DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA KOREA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

REVIEW ABOUT THE SUITABILITY JAPANESE TEXTBOOK OF CLASS X SMAN BINAAN KHUSUS DUMAI WITH CURRICULUM 2013

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

SILABUS MATA PELAJARAN:BAHASA DAN SASTRA JEPANG (PEMINATAN)

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

SILABUS MATA PELAJARAN:BAHASA DAN SASTRA JEPANG (PEMINATAN)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 (BUKU SISWA) BUKU TEKS PELAJARAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

3. Bahasa Jepang

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASYAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

22. Mata Pelajaran Bahasa Jepang Untuk Paket C Program Bahasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

Nurul Laili Nailul Fauziyah. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Sastra, Unipdu Jombang Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jepang. Tiga aksara lainnya adalah huruf romaji, huruf hiragana dan

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

SILABUS MATA PELAJARAN:BAHASA DAN SASTRA JEPANG (PEMINATAN) 2.2. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi 426

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial dimana dalam kehidupan sehari-harinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

Bab 4. Simpulan dan Saran. maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah (1) sistem lambang

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 5 PENILAIAN BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA TINGKAT SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

METODE PENGAJARAN MEMBACA Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN BIDANG KETERAMPILAN (KERAJINAN) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

Transkripsi:

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA JEPANG BAGI SISWA UNTUK PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) I. KELAYAKAN ISI A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN KD Butir 1 Butir 2 Butir 3 Kelengkapan materi Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Kompetensi Dasar (KD). Keluasan materi Materi yang disajikan mendukung pencapaian KD dengan tema-tema yang dekat dengan kondisi peserta didik, yaitu, identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan rekreasi, disesuaikan bagi peminatan bahasa dan budaya. Kedalaman materi Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pencapaian KD, dengan kedalaman materi yang memperhatikan kekerapan penggunaan, tingkat kebermanfaatan dan ketertautan dengan kehidupan siswa, disesuaikan dengan jumlah jam belajar yang ditentukan. B. KEAKURATAN MATERI Butir 4 Butir 5 Butir 6 Keakuratan struktur dan pola kalimat bahasa Jepang Struktur kalimat yang digunakan harus sesuai dengan struktur bahasa Jepang formal yang berlaku di Jepang. Pola kalimat yang disajikan mencakup pola kalimat dasar dan pengembangannya sesuai dengan tema yang dibahas. Keakuratan penggunaan aksara Penggunaan huruf bahasa Jepang dalam penulisan materi mempertimbangkan kemampuan peserta didik. Huruf bisa diperkenalkan dan dipergunakan secara bertahap, misalnya menggunakan romaji pada awal, berangsur menggunakan campuran romaji-kana, kemudian menggunakan kana-kanji. Sistem penulisan romaji dapat menggunakan sistem Hepburn maupun lainnya, namun dalam satu buku hanya menggunakan satu sistem penulisan romaji, serta menyediakan lampiran daftar sistem penulisan romaji berikut penjelasannya. Penulisan kalimat dalam romaji harus memisahkan antar kata dengan kata bantu (partikel). Pada saat menggunakan romaji, untuk penulisan nama (orang, kota, tempat, objek wisata) asli Indonesia dituliskan dalam tulisan latin aslinya. Contoh: Ashita Borobudur e ikimasu. Jakarta kara Bali made hikouki de 1jikangurai desu. Keakuratan contoh kalimat Contoh kalimat disajikan secara sederhana sesuai tema untuk meningkatkan pemahaman peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikan. 1

Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Keakuratan gambar, foto, dan ilustrasi Gambar, foto dan ilustrasi disajikan untuk digunakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Gambar, foto dan ilustrasi yang ditampilkan harus mutakhir dan mudah dipahami. Keakuratan tema Tema sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik serta runtut dalam penyajiannya. Misalnya, dari tema mengenai identitas diri, kehidupan keluarga, kehidupan sekolah, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata. Keakuratan materi pendukung Materi dan data pendukung (data, informasi budaya, statistik) yang digunakan harus sesuai dengan kenyataan dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh: Menurut hasil survei The Japan Foundation tahun 2009, jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia meningkat dari peringkat 4 menjadi peringkat 2 terbanyak di dunia. Keakuratan bahasa Bahasa yang digunakan untuk materi adalah bahasa Jepang standar yang sesuai dengan kaidahnya. Konsistensi penggunaan istilah tata bahasa Penggunaan istilah tata bahasa harus taat azas (Misal: KB (Kata Benda) atau N (Nomina), KS (Kata Sifat) atau Adj (Adjektiva) dst.) Konsistensi penggunaan simbol/tanda Penggunaan simbol/tanda (angka, huruf untuk penandaan) yang digunakan harus ajeg sesuai tingkat pendidikan, misalnya: Q: Pertanyaan, A: Jawaban, atau menggunakan nama orang untuk dialog Seito atau せいと ;Sensei atau せんせい ; Tanaka atau たなか ; Yamada atau やまだ dll. C. KEBERDAYAGUNAAN MATERI Butir 13 Butir 14 Butir 15 Butir 16 Tingkat kebermaknaan materi Materi (kata, pola kalimat, ungkapan) yang disajikan adalah materi utama yang dibutuhkan untuk mencapai target pembelajaran/indikator per bab dalam rangka pencapaian KD. Kebermanfaatan materi Materi yang disajikan bersifat aplikatif, bermanfaat bagi peserta didik dalam mencapai kompetensi, baik secara kognitif, afektif, ataupun psikomotorik. Contoh: Memperkenalkan diri ( 自己紹介 ), peserta didik mampu memperkenalkan diri dengan bahasa Jepang secara lancar, baik secara verbal atau non verbal (body language) yang sesuai. Kemudahan dipelajari Materi disajikan dari bentuk yang sederhana ke yang kompleks, dari kekerapan penggunaan yang tinggi ke yang rendah dan memperhatikan penyajian materi secara efektif yang berorientasi pada pemerolehan kemampuan bahasa Jepang dasar. Daya tarik materi Isi materi menampilkan tema-tema dan informasi budaya Jepang yang bermanfaat dan menarik minat peserta didik serta disesuaikan dengan kehidupan peserta didik SMA/MA yang dapat menjadi bahan perbandingan dengan budaya Indonesia. Contoh: Kehidupan anak 2

Butir 17 D. MENUMBUHKAN MINAT muda Jepang, Pop Culture. Keanekaragaman Materi Materi terdiri dari berbagai pengalaman kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar peserta didik, tanpa menutup kemungkinan ada pengembangan materi sejauh dalam lingkup KI dan KD yang sudah ditentukan. Butir 18 Butir 19 Butir 20 Butir 21 Mendorong kreativitas Gambar/foto, dialog, bacaan, latihan, atau kegiatan yang disajikan pada buku peserta didik mendorong peserta didik untuk mencari tahu lebih jauh dan menumbuhkan kreativitas. Penyediaan informasi referensi Tersedia informasi dari kutipan maupun gambar sebagai referensi bagi peserta didik. Informasi referensi tersebut diletakkan di bawah kutipan atau gambar yang digunakan. Contoh: Diberikan sumber informasi, atau alamat website yang terkait dengan materi tsb. Ketersediaan informasi budaya Terdapat informasi budaya Jepang yang bermanfaat dan menarik minat peserta didik sebagai bahan perbandingan dengan budaya Indonesia. Misalnya, mengenai budaya tradisional, budaya pop. Materi Audio Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, mike dll.) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di bagian akhir buku berupa lampiran sesuai dengan kebutuhan. E. LATIHAN DAN PRAKTIK Butir 22 Mengembangkan 4 keterampilan bahasa Latihan dan kegiatan diarahkan pada usaha mengembangkan minimal 2 dari 4 keterampilan berbahasa yaitu, mendengar, berbicara, membaca, dan menulis, secara bertahap sesuai dengan fokus pembahasan dan tingkat kemampuan peserta didik serta KI dan KD. II. KELAYAKAN PENYAJIAN A. TEKNIK PENYAJIAN Butir 23 Butir 24 Konsistensi penyajian Penyajian materi dalam setiap bab sesuai dengan langkah pembelajaran, yaitu, mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Keruntutan penyajian Materi disajikan secara runtut mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkrit ke abstrak, dan dari yang sederhana ke kompleks, dari lingkungan dekat ke yang jauh, materi bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi bagian selanjutnya. Isi memperhatikan ketertautan satu dengan lainnya dan mencerminkan kesatuan tema. 3

Butir 25 Butir 26 Butir 27 Keseimbangan penyajian antar bab dan sub bab Uraian materi antar bab dan antar sub bab disajikan secara proporsional (tercermin dalam jumlah halaman), dengan mempertimbangkan KI dan KD, didukung dengan beberapa ilustrasi dan gambar yang jumlahnya berimbang sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing pokok bahasan. Sistematika penyajian setiap bab Pada awal setiap bab, harus dicantumkan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran, dengan mencantumkan KI-KD secara eksplisit. Setiap pelajaran/bab harus menyediakan dialog atau bacaan sesuai target pembelajaran yang dicantumkan. Dalam tiap pelajaran/bab harus ada latihan keterampilan bahasa sesuai dengan fokus pembahasan. Tata letak Tata letak teks (dialog, narasi), kosakata, penjelasan pola kalimat, ungkapan bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog, monolog dan teks bacaan dapat diletakkan pada posisi tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan dengan gambar atau ilustrasi menarik; pola kalimat, penjelasan dan latihan pola kalimat disajikan dengan jenis huruf yang jelas dan mudah dibaca. B. PENDUKUNG PENYAJIAN Butir 28 Butir 29 Butir 30 Butir 31 Butir 32 Butir 33 Pengarah tema/materi pada awal bab Dicantumkan uraian kompetensi yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut, tetapi tidak mencantumkan KI dan KD secara eksplisit. Penjelasan pola kalimat Setiap pola kalimat baru harus disediakan penjelasan pola kalimat yang jelas, singkat dan berhubungan langsung dengan hal yang dibahas. Contoh: KB(Tempat) に KB(Benda) があります Digunakan untuk menjelaskan benda yang ada pada tempat yang disebutkan. Contoh kalimat Setiap pola kalimat baru harus disertai dengan contoh kalimat. Misalnya, KB(Tempat) に KB(Benda) があります つくえの上にほんがあります Latihan pola kalimat Disajikan berbagai jenis latihan pada setiap bab, baik latihan penggunaan pola kalimat maupun kegiatan di akhir bab yang dapat memotivasi peserta didik untuk menemukan strategi belajar yang tepat dan berhasil guna. Contoh: latihan penggantian, latihan tanya-jawab, Latihan menyempurnakan kalimat, latihan menyempurnakan percakapan dll. Selain itu, kegiatan bermakna dengan menggunakan pola kalimat yang telah dipelajari untuk mendorong minat peserta didik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Role play/bermain peran, wawancara, information gap, permainan, membaca, mengarang, menulis surat dll. Contoh Percakapan/Bacaan Merupakan percakapan/bacaan sederhana dan alami sesuai tingkat pendidikan dalam wacana utuh dari seluruh yang telah dipelajari dalam bab tersebut. Misalnya, Percakapan antara pelayan toko dengan pembeli, wacana mengenai Rumahku. Indeks Susunan daftar kata berdasarkan urutan A I U E O dan halaman kemunculannya. 4

Butir 34 Butir 35 Butir 36 Butir 37 Butir 38 Butir 39 Butir 40 Soal Latihan pada akhir bab Berbagai jenis soal latihan bagi peserta didik yang dapat dijadikan umpan balik baik bagi pengajar maupun peserta didik sendiri. Lembar Evaluasi Diri Lembar yang, disediakan bagi peserta didik untuk menilai kompetensi yang telah dicapai oleh diri sendiri pada pembelajaran bab tersebut, serta untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi yang telah dicapai. Daftar Pustaka Rujukan pustaka, gambar/foto, situs website atau segala sesuatu yang digunakan dalam buku, disusun menurut aturan penulisan daftar pustaka. Contoh: (Buku) Djodjok Soepardjo. 2006. Friendly Fortune Come. Lutfansah Mediatama. (Makalah) Djodjok Soepardjo. 2009. Kajian Kosakata Bandingan. Jurnal Linguistik. Unipress Unnesa.hal.235 (Website) www.nihongosaito.co.jp [12 Maret 2009] Glosarium Daftar istilah yang disertai dengan penjelasan dalam bahasa Indonesia diletakan di bagian akhir buku. Contoh: Haku Ritme pengucapan yang sesuai dengan kaidah intonasi bahasa Jepang. Misal: Kaban terdiri dari 3 haku, ka-ba-n. Lampiran Informasi atau bahan pendukung yang membantu pembelajaran. Antara lain, Daftar Kata, Daftar Ungkapan, Daftar Pola Kalimat, Daftar Hiragana, Katakana, Kanji, Konjugasi Kata Kerja, Peta Jepang dsb. Materi audio Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, mike dll) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di bagian akhir buku berupa lampiran sesuai dengan kebutuhan. Kesesuaian gambar/ilustrasi/foto Gambar/ilustrasi/foto yang digunakan sesuai dengan kalimat/contoh kalimat/wacana yang ada pada halaman gambar/ilustrasi/foto tersebut dimuat. C. STRATEGI PENYAJIAN Butir 41 Butir 42 Kesesuaian langkah penyajian setiap bab Materi disajikan dengan mempertimbangkan kemudahan penggunaan buku bagi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan langkah pembelajaran yang dapat membuat siswa mengamati, menanyakan, mencoba, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Keterlibatan peserta didik Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif. Contoh: Dalam pengantar materi ada bagian tanya-jawab untuk membangkitkan pengetahuan yang telah dimiliki yang dapat dipergunakan untuk membantu pemahaman materi yang akan dipelajari; bentuk latihan yang selalu melibatkan peserta didik; bentuk kegiatan dalam kelas melibatkan peserta didik secara maksimal. 5

Butir 43 Butir 44 Pendekatan komunikatif dan unsur antarbudaya Penyajian materi berdasarkan pendekatan komunikatif dan mengutamakan unsur-unsur budaya yang menarik untuk dibandingkan. Kesetaraan jender, bebas HAKI, unsur SARA dan unsur pornografi Percakapan/dialog, contoh kalimat, ilustrasi/gambar/foto bebas HAKI dan memperhatikan kesetaraan jender. Misalnya, tidak menampilkan kesan suatu pekerjaan tertentu hanya dilakukan oleh laki-laki atau perempuan saja. Selain itu, muatan di dalam buku harus bebas dari unsur SARA dan unsur pornografi. 6