Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA"

Transkripsi

1 Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Mandor Pembesian / Penulangan Beton Departemen Pekerjaan Umum. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Mandor Tukang Kayu Departemen Pekerjaan Umum. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Mandor Tukang Batu / Bata Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. Pedoman Sertifikasi dan Registrasi Keterampilan Kerja Jasa Konstruksi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. Pedoman Akreditasi Institusi Pendidikan dan Pelatihan Untuk Sertifikasi Keterampilan Kerja Jasa Konstruksi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. Pedoman Akreditasi Asosiasi Profesi Untuk Sertifikasi Keterampilan Kerja Jasa Konstruksi Priyanto, Ir. Totok. Puslatjakons Departemen Pekerjaan Umum. Rencana Sertifikasi Mandor Konstruksi Jalan Untuk Membantu Proyek Padat Karya Produktif Bidang Jalan Undang Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Bintang Bangun Basuki DAFTAR PUSTAKA Doyoroso Haryaning Putro

2 LAMPIRAN

3 KUISIONER PENELITIAN TUGAS AKHIR (kontraktor) LATAR BELAKANG SURVEY Pekerjaan atau Proyek Konstruksi ialah suatu rangkaian kegiatan untuk membangun bangunan ataupun konstruksi yang bersifat unik dengan mutu, waktu, dan membutuhkan sumber daya 5 M (money, man, material, machine, method) tertentu. Pada umumnya proyek konstruksi akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Sehingga diperlukan suatu standar yang menuntut kualitas pekerjaan yang betul-betul dapat diandalkan. Salah satu bagian sumber daya manusia (SDM) yang berhadapan langsung dengan pelaksanaan serta menjaga mutu hasil akhir proyek konstruksi ialah mandor. Peran mandor sebagai ujung tombak dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan membutuhkan suatu standar tertentu agar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembahasan berikutnya, standar yang ditetapkan untuk mandor ini akan digunakan sebagai bahan perbandingan dengan kondisi aktual pada pelaksanaan proyek konstruksi yang ada. Secara khususnya, standar yang akan digunakan sebagai bahan perbandingan merupakan standar kompetensi dan keterampilan kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. TUJUAN SURVEY Tujuan dari survey dan penyebaran kuisioner ini ialah untuk memperoleh data mengenai gambaran umum serta perkembangan dari standar kompetensi dan syarat syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor di lapangan. Diharapkan melalui metode ini dapat diperoleh informasi mengenai standar-standar kompetensi kerja mandor yang terkait dalam penerapan dan pengaruhnya pada pelaksanaan proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Halaman 1 dari 8

4 KETERANGAN Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian semata, bukan untuk maksud lain, dan dijamin kerahasiaannya. Pemberian jawaban yang jujur dan objektif sangat berguna dalam memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Kuisioner ini hanya diperuntukkan bagi direksi kontraktor dari proyek yang disurvey. PETUNJUK PENGISIAN Responden diharapkan menuliskan jawaban pada tempat yang tersedia dengan ringkas dan jelas. Pada pertanyaan pilihan, Responden diharapkan mengisi pada pilihan yang tersedia dengan memberi tanda checklist ( ) pada kotak di depan pernyataan yang dipilih. DATA UMUM Bagian awal dari kuisioner ini ditujukan untuk mengetahui data dari perusahaan kontraktor dan proyek yang ditangani. A. Data Perusahaan 1. Nama perusahaan : 2. Alamat perusahaan : 3. Telepon : 4. Status perusahaan : BUMN BUMD Swasta Nasional Swasta Asing 5. Pengalaman perusahaan pada bidang pekerjaan konstruksi yang sama dengan yang sedang dikerjakan : < 5 tahun 5 10 tahun tahun > 15 tahun B. Data Responden 1. Nama : 2. Jabatan : 3. Telepon : 4. Lama bekerja di bidang jasa konstruksi : < 5 tahun 5 10 tahun tahun > 15 tahun Halaman 2 dari 8

5 C. Proyek yang sedang dikerjakan saat ini 1. Nama proyek : 2. Alamat proyek : 3. Telepon : 4. Nilai proyek berdasarkan kontrak (dalam Rupiah) : (<5 milyar) (5 s.d. 10 milyar) (10 s.d. 20 milyar) (>20 milyar) 5. Luas Bangunan : 6. Jumlah lantai bangunan (lantai) : PENERAPAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DALAM PROSES PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Pada bagian ini, disajikan kuisioner yang berkaitan dengan penerapan standar kompetensi dan syarat syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor dalam proses pelaksanaan proyek di lapangan berdasarkan berbagai literatur. Standar Kompetensi Kerja yang dimaksud ialah kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. A. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi Apakah pada proyek ini memerlukan tenaga kerja mandor? Apakah proyek ini dapat dilaksanakan tanpa menggunakan tenaga kerja mandor? Mandor apa sajakah yang ada pada proyek ini? Pembesian Tukang Kayu Tukang Batu/Bata Mandor lainnya, (sebutkan) Pada proyek ini, berapakah kapasitas maksimum pekerjaan mandor yang pernah diselesaikan sesuai dengan keterampilannya (m 2 / hari)? Sulitkah proses mendapatkan mandor? Halaman 3 dari 8

6 Bagaimana proses/cara mendapatkan mandor oleh perusahaan Anda? Apakah Anda mengetahui terdapat persyaratan untuk menjadi mandor? Apakah mandor yang bekerja di proyek ini telah memenuhi persyaratan tersebut? Apakah perusahaan Anda turut terlibat dalam proses perekrutan tukang pada proyek ini? Jika ya, bagaimanakah keterlibatan perusahaan Anda dalam proses perekrutan tukang pada proyek ini : Berapakah tukang yang dibawahi oleh seorang mandor pada proyek ini? < 5 orang 5 10 orang orang > 15 orang Apakah terdapat mandor di proyek ini yang bekerja lebih dari satu kompetensi? Jika ya, kompetensi apa saja yang digabung? Apakah mandor termasuk dalam struktur organisasi pada proyek ini? Jika ya, bagaimanakah kedudukannya : Apakah ada ikatan secara struktural antara kontraktor dengan mandor pada proyek ini? Ada Jelaskan jawaban Anda : Jasa mandor apakah yang digunakan oleh perusahaan Anda? Mandor lepas Mandor langganan Mandor Tetap Apakah ada tenaga kerja asing yang bekerja sebagai mandor pada proyek ini? Ada Halaman 4 dari 8

7 Jika ada, apakah ada ketentuan khusus yang mengaturnya : Apakah perusahaan Anda mempunyai sistem upah yang diterapkan untuk membayar mandor? Jika ya, bagaimanakah sistem upah yang diterapkan oleh kontraktor untuk mandor : per minggu per bulan sesuai progres pekerjaan lainnya, (sebutkan). Apakah perusahaan Anda terlibat dalam proses pemberian upah kerja dari mandor kepada tukang? Jika ya, sejauh mana keterlibatan perusahaan Anda : Apakah tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini memperoleh jaminan tenaga kerja? Jika ya, jaminan apa saja yang diperoleh : Kesehatan Tenaga kerja Lainnya, (sebutkan) Jika terdapat mandor yang bekerja tidak sesuai spesifikasi yang disyaratkan, apakah terdapat hukuman/penalti? Tindakan apa yang dilakukan oleh Anda sebagai pihak Kontraktor? Jika terjadi pemutusan hubungan kerja dengan mandor, apakah perlu perusahaan Anda membayar ganti rugi? Perlu Apakah terdapat prosedur lain? Jika ya, jelaskan prosedur tersebut : Halaman 5 dari 8

8 B. Penerapan Standar Kerja Mandor Apakah ada ketentuan atau standar tertentu dari perusahaan Anda untuk menjaga kualitas kerja mandor? Ada Jika ada, standar kerja mandor apa saja yang digunakan oleh perusahaan Anda? Apakah Anda pernah bekerja sama dengan mandor yang memiliki sertifikat? Jika ya, apakah kelebihannya dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi : Apakah mandor pada proyek ini memiliki sertifikat keterampilan? Tahukah Anda bagaimana prosedur memperoleh sertifikat tenaga kerja bagi mandor? Apakah perusahaan tempat Anda bekerja sudah memperhatikan mengenai penerapan standar kerja mandor dalam proyek konstruksi dengan baik dan benar? Jika ya/tidak, jelaskan jawaban Anda : Dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya, apakah penerapan standar kompetensi kerja di Indonesia lebih banyak? Dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya, apakah penerapan standar kompetensi kerja di Indonesia lebih baik? C. Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor Perlukah pelatihan bagi mandor? Halaman 6 dari 8

9 Perlukah sertifikasi untuk mandor? Jelaskan berdasarkan jawaban Anda: Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat peraturan atau undang-undang yang mengatur tentang Jasa Konstruksi? Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat peraturan atau undang-undang yang mewajibkan mandor untuk memiliki sertifikat? Apakah Anda mengetahui terdapat sertifikat tenaga kerja yang dikeluarkan oleh badan terakreditasi? Apakah Anda tahu siapa yang berhak mengeluarkan sertifikat? Jika ya, siapakah yang berhak mengeluarkan serifikat : Apakah Anda mengetahui terdapat Standar Kompetensi Kerja di Indonesia? Apakah Anda tahu terdapat pelatihan untuk mandor? Jika ya, siapakah yang mengadakan pelatihan tersebut : Jika terdapat pekerjaan khusus pada proyek ini, apakah diadakan pelatihan khusus untuk mandor? Apakah diadakan pelatihan khusus untuk para tukang sebelum melaksanakan proyek? Halaman 7 dari 8

10 D. Opini Menurut Anda, apakah penggunaan standar kerja mandor dalam sebuah proyek itu penting? Menurut Anda, bagaimana penerapan standar kompetensi kerja mandor di Indonesia saat ini ditinjau dari kesesuaian antara peraturan dengan pelaksanaan di proyek? E. Tips agar Mandor dapat bekerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Tips Anda agar mandor dapat bekerja sesuai dengan standar kompetensi kerja berdasarkan pengalaman Anda: F. Komentar atau Saran Saran Anda dalam penelitian mengenai penerapan standar kompetensi kerja mandor pada proses pelaksanaan proyek konstruksi yang sedang dilakukan: selesai Terima kasih atas partisipasi dan kerja sama saudara dalam membantu kami dalam penelitian tugas akhir kami ini. Halaman 8 dari 8

11 KUISIONER PENELITIAN TUGAS AKHIR (mandor) LATAR BELAKANG SURVEY Pekerjaan atau Proyek Konstruksi ialah suatu rangkaian kegiatan untuk membangun bangunan ataupun konstruksi yang bersifat unik dengan mutu, waktu, dan membutuhkan sumber daya 5 M (Money, Man, Material, Machine, Method) tertentu. Pada umumnya proyek konstruksi akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Sehingga diperlukan suatu standar yang menuntut kualitas pekerjaan yang betul-betul dapat diandalkan. Salah satu bagian Sumber Daya Manusia (SDM) yang berhadapan langsung dengan pelaksanaan serta menjaga mutu hasil akhir proyek konstruksi ialah mandor. Peran mandor sebagai ujung tombak dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan membutuhkan suatu standar tertentu agar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembahasan berikutnya, standar yang ditetapkan untuk mandor ini akan digunakan sebagai bahan perbandingan dengan kondisi aktual pada pelaksanaan proyek konstruksi yang ada. Secara khususnya, standar yang akan digunakan sebagai bahan perbandingan merupakan standar kompetensi dan keterampilan kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. TUJUAN SURVEY Tujuan dari survey dan penyebaran kuisioner ini ialah untuk memperoleh data mengenai gambaran umum serta perkembangan dari standar kompetensi dan syarat syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor di lapangan. Diharapkan melalui metode ini dapat diperoleh informasi mengenai standar-standar kompetensi kerja mandor yang terkait dalam penerapan dan pengaruhnya pada pelaksanaan proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Halaman 1 dari 7

12 KETERANGAN Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian semata, bukan untuk maksud lain, dan dijamin kerahasiaannya. Pemberian jawaban yang jujur dan objektif sangat berguna dalam memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Kuisioner ini hanya diperuntukkan bagi mandor dari proyek yang sedang disurvey. PETUNJUK PENGISIAN Responden diharapkan menuliskan jawaban pada tempat yang tersedia dengan ringkas dan jelas. Pada pertanyaan pilihan, Responden diharapkan mengisi pada pilihan yang tersedia dengan memberi tanda checklist ( ) pada kotak di depan pernyataan yang dipilih. DATA UMUM Bagian awal dari kuisioner ini ditujukan untuk mengetahui data dari pelaksana lapangan (mandor) dan proyek yang ditangani. A. Data Responden 1. Nama : 2. Jabatan sebagai mandor : Pembesian Tukang Kayu Tukang Batu/Bata Mandor lainnya, (sebutkan) 3. Telepon : 4. Lama bekerja di bidang jasa konstruksi (sebagai mandor) : Kurang dari 5 tahun tahun 5 10 tahun Lebih dari 15 tahun B. Proyek yang sedang dikerjakan saat ini 1. Nama proyek : 2. Alamat proyek : 3. Luas Bangunan : 4. Jumlah lantai bangunan (lantai) : Halaman 2 dari 7

13 PENERAPAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DALAM PROSES PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Pada bagian ini, disajikan kuisioner yang berkaitan dengan penerapan standar kompetensi dan syarat syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor dalam proses pelaksanaan proyek di lapangan berdasarkan berbagai literatur. Standar Kompetensi Kerja yang dimaksud ialah kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. A. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi Bertindak sebagai mandor apakah Anda di proyek ini? Pembesian Tukang Kayu Tukang Batu/Bata Mandor lainnya, (sebutkan) Apakah Anda pernah bekerja pada perusahaan ini sebelumnya? Jika pernah, berapa proyek yang pernah Anda kerjakan sebelum ini? Kurang dari 5 proyek 5-10 proyek Lebih dari 10 proyek Apakah jenis pekerjaan tersebut sama dengan yang Anda kerjakan sekarang? Berapakah kapasitas maksimum pekerjaan yang pernah diselesaikan oleh Anda dalam proyek ini (m 2 / hari)? Berapakah jumlah tukang yang dibawahi oleh Anda? Kurang dari 5 orang orang 5 10 orang Lebih dari 15 orang Apakah terdapat ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan mengenai jumlah tukang yang dapat dibawahi oleh seorang mandor? Apakah perusahaan Anda ikut terlibat dalam proses perekrutan tukang pada proyek ini? Halaman 3 dari 7

14 Jika ya, bagaimanakah bentuk keterlibatannya? Apakah terdapat ketentuan dalam perekrutan tukang oleh mandor? Jika ya, bagaimanakah ketentuan tersebut dilaksanakan? Apakah ada tukang di proyek ini yang memiliki profesi asli sebagai selain tukang? Apakah ada ikatan secara struktural antara kontraktor dengan mandor pada proyek ini? Ada Bagaimanakah sistem pembayaran upah kerja yang diterapkan oleh kontraktor kepada mandor? Per minggu Sesuai progres pekerjaan Per bulan Lainnya, (sebutkan). Bagaimanakah sistem upah yang diterapkan oleh Anda untuk para tukang? Per minggu Sesuai progres pekerjaan Per bulan Lainnya, (sebutkan) Apakah tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini memperoleh jaminan tenaga kerja? Jika ya, jaminan apa saja yang diperoleh? Kesehatan Tenaga kerja Lainnya, (sebutkan) B. Penerapan Standar Kerja Mandor Sudah berapa lama Anda berprofesi sebagai mandor dengan jenis pekerjaan yang sama dengan proyek ini? Kurang dari 3 tahun 3-5 tahun Lebih dari 5 tahun Apakah Anda pernah bekerja sebagai mandor dengan jenis pekerjaan yang berbeda dengan proyek ini? Halaman 4 dari 7

15 Jika ya, mandor pekerjaan apa saja? Pembesian Tukang Kayu Tukang Batu/Bata Mandor lainnya, (sebutkan) Berapa lama pengalaman Anda sebagai mandor dengan jenis pekerjaan yang berbeda dengan proyek ini? Kurang dari 3 tahun 3-5 tahun Lebih dari 5 tahun Apakah tingkat pendidikan terakhir yang telah Anda selesaikan? SMP / sederajat D1 SMA / sederajat Lainnya, (sebutkan). Apakah Anda juga memiliki profesi selain sebagai mandor? Apakah Anda mengetahui terdapat Standar Kompetensi Kerja di Indonesia? Apakah terdapat standar kerja tertentu bagi mandor yang berlaku di proyek ini? Ada Jika ada, sebutkan standar kerja yang digunakan: Apakah penggunaan standar kerja mandor dalam sebuah proyek itu penting? Jelaskan alasan Anda: C. Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat peraturan atau undang-undang yang mewajibkan mandor untuk memiliki sertifikat? Apakah Anda memiliki sertifikat keterampilan kerja sebagai mandor? Halaman 5 dari 7

16 Jika ya, sertifikat sebagai mandor apakah yang Anda miliki? Tahukah Anda bagaimana prosedur memperoleh sertifikat tenaga kerja? Apakah Anda mengalami kemudahan untuk mendapatkan sertifikat dari badan terakreditasi di seluruh Indonesia? Apakah Anda mengetahui bahwa ada pelatihan untuk mandor? Jika ya, siapakah yang mengadakan pelatihan tersebut? Pernahkah anda mengikutinya? Apakah kegiatan pelatihan tersebut dipungut biaya? Apakah Anda keberatan apabila kegiatan tersebut dipungut biaya? Jika ada pelatihan untuk mandor, apakah Anda tertarik untuk mengikutinya? Jika terdapat pekerjaan khusus pada proyek ini, apakah diadakan pelatihan khusus untuk mandor? Apakah diadakan pelatihan khusus untuk para tukang sebelum melaksanakan proyek? Halaman 6 dari 7

17 D. Opini Menurut Anda, apakah penggunaan standar kerja mandor dalam sebuah proyek itu penting? Menurut Anda, bagaimana penerapan standar kerja mandor di Indonesia saat ini ditinjau dari kesesuaian antara peraturan dengan pelaksanaan di proyek? E. Tips agar Mandor dapat menyelesaikan sesuai dengan spesifikasi proyek Tips Anda agar mandor dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan berdasarkan pengalaman Anda: F. Komentar atau Saran Saran Anda dalam penelitian mengenai penerapan standar kompetensi kerja mandor pada proses pelaksanaan proyek konstruksi yang sedang dilakukan: selesai Terima kasih atas partisipasi dan kerja sama saudara dalam membantu kami dalam penelitian tugas akhir kami ini. Halaman 7 dari 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA 3.1 DESKRIPSI UMUM Seperti yang telah disebutkan pada Bab I, metodologi penelitian pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan bidang konstruksi secara alami merupakan sektor pembangunan yang terbesar menyerap tenaga kerja khususnya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi sehingga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. xiv

DAFTAR PUSTAKA.   xiv DAFTAR PUSTAKA Peurifoy, Robert L, Oberlender, Garold D. Estimating Construction Cost. New York : McGraw-Hill, Inc. 2002 Pembangunan Perumahan, PT. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil.

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang PERSEPSI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI TERHADAP KOMPETENSI DAN SIKAP LULUSAN SMK JURUSAN BANGUNAN DALAM MENGISI LAPANGAN KERJA PADA JASA KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Meri Sufina Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri jasa konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat cepat, dan pasar konstruksi sudah terjadi lintas negara. Kita tidak dapat mengelak ataupun menghambat

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan secara terperinci dalam waktu terbatas untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Setiap penelitian tentunya mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, serta dalam pelaksanaanya dapat menggunakan berbagai macam metode. Metode penelitian merupakan salah

Lebih terperinci

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan) PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan) M. Ridwan Anas 1, Irwan Suranta Sembiring 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya, dan mutu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan langsung meninjau atau mengamati pekerjaan konstruksi tersebut ke lokasi proyek. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Tugas Akhir 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara merealisasikan sebuah ide menjadi bangunan sipil dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian dari 50 responden yang berprofesi sebagai pekerja diproyek konstruksi, kemudian diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS versi

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 2) 5. No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut: 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut: Undang-Undang No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi Peraturan

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA

BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA 4.1 UMUM Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perbandingan antara data yang didapat dari literatur dengan data dari

Lebih terperinci

Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil

Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil A. KEGIATAN SAAT DIMULAI KERJA PRAKTIK Membaca dan memahami Gambar rencana Meminta izin kepada yang berwenang dalam proyek untuk memahami gambar rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Sampel Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data dari kelompok tenaga ahli konstruksi yang bekerja di perusahaan penyedia jasa konstruksi,

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi.

Lebih terperinci

ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD.

ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD. ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD. Identifikasi Kemampuan Teknis Pelaksanaan dan Kemampuan Manajerial Pelaksana Lapangan Bidang Jasa Konstruksi PENDAHULUAN Pada era globalisasi dan otonomi daerah

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter yang digunakan dalam upaya melaksanakan sebuah proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah satu komponen

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29 BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PRODUKTIVITAS 2.1.1. PENDAHULUAN Produktivitas pekerja hanyalah salah satu dari sekitar banyak faktor yang terkait di dalam produktivitas secara keseluruhan, disamping itu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI i 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Borang Pengembangan Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang. Nilai upah dari pekerja proyek merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan oleh produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kepustakaan dan survey lapangan, yaitu dengan mengolah data berdasarkan indeks tenaga kerja yang diperoleh dari

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida No.467, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. SKKNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2016 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kasus Perkasus Penulis menemukan 5 (lima) kasus mengenai praktik pekerja bangunan di Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin. Masing-masing responden penulis

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK Ida Ayu Rai Widhiawati 1 dan I Made Agus Ariawan 2 1, 2 Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab setiap individu yang bekerja dalam organisasi. Apabila setiap individu dalam organisasi bekerja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung

Lebih terperinci

BAB V Hasil Pembahasan Kontraktor

BAB V Hasil Pembahasan Kontraktor BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil Pembahasan Kontraktor Berdasarkan hasil pembahasan tentang sisa material pada 4 proyek gedung di Kota Padang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I-1

BAB I PENDAHULUAN BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil yang terbaik pada

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah proyek konstruksi tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya sejumlah sumber daya yang mendukung pelaksanaan proses konstruksi tersebut, sumber daya tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Data

BAB IV Analisis Data BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja sering digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu hasil yang dicapai terhadap sesuatu. Sehingga kesuksesan suatu perusahaan dapat diukur dari kinerja

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kualifikasi Usaha Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kualifikasi Usaha Jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Kontraktor Penetapan kualifikasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) dalam proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian bangsa, dimana konstribusi industri konstruksi akan meningkat sejalan dengan kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI KAJIAN PERBANDINGAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN BEKISTING BAJA TERHADAP METODE KONVENSIONAL DARI SISI METODE KONSTRUKSI DAN KEKUATAN STRUKTUR IRENE MAULINA (0404210189)

Lebih terperinci

Alur Proses Perizinan untuk Izin Baru

Alur Proses Perizinan untuk Izin Baru Lampiran 1 Alur Proses Perizinan untuk Izin Baru Dokumen dokumen yang dipersyaratkan sesuai Pasal 6 ayat (1) LENGKAP? SURAT PERINTAH PEMBAYARAN BUJK ASING MEMBAYAR KE BANK PENYERAHAN LEMBAR KE-5 BUKTI

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI. Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie.

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI. Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie. ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie. 2) siti18rahmawati@gmail.com ABSTRAK Tenaga kerja merupakan faktor penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergiat dalam melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan dilakukan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. bergiat dalam melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan dilakukan di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu provinsi yang besar, Sumatera Utara dengan ibukota Medan sedang bergiat dalam melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan dilakukan di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa konstruksi memiliki arti penting dan strategis dalam pembangunan nasional mengingat industri jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 51 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA IV.1. Penyebaran Kuesioner Proses wawancara dan penyebaran kuesioner di Kota Bandung dimulai dari tanggal 3 Agustus 7 hingga 1 Desember 7. Pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tuntutan terhadap persaingan global menjadi masalah penting dalam bidang jasa kontruksi, khususnya untuk mendapat pengakuan internasional. Untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Penulisan Tugas Akhir adalah salah satu mata kuliah wajib yang menjadi syarat untuk menyelesaikan program studi S1.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Penulisan Tugas Akhir adalah salah satu mata kuliah wajib yang menjadi syarat untuk menyelesaikan program studi S1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR Lampiran 1 : Kuesioner Pakar PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan tukang pada pekerjaan struktur proyek gudang multipurepose, dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan tukang pada pekerjaan struktur proyek gudang multipurepose, dimana BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kompetensi kerja mandor dan tukang pada pekerjaan struktur proyek gudang multipurepose, dimana penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

Analisa Antisipasi Keterlambatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai Bank CNB Pusat Surabaya BAB I PENDAHULUAN

Analisa Antisipasi Keterlambatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai Bank CNB Pusat Surabaya BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama suatu proyek. Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian, misalnya penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU ESTIMASI BIAYA Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin DAFTAR HARGA SATUAN UPAH ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU No. Macam Pekerja Upah Tenaga 1 Pekerja /hari 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek dengan sumber daya tertentu

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 36 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA IV.1. Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan untuk membuat model HST BGN diambil dari dokumen kontrak pembangunan gedung baru milik pemerintah, yang diperoleh

Lebih terperinci

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

WALIKOTA LUBUKLINGGAU WALIKOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pembangunan jalan baru yang sedang dilaksanakan di berbagai tempat,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pembangunan jalan baru yang sedang dilaksanakan di berbagai tempat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi jalan raya pada umumnya berkembang dengan baik. Banyak pembangunan jalan baru yang sedang dilaksanakan di berbagai tempat, termasuk di daerah dimana

Lebih terperinci

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading REKAPITULASI Biaya No. Jenis Pekerjaan Rp. 1 2 3 I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. III. PEKERJAAN POKOK 2.1. Pekerjaan Tebing PEKERJAAN PEMBANTU JUMLAH PPN 10 % JUMLAH + PPN DIBULATKAN Terbilang : ## ## RENCANA

Lebih terperinci

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI 1 SNI 03-2835-2002 PEKERJAAN PERSIAPAN PA 6,8 1 m² Membersihkan lapangan dan perataan SNI 03-2835-2002 / 6.8 Upah Pekerja 0,100 Oh x Rp 0 = Rp 0,00 Mandor 0,005 Oh x Rp

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengolah sumber daya proyek ( manpower, material, machines, method, money )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengolah sumber daya proyek ( manpower, material, machines, method, money ) 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Suatu proses yang mengolah sumber

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan studi lapangan, yaitu mencari solusi untuk permasalahan dengan mengumpulkan data-data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Umum Proyek 3.1.1. Gambaran Umum Lokasi Proyek Analisis daya dukung tiang pancang ini dilakukan pada Proyek pembangunan gedung perkantoran/perhotelan yang beralamat

Lebih terperinci

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI Dani Pratama 1, Sentosa Limanto 2 ABSTRAK: Dalam sebuah proyek konstruksi bangunan, biaya memegang peranan penting. Dalam sebuah

Lebih terperinci

penelitian. Pengumpulan data ini sangat penting karena dari data yang terkumpul

penelitian. Pengumpulan data ini sangat penting karena dari data yang terkumpul BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Suatu penelitian adalah suatu proses, setiap tahapan harus dilalui dengan cermat dan teliti serta diperlukan urutan-urutan penelitian secara teratur, untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri konstruksi, tenaga kerja adalah faktor penting di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri konstruksi, tenaga kerja adalah faktor penting di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri konstruksi, tenaga kerja adalah faktor penting di dalam mengukur kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena sifat pekerjaan konstruksi merupakan

Lebih terperinci

Kontraktor Kecil dan Menengah Kerjakan 93% Paket di Kementerian PUPR

Kontraktor Kecil dan Menengah Kerjakan 93% Paket di Kementerian PUPR Rilis PUPR #1 1 Februari 2018 SP.BIRKOM/II/2018/050 Kontraktor Kecil dan Menengah Kerjakan 93% Paket di Kementerian PUPR Jakarta Kementerian PUPR terus melakukan pembinaan terhadap para penyedia jasa konstruksi

Lebih terperinci

OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG

OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gede Artha Wiguna NIM : 1104105084 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) : Pengaruh Label Gizi pada Produk Susu Formula Balita terhadap minat

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) : Pengaruh Label Gizi pada Produk Susu Formula Balita terhadap minat Lampiran 1: Kuesioner Penelitian LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini merasa menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh FIRMANSYAH SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK

SKRIPSI. Oleh FIRMANSYAH SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK 828/FT.01/SKRIP/07/2008 STUDI PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE BOW, SNI 2002, SNI 2007, DAN KONSULTAN TERHADAP KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data lapangan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai penerapan asuransi Jamsostek pada proyek konstruksi. a. Responden dalam

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK. Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK. Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI i PETUNJUK PENGISIAN BORANG Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA Ruben Juanito BM. NRP : 9121037 NIRM : 41077011910251 PEMBIMBING : YOHANES LIM DWI ADIANTO, Ir. MT. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci