ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN ASET DAERAH DENGAN PEMANFAATAN GOOGLE API

ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG

Membuat spesifikasi kebutuhan sistem berdasarkan ISO 9001:2000. Mendesain sistem informasi sesuai spesifikasi kebutuhan yang dihasilkan

SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION SISTEM PERENCANAAN BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI SESUAI DENGAN STANDARD IEEE

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM DESIGN ASSET FOR MAPPING USING GOOGLE API

Kata kunci : Sistem informasi, UML, Penggajian

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN INSTITUT INFORMATIKA INDONESIA

RANCANGAN PEMBELAJARAN

PEMODELAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN (STUDI KASUS: DOSEN TIDAK TETAP STIKOM DINAMIKA BANGSA JAMBI)

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi)

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

Software Requirements Specification

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,

SOFTWARE DESIGN DESCRIPTION SISTEM PERENCANAAN BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI SESUAI DENGAN STANDARD IEEE

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI TATA USAHA (STUDI KASUS: SMP NEGERI 7 JAMBI)

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dibidang keuangan, laporan-laporan yang diperlukan perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB 1 PENDAHULUAN. kurikulum sekolah. kreativitas dan imajinasinya.

ANALISIS SISTEM PELELANGAN TENDER

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

ANALISA KEBUTUHAN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUK BERBASIS WEB DI PT. ANGHAUZ INDONESIA

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI TATA USAHA (STUDI KASUS: SMP NEGERI 7 JAMBI)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD EKSEKUTIF PADA PDAM A

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

ANALISIS DAN PEMODELAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS : FAKULTAS TARBIYAH IAIN SULTAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI REKAPITULASI RETRIBUSI PENDAPATA ASLI DAERAH DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

SISTEM INFORMASI PROSES TRANSAKSI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN SUN ABSTRAK

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

SIMULASI PERENCANAAN BIAYA IBADAH HAJI DENGAN METODE MONTECARLO DAN PERSPEKTIF TIME VALUE OF MONEY

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Sekolah

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN OBAT MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

SISTEM PENILAIAN RAPOT DI SEKOLAH MENENGAH ATAS YADIKA 2

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA INVENTARIS KANTOR PADA SMP NEGERI 6 PANGKALPINANG DENGAN MENGGUNAKAN METODELOGI BERORIENTASI OBYEK

INTEGRASI KANO UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. EXPRESSINDO SYSTEM NETWORK

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer Atma Luhur Vol 3. No 1. Maret 2016 ISSN:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI UJIAN LABOR PADA STIKOM DINAMIKA BANGSA

PROTOTIPE PROGRAM SISTEM PERENCANAAN BIAYA IBADAH HAJI DENGAN PERSPEKTIF TIME VALUE OF MONEY DAN INVESTASI BERBASIS SYARIAH

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATERIAL PRODUK KEMASAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA PT. CRS

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET (STUDI KASUS PADA PT.CIPTAKRIDATAMA) Suhairi. Program Magister Sistem Informasi. Universitas Gunadarma

Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu


APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-MAINTENANCE PT TRIMITRA CHITRAHASTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

PERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN RSMB AL-BAROKAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang teknologi informasi agar tidak tertinggal dan mampu bersaing secara

Gambar 4.1 Flowchart

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

RINGKASAN EKSEKUTIF. Pengelolaan barang milik daerah merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

Gambar Form input data proyek Gambar Tampilan data proyek Gambar Form edit data proyek Gambar 3.

Transkripsi:

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO Yudhi Kurniawan dan Aries Tjahyanto Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: awanyoudee@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa dan mendesain Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) untuk mendukung dari proses pengelolaan barang daerah yang lebih maksimal dalam menunjang pengambilan keputusan strategis pimpinan. Strategi yang digunakan diupayakan menggunakan sumber daya yang tersedia mengingat aplikasi ini akan di gunakan pada sektor pemerintahan dimana kemampuan operator sangat beragam baik dilihat dari faktor usia dan juga pendidikan, ada beberapa tahapan yang akan dilalui dalam penelitian ini yaitu analisa terhadap kebutuhan sistem yang sesuai dengan proses pengelolaan barang daerah di Pemerintah Kabupaten Mojokerto serta membuat desain Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) yang akan didokumentasikan sesuai dengan standar internasional yaitu IEEE 830-1998 dan IEEE 1016-1998. Kata kunci: SIMBADA, Sektor Pemerintahan, Standar Internasional PENDAHULUAN Bagian Perlengkapan merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berfungsi dan bertugas untuk mengelola barang milik daerah dimana pengelolaan yang dijalankan meliputi : perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi sesuai dengan permendagri No.17 Tahun 2007. Informasi dan status kepemilikan barang serta detail kondisi dan harga barang serta atribut yang lain merupakan hal yang penting bagi suatu daerah karena data data kepemilikan barang menggambarkan akan kekayaan suatu daerah dimana daftar kekayaan dan pengelolaan harus transparan dan akuntabilitas sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat seiring dengan semakin bertambah dan berkurangnya barang daerah dari setiap tahun anggaran akibat dari pengadaan dan juga penghapusan maka rekapitulasi akan jumlah total barang daerah semakin lama waktu prosesnya, sebagaian besar pengelolaan barang daerah masih dilakukan dengan menggunakan formulir formulir isian secara manual, dimana pendataan tiap kelompok barang daerah dilakukan secara terpisah sesuai dengan formulir yang sesuai begitu juga dengan penyimpanannya sehingga duplikasi data mudah terjadi tidak terlepas juga dari faktor kesalahan manusia (human error).

Penggunaan aplikasi pengelolaan barang daerah mutlak diperlukan untuk mendukung seluruh kegiatan sesuai dengan Permendagri No.17 tahun 2007 tentang pengelolaan barang daerah untuk menggunakan Sistem Informasi Barang Daerah (SIMBADA), dimana semua tahapan kegiatan dapat diterjemahkan ke dalam aplikasi secara terintegrasi dengan baik sehingga adanya kesamaan data dan dapat mempermudah dalam hal akses dan juga pengambilan keputusan oleh pimpinan. Sedangkan di sisi lain banyak penawaran dari penyedia aplikasi pengelolaan barang daerah yang menawarkan aplikasi tidak lengkap semisal hanya pada level perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran saja untuk tahapan yang lain tidak ada dimana kondisi ini bertentangan dengan kebijakan dari bagian Perlengkapan yang menginginkan sistem secara lengkap. Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, maka pada tesis ini akan dibuat analisa dan desain Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) dalam pengelolaan barang daerah sesuai dengan permendagri No 17 Tahun 2007 METODE PENELITIAN Proses penelitian merupakan suatu proses yang terdiri dari tahap-tahap yang saling terkait secara sistematik satu sama lainnya, di mana hasil dari satu tahap akan menjadi masukan bagi tahap berikutnya. pada penulisan tesis ini dibagi menjadi lima tahap yaitu: 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis 3. Tahap Desain 4. Tahap Verifikasi Dan Validasi 5. Kesimpulan dan Saran Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem 2. Memberikan gambaran yang jelas dan desain yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat. Ini lebih mengarah kepada desain sistem yang terinci yaitu pembuatan desain yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan pemakai. ANALISA KEBUTUHAN Dari beberapa pokok kewenangan dan tugas serta berdasarkan peraturan yang berlaku. Bagian Perlengkapan melakukan pengelolaan barang daerah sesuai dengan mekanisme yang ada dimana pengelolaan barang daerah sendiri memiliki 11 aktivitas kegiatan utama seperti yang dideskripsikan pada bab sebelumnya. Setiap aktivitas yang ada akan dijalankan oleh beberapa sub bagian dalam bagian perlengkapan. Pembagian aktivitas pengelolaan barang daerah. Gambar 1 Siklus Pengelolaan Barang Daerah C-16-2

Kebutuhan utama dari pemakai adalah tercukupinya akan proses pengelolaan barang daerah seperti yang diisyaratkan dalam permendagri no 17 Tahun 2007. Dari pemahaman situasi awal yang sudah dapatkan maka dokumentasi kebutuhan perlu dibuat untuk memperjelas akan kebutuhan pengguna, daftar kebutuhan disajikan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 1 Rekap Kebutuhan Fungsional Pengguna No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Deskripsi Kebutuhan Sistem mempunyai fasilitas login sebagai keamanan dan menentukan hak akses dari setiap user Sistem dapat melakukan manajemen kode barang dan kode lokasi dimana pengguna dapat menambahkan data dan merubah data kode yang ada Sistem dapat menampilkan formulir kebutuhan barang dan selanjutnya Pengguna dapat melakukan proses administrasi perencanaan kebutuhan barang dearah Sistem dapat menampilkan formulir penerimaan barang daerah dan selanjutnya Pengguna dapat melakukan proses administrasi penerimaan barang daerah Sistem dapat menampilkan formulir penyaluran barang daeran dan selnjutnya Pengguna dapat melakukan proses penyaluran barang daerah Sistem dapat menampilkan formulir kebutuhan barang inventaris sesuai golongan dan selanjutnya pengguna dapat melakukan administrasi penatausahaan barang daerah Sistem dapat menampilkan formulir perawatan barang dan filter data serta dilengkapi dengan pencarian data pemanfaatan dan selanjutnya pengguna dapat melakukan administrasi perawatan barang daerah Sistem dapat menampilkan formulir pemanfaatan barang dilengkapi dengan pencarian data barang inventaris yang akan dimanfaatkan dan juga dilengkapi dengan pencarian data pemanfaatan dan selanjutnya pengguna dapat melakukan administrasi pemanfaatan barang daerah Sistem dapat menampilkan formulir penghapusan barang dilengkapi dengan pencarian data barang yang sudah dihapus yang akan dimanfaatkan dan juga dilengkapi dengan pencarian data penghapusan dan selanjutnya pengguna dapat melakukan administrasi penghapusan barang daerah User dapat mengisikan kelengkapan administrasi dan mengganti username serta password untuk masuk dalam sistem Sistem dapat menginputkan data dan menampilkan dari data-data yang sudah diinputkan oleh pengguna dalam bentuk tabel yang mudah dibaca dan informatif Sistem dapat membedakan data yang sudah direkap dan belum dengan memberikan proses finalisasi terhadap data dengan maksud untuk mempermudah pengguna melakukan perubahan data dan penghapusan data yang sering Sistem dapat menampilkan pencarian kode barang dan kode lokasi yang dapat digunakan user untuk mempercepat pencarian kode dalam proses pengelolaan kebutuhan barang Sistem dapat menampilkan pencarian kode barang dari barang yang sudah diinventaris untuk mempermudah user dalam proses administrasi pemanfaatan barang, perawatan dan penghapusan Sistem dapat membedakan data yang sudah direkap dan belum dengan memberikan proses finalisasi terhadap data dengan maksud untuk mempermudah pengguna melakukan perubahan data dan penghapusan data yang sering dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam input data C-16-3

Dari beberapa aktivitas yang ada maka untuk memperjelas kebutuhan user maka digambarkan ke dalam use case yang disesuaikan dengan pengelolaan kebutuhan barang daerah: Gambar 2 Use Case dari Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah Untuk memperjelas interkasi antara user dengan sistem, digamabrkan pada diagram kolaborasi secara detail dari masing masing use case yang sudah ditentukan spesifikasinya ada beberapa diagram kolaborasi yang dihasilkan yaitu: Analisis Collaboration Diagram Use Case: Login Analisis Collaboration Diagram Use Case: Pengaturan Dan Manajemen Kodefikasi Barang Dan Lokasi (hal. Analisis Collaboration Diagram Use Case: Perencanaan Kebutuhan Analisis Collaboration Diagram Use Case: Penerimaan Barang Use Case : Penyaluran Barang Analisis Collaboration Diagram Use Case: Penatausahaan Barang Use Case : Pemanfaatan Barang Analisis Collaboration Diagram Use Case: Perawatan Dan Pemeliharaan Analisis Collaboration Diagram Use Case: Penghapusan Barang Desain Sistem Gambar 3 Kolaborasi Diagram dari Use Case Login Setelah dilakukan analisa maka dibuat beberapa desain class, baik itu untuk entity class, boundary class, dan control class, untuk masing-masing use case dengan menggunakan package sebagai identifikasinya, ada beberapa class yang digambarkan: 1. Package User Class User Class UserManage ClassUserUI C-16-4

2. Package Kode Barang Class KodeBarang Class KodebarangManage Class KodeBarangUI 3. Package Kode Lokasi Class KodeLokasi Class KodeLokasiManage Class KodeLokasiUI 4. Package Rencana Kebutuhan Barang Class RencanaKebutuhan Class RencanaKebutuhanManage Class RencanaKebutuhanUI 5. Package Penerimaan Dan Penyaluran Barang ClassPenerimaanDan Penyaluran ClassPenerimaanDan PenyaluranManage ClassPenerimaanUI ClassPenyaluranUI 6. Package Penatausahaan Barang Daerah Class InventarisBarangDaerah Class PenatausahaanManage Class FormkartuInventaris BarangUI 7. Package Pemanfaatan Barang Daerah Class Pemanfaatan Class PemanfaatanManage Class PemanfaatanUI 8. Package Pemeliharaan Dan Perawatan Barang Daerah Class Pemeliharaan Class PemeliharaanManage Class PemeliharaanUI 9. Package Penghapusan Dan Pemindahtanganan Barang Daerah Class Penghapusan Class PenghapusanManage Class PenghapusanUI Gambar 4 Class Diagram Package User Dari desain class yang sudah dibuat maka ditentukan keterkatian antar class dan sifat hubungannya sebagai bahan untuk membuat desain tabel database: 1. Tabel User 2. Tabel Kode Lokasi 3. Tabel Kode Barang 4. Tabel Rencana Kebutuhan 5. Tabel Penerimaan dan Pengeluaran 6. Tabel Pemanfaatan 7. Tabel Perawatan dan Pemeliharaan 8. Tabel Penghapusan Barang C-16-5

Dari beberapa tabel yang sudah dibuat maka selanjutnya dibuat desain interface yang menyediakan natarmuak bagi pengguna untuk menjalankan scenario sistem sesuai dengan use case yang ada. Ada beberapa desain tampilan yang dibuat antara lain yaitu: Desain interface untuk 1. Use case : Login 2. Use case : Pengaturan dan Manajemen Kodefikasi Barang Daerah Dan Loka 3. Use case : Perencanaan Kebutuhan Barang Daerah 4. Use case : Penerimaan Barang Daerah dan Penyimpanan 5. Use case : Penyaluran Barang Daerah 6. Use case : Penatausahaan Barang Daerah 7. Use case : Perawatan Dan Pemeliharaan Barang 8. Use case : Pemanfaatan Barang Daerah 9. Use case : Penghapusan Dan Pemindahtanganan Barang Daerah 10. Use case : Pelaporan kegiatan pengelolaan Barang Daerah Gambar 5 Desain Tampilan Login Selain desain interface juga ada beberapa desain output atau laporan yang aakn dihasilkan oleh setiap use case yang ada yaitu: Desain Laporan Daftar Rencana Kebutuhan Desain Laporan Penerimaan Barang Daerah Desain Laporan Pengeluaran Barang Daerah (KIB A) Golongan Tanah (KIB B) Golongan Peralatan Dan Mesin (KIB C) Golongan Gedung dan Bangunan (KIB D) Golongan Jalan, Irigasi Dan jaringan (KIB D) Golongan Aset Tetap Lainnya (KIB F) Golongan Konstruksi Dalam Pengerjaan Desain Laporan Buku Inventaris Desain Laporan Mutasi Barang Inventaris Desain Laporan Rekapitulasi Mutasi Barang Inventaris Desain Laporan Rekapitulasi Jumlah Barang Inventaris Desain Laporan Pemeliharaan Dan Perawatan Barang Inventaris Desain Laporan Pemanfaatan Barang Inventaris Desain Laporan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Inventaris C-16-6

Verifikasi dan Validasi Dari beberapa proses yaitu analisa kebutuhan dan perancangan sistem harus ada kesesuaian dan perwujudan apa yang sudah digambarkan dan dianalisa dengan apa yang sudah dirancang atau didesain, dalam tahap ini dibutuhkan verifikasi antara kebutuhan fungsional yang harus ada dengan desain sistem yang sudah dibuat dimana verifikasi ini dideskripsikan dalam beberapa keterangan yang diambil dari kebtuhan fungsional yang selanjutnya ditampilkan dalam tabel yang berisikan deskripsi dari kebutuhan dan bukti yang terkait dengan menunjukkan dokumen tersebut berada. Pada kegiatan validasi, dilakukan pemeriksaan apakah desain yang dibuat sudah sesuai dengan harapan pengguna dan apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan terutama dalam kegiatan pengelolaan kebutuhan barang daerah merujuk pada peraturan yang berlaku. KESIMPULAN Dari desain sistem informasi manajemen barang daerah dalam kegiatan pengelolaan barang daerah pada Bagian Perlengkapan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisa kebutuhan yang sesuai dengan proses bisnis pengelolaan barang daerah pada Bagian Perlengkapan Pemerintah Kabupaten Mojokerto maka Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah ini dapat memenuhi kebutuhan dasar dalam: 1) Proses perencanaan kebutuhan 2) Proses penerimaan barang 3) Proses penyaluran barang 4) Proses penatausahaan barang 5) Proses perawatan barang daerah 6) Proses pemanfaatan barang daerah 7) Proses penghapusan barang daerah 8) Proses pembuatan laporan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan pengelolaan barang daerah Sedangkan untuk bentuk desainnya adalah: 1) Desain proses Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah dalam bentuk Activity Diagram, Use Case diagram, Collaboration diagram. 2) Desain kebutuhan akan basis data Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah digambarkan melalui Class Diagram 3) Desain interface Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah yag dibuat dengan menggunakan GUI desain Dari analisa hasil verifikasi dan validasi kualitas desain UML, serta hasil analisa desain Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah didapatkan: Komponen komponen yang membangun model-model diagram UML, dalam desain Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah telah sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan dasar dalam pengelolaan kebutuhan barang. Pengelolaan kebutuhan barang secara komputerisasi telah menerapkan prinsip prinsip dasar sesuai dengan peraturan yang digunakan. C-16-7

DAFTAR PUSTAKA Boehm B, Kitapci H., 2006, The WinWin approach : using a requirements negotiation tool for rationale capture and use. In : Dutoit A, McCall R, Mistrik, I, Paech B(eds) Rationale Management in Software Engineering, Springer. Dennis Alan, Wixom Barbara Haley, Tegarden David, 2005, Systems Analysis And Design With UML Version 2.0, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc. Departemen Dalam Negeri (2007), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, Depdagri, Jakarta. Liu Liping, Roussev, Boris, 2006, Management of the object oriented development process, IDEA group publishing. Priestley, Mark, 2003, Practical Object-Oriented Design With UML, Second Edition, The McGraw-Hill Companies, Inc. Software Engineering Standards Committee of the IEEE Computer Society, 1998, IEEE 830-1998 Recommended Practice for Software Requirements Specifications, The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc. Software Engineering Standards Committee of the IEEE Computer Society, 1998, IEEE 1016-1998 Recommended Practice for Software Design Descriptions, The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc. Whitten, Jeffery, L., etc, 2004, Systems Analysis and Desaign Methods, The McGraw- Hill Companies, Inc. C-16-8