Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

dokumen-dokumen yang mirip
MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama)

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu:

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011

MANAKAH YANG LEBIH BERAT? (Laporaan Observasi Ke-5)

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan

LAPORAN OBSERVASI 2. Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011

MEMBANDINGKAN DAN MENGURUTKAN PECAHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

LAPORAN OBSERVASI 4 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD IGM Palembang

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA. Navel O. Mangelep.

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh :

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

Kelipa Faktor Bilangan

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

Blue Print ANGKET AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Fransiska, 2016)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5 th Observation Report of Classroom Observation

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN. Sri Rejeki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Realistik dengan tipe Think Pair Share di kelas VIIIB SMPN 2 Kota Bengkulu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : : : :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

LAPORAN OBSERVASI KELIMA SD NEGERI 117 PALEMBANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

Desain Pembelajaran PMRI 4: "Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar. Pinggang Pemesan Baju itu?"

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana kita ketahui bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang mampu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Abdul Latif Masauda, Baharuddin Paloloang, Akina ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. ada umpan balik dari siswa tersebut. Sedangkan komunikasi dua arah, ialah

PEMBELAJARAN PERKALIAN DENGAN AKTIVITAS PERMAINAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN 43 AMPENAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V MI Al

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Oleh Moh Fauziddin Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRA OBSERVASI

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI PENDEKATAN BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman inilah yang mendorong para pendidik untuk lebih kreatif dalam. nasional (Marsigit dalam Renni Indrasari,2005:1).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DESAIN KE-4 PEMBELAJARAN PMRI: Belajar Mengurangkan Tiga Bilangan Berturut-turut melalui Aktivitas Bermain Tepuk Bergambar/Ambulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERMAINAN TEPUK BERGILIR YANG BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KPK SISWA KELAS IV A DI SD N 21 PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS PADA PEMBELAJARAN FAKTOR BILANGAN. Disusun oleh :

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MATEMATIKA untuk SD dan MI Kelas III

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang) a. Pendahuluan Sebagaimana telah kita ketahui, proses pembelajaran dengan menggunkanan pendekatan pendidikan matematika realistik menekankan kepada konstruksi dari konteks benda-benda konkrit sebagai titik awal bagi siswa guna memperoleh konsep matematika. Kegunaan dari benda-benda konkrit ini sendiri untuk menjembatani proses berpikir sisiwa untuk ada dalam proses matematisasi konkret ke abstrak, dengan demikian siswa perlu diberi kesempatan untuk mengkontruksi dan menghasilkan matematika dengan cara dan bahasa mereka sendiri. Sejalan dengan hal ini maka sebagai calon guru/pengajar khusunya yang membidangi matematika kami berusaha untuk melakukan desain pembelajaran dengan mengintegrasikan PMRI. Kesempatan pertama kami peroleh dari guru SD Negeri 21 Palembang untuk melakukan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI yakni pada tanggal 20 September 2011. Seminggu sebelum kami mengajar dikelas kami melakukan diskusi bersama dengan guru PMRI di sekolah tersebut. Kami mendiskusikan desain pembelajaran bersama-sama dan sebagai guru kelas pak Yoso bersedia berkolaborasi dengan kami untuk melakukan proses pembelajaran dikelas dengan pendekatan PMRI. Pokok bahasan kelipatan dan faktor bilangan adalah konsep baru yang akan dipelajari siswa pada minggu itu, dan kami memulai memperkenalkan apa itu kelipatan bilangan dengan mangajar siswa melakukan kegiatan menabung. Dengan demikian goal kita pada petemuan ini adalah siswa dapat memahami pengertian kelipatan, kelipatan persekutuan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua buah bilangan. b. Tujuan Tujuan dari kegiatan observasi ini adalah untuk mengetahui efek dari konteks kegiatan menabung terhadap pembelajaran KPK. c. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam kegiatan observasi ini adalah apakah pembelajaran dengan suatu konteks kegiatan menabung membantu siswa dalam memahami konsep KPK? d. Deskripsi Data Beranjak dari kesepakatan bersama dengan guru kelas (pak Yoso ) maka kami dibagi tugas mengajar dimana Pak Yoso memulai pembelajaran/kegiatan pendahuluan kemudian kami diminta untuk masuk dalam kegiatan inti dan penutup. Adapun jumlah siswa di kelas IV A adalah sebanyak 27 orang siswa dan yang hadir pada hari itu adalah 26 orang siswa. Adapun langkah-langkah dalam proses pembelajaran KPK dengan konteks kegiatan siswa menabung adalah sebagai berikut : 1. Pak Yoso memulai pembelajaran menjelaskan dan menanyakan kepada anak-anak tentang masalah manabung yang pernah mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum membagi siswa kedalam kelmopok masing-masing ia juga menjelaskan aturan dari konteks kegiatan menabung yang akan dilakukan siswa di hari ini. Pak Yoso juga menjelaskan tujuan pelajaran

hari ini dan kemudian membagi siswa kedalam 6 kelompok, 3 kelompok (dengan jumlah tabungan Rp 500 tiap harinya) dan 3 kelompok (dengan jumlah tabungan Rp 200 tiap harinya). Setelah siswa berada dalam kelompoknya masing-masing guru membagi celengan dan uang koin (sesuai dengan nama kelompoknya yang ditempelkan di depan celengan tersebut). 2. Tahap pemecahan masalah dan menemukan konsep kelipatan. Pada tahap ini, siswa diberikan arahan untuk mengisi LKS yang telah disediakan. Siswa berusaha memecahkan permasalahan dalam LKS dengan melakukan diskusi bersama dengan teman kelompoknya juga melakukan kegiatan menabung tanpa dibimbing guru. Beberapa kelompok terlihat masih melakukan kesalahan karena kurang memperhatikan aturan yang guru sampaikan di awal tadi. Selanjutnya kami mencoba menuntun siswa untuk mengerjakan LKS dengan benar dan menabung 1 koin setiap hari. Namun kami menemukan, ada kelompok yang pandai dimana mereka merasa lebih mudah mengisi LKS dengan terlebih dahulu menuliskan jumlah tabungan (kolom sebelah kanan LKS) setelah itu menggambar banyaknya koin yang mereka tabung berdasarkan jumlah tabungan yang mereka tulis sebelumnya (kolom sebelah kiri LKS). 3. Selanjutnya tahap diskusi kelas sekaligus presentasi. Pada tahap ini guru terlebih dahulu memanggil perwakilan kelompok 500 dan kelompok 200 untuk menulisakan jawaban yang merupakan kelipatan dari tabungan mereka dipapan tulis. Setelah siswa selesai menulis jawaban mereka dipapan tulis, saya masuk dan berperan sebagai guru dalam membimbing siswa untuk melihat kelipatan persekutuan dari 500 dan 200. Siswa menuliskan kelipatan dari tabungan mereka di papan tulis. Kemudaian, Saya memandu mereka dengan bertanya apakan ada jumlah yang sama dari tabungan kedua kelompok. Siswa maju ditabungan Setelah siswa mengetahui kelipatan persekutuan dari 200 dan 500 adalah 1000, dan 2000, saya juga mencoba meningkatkan pemahaman siswa dengan meminta salah seorang siswa melanjutkan kelipatan 200 hingga hari ke-20. Setelah siswa menemukan/melingkari kelipatan persekutuan dari pengembangan soal tadi maka saya membimbing siswa melihat kelipatan persekutuan yang terkecil. Dengan demikian siswa lebih mudah menetukan KPK dari 200 dan 500 dari sejumlah kelipatan persekutuan yang dilingkari tadi. Setelah memahami konsep kelipatan, kelipatan persekutuan dan KPK dari tabungan mereka teman saya (Sylvana) mengarahkan siswa untuk memahami kelipatan dari 2 dan 5. Sylvana menghidupkan kelas dan dengan semangat yang tinggi semua siswa menjawab

bersama-sama kelipatan. Siswa tampak sangat beratusias dan berlomba-lomba maju kepapan tulis untuk melingkari kelipatan persekutan dan kelipatan persekutuan terkecil dari 2 dan 5. Siswa bersemangat maju ke papan tulis untuk menuliskan kelipatan persekutuan dari 2 dan 5 (kiri), siswa melingkari kelipatan 2 dan 3 (kanan) 4. Sebagai tahap untuk merefleksikan apa yang sudah terjadi maka sebelum Sylvana membawa pemahaman siswa untuk menentukan kelipatan, kelipatan persekutuan dan KPK dari 2 dan 5, Pak Yoso menunjuk beberapa siswa untuk menyimpulkan apa arti dari kelipatan, kelipatan persekutuan dan KPK. Siswa belum dapat memberikan jawaban secara formal namun apa yang mereka samapaikan dapat kami simpulkan bahwa siswa dapat memahami arti dari kelipatan, kelipatan persekutuan dan KPK dengan pemahaman mereka sendiri. 5. Pada tahap akhir, untuk menyakinkan sekaligus meningkatkan pemahaman siswa maka kami memberikan beberapa soal latihan. Semua siswa terlihat antusias dalam mengerjakan soal latihan dan semua siswa terlihat percaya diri dan mengerjakan semua soal yang diberikan secara inividual. Dalam mengerjakan latihan ini juga beberapa sisiwa memiliki cara tersendiri untuk menghitung kelipatan yaitu dengan menggunakan jari-jari tangan mereka. Hal ini dikarena siswa merasa telah memahami benar materi kelipatan, kelipatan persekutuan dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Bagi setiap siswa yang telah selesai dan mampu mengerjakan latihan dengan benar diberikan penghargaan dengan nilai 100 oleh Sylvana. Siswa menggunakan jari-jari tangannya untuk menghitung kelipatan

Beberapa hasil jawaban siswa terhadap soal-soal latihan yang diberikan guru. e. Analisis Kegiatan Oleh karena materi kelipatan ini berkesinambungan dengan menentukan kelipatan persekutuan dan kelipatan persekutuan terecil (KPK) maka yang menjadi inti pemasalahan dalam observasi ini adalah bagaimana menanamkan konsep kelipatan kepada para siswa. Jika siswa mengetahui konsep kelipatan, maka dengan mudah mereka dapat menetukan kelipatan perkekutuan dan KPK. Dengan demikian lewat konteks kegiatan menabung, kami berupaya untuk membuat siswa memahami konsep kelipatan. Disisi lain, kegiatan menabung ini juga membuat mereka bebas menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dalam melakukan pendataan selanjutnya dan mengingatkan siswa dengan proses pembelajaran tersebut. Pada intinya, bermain sambil belajar akan membuat siswa merasa senang dan dengan mudah memahami dan menikmati suatu pelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa hanya dapat menyimpulkan kelipatan sebagai penjumlahan yang berulang pada bilangan yang sama dan belum dapat menyimpulkan hasil kali dari suatu bilangan yang sama. Dalam PMRI dikenal istilah iceberg yang diguanakan untuk menggambarkan proses pemahaman siswa dari sesuatu yang real menuju puncak dimana siswa mampu memahami simbol matematika yang bersifat abstrak, dalam hal ini KPK. Berikut ini iceberg dari aktifitas yang kami lakukan bersama guru dan siswa kelas IVA di SD Negeri 21 Palembang.

KPK dari 2 dan 5 adalah 10 Perhitungan formal KPK Pendataan kelipatan persekutuan Menghitung tabungan. kelipatan Guru melakukan tanya jawab seputar kegiatan menabung sekaligus siswa memberi contoh kegiatan menabung. f. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan konteks kegiatan menabung siswa mampu memahami konsep kelipatan sebagai suatu penjumlahan berulang sehingga pembelajaran yang terjadi dapat dirasakan bermakna dan menyenangkan bagi siswa dan pada akhirnya tujuan pembelajaran untuk menentukan KPK dapat dengann mudah dicapai oleh siswa.