara lebih dititikberatkan pada segi penerapan syarat syarat sertifikasi mandor di tiap proyek konstruksi yang diteliti. Doyoroso Haryaning Putro 15003135 I - 3

1.5 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah: 1. Identifikasi Permasalahan Tahap ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di proyek-proyek konstruksi khususnya yang berhubungan pada penelitian tugas akhir ini. 2. Penentuan Tujuan Kemudian menentukan tujuan penelitian yang memfokuskan kepada solusi atas permasalahan yang terdapat pada proyek konstruksi tersebut. 3. Studi Pustaka Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian dan prinsip dasar mengenai standar kompetensi kerja mandor yang nantinya berguna untuk menganalisis dan membahas materi secara lebih mendalam. 4. Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan untuk mencari data yang mendukung pengerjaan penelitian tugas akhir ini. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan melaksanakan kunjungan langsung ke lapangan. Metoda yang digunakan ialah dengan pengisian kuisioner serta wawancara untuk mendapatkan data yang aktual. 5. Pengolahan Data Pengolahan data yang telah diperoleh diolah dengan perhitungan statistik untuk mendapatkan nilai perbandingan (rasio) penerapan standar kompetensi di tiap proyek konstruksi. 6. Analisis Hasil dari pengolahan data akan dianalisis sesuai dengan teori dasar melalui kajian studi pustaka sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Melalui analisis data dapat diperoleh kesimpulan untuk memenuhi tujuan penelitian tugas akhir. 7. Kesimpulan dan Saran Tahap terakhir dari metodologi ialah kesimpulan dan saran. Pada bagian ini penulis memberikan kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data terhadap teori dasar, serta saran untuk menjawab permasalahan yang dijumpai di proyek konstruksi yang berhubungan dengan penelitian tugas akhir ini. Doyoroso Haryaning Putro 15003135 I - 4

Gambar 1. 1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Doyoroso Haryaning Putro 15003135 I - 5

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan dibahas latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metodologi penelitian, serta sistematika pembahasan guna mendapatkan gambaran umum mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini. BAB II TEORI DASAR Menampilkan data sekunder tentang gambaran, pengertian, dan prinsip dasar mengenai syarat syarat sertifikasi kerja mandor. Data-data ini didapat dari data sekunder standar kompetensi kerja mandor melalui studi literatur dan referensi yang terkait dengan alur pembahasan yang akan dilakukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA EKSISTING Menampilkan data-data yang didapat dari pengamatan langsung, wawancara, serta pengisian kuisioner di lapangan terhadap pihak-pihak yang bersangkutan. Data ini akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan analisis mengenai peran mandor dalam peningkatan produktivitas kerja konstruksi. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN Data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan tersebut akan dianalisis berdasarkan teori dasar yang ada pada BAB II. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang didapat dari pengolahan data tugas akhir ini agar dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembangunan bidang konstruksi. Doyoroso Haryaning Putro 15003135 I - 6