BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB II KAJIAN TEORI. dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alam, Universitas Lampung pada semester genap tahun akademik 2011/2012.

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

Trihastuti Agustinah

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II Teori Pendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

7. NILAI-NILAI VEKTOR EIGEN. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonalisasi Diagonalisasi Ortogonal

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

Banyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks

II. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem dinamik adalah sistem yang berubah dari waktu ke waktu (Farlow,et al.,

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

METODE PANGKAT DAN METODE DEFLASI DALAM MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

Matriks Jawab:

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN disebut vektor eigen dari matriks A =

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

MENENTUKAN NILPOTENT ORDE 4 PADA MATRIKS SINGULAR MENGGUNAKAN TEOREMA CAYLEY HAMILTON TUGAS AKHIR

Suatu sistem persamaan diferensial dinyatakan sebagai berikut : Misalkan suatu sistem persamaan diferensial (SPD) dinyatakan sebagai

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

DETERMINAN. Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujursangkar (matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A: Jika diketahui matriks A:

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

APLIKASI MATRIKS KOMPANION PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN TUGAS AKHIR

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

BAB II LANDASAN TEORI. pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan

Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami

II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Definisi 1 [Sistem Persamaan Diferensial Linear (SPDL)]

BAB II LANDASAN TEORI

Matriks Leslie dan Aplikasinya dalam Memprediksi Jumlah dan Laju pertumbuhan Penduduk di Kota Makassar

BAB II LANDASAN TEORI

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

MATRIK dan RUANG VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi. atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

ANALISIS KESTABILAN SISTEM GERAK PESAWAT TERBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI EIGEN DAN ROUTH - HURWITZ (*) ABSTRAK

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari

Bagian 2 Matriks dan Determinan

ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

Yang dipelajari. 1. Masalah Nilai Eigen dan Penyelesaiannya 2. Masalah Pendiagonalan. Referensi : Kolman & Howard Anton. Ilustrasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB III MATRIKS HERMITIAN. dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang

& & # = atau )!"* ( & ( ( (&

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

Definisi : det(a) Permutasi himpunan integer {1, 2, 3,, n}:

untuk setiap x sehingga f g

MENENTUKAN PERPANGKATAN MATRIKS TANPA MENGGUNAKAN EIGENVALUE

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL V EIGENVALUE DAN EIGENVEKTOR

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang dibicarakan yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Bentuk umum dari matriks bujur sangkar adalah sebagai berikut:

Eigen value & Eigen vektor

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Definisi 2.1.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat variabel bebas, variabel tak bebas dan derivative-derivatif tidak bebas terhadap variabel bebasnya. Contoh: ( ) = ( ) = ( ), (2.1) Adalah persamaan diferensial orde 1 (pertama) dan berderajad 1(satu). Penyelesaian dari persamaan diferensial ini adalah mencari fungsi y(x) yang memenuhi y (x) = f(x) dan memenuhi syarat awal y(0) = c, dengan c sebuah konstan. Fungsi y(x) yang memenuhi kondisi tersebut dinamakan solusi persamaan diferensial. Definisi 2.1.2 Sistem Persamaan Diferensial Diketahui Persamaan Diferensial Biasa berikut ini = (,,, )

= (,,, ) (2.2) : = (,,, ) Kumpulan Persamaan Diferensial Biasa dalam persamaan (2.2) yang mempunyai hubungan simultan disebut Sistem Persamaan Diferensial Biasa, dengan,, fungsi bernilai real dari t;,,, adalah derivatif fungsi,, terhadap t;,, adalah fungsi-fungsi bernilai real yang terdefinisi dalam ruang Euclide R berdimensi n + 1 (dinotasikan dalam ruang (t,x)). (Boyce dan DiPrima, 1977) Sistem PDB pada persmaan 2.2 dalam notasi vektor dapat dituliskan dalam bentuk = (, ), 2.2 Martik Definisi 2.2.1 Matriks Matriks adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara terurut dalam barisan dan kolom yang membentuk persegi panjang, serta termuat diantara sepasang tanda kurung. = Bilangan yang terkandung dalam suatu matriks dinamakan unsur (elemen). Deretan-deretan horisontal bilangan pada matriks disebut baris, sedangkan deretan-deretan vertikal bilangan pada matriks disebut kolom.

Unsur-unsur suatu matrik dilambangkan: a mn Dimana m menunjukkan baris, dan n menunjukkan kolom. Jadi a mn berarti unsur matriks pada baris ke-m dan kolom ke-n. Definisi 2.2.2 Matriks Bujur Sangkar = Bilamana m = n adalah bujur sangkar dan akan disebut matriks bujur sangkar berordo n atau sebuah martiks bujur sangkar n. Dalam suatu matriks bujur sangkar, elemen-elemen a 11, a 22,..,a nn disebut elemen diagonal. Jumlah elemen-elemen diagonal suatu matriks bujur sangkar A disebut trace A. (Ayres, Frank. 1974) Definisi 2.2.3 Determinan Matriks Bujur Sangkar Determinan matriks A berordo n x n, dinyatakan sebagai det(a), adalah suatu skalar yang diasosialisasikan dengan matriks A dan didefinisikan secara induktif sebagai: det( ) ; + + + ; > 1 dengan = (1) det( ) ; = 1,2. Adalah kofaktor-kofaktor yang diasosiasikan dengan entri-entri dalam baris pertama dari A.

2.3 Nilai Eigen dan Polinom Karakteristik Definisi 2.3.1 Persamaan Eigen dan Vektor Eigen Jika A(n x n), v adalah sebuah vektor n tak nol yang memenuhi persamaan; Av = λv disebut vektor eigen (eigenvector ) dari A, dan λ disebut nilai eigen (eigenvalue) yang bersesuaian dengan v. Polinomial karakteristik dari matriks A(nxn), adalah polinomial p(λ) = det (A - λ I). Persamaan karakteristik dari A adalah p(λ) = 0 atau det (A - λ I) = 0, dengan p adalah polinomial karakteristiknya. Jika A adalah sebuah matriks n x n, maka pernyataan-pernyataan yang berikut ekivalen satu sama lain. a) λ adalah nilai eigen dari A. b) Sistem persamaan (A - λ I)v = 0 mempunyai pemecahan yang tak trivial. c) Ada sebuah vektor tak nol v di dalam Rn sehingga Av = λ v. d) λ adalah pemecahan real dari persamaan karakteristik det (A - λ I) = 0. Definisi 2.3.2 Polinomial Karakteristik Bila P adalah sebuah polynomial dalam λ sedemikian sehingga ( ) = det( )

= = ( ) + ( ) + + ( ) + Maka P(λ) disebut polinomial karakteristik dari A dan persamaan P(λ) = 0 disebut persamaan karakteristik dari A 2.4 Definisi Titik Ekuilibrium Titik R merupakan titik ekuilibrium untuk persamaan diferensial = (, ) Jika (, ) = 0 ; untuk semua t Teorema 2.1 Kriteria Routh-Hurwitz Semua akar polinom matriks A, ( ) = + + +, mempunyai bagian real negatif jika dan hanya jika memenuhi Δ > 0, a Δ > 0, a Δ > 0, a Δ > 0, untuk n ganjil dan Δ > 0, untuk n genap, dengan = ; = ; = 0 dan seterusnya. Lemma 2.1.1 Diberikan matriks A 2x2 Bagian real semua nilai eigen matriks A bernilai negatif jika dan hanya jika

(i) Trace (A) < 0 (ii) Det (A) > 0 Bukti: Misalkan =, sehingga diperoleh polynomial karakteristik: = = ( + ) + ( ) Dengan demikian dari polinom karakteristik diperoleh = 1, = ( + ) = ( ), = = det( ) dan = 0 Dengan menggunakan teorema ( Kriteria Routh Hurwitz) diperoleh: (i) Δ = > 0 = ( + ) > 0 = ( ) > 0 ( ) < 0 (ii) Δ > 0 Δ = = ( ) 0 1 det( ) = ( ) det( ) > 0 det( ) > 0,karena dari (i) ( ) > 0 (Hahn, 1967) 2.5 Basic Reproductive Number (R 0 ) Menganalisis kestabilan dengan menggunakan nilai eigen terkadang sulit untuk diperoleh, untuk mengatasi hal tersebut, maka digunakan Basic Reproductive Number. Ro dapat digunakan untuk menganalisis kestabilan pada suatu sistem, yaitu jika Ro<1 maka titik

keseimbangan bebas penyakit stabil asimtotik secara global dan jika Ro>1 maka titik kesetimbangan bebas penyakit tidak stabil, tetapi sistem memiliki titik kestabilan endemik dan stabil asimtotik secara lokal. ( Feng et al, 2001) Nilai Ro didefinisakan sebagai rata-rata jumlah infeksi kedua yang disebabkan oleh seorang individu infected selama masa hidup sebagai seorang individu infected Ketika Ro < 1, setiap individu infected akan menghasilkan kurang dari satu penderita baru sehingga penyakit akan hilang dan ketika Ro > 1 setiap individu infected akan menghasilkan lebih dari satu penderita baru dan menjadi epidemik. pada saat Ro = 1, suatu penyakit akan menjadi endemik, yang berarti bahwa penyebaran penyakit dalam suatu populasi berada pada laju yang konsisten, yaitu seorang penderita aktif akan menularkan penyakit tersebut kepada satu orang yang sehat. ( Trottier & Philippe, 2001)