Kebijakan Kapasitas Nasional Kegiatan Usaha Hulu Migas. 24 Agustus 2016 Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKKMIGAS) Penguatan Kapasitas Nasional Dalam PTK 007 Rev 04

Verifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

TKDN DALAM PENGADAAN PERTAMINA HULU ENERGI 13 FEBRUARI 2018

PENILAIAN KUALIFIKASI DALAM PTK 007 BUKU KEDUA REV - 04

TKDN DALAM PENGADAAN PERTAMINA HULU ENERGI 13 FEBRUARI 2018

Pedoman Tata Kerja PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0

PENILAIAN KUALIFIKASI DALAM PTK 007 BUKU KEDUA REV-04

BAB I PENDAHULUAN. dari total penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 385 trilyun 1, atau dapat. hukum agar tidak merugikan kepentingan negara.

Daftar Pertanyaan Terhadap Ketentuan pada PTK007 Revisi Tahun 2015 Frequently Asked Question (FAQ) Per 20 Februari 2014

I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. PERHITUNGAN TKDN BARANG IV. PERHITUNGAN TKDN JASA

PEDOMAN TATA KERJA Nomor : PTK-007/SKKO0000/2015/S0 Revisi-3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

COACHING CLINIC TKDN 2016 MEMAHAMI ARTIKEL TKDN DALAM PROSES PENGADAAN DAN PENYELESAIAN KONTRAK

15/04/2015. Steering Committee TERATAI

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK Migas)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Daftar Pertanyaan Terhadap Ketentuan pada PTK007 Revisi Tahun 2015 Frequently Asked Question (FAQ) Unggah 20 Maret 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SOSIALISASI LAPORAN PENCAPAIAN TKDN

Kriteria Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa

Pedoman Tata Kerja PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

DR. SUKARMI, KOMISIONER KPPU

TARGET CAPAIAN TKDN BARANG/JASA PADA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS. Jangka Pendek ( )

IMPLEMENTASI PBI 17/ AGUSTUS 2016

TKDN VERIFICATION OBLIGATION OF KKKS & SUPPLIER

2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

Jakarta, 16 April 2015

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK Migas)

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan

SCM DEPARTMENT 29 Maret 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

PELUANG DAN TANTANGAN KONSERVASI ENERGI DI SEKTOR INDUSTRI

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Imbal Dagang adalah kegiatan perdagangan secara timbal balik an

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

: 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD)

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTAMBANGAN

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal

MODUL 9 PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI DAN USAHA KECIL PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

IV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau

2 penawaran harga pada pelelangan tahap II, dimana belum secara tegas terdapat korelasi antara harga uap atau tenaga listrik yang ditawarkan dengan as

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

% Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Total Pengeluaran. Tahun

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

Peran Audit untuk Mengungkap Penyalahgunaan Anggaran Proyek di Perusahaan Jasa Konstruksi Oleh : Putu Sukma Kurniawan

GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi.

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

TATA CARA PEMBERIAN TANDA SAH CAPAIAN TKDN DAN BMP HASIL VERIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI & USAHA KECIL DAN DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

ASSURE YOUR CONFIDENCE

Perubahan Ketentuan Mengenai Izin Lokasi David Wijaya

TPP FOR INDONESIA S PUBLIC PROCUREMENT. Direktur Pengembangan Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional 2016

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PMK.010/2018 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. satu dari beberapa Unit Eselon 1 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

I. UMUM. Saldo...

FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM)

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan ikiim usaha yang lebih

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0.

Menperin Sebut Fasilitas Fiskal Tax Holiday Terbukti Mampu Tingkatkan Investasi Dalam Negeri

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V ANALISA HASIL. 1. Deskripsi barang yang kurang jelas atau tidak lengkap.

Transkripsi:

Kebijakan Kapasitas Nasional Kegiatan Usaha Hulu Migas 24 Agustus 2016 Surabaya

Pergeseran Paradigma: beyond revenue.. Because it s limited we need to optimize the exploitation Old Approach: Revenue Maker Sumber Pendapatan Dari penjualan minyak dan gas bumi. Sumber Energi & Bahan Baku Sumber Energi untuk kebutuhan domestik (power, industries, fuel, etc) Bahan baku untuk feedstock, refinery, petrochemical New Approach: Penggerak dan Menciptakan Multiplier effect bagi perekonomian nasional. Penggerak & Meningkatkan Nilai Tambah Memperkuat kemampuan dan kapasitas nasional. Menumbuhkan keahlian dan kesempatan kerja Salah mesin penggerak pertumbuhan perekonomian nasional 2

Multiplier Effect dari Kegiatan Hulu Migas Peningkatan Daya Saing Industri DN Penguasaan Teknologi Multiplier Effect Bagi Perekonomian Nasional Penciptaan Kesempatan Kerja Multiplier Effect di Indonesia Setiap US$ 1Juta Multiplier yang dihasilkan US$ 1,6 Juta GDP additional US$ 0,7 Juta Peluang pekerjaan mencapai 100 peoples 3

5 Komoditas Utama Kegiatan Usaha Hulu Migas Pemboran Nilai: US$ 3.332 Juta EPCI Nilai: US$ 1.696 Juta 5 Komoditas Utama Turbomachinery Nilai: US$ 55 Juta OCTG & Line Pipe Nilai: US$ 223 Juta Perkapalan Nilai: US$ 1.206 Juta Total Nilai 5 Komoditas Utama Total Nilai Procurement List US$ 6.515 Juta US$ 10.082 Juta 60,3%

Strategi Peningkatan Kapasitas Nasional Pemboran Internal External Optimalisasi pemanfaatan pabrikan rig dalam negeri (fabrikasi dan perawatan); Pembebasan bea masuk peralatan rig. Mengoptimalkan pembangunan rig dalam negeri. Perkapalan Penunjukan champion program vendor development. Optimalisasi pembangunan kapal baru di galangan kapal dalam negeri Mewajibkan proses perawatan/docking di dalam negeri. Sinkronisasi antara program pembinaan dan roadmap industri dengan kebutuhan hulu migas. Penurunan suku bunga BANK & kemudahan Pemodalan Strategi Umum (Rumusan PTK) Informasi demand-supply Aliansi strategis; kontrak jangka panjang; Prioritas kepada PDN dengan menggunakan metode Pemilihan Langsung atau Penunjukan Langsung; Right to Match; Penambahan Uang Muka; Monitoring komitmen Investasi, R&D dan pemanfaatan SDM Nasional EPCI Meningkatkan peran dan kemampuan perusahaan fabrikasi dan industri pendukung dalam negeri: Mendorong alih teknologi dan kepemilikan alat oleh perusahaan dalam negeri; Membangun kerjasama rekayasa rancang bangun dengan lembaga Litbang dan perguruan tinggi dalam negeri; Sinkronisasi antara program pembinaan dan roadmap industri dengan kebutuhan hulu migas. Turbomachinery Clustering demand berdasarkan spesifikasi; Penyelarasan kebutuhan dan program antara fungsi perencana, pengadaan, pemeliharaan untuk standarisasi pengadaan turbomachinery KKKS; Pengembangan industri perawatan turbomachinery Mendorong OEM untuk membuka seluas-luasnya lisensi kepada perusahaan perawatan di DN OCTG & Line Pipe Standarisasi spesifikasi Pengembangan industri material (industri hulu); Pemberian insentif bahan baku import. memberikan prioritas kepada industri baja DN untuk mendapatkan barang scrap

Strategi R-S-D (Regulasi-Supply-Demand) DEMAND Penguatan informasi demand Standarisasi spesifikasi Perencanaan terintegrasi dan sinkronisasi antar KKKS Pengawasan kepatuhan KKKS Regulasi Strategi REGULASI Percepatan proses tender Penguatan keberpihakan kepada industri dalam negeri Kesempatan untuk pelaksanaan DA/DS Implementasi Market Inteligence. Peningkatan Akuntabilitas Sinkronisasi dengan instansi terkait Demand (KKKS) Supply (Industri) SUPPLY Penguatan informasi supply CIVD Pelaksanaan Assessmnet Bersama Penyusunan AML Bersama Vendor Development Sinkronisasi rencana investasi industri dengan roadmap demand yag ada Penguatan sektor industri hulu

Pelaksanaan Tender di Daerah PTK 007 Rev.03 Bab I angka 6.6. Bagi KKKS dalam tahap Eksploitasi, Proses Tender untuk paket Tender kebutuhan penunjang operasi lapangan dengan nilai perkiraan paket Tender sampai dengan Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau sampai dengan US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) WAJIB diselenggarakan di wilayah provinsi daerah operasi utama KKKS KKKS dapat melakukan kebijakan ini secara bertahap sesuai kemampuan Penyedia Barang/Jasa di provinsi daerah operasi utama KKKS. 7

Keterlibatan Penyedia Barang/Jasa di Daerah PTK 007 Rev.03 Bab XII angka 2.20.4 & 2.20.4 Ketentuan Pengalihan Pekerjaan Dalam hal nilai Kontrak pengadaan jasa > Rp20 Milyar atau US$2Juta Dalam hal nilai Kontrak pengadaan jasa > Rp50 Milyar atau US$5Juta Pelaksana Kontrak wajib bekerja sama dengan usaha kecil setempat termasuk koperasi kecil setempat dengan cara mensubkontrakkan sebagian pekerjaan. Pelaksana Kontrak wajib bekerja sama dengan usaha menengah dan/atau usaha kecil setempat termasuk koperasi kecil setempat dengan cara mensubkontrakkan sebagian pekerjaan. PTK 007 Rev.03 Bab IX angka 1.4. Bagi Penyedia Barang/Jasa usaha besar memberikan sebagian pekerjaannya kepada Penyedia Barang/Jasa usaha kecil termasuk koperasi kecil di daerah operasi KKKS. Hal tersebut harus dinyatakan dalam dokumen penawarannya.

Pembinaan Vendor Investasi Baru o o o High technology Belum ada di DN Industri Hulu VDP Vendor Development Program. VDP memberikan peluang penunjukan langsung kepada industri yang berinvestasi di DN Melaksanakan assessment dengan melibatkan beberapa KKKS kepada industri dalam negeri APDN Existing Industri PEMETAAN Asesmen AML Bersama CIVD Pembinaan Bersama dengan KKKS melakukan pembinaan kepada industri dalam negeri terkait HSE, standar & manajemen kerja, dll. Menyusun Approved Manufacture List (AML) yang menjadi acuan seluruh KKKS.

Program Monitoring & Pengawasan Monitoring & Pengawasan Pre Curent Post WP&B Procurement List Rencana Tender AML/VML DN Mega Project Road Map TKDN Mega Project Kunjungan kerja ke Industri pendukung Monitor realisasi Project Inspeksi lapangan Sistem Informasi Pelaporan Audit Kepatuhan Verifikasi TKDN Penerapan sanksi Standar Pelaporan hasil Verifikasi TKDN

Pengawasan TKDN KKKS wajib melakukan monitoring dan verifikasi realisasi nilai TKDN, komitmen lokasi pengerjaan di wilayah Republik Indonesia, komitmen pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri serta kerja sama dengan usaha kecil/koperasi kecil sesuai Kontrak. Kontraktor KKS bertanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan pencapaian nilai TKDN oleh Pelaksana Kontrak.. Verifikasi realisasi nilai TKDN wajib dilakukan oleh Kontraktor KKS merujuk pada ketentuan yang diterbitkan oleh Kementerian yang membidangi kegiatan Hulu Migas. Pelaksana Kontrak wajib memenuhi besaran pernyataan/komitmen TKDN sesuai dengan yang telah tercantum dalam Kontrak. Pelaksana Kontrak pada saat serah terima barang harus dapat membuktikan bahwa barang yang diserahkan benar-benar diproduksi di dalam negeri sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak. Pelaksana Kontrak wajib melaporkan capaian nilai TKDN kepada Kontraktor KKS secara berkala sesuai tahapan yang disepakati dalam Kontrak dan/atau pada akhir masa Kontrak.

Objek Verifikasi TKDN Verifikasi TKDN Nilai Realisasi TKDN PORSI LOKASI Pelaksanaan di dalam negeri PORSI PENGERJAAN oleh Perusahaan Dalam Negeri Referensi Bab XII angka 5.6.2.

Kewajiban Verifikasi TKDN Nilai Tender (Rp.) Kompleksitas Tinggi 30% < 30% Kompleksitas Rendah Kompleksitas Tinggi 1 Triliun Independen Vendor Independen/ Vendor (<5%) 200 M 1 T Independen Vendor Independen / Vendor (<15%) Kompleksitas Rendah Vendor Vendor 50 M 200 M Independen Vendor Vendor Vendor 5 M 50 M KKKS Vendor Vendor Vendor 2,5 M 5M Vendor Vendor Vendor Vendor <2,5 M NA NA NA NA Referensi Bab XII angka 5.6.2.

Sanksi TKDN Sanksi Administrasi Sanksi Finansial Kategori Kuning Gagal memenuhi nilai TKDN, dimana: realisasi TKDN lebih besar atau sama dengan 90% dibandingkan komitmen TKDN dalam Kontrak; atau menurut penilaian Kontraktor KKS penyebab tidak tercapainya nilai TKDN adalah di luar kendali Pelaksana Kontrak Kategori Merah Tidak mampu memenuhi kewajiban pemenuhan komitmen sebagai berikut: nilai realisasi TKDN lebih kecil dari 90% dari komitmen TKDN dalam Kontrak; nilai realisasi TKDN lebih rendah dari batasan minimal TKDN; pengerjaan di wilayah Republik Indonesia; dan/atau pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri dalam Kontrak. Tidak Mengubah Peringkat Sanksi = HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran) Mengubah Peringkat Sanksi = {HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)} + (Nilai Kontrak- Nilai Penwaran Peringkat II)

Sanksi Sanksi Kategori Kuning Masa berlaku surat peringatan selama enam bulan terhitung mulai sejak dikeluarkannya surat peringatan. Sanksi Kategori Merah Sanksi Kategori Hitam Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi kategori merah, dilarang mengikuti kegiatan pengadaan baru selama masa satu tahun berikutnya di lingkungan KKKS yang bersangkutan. KKKS mengeluarkan surat pemberian sanksi kategori hitam; Selanjutnya SKK Migas memasukkan dalam daftar Penyedia Barang/Jasa terkena sanksi kategori hitam yang dapat diakses secara online oleh seluruh KKKS; Apabila Penyedia Barang/Jasa kembali terkena sanksi kategori hitam dari KKKS yang bersangkutan atau KKKS lainnya dalam periode sanksi pelanggaran kategori hitam yang masih berlaku ditambah masa percobaan selama setahun sesudah sanksi kategori hitam awal, kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi kategori hitam ditambah selama satu tahun di seluruh KKKS.

TERIMA KASIH

Back-up Slide

Koordinasi Antar Instansi Koordinasi Kem. ESDM Kem Perindustrian Kementerian Keuangan BKPM Membuat regulasi memperioritaskan industri dalam negeri Memberikan preferensi untuk meningkatkan investasi Membuat proteksi guna mengembangkan industri nasional Mengembangkan industri dalam negeri Mengembangkan basisdata (Database) capaian TKDN Menciptakan regulasi fiskal yang menarik dan mendukung investasi di hulu migas sekaligus mampu melindungi industri dalam negeri Menyederhanakan proses perizinan dalam melakukan investasi Pemberian Insentif bagi investor 18

Program Monitoring & Pengawasan Pengawasan KKKS Big Project Industri Pengawasan melalui audit kepatuhan Pengawasan terhadap ketentuan dalam dokumen tender dan kontrak Pengawasan terhadap proses tender Pengawasan terhadap pelaksanaan kontrak. Penyusunan roadmap Kapasitas Nasional Monitoring capaian roadmap TKDN Monitoring terhadap program pengembangan SDM & vendor lokal di daerah operasi. Realisasi capaian TKDN Realisasi penggunaan produk dalam negeri yang digunakan sebagai material. Perlu koordinasi dengan Kem. Perindustrian

Pembinaan Vendor CIVD Centralized Integrated Vendor Database Pemetaan Memetakan kemampuan aktual industri penunjang migas dalam negeri Vendor Asesmen Bersama Melaksanakan Asesmen dengan melibatkan beberapa KKKS kepada industri dalam negeri VDP Vendor Development Program. VDP memberikan peluang penunjukan langsung kepada industri yang berinvestasi di DN Pembinaan Vendor Bersama dengan KKKS melakukan pembinaan kepada industri dalam negeri terkait HSE, standar& manajemen kerja, dll. AML Bersama Menyusun Approved Manufacture List yang menjadi acuan seluruh KKKS.