Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel

Hubungan Karakteristik Petani dengan Jasa Pelayanan dan Efektivitas Komunikasi Klinik Agribisnis di Prima Tani Leuwi Sadeng Kabupaten Bogor

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT KELOMPOK TANI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI

Efektivitas Komunikasi Pembelajaran melalui Media Website untuk Materi Ajaran Fisika (Kasus Siswa Kelas 3 SMAN 1 Jakarta Pusat)

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA MASSA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI FLU BURUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP LAYANAN INFORMASI DAN KONSULTASI OBAT DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK TERNAK SEBAGAI LAUK HARIAN (Studi Kasus di Universitas Wijayakususma) Sulistyaningtyas 1)

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT RESILIENCE PADA ANAK- ANAK DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Karakteristik dan Aktivitas Komunikasi dengan Perilaku Masyarakat Perkampungan Budaya Betawi

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

ABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha

Dewi Eka Wahyu Nurcahyo, M Munandar Sulaeman, Didin Supriat Tasripin

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Keefektivan Komunikasi dalam Pengembangan Peran-Peran Kelembagaan Agropolitan

Oleh : Danny Adam Kurniawan D SKRIPSI

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU BERCOCOK TANAM PADI SAWAH

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BAB III PENDEKATAN LAPANG

SKRIPSI DARMAN NABABAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

Pengaruh Peer Group Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

Hubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya. Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh. M. Fikri Akbar *) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

PENGETAHUAN BIDANG KERJA, BUDAYA KERJA, ETOS KERJA, DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB III PENDEKATAN LAPANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: korelasi, dukungan sosial teman sebaya, prokrastinasi akademik, mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survei. Penelitian ini bertujuan untuk membuat uraian, gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL E-LEARNING PADA MATERI KEPERAWATAN BENCANA DASAR SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2008, Vol. 06, No. 2 Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami Yusnidar a), Sumardjo b), R.W.E. Lumintang b) a) Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Gajah Putih Jl. Yos Sudarso No.10 Takengon Aceh Tengah, b) Mayor Komunikasi Pembangunan, Gedung Departemen KPM IPB Wing 1 Level 5, Jalan Kamper Kampus IPB Darmaga, Telp. 0251-8420252, Fax. 0251-8627797 Abstrak To investigate the communication efectiveness of Acehnese community in Bogor on tsunami impact management, it has been done an explanatory research. The objectives of this research are to analyze: (1) how far the communication processes of Acehnese community in Bogor on tsunami impact management correlate with their individual environments?, (2) how far the communication efectiveness correlate with their individual environments?, and (3) are individual environment aspects correlate each other? The study was conducted in Bogor district and Bogor City from April until June 2006. The samples was determined by disproportional stratified random sampling, according to group and gender of Acehnese community. The respondents were 90 persons consist of 30 persons in each group (permanent Acehnese community, undergraduate students, and postgraduate students), divided into 15 male and 15 female. The result showed that: Firstly, the communication processes of Acehnese community in Bogor on tsunami impact management are influenced by their individual environments. The higher environments support the higher communication processes done. Secondly, the environments support (primarily from frends, neighbors, media, social supports) would influence the communication efectiveness of Acehnese community in Bogor, expressed in their good knowledge on tsunami impact management. Thirdly, individual environment aspects correlate each other. Family support was the most important aspect because it could influence neighbor and social supports as well as media availability. Key Words:Aceh tsunami impact management, environments support, communication processes, communication efectiveness 1. Pendahuluan Dampak bencana gempa dan tsunami di Aceh yang terjadi di penghujung tahun 2004 telah mengundang perhatian banyak orang dari seluruh dunia. Melalui media massa dari seluruh dunia, seperti surat kabar, televisi dan internet, informasi tentang peristiwa dan upaya penanganan dampak bencana telah menyebar ke seluruh penjuru dunia (Oemarmadi, 2005; Rahman, 2005). Peran media massa ini telah mampu menggugah perhatian negaranegara di dunia untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah. Penanganan dampak peristiwa tsunami di Aceh perlu dilakukan secara serius dan terencana. Peran serta semua pihak secara proaktif untuk memulihkan kondisi Aceh, baik secara materi maupun psikologi, sangat diperlukan. Berbagai bantuan telah diberikan berasal dari berbagai kalangan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Akan tetapi, peran serta aktif masyarakat Aceh diharapkan lebih menonjol karena mereka memiliki hak dan tanggung jawab dalam menentukan masa depan dan arah pembangunan Aceh. Warga Aceh yang ada di perantauan merupakan suatu komunitas yang sangat diharapkan kepedulian dan sumbangsihnya dalam pengelolaan dampak tsunami di Aceh. Keikutsertaan warga Aceh di perantauan dapat dioptimalkan dengan adanya suatu komunikasi yang efektif, sebab hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu kebersamaan. Besarnya peranan komunikasi dalam menangani masalah di Aceh perlu mendapat dukungan dari lingkungan dimana mereka

Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami berdomisili. Faktor-faktor proses komunikasi dan lingkungan individu diduga dapat mempengaruhi keefektivan komunikasi, selanjutnya proses komunikasi juga saling berkaitan dengan lingkungan individu. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui aspek-aspek lingkungan yang cenderung berkaitan dengan proses komunikasi yang pada gilirannya mempengaruhi keefektivan komunikasi. Secara khusus penelitian keefektivan komunikasi dilakukan dengan studi kasus pada masyarakat Aceh di Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) sejauhmana proses komunikasi masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami berkaitan dengan lingkungan mereka, (2) sejauhmana keefektivan komunikasi mereka dipengaruhi oleh dukungan lingkungan, dan (3) apakah aspek-aspek lingkungan saling berhubungan satu sama lain. 2. Materi Dan Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi (explanatory research) dengan metode survai. Singarimbun (1995) menyatakan bahwa penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Variabel-variabel penelitian meliputi karakteritik individu, lingkungan, proses komunikasi dan keefektivan komunikasi. Penelitian dilakukan di Kabupaten atau Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan selama 3 bulan yakni, April - Juni 2006. Populasi adalah seluruh anggota masyarakat Aceh yang berdomisili di Bogor. Sampel diambil secara acak stratifikasi nonproporsional ( disproportional stratified random sampling) berdasarkan kelompok masyarakat dan jenis kelamin. Strata meliputi: (1) masyarakat menetap, (2) mahasiswa S0/S1, dan (3) mahasiswa S2/S3. Jumlah responden dari setiap kelompok sebanyak 30 orang yang masing-masing terdiri atas 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, jumlah responden seluruhnya adalah 90 orang. Data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta wawancara mendalam kepada berbagai pihak terkait serta informan kunci. Data sekunder diperoleh dengan pengumpulan informasi dari instansi terkait dan publikasi di berbagai media massa. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang dibagi dalam tiga bagian yakni: lingkungan individu, proses komunikasi dan keefektivan komunikasi. Keefektivan komunikasi ini diukur dengan tingkat pengetahuan, kepedulian dan partisipasi mereka. Untuk menjamin bahwa instrumen (kuesioner) reliabel untuk digunakan dalam pengumpulan data yang sesungguhnya, dilakukan uji reliabilitas kuesioner menggunakan metode α Cronbach. 2.1 Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1) terdapat hubungan yang nyata antara lingkungan dengan proses komunikasi masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami, 2) dukungan lingkungan dapat mempengaruhi keefektivan komunikasi masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami, dan 3) aspek-aspek lingkungan saling berhubungan satu sama lain. 2.2 Analisa Data Data lingkungan, proses komunikasi, dan keefektivan komunikasi dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu distribusi frekuensi dan persen- 44

Yusnidar, Sumardjo, R.W.E. Lumintang tase. Sementara itu, hubungan antar variabel dianalisis dengan uji Korelasi Rank Spearman menggunakan program SPSS 13 for Windows (Trihendradi, 2005). 3. Hasil Dan Pembahasan 3.1 Lingkungan Aspek-aspek lingkungan masyarakat Aceh di Bogor meliputi: dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tetangga, ketersediaan media, dan dukungan sosial ( Lampiran 1). Mayoritas masyarakat Aceh di Bogor mendapat dukungan yang tinggi dari lingkungan dalam berkomunikasi, hanya pada dukungan keluarga saja yang tidak tinggi. Kurangnya hubungan komunikasi secara langsung dengan keluarga, yang umumnya berdomisili di Aceh, diduga sebagai penyebab keterbatasan dukungan dari keluarga. Hal lain yang mungkin mempengaruhi adalah buruknya jaringan komunikasi elektronik, terutama bulan pertama setelah terjadi tsunami. Selain itu, banyak masyarakat Aceh yang mendapat dukungan hanya dari keluarga inti saja, karena adanya jarak dengan keluarga lainnya. Dukungan keluarga yang tinggi hanya terbatas pada dukungan keluarga inti, sementara dukungan dari keluarga dekat dan keluarga jauh sangat kurang. Walaupun frekuensi komunikasi dalam keluarga inti tinggi, tidak mempengaruhi intensitas komunikasinya secara keseluruhan. Dukungan teman, tetangga dan sosial terhadap masyarakat Aceh di Bogor dalam mencari informasi tentang keadaan Aceh pasca tsunami tergolong tinggi. Demikian juga dengan dukungan ketersediaan media di lingkungan mereka ternyata sangat memadai. Hal ini tentu saja sangat menunjang dalam komunikasi mereka sehingga proses komunikasi mereka akan tinggi. Dengan tingginya dukungan dari lingkungan dan tingginya proses komunikasi mereka tentu saja akan meningkatkan pula keefektivan komunikasi mereka. 3.2 Proses Komunikasi dan Keefektivan Komunikasi Proses komunikasi meliputi aspekaspek arah komunikasi, intensitas komunikasi, akses media dan intensitas keterdedahan ( Yusnidar 2007). Komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh di Bogor cenderung interaktif, dengan kata lain hampir selalu berdialog atau mendiskusikan informasi yang diterima. Masyarakat Aceh juga mengkomunikasikan informasi tersebut dengan intensitas dan keterdedahan yang tinggi. Tingginya kedua aspek proses komunikasi tersebut dimungkinkan dengan dukungan akses media yang mudah. Hal ini didukung pula oleh tingginya dukungan lingkungan tempat tinggal mereka. Keefektivan komunikasi meliputi aspek-aspek pengetahuan, sikap atau kepedulian dan partisipasi masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami ( Yusnidar 2007). Pengetahuan masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami di Aceh tergolong tinggi, sementara itu kepedulian mereka tidak terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena peristiwa tsunami dan pengelolaan dampaknya merupakan issu sentral bagi masyarakat Aceh dalam dua tahun terakhir. Tingginya pengetahuan mereka tidak terlepas dari proses komunikasi yang terjadi yaitu komunikasi yang interaktif, intensitas komunikasi dan intensitas keterdedahan yang tinggi, mudahnya dalam mengakses media, serta dukungan dari lingkungan mereka yang tinggi. Namun demikian, partisipasi mereka tidak terlalu tinggi (kategori sedang). Kondisi ini terkendala karena adanya jarak yang jauh dan aktivitas masyarakat Aceh di Bogor yang sangat padat karena 45

Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa atau PNS. 3.3 Hubungan antara Lingkungan dengan Proses Komunikasi Lingkungan masyarakat Aceh di Bogor mempunyai hubungan positif yang nyata dengan proses komunikasi (Tabel 1). Aspek-aspek lingkungan yang meliputi dukungan teman, tetangga dan ketersediaan media memiliki hubungan positif yang nyata dengan proses komunikasi, sedangkan dukungan keluarga dan sosial tidak memiliki hubungan yang nyata dengan aspekaspek proses komunikasi. Hal ini berarti bahwa dukungan lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses komunikasi yang terjadi. Dukungan teman cenderung meningkatkan intensitas komunikasi masyarakat Aceh di Bogor dan memudahkan mereka untuk mengakses media. Sementara itu, dukungan tetangga dan ketersediaan media cenderung meningkatkan intensitas komunikasi, akses terhadap media dan intensitas keterdedahan mereka. Tingginya dukungan teman, tetangga dan ketersediaan media di lingkungan masyarakat Aceh di Bogor sangat menunjang proses komunikasi. Berkaitan dengan ketersediaan media, Berlo (1960) menyatakan bahwa salah satu komponen penting dalam komunikasi adalah adanya sumber pesan. Komponen berikutnya dalam komunikasi adalah saluran komunikasi yang merupakan alat untuk menyalurkan pesan dari komunikator ke komunikan. Saluran media massa merupakan salah satu saluran komunikasi, di samping saluran interpersonal Roger dan Shoemaker (1971). Saluran media massa adalah alat penyampai pesan yang memungkinkan pencapaian komunikan dalam jumlah besar, yang dapat menembus batas waktu dan ruang seperti radio, TV, koran dan sebagainya. Sedangkan saluran interpersonal merupakan saluran komunikasi melalui pertemuan tatap muka antara komunikator dan komunikan. Dukungan keluarga dan dukungan sosial tidak memiliki hubungan yang nyata dengan aspek-aspek proses komunikasi. Hal ini selain disebabkan oleh rendahnya dukungan kedua aspek tersebut juga karena tingginya proses komunikasi mereka lebih cenderung didukung oleh tingginya dukungan dari ketiga aspek lingkungan lainnya yaitu dukungan teman, dukungan tetangga, dan terutama dukungan ketersediaan media. Dengan kata lain, dukungan komunikasi lebih banyak bersumber dari lingkungan mereka di Bogor. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya dukungan dari keluarga adalah tidak kondusifnya keadaan Aceh pada saat terjadi tsunami sehingga masyarakat Aceh di Bogor tidak dapat berharap banyak mendapatkan dukungan informasi dari Aceh. Selain itu, dukungan keluarga terkonsentrasi pada dukungan keluarga inti saja, sementara dukungan dari keluarga lainnya relatif kurang. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan nyata antara lingkungan dengan proses komunikasi terbukti. Aspek lingkungan yang berhubungan dengan proses komunikasi meliputi dukungan teman, dukungan tetangga dan ketersediaan media. 46

Yusnidar, Sumardjo, R.W.E. Lumintang Tabel 1 Korelasi antara lingkungan dan proses komunikasi No. Lingkungan Proses Komunikasi (r s ) Arah komunikasi Intensitas komunikasi Akses media Intensitas keterdedahan 1 Dukungan keluarga 0,095-0,090-0,090 0,153 2 Dukungan teman 0,141 0,246* 0,246* 0,036 3 Dukungan tetangga -0,035 0,260* 0,260* 0,265* 4 Ketersediaan media 0,103 0,295** 0,295** 0,409** 5 Dukungan sosial -0,035 0,203 0,203 0,050 Keterangan: ** Korelasi nyata pada taraf 0.01; * Korelasi nyata pada taraf 0.05; r s = koefisien korelasi Rank Spearman 3.4 Hubungan antara Lingkungan dengan Keefektivan Komunikasi Faktor lingkungan secara umum memiliki hubungan yang lemah dengan keefektivan komunikasi masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami. Hal ini diindikasikan oleh kurangnya hubungan yang nyata antara aspek-aspek kedua faktor tersebut. Hanya aspek dukungan tetangga saja yang berhubungan dengan aspek partisipasi (Tabel 2). Meskipun tetangga masyarakat Aceh di Bogor mendukung dalam keefektivan komunikasi serta mereka mempunyai kemauan dan kemampuan berpartisipasi, namun mereka terkendala oleh terbatasnya kesempatan. Hal ini menyebabkan tidak tingginya partisipasi mereka. Tabel 2 Korelasi antara lingkungan dan keefektivan komunikasi No. Lingkungan Keefektivan Komunikasi (r s) Pengetahuan Sikap/kepedulian Partisipasi 1 Dukungan keluarga 0,045-0,163 0,149 2 Dukungan teman 0,076-0,004-0,112 3 Dukungan tetangga 0,067 0,071 0,235* 4 Ketersediaan media 0,185 0,161-0,003 5 Dukungan sosial 0,060-0,140 0,012 Keterangan: * Korelasi nyata pada taraf 0.05 Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan nyata antara lingkungan masyarakat Aceh di Bogor dengan keefektivan komunikasi umumnya ditolak. Hanya aspek dukungan tetangga yang berhubungan nyata dengan partisipasi. Namun bila dianalisis lebih jauh partisipasi masyarakat Aceh yang berdomosili di Bogor ternyata juga dipengaruhi oleh hubungan keluarga dengan korban tsunami. Mereka yang memiliki hubungan keluarga yang jauh dengan korban (sepupu ibu atau bapak, saudara atau sepupu ipar-iparan) ternyata cenderung tingkat partisipasinya tidak terlalu tinggi. Sementara itu warga Aceh yang memiliki partisipasi tinggi adalah mereka yang memiliki hubungan keluarga yang erat dan dekat dengan korban tsunami. Warga Aceh yang memiliki hubungan keluarga yang erat dengan korban tentu saja akan 47

Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami mengutamakan kepentingan keluarganya. Hal ini lumrah adanya, karena mereka sendiri masih dalam keadaan yang shok dan labil. Karena keadaan psikologis yang tidak seimbang, kadangkala tindakan mereka mungkin saja di luar kewajaran atau kesadarannya. Jadi partisipasi mereka tinggi terutama terhadap korban dalam keluarga mereka. Partisipasi yang sangat baik adalah dari mereka yang memiliki hubungan keluarga yang dekat dengan korban tsunami, hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena mereka kurang memiliki beban spikologis. Mereka dapat melakukakan berbagai kegiatan dengan baik, kalaupun ada beban dalam diri mereka tetapi tidak seberat yang dirasakan oleh mereka yang memiliki hubungan keluarga yang erat. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan nyata antara lingkungan individu dengan keefektivan komunikasi dapat diterima. Namun demikian, korelasinya sangat lemah karena hanya aspek dukungan tetangga yang berhubungan positif dengan partisipasi masyarakat Aceh di Bogor dalam pengelolaan dampak tsunami. Meskipun lingkungan tetangga mendukung dalam keefektivan komunikasi serta masyarakat Aceh mempunyai kemauan dan kemampuan berpartisipasi, namun mereka terkendala oleh terbatasnya kesempatan. Hal ini merupakan salah satu penyebab tidak tingginya partisipasi. 3.5 Hubungan antara Aspek-aspek Lingkungan Dari hasil analisis lebih jauh terlihat bahwa faktor lingkungan saling berhubungan satu sama lain. Hal ini dapat dilihat pada dukungan keluarga, ternyata dukungan keluarga mempengaruhi dukungan teman, tetangga dan ketersediaan media (Tabel 3). Duku - ngan keluarga ternyata memiliki arti yang sangat besar bagi warga Aceh, ada kecenderungan dengan besarnya dukungan dari keluarga mendorong mereka untuk aktif berusaha sehingga hal ini menunjang tingginya dukungan dari lingkungan lainnya misalnya dukungan dari teman. Tingginya dukungan dari keluarga cenderung meningkatkan semangat mereka untuk terus berusaha sehingga memperluas lingkungan pertemanan dan pada akhirnya meningkatkan dukungan dari lingkungan pertemanan. Selain itu, dengan tingginya dukungan keluarga juga meningkatkan motivasi menggunakan media yang tersedia untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak. Motivasi tersebut pada gilirannya dapat meningkatkan dukungan ketersediaan media dalam lingkungan masyarakat Aceh di Bogor. 48

Yusnidar, Sumardjo, R.W.E. Lumintang Tabel 3 Matriks korelasi antara aspek-aspek lingkungan dan keefektivan komunikasi No. Lingkungan Dukungan keluarga Dukungan teman Dukungan tetangga Ketersedia an media Dukungan sosial 1 Dukungan keluarga 1 0,280** 0,345** 0,223* 0,174 2 Dukungan teman 0,280** 1 0,228* 0,298** 0,382** 3 Dukungan tetangga 0,345** 0,228* 1 0,197 0,165 4 Ketersediaan media 0,223* 0,298** 0,197 1 0,166 5 Dukungan sosial 0,174 0,382** 0,165 0,166 1 Keterangan: ** Korelasi nyata pada taraf 0,01; * Korelasi nyata pada taraf 0,05 4. Simpulan 1. Proses komunikasi masyarakat Aceh di Bogor terkondisikan oleh lingkungan mereka, semakin tinggi dukungan dari lingkungan ternyata semakin tinggi pula proses komunikasi yang terjadi. Aspekaspek lingkungan yang kondusif terhadap proses komunikasi terutama adalah dukungan teman kemudian dukungan tetangga, ketersediaan media dan dukungan sosial. 2. Dukungan lingkungan tempat tinggal masyarakat Aceh di Bogor tidak secara langsung mempengaruhi aspek-aspek keefektivan komunikasi mereka pengelolaan dampak tsunami. Aspek-aspek lingkungan individu tersebut sangat menentukan proses komunikasi yang terjadi, yang pada gilirannya akan sangat mempengaruhi keefektivan komunikasi. 3. Aspek-aspek lingkungan saling berhubungan satu sama lain. Dukungan keluarga merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi warga Aceh karena dukungan keluarga dapat mempengaruhi dukungan teman, tetangga dan ketersediaan media. Kondisi ini memiliki peranan yang sangat mendorong terjadinya proses komunikasi. Daftar Pustaka Berlo DK. 1960. The Process of Communication. USA: Hall, Rinehart and Winston, Inc. Oemarmadi, S. 2005. Indonesia, Perlu Lebih Mendalami Ilmu Disaster Management & Menentukan Strategi Aplikasi The Safer Future. http://202.78.200.190/ petaaceh/artikel/penangananbencana.doc. [Serial online: 26 Maret 2005]. Rahman L. 2005. Menghadapi Tsunami: Tujuh Prinsip Perencanaan dan Perancangan. Jakarta: Masyarakat Lingkungan Binaan. Terjemahan dari: Designing for Tsunamis: Seven Principles for Planning and Designing. Rogers EM, Shoemaker FF. 1971. Communication and Innovation. A Cross Cultural Approach. Second Edition. New York: The Free Press. Singarimbun M. 1995. Metode dan proses penelitian. Di dalam: Singarimbun M, Effendi S, editor. Metode Penelitian Survai. Cetakan ke-2. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Trihendradi C. 2005. Step by Step SPSS 13, Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi. Yusnidar. 2007. Keefektivan komunikasi masyarakat aceh di bogor dalam pengelolaan dampak tsunami [tesis]. 49

Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. 50