Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Kegiatan Belajar Mengajar. Terhadap Prestasi Belajar Diklat Motor Bensin Pada Siswa

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

Pengaruh Penguasaan Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik Siswa

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

Andhi Supriyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Studi Deskriptif Tentang Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian TKR Standar Kompetensi Pemeliharaan dan Penyetelan Mesin

BAB V PENUTUP. ada hubungan yang positif dan signifikan antara cara mengajar dosen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI TKR SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN 2014/2015

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIII

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB III METODE PENELITIAN

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH AKTIFITAS, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI ALAT UKUR DI SMK INSTITUT INDONESIA KUTOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

PENGARUH IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

PENGARUH KEMAMPUAN PENGGUNAAN JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SKRUP TERHADAP KEMAMPUAN KERJA BUBUT KONVENSIONAL SISWA TINGKAT XII SMK GIRIPURO SUMPIUH

Pengaruh Media Animasi pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Terhadap Pemahaman Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. TABEL III.1 WAKTU DAN KEGIATAN PENELITIAN Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR

PENGARUH PRESTASI TEORI TERHADAP PRESTASI PRAKTIK SISWA SMK N I ADIWERNA TEGAL TENTANG SERVIS SISTEM REM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA SMK ST. BONAVENTURA 1 MADIUN

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengalaman Praktik Industri siswa kelas XII Program Keahlian Tata

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

Denny Ramadhany Effendy Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KORIPAN MATESIH TAHUN 2014/2015

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen dengan Metode Video Animasi Tahun Pelajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Transkripsi:

Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan semata-mata tanggung jawab guru disekolahan. Walaupun telah berubahnya sistem pendidikan, pendidikan kita masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Dengan paradigma tersebut seolah-olah pendidikan hanya ditentukan oleh seorang guru dalam memberikan pendidikan di sekolah. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak, niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Disinilah kita perlu memadukan antara faktor lingkungan dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri. Berdasarkan uji signifikansi variabel minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang diperoleh nilai t hitung sebesar 17,351 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel minat belajar signifikan mempengaruhi variabel hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar memiliki pengaruh yang signifikan positif, dengan persamaan regresi Y = 47,733 + 0,261 X menunjukkan bahwa kenaikan skor prestasi belajar sebesar 0,261 unit pada konstanta 47,733. Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat dilihat bahwa pengaruh variabel minat belajar kerja terhadap hasil belajar SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang sebesar 82%. Ini menunjukkan sumbangan yang tinggi, artinya minat belajar bagi siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa dan hal ini merupakan tanggung jawab sekolah untuk lebih meningkatkan minat siswa dalam menguasai kompetensi mata pelajaran yang ada sehingga siswa memiliki daya saing setelah lulus dari sekolah Berdasarkan temuan penelitian disarankan agar ada penelitian lanjutan untuk mengungkap faktor-faktor lain yang dipandang mampu mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa (diluar variable yang sudah ada). Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi PENDAHULUAN Kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan semata-mata tanggung jawab guru disekolahan. Walaupun telah berubahnya sistem pendidikan,

pendidikan kita masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Dengan paradigma tersebut seolah-olah pendidikan hanya ditentukan oleh seorang guru dalam memberikan pendidikan di sekolah. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak, niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Disinilah kita perlu memadukan antara faktor lingkungan dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2003:54). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor internal meliputi faktor jasmani (kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga (cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah, sarana prasrana sekolah, keadaan sekolah dan tugas rumah), dan faktor masyarakat (teman bergaul, mass media, dan kegiatan dalam masyarakat). Tujuan pendidikan Menengah Kejuruhan (SMK) adalah mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional. Hal ini dijabarkan lagi dalam Keputusan Menteri P dan K RI Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menyatakan bahwa SMK bertujuan menyiapkan siswa atau tamatan untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional; Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri; Menjadi tenaga 1 kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang; Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Berdasarkan tujuan tersebut siswa tamatan SMK diharapkan mampu bekerja secara profesional, kreatif dan mampu mengembangkan diri untuk memenuhi tuntutan dunia usaha baik masa kini maupun di masa yang akan datang. Siswa tamatan SMK yang profesional, kreatif dan mampu mengembangkan diri dapat tercapai apabila dalam proses belajar selama di bangku SMK siswa tersebut benar-benar memiliki keinginan untuk selalu mengetahui dan mengembangkan ilmu yang ia peroleh. Hal tersebut dimungkinkan dapat tercapai apabila pada saat memilih jurusan ketika memutuskan untuk melanjutkan ke SMK berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki anak bukan atas paksaan dari orang tua atau lingkungan.

Khusus bagi siswa jurusan teknik kendaraan ringan diharapkan telah menguasai pelajaran dasar yang akan mendukung bidang studi selanjutnya, sehingga siswa tersebut akan mampu mengembangkan kreatifitasnya dan profesionalismenya. Kompetensi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional, merupakan mata pelajaran produktif pada tingkat dua, yang berorientasikan mendidik siswa mampu melakukan perawatan dan perbaikan, dalam kompetensi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan. Paket keahlian Produktif, dilaksanakan di industri atau sebagian di sekolah. Berdasarkan gambaran di atas, hasil belajar dapat tercapai apabila siswa memiliki minat belajar terhadap semua mata pelajaran, berusaha memperbaiki diri dengan cara berlatih untuk mempertajam ingatan siswa dan dapat memahami apa yang diajarkan. Belajar yang berarti lebih mudah terjadi dan lebih lama diingat dibanding dengan belajar yang tampaknya tidak ada artinya. Maka perlu adanya kesan yang menyenangkan, menarik, mengurangi ketegangan, bermanfaat, atau memperkaya pengetahuan lebih efisien dan tersimpan lebih lama dalam ingatan sehingga dapat menimbutkan minat belajar. Menciptakan minat belajar siswa merupakan usaha untuk meningkatkan hasil belajar yang baik. TINJAUAN PUSTAKA Minat Belajar Hasil belajar mempengaruhi beberapa faktor salah satunya minat, minat sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap suatu objek dan dilihat dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta membuktikan lebih lanjut. Sedangkan minat ialah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami, sehinggan siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa, baik kognitif, psikomotor maupun afektif. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.

Minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya yang dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Hasil Belajar Belajar didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil pengalaman. Definisi ini mencakup tiga unsur, yaitu (1) belajar adalah perubahan tingkah laku, (2) perubahan tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman. Hasil adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). Belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapatkan suatu kepandaian. Jadi hasil belajar adalah, hasil yang dapat dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah atau nilai yang menggambarkan kemampuan menguasai sejumlah program pelajaran setelah selesai dipelajari. Kerangka Berfikir Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Dengan adanya minat terhadap suatu obyek atau aktivitas maka akan mendorong seseorang lebih mencurahkan perhatiannya pada obyek tersebut. Dalam proses belajar minat menyebabkan seseorang belajar secara aktif, sungguh-sungguh dan penuh gairah. Belajar yang penuh minat akan menumbuhkan hasil yang memuaskan, tapi sebaliknya belajar tanpa minat memungkinkan hasil yang dicapai kurang memuaskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini, penulis menggunakan bagan atau skema yang digambarkan sebagai berikut:

Minat Belajar 1. Perasaan senang 2. Perhatian 3. Dorongan 4. Motif Sosial 5. Keinginan Hipotesis Penelitian Gambar 1. Kerangka Berpikir Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: diduga ada pengaruh positif minat belajar terhadap hasil belajar kompetensi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Hasil Belajar (Hasil nilai rapor) METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Waktu Dan Tempat Penelitian 1) Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli tahun 2012. 2) Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang.

Populasi Dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Pengambilan data penelitian yang berupa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar kompetensi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional pada akhir semester gasal. Siswa sebanyak 90 dari kelas XI TKR 1 sebanyak 30 siswa, TKR 2 sebanyak 30 siswa, TKR 3 sebanyak 30 siswa. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti, ini mengandung pengertian bahwa sampel merupakan kelompok kecil yang akan diambil dari populasi yang kemudian untuk diamati atau diteliti. Untuk memperkecil kesalahan sampling dan menghapus kemungkinan ketidakseimbangan dalam sampling, maka dalam penelitian ini diambil ukuran sampel yang maksimal, dimana ukuran sampel tersebut diambil berdasarkan nomogram Harry A. King N = 90 dengan taraf kesalahan 5%, ukuran sampel (s) sebesar 67 responden. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yaitu suatu cara atau langkah yang dilakukan peneliti dalam mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran dasar perawatan dan perbaikan pengisian konvensional SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Angket atau kuesioner Angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul atau penjaring data yang banyak digunakan dalam penelitian sosial dan pendidikan. Dimana angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden sehingga peneliti dapat mengungkap jawaban lebih bebas dan mendalam. Pemberian angket atau kuesioner dilakukan dengan para siswa bersangkutan (responden). Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan faktor minat belajar menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, oleh

karena itu sumber datanya berasal dari responden yaitu siswa kelas XI teknik kendaraan ringan semester 2 (genap) Tahun Ajaran 2011/2012. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Indikator Variabel Nomor Butir Instrumen Jumlah Item Minat Belajar 1. Perasaan senang 1, 2, 3 3 item 2. Perhatian 4, 5, 6, 7,8 5 item 3. Dorongan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 8 item 4. Motif Sosial 17,18, 19, 20, 21, 22, 23 7 item 5. Keinginan 24, 25 2 item JUMLAH 25 item b. Dokumentasi Dokumentasi sebagai alat pengumpul data adalah dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan informasi tentang prestasi belajar siswa bidang studi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional diperoleh dengan teknik dokumentasi yaitu yang berupa nilai hasil belajar siswa kelas XI teknik kendaraan ringan untuk bidang studi dasar perawatan dan perbaikan pengisian konvensional semester 2 (genap) Tahun Ajaran 2011/2012. HASIL PENELITIAN Hasil Analisis Deskriptif Minat Belajar Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel minat belajar diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 121, skor terendah sebesar 43, skor rata-rata minat belajar sebesar 101,94 dan standar deviasi sebesar 17,36. Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5 kategori), maka skor tertinggi sebesar 121 dan skor terendah sebesar 43 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Interval = Skor tertinggi Skor terendah 5 121 43 78 = 15,6 16 5 5

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai minat belajar sebagai berikut: Tabel 2. Deskripsi Minat Belajar (X) Interval Kategori Frekuensi Persentase 43 58 Rendah Sekali 5 7,5% 59 74 Rendah 0 0,0% 75 90 Cukup 0 0,0% 91 106 Tinggi 31 46,25% 107 121 Tinggi Sekali 31 46,25% Jumlah 67 100% Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS (Lampiran 3) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 107 121 dan 91 106 yaitu masing-masing sebanyak 31 orang (46,25%) ada pada kategori tinggi sekali dan tinggi, pada rentangan 43 58 sebanyak 5 orang (7,5%) pada kategori rendah sekali. Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 101,94 sedangkan rata-rata ideal sebesar 82 yang dihitung dari (43 + 121)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (101,94 > 82), sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini: Diagram 1. Minat Belajar Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali 31 31 0 0 5

35 30 25 20 15 10 5 0 Minat Belajar (X) Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa minat belajar siswa memiliki kecenderungan ke arah tinggi. Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel hasil belajar kerja diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 83, skor terendah sebesar 6,0, skor rata-rata prestasi belajar sebesar 74,30 dan standar deviasi sebesar 4,99. Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5 kategori), maka skor tertinggi sebesar 83 dan skor terendah sebesar 60 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Interval = Skor tertinggi Skor terendah 5 83 60 23 = 4, 6 5 5 Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai prestasi belajar sebagai berikut: Tabel 3. Deskripsi Prestasi belajar (Y) Interval Kategori Frekuensi Persentase 60 64,5 Rendah Sekali 6 9,0% 64,6 69,1 Rendah 0 0,0% 69,2 73,7 Cukup 15 22,3% 73,8 78,3 Baik 34 50,8% 78,4 83 Baik Sekali 12 17,9% Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS Jumlah 67 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 73,8 78,3 sebanyak 34 orang (50,8%) ada pada kategori baik, pada rentangan 69,2 73,7 sebanyak 15 orang (22,3%) pada kategori cukup, pada rentangan 78,4 83 sebanyak 12 orang (17,9%) pada kategori baik sekali dan pada rentang 60 64,5 pada kategori rendah sekali. Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 74,30 sedangkan rata-rata ideal sebesar 71,5 yang dihitung dari (60 + 83)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (74,30 > 71,5), sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar memiliki kecenderungan ke arah baik. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini: Diagram 2. Hasil Belajar Baik Sekali Baik Cukup Rendah Rendah Sekali 12 34 15 0 6 40 Hasil Belajar (Y) 30 20 10 0 Baik Sekali Baik Cukup Rendah Rendah Sekali Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa memiliki kecenderungan ke arah baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Berdasarkan uji signifikansi variabel minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang diperoleh nilai t hitung sebesar 17,351 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel minat belajar signifikan mempengaruhi variabel hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Ini berarti semakin tinggi minat belajar siswa, maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Dengan tingginya hasil belajar siswa diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi, dengan menguasai kompetensi tentu akan lebih siap pula bila nanti memasuki dunia industri, dan semakin siap bersaing dengan siswa lain. 2) Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat dilihat bahwa pengaruh variabel minat belajar terhadap prestasi belajar SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang sebesar 82,0%. Ini menunjukkan sumbangan yang tinggi, artinya minat belajar bagi siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa dan hal ini merupakan tanggung jawab sekolah untuk lebih meningkatkan minat siswa dalam menguasai kompetensi mata pelajaran yang ada sehingga siswa memiliki daya saing setelah lulus dari sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arma Abdoellah, dkk. 1989. Pedoman Penulisan Skripsi. IKIP Yogyakarta. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta. 57 Bhuono Agung Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : CV Andi Offset. Bimo Walgito. 1981. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Depdikbud. 1990. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990. Jakarta. Depdikbud. 1993. Keputusan Mendikbud RI tahun 1992. Jakarta. Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang H.A. Oramahi. 2008. Analisa Data Dengan SPSS Dan SAS. Yogyakarta : Penerbit Ardana Media.

Husaini Usman, dkk. 2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta: PT Bumi Aksara. Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1995. Jakarta : Balai Pustaka Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumadi Suryasubrata. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rajawali Pers. Syahri Alhusin. 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Tim MKDK IKIP Semarang, 1997. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang