PENGARUH PENCAHAYAAN, KEBISINGAN DAN TEMPERATUR TERHADAP PERFORMANSI KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL III LINGKUNGAN KERJA FISIK

Lampiran 1. Data Eksperimen

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto

PENGARUH TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KEBISINGAN TERHADAP KECEPATAN KERJA MEKANIK AHM (STUDI KASUS: HONDA CATUR PUTRA JAYA AHASS 06703)

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Langkah-Langkah: 1. Buka program aplikasi SPSS 2. Buatlah variabel logika, perasaan, dan gender pada halaman Variable View

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Analisis Varians Multivariats

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

INSTRUMEN KASUS PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui mengenai Pengaruh

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

(Pra Penelitian) Pemilihan Skrip Manipulasi

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. paling utama dalam kerja dimana manusia berperan sebagai perencana dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto

LAMPIRAN 1 Angket Penelitian

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Instruksi dan Kasus Instruksi Pengerjaan Kasus

BAB IV HASIL PENELITIAN

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL POMPA AIR DENGAN TENAGA ANGIN UNTUK PEMANFAATAN IRIGASI SAWAH

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UJI PRASYARAT ANALISIS

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGANTAR. (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat

1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti Kasein 5% Buffer

LAMPIRAN 1 MODUL DAN KUESIONER PENELITIAN 1

LAMPIRAN 1 Petunjuk Pengisian Kuesioer 1) Mohon terlebih dahulu partisipan membaca pertanyaan dengan cermat sebelum mengisinya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. No. formula waktu inkubasi hasil SPC. 1 K 0 7 x K 0 1,1 x K 0 5,5 x 10 6.

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR Atau SUHU Dan PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN FISIK MAHASISWA FAKULTAS SAINSTEK UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

SISTEM KERJA. Nurjannah

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

PENGARUH SUHU DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN TARGET PEKERJAAN PERAKITAN

LAMPIRAN A. Kuesioner. 1. Gaya kepemimpinan (Multifactor Leadership Questionnaire)

No : Tanggal Pengisian : Domisili : Tanggal Lahir Bayi :

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan metode yang telah diakui. berbagai metode, dan salah satunya adalah metode pengukuran NASA TLX.

LAMPIRAN. KETERANGAN PRIBADI Mohon isilah keterangan pribadi di bawah ini dengan lengkap dan benar.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data intensitas serangan pada pengamatan I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

91 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

PROPOSAL HIBAH PENELITIAN MULTIDISIPLIN

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

LAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian, (4) pembahasan penelitian dan (5) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Dimulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

Keinginan memperbaiki udara

TUGAS SUMATIF ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF OLEH MUHAMAD YULIANTO Fakultas Teknik Departemen teknik mesin Universitas Indonesia

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

k = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS:

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

Lampiran 1. Instrumen Penelitian Anda adalah salah seorang senior manajer Departemen

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam

BAB IV HASIL PENELITIAN

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik Kerja Terhadap Waktu Penyelesaian Pekerjaan:Studi Laboratorium

Performa (2007) Vol. 6, No.1: 73-81

ASPEK PENCAHAYAAN DALAM PEKERJAAN PEMERIKSAAN VISUAL

LAMPIRAN 1 DATA YANG DIOLAH

Analisis Varians. Liche/Statistik Lanjut-S2 F.Psi.UI/2008 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN IPK PADA MATA KULIAH STATISTIKA. Herlina

SURAT PERNYATAAN Kesediaan Berpartisipasi Sebagai Responden

KUESIONER PENELITIAN. Gender Dan Disiplin Akademis Terhadap Penilaian Etika Oleh Mahasiswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengetahuan Sosial dengan melibatkan tiga indikator yaitu: 1. Menggambar peta Indonesia dengan memberi simbol

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Asesmen Otentik Teknik Saling Silang terhadap Pemahaman Konsep Microteaching

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI WATAMPONE

ANCOVA (Analysis Of Covariance)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

Transkripsi:

PENGARUH PENCAHAYAAN, KEBISINGAN DAN TEMPERATUR TERHADAP PERFORMANSI KERJA Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail: indahpratiwi.ums@gmail.com Abstrak Kondisi kualitas lingkungan akan berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas kerja manusia. Lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan performansi, sehingga dalam melaksanakan kegiatannya mencapai hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk analisis aspek lingkungan fisik (kebisingan, temperatur dan cahaya) terhadap performansi kerja. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Ruang Iklim Teknik Industri UMS dengan responden mahasiswa TI angkatan 2010. Tahapan pelaksanaan yaitu responden mengerjakan tugas di ruang iklim dalam waktu 2 menit dan mencatat hasil dari skor benar yang diperoleh. Terdapat 3 variabel dibuat dalam 4 perlakuan, yaitu : perlakuan 1 disetting suhu 30 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 80 db dan suhu 30 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 100 db. Perlakuan 2 disetting suhu 30 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 80 db dan suhu 30 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 100 db. Perlakuan 3 disetting suhu 26 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 80 db dan suhu 26 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 100 db. Perlakuan 4 disetting suhu 26 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 80 db dan suhu 26 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 100 db. Analisa Data dilakukan menggunakan metode statistik uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pencahayaan dan kebisingan tidak berpengaruh terhadap performansi kerja, sedangkan variabel temperatur berpengaruh terhadap performansi kerja. Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Ruang Iklim, Performansi 1. Latar Belakang Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang berbeda-beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi kemampuan manusia. Pekerja akan mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung. Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dengan sehat, aman, nyaman, selamat dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus didesain sedemikian sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja. Evaluasi lingkungan kerja dilakukan dengan cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja terhadap paparan lingkungan kerja. Kondisi yang ergonomis, yaitu lingkungan kerja yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pekerja. Rasa nyaman sangat penting secara biologis karena akan mempengaruhi kinerja pada organ tubuh manusia ketika sedang bekerja. Penyimpangan dari batas kenyamanan akan menyebabkan perubahan secara fungsional yang pada akhirnya berpengaruh pada fisik maupun mental pekerja. 2. Teori Kualitas lingkungan kerja yang baik dan sesuai dengan kondisi manusia sebagai pekerja akan mendukung kinerja dan produktivitas kerja yang dihasilkan. Pengendalian dan penanganan faktorfaktor lingkungan kerja seperti kebisingan, temperatur, getaran dan pencahayaan merupakan suatu masalah yang harus ditangani secara serius dan berkesinambungan. Suara yang bising, temperatur yang panas getaran dan pencahayaan yang kurang di dalam tempat kerja merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan tekanan kerja dan penurunan produktivitas kerja. 1. Kebisingan (Suara), salah satu polusi yang tidak dikehendaki manusia, karena dalam jangka panjang, bunyi-bunyian tersebut dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak EE - 23

pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi bahkan kebisingan yang serius dapat mengakibatkan kematian. Alat ukurnya adalah sound level meter. 2. Temperatur (Suhu), yang terlalu dingin mengakibatkan gairah kerja menurun, sedangkan apabila terlampau panas mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh dan cenderung melakukan kesalahan dalam bekerja. Indonesia negara dengan dua musim Grandjean (1993) batas toleransi suhu tinggi sebesar 35-40 C, kecepatan udara 0,2 m/detik, kelembaban antara 40-50%, perbedaan suhu permukaan <4 C. Mikroklimat harus dikendalikan dengan baik akan berpengaruh pada tingkat kenyamanan dan gangguan kesehatan, dapat meningkatkan beban kerja, mempercepat munculnya kelelahan dan keluhan subjektif serta menurunkan produktivitas kerja. 3. Pencahayaan, sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan. Satuannya adalah lux (1 lm/m 2 ), dimana lm adalah lumens atau lux cahaya. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan pekerja dapat melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu. Sanders dan McCormick (1987) menyimpulkan dari hasil penelitian pada 15 perusahaan, dimana seluruh perusahaan yang diteliti menunjukkan kenaikkan hasil kerja antara 4-35%. Armstrong (1992) menyatakan bahwa intensitas penerangan yang kurang dapat menyebabkan gangguna visibilitas dan eyestrain. Sebaliknya intensitas penerangan yang berlebihan juga dapat menyebabkan glare, reflections, excessive shadows, visibility dan eyestrain. Semakin halus pekerjaan dan mnyangkut inspeksi serta pengendalian kualitas, atau halus detailnya dan kurang kontras, makin tinggi illuminasi yang diperluka, yaitu antara 500 lux sampai dengan 100 lux (Suma mur, 1996). 3. Metodologi Penelitian dilakukan di Laboratorium Ruang Iklim Teknik Industri UMS. Data yang diambil mengenai pengaruh kebisingan, temperatur dan cahaya terhadap performansi kerja. Tahapan pelaksanaan yaitu responden mengerjakan tugas di ruang iklim, dimana kebisingan, temperatur dan pencahayaan telah disetting dengan 3 variabel dibuat dalam 4 perlakuan, yaitu : 1. perlakuan 1 disetting suhu 30 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 80 db dan suhu 30 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 100 db. 2. Perlakuan 2 disetting suhu 30 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 80 db dan suhu 30 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 100 db. 3. Perlakuan 3 disetting suhu 26 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 80 db dan suhu 26 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 100 db. 4. Perlakuan 4 disetting suhu 26 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 80 db dan suhu 26 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 100 db. Selanjutnya data yang terkumpul diolah menggunakan tools SPSS metode statistik uji F dan uji t. 4. Hasil dan Pembahasan Data terkumpul berupa hasil pengerjaan responden dari soal yang diterima dan dinyatakan benar (Tabel 1) : EE - 24

Temperatur 26 C Tabel 1. Hasil Pengukuran Ruang Iklim Pencahyaan 100 Lux Pencahayaan 200 Lux Pencahyaan 100 Lux Pencahayaan 200 Lux 80 db 100 db 80 db 100 db 80 db 100 db 80 db 100 db 9 9 10 10 10 6 7 9 7 8 7 6 10 10 3 10 9 9 9 9 10 9 9 10 9 8 8 10 10 9 9 9 7 8 8 9 7 8 7 8 7 3 6 7 3 7 8 5 4 6 5 4 3 5 6 5 8 6 6 8 0 9 10 10 10 10 9 9 4 3 4 3 10 9 7 8 1 9 10 7 9 10 10 10 10 9 9 8 10 10 7 3 9 7 9 8 10 10 10 10 10 6 10 10 8 5 5 9 4 5 4 5 Temperatur 30 C 10 10 10 9 6 8 9 9 8 10 9 10 7 9 8 8 10 10 9 7 4 10 8 7 7 9 9 10 10 9 9 9 10 9 8 10 3 8 5 2 6 9 6 6 9 9 10 10 7 9 9 10 7 6 10 10 5 8 5 8 6 6 6 5 10 6 10 8 8 9 7 9 10 10 9 9 10 6 7 9 10 9 10 9 10 10 3 10 10 9 10 10 10 9 9 10 9 10 9 10 10 9 9 9 9 10 10 9 9 8 6 7 10 9 10 9 9 10 10 10 10 10 9 10 10 8 9 6 9 8 9 9 8 9 9 10 8 10 7 9 7 9 9 10 Pengaruh kebisingan, suhu dan pencahayaan terhadap ketelitian dengan Uji f. Tabel 2. Hasil Pengaruh Kebisingan, Suhu dan Pencahayaan dengan Uji f Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors Value Label pencahayaan 1 lux-100 128 2 lux-200 128 kebisingan 1 80dB 128 2 100dB 128 temperatur 1 26C 128 2 30C 128 N Descriptive Statistics EE - 25

Dependent Variable:ketelitian pencahayaan kebisingan temperatur Mean Std. Deviation N lux-100 80dB 26C 8.59 1.624 32 30C 7.31 3.031 32 Total 7.95 2.497 64 100dB 26C 8.62 1.718 32 30C 7.94 1.740 32 Total 8.28 1.750 64 Total 26C 8.61 1.658 64 30C 7.63 2.472 64 Total 8.12 2.154 128 lux-200 80dB 26C 8.28 1.670 32 30C 7.75 2.125 32 Total 8.02 1.915 64 100dB 26C 8.56 1.759 32 30C 8.03 2.236 32 Total 8.30 2.013 64 Total 26C 8.42 1.707 64 30C 7.89 2.168 64 Total 8.16 1.962 128 Total 80dB 26C 8.44 1.641 64 30C 7.53 2.606 64 Total 7.98 2.217 128 100dB 26C 8.59 1.725 64 30C 7.98 1.988 64 Total 8.29 1.879 128 Total 26C 8.52 1.679 128 30C 7.76 2.320 128 Total 8.14 2.056 256 Dependent Variable:ketelitian F df1 df2 Sig. 4.233 7 248.000 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + pencahayaan + kebisingan + temperatur + pencahayaan * kebisingan + pencahayaan * temperatur + kebisingan * temperatur + pencahayaan * kebisingan * temperatur EE - 26

Dependent Variable:ketelitian Source Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 48.934 a 7 6.991 1.684.113 Intercept 16948.785 1 16948.785 4.084E3.000 pencahayaan.098 1.098.024.878 kebisingan 5.941 1 5.941 1.432.233 temperatur 36.754 1 36.754 8.856.003 pencahayaan * kebisingan.035 1.035.008.927 pencahayaan * temperatur 3.285 1 3.285.792.374 kebisingan * temperatur 1.410 1 1.410.340.560 pencahayaan * kebisingan * temperatur 1.410 1 1.410.340.560 Error 1029.281 248 4.150 Total 18027.000 256 Corrected Total 1078.215 255 a. R Squared =,045 (Adjusted R Squared =,018) 1. Pada Levene's Test of Equality of Error Variances a Pada kolom Dependent Variable: ketelitian didapat nilai Uji F hitung sebesar 4.233 untuk df 1 = 7 dan df 2 = 248 serta mempunyai nilai signifikansi 0.000. Pengujian: H 0 : berpengaruh Kesimpulan : H 1 : tidak berpengaruh Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima = tidak berpengaruh Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak = berpengaruh Untuk mencari F tabel untuk df 1 = 7 dan df 2 = 248 dengan derajat kepercayaan 95% atau memiliki taraf nyata sebesar 5% dapat dilihat pada tabel statistik atau menggunakan fungsi dari Excel yaitu =FINV(0.05,7,248). Nilai F tabel adalah 2.047. Nilai F hitung adalah 4.233 > nilai F tabel = 2.047, maka H 0 ditolak, sehingga mean dari ketiga faktor variabel tersebut yaitu kebisingan, suhu dan cahaya berpengaruh terhadap ketelitian. 2. Pada Tests of Between-Subjects Effects Pada kolom Dependent Variable : ketelitian didapat nilai df 1 = 1 dan df 2 = 248. Pengujian : Kesimpulan : H 0 : berpengaruh H 1 : tidak berpengaruh Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima = tidak berpengaruh Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak = berpengaruh Untuk mencari F tabel untuk df 1 = 1 dan df 2 = 248 dengan derajat kepercayaan 95% atau memiliki taraf nyata sebesar 5% dapat dilihat pada tabel statistik atau menggunakan fungsi dari Excel yaitu =FINV(0.05,1,248). Nilai F tabel adalah 3.879. Maka, kesimpulan dari tiaptiap variabel yaitu: 1) Intercept, nilai f hitung untuk intercept yaitu 4.084E3. Jadi, f hitung (4.084E3) > f tabel (3.879), maka H 0 ditolak. Jadi, variabel intercept berpengaruh terhadap ketelitian. 2) Pencahayaan, nilai f hitung untuk pencahayaan yaitu 0.024. Jadi, f hitung (0.024) < f tabel (3.879), maka H 0 diterima. Jadi, variabel pencahayaan tidak berpengaruh terhadap ketelitian. 3) Kebisingan, nilai f hitung untuk kebisingan yaitu 1.432. Jadi, f hitung (1.432) < f tabel (3.879), maka H 0 diterima. Jadi, variabel kebisingan tidak berpengaruh terhadap ketelitian. 4) Temperatur, nilai f hitung untuk temperatur yaitu 8.856. Jadi, f hitung (8.856) > f tabel (3.879), maka H 0 ditolak. Jadi, variabel temperatur berpengaruh terhadap ketelitian. EE - 27

5) Pencahayaan * Kebisingan, nilai f hitung untuk pencahayaan * kebisingan yaitu 0.008. Jadi, f hitung (0.008) < f tabel (3.879), maka H 0 diterima. Jadi, variabel pencahayaan * kebisingan tidak berpengaruh terhadap ketelitian. 6) Pencahayaan * Temperatur, nilai f hitung untuk pencahayaan * temperatur yaitu 0.792. Jadi, f hitung (0.792) < f tabel (3.879), maka H 0 diterima. Jadi, variabel pencahayaan * temperatur tidak berpengaruh terhadap ketelitian. 7) Kebisingan * Temperatur, nilai f hitung untuk kebisingan * temperatur yaitu 0.340. Jadi, f hitung (0.340) < f tabel (3.879), maka H 0 diterima. Jadi, variabel kebisingan * temperatur tidak berpengaruh terhadap ketelitian. 8) Pencahayaan * Kebisingan * Temperatur, nilai f hitung untuk pencahayaan * kebisingan * temperatur yaitu 0.340. Jadi, f hitung (0.340) < f tabel (3.879), maka H 0 diterima. Jadi, variabel pencahayaan * kebisingan * temperatur tidak berpengaruh terhadap ketelitian. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Pengaruh Kebisingan, Suhu dan Pencahayaan dengan Uji f Variabel Nilai Nilai Nilai Kesimpulan F hitung F tabel Sign Intercept 4.084E3 3.879 0.000 Berpengaruh pencahayaan 0.024 3.879 0.878 Tidak berpengaruh kebisingan 1.432 3.879 0.233 Tidak berpengaruh temperatur 8.856 3.879 0.003 Berpengaruh pencahayaan*kebisingan 0.008 3.879 0.927 Tidak berpengaruh pencahayaan*temperatur 0.792 3.879 0.374 Tidak berpengaruh kebisingan*temperatur 0.340 3.879 0.560 Tidak berpengaruh pencahayaan*kebisingan*temperatur 0.340 3.879 0.560 Tidak berpengaruh 5. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data diatas dapat diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi ketelitian yaitu variabel temperatur dan intercept (pencahayaan + kebisingan + temperatur + pencahayaan * kebisingan + pencahayaan * temperatur + kebisingan * temperatur + pencahayaan * kebisingan * temperatur). Sedangkan, variabel pencahayaan, kebisingan, pencahayaan * kebisingan, pencahayaan * temperatur, kebisingan * temperatur, pencahayaan * kebisingan * temperatur tidak berpengaruh terhadap ketelitian. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No: 405/Menkes/SK/XI/2002 Q-HSE Departement. Pengukuran Lingkungan Kerja. 15 Maret 2012. http://qhseconbloc.wordpress.com/2012/03/15/pengukuran-lingkungan-kerja/. 3 Juni 2012 Santa, Hadi. Pengaruh Kebisingan Temperatur dan Pencahayaan Terhadap Performansi Kerja. 15 Februari 2011. http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/02/15/pengaruh-kebisingantemperatur-dan-pencahayaan-terhadap-performa-kerja/. 3 Juni 2012. Sudjana. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Jilid 2. Oktober 2001. http://smkn- 13bdg.sch.id/download/bse/perancangan_sistem_kerja_dan_ergonomi_industri_2/55 siste m_kerja_dan_ergonomi_industri_jilid_2.pdf. 2 Juni 2012. Suma mur. Hyperkes Kesehatan Kerja Dan Ergonomi. Jakarta: Muara Agung Dharma Bhakti, 1987. Sunarti, Haryati. Konsep Pengaturan Lingkungan Kerja. Februari 2008. http://journal.uii.ac.id/index.php/snati/article/view/1250/1049. 3 Juni 2012. Sutalaksana dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri, Bandung : ITB. Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya : Penerbit Guna Widya. EE - 28