GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

dokumen-dokumen yang mirip
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

PENYUSUNAN MENU SEHAT SEIMBANG BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEVI NAWANGSASI. Abstrak

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

Dr. Ir. Ch. Wariyah,M.P.

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

Program Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

POLA KONSUMSI PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan yang Lalu dan Rumusan Baru Tentang Pedoman Gizi Seimbang dan Implementasi Melalui Kemitraan. Dr. Minarto, MPS Ketua Umum PERSAGI

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dari penghasilannya. Dalam

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat baik dari segi sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Pedoman Umum Gizi Seimbang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

masih berada di peringkat ke-11 penyebab utama kematian di Indonesia, tahun 1986 naik ke peringkat 3, dan tahun sudah menduduki peringkat 1

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diet untuk Orang Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Tujuan. penerus harus disiapkan sebaik-baiknya. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

Apa dan Mengapa Tentang

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

Bab 1.Pengenalan MP ASI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gizinya (BKP, 2013). Menurut Suhardjo dalam Yudaningrum (2011), konsumsi

Transkripsi:

GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id

Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus (daur) kehidupan, yaitu : ibu hamil, menyusui, bayi dan balita, anak usia sekolah, remaja, usia prakonsepsi, dewasa, lansia.

Tujuan Agar seluruh anggota keluarga mencapai hidup sehat Tidak ada anggota keluarga yg kekurangan dan kelebihan gizi Seluruh keluarga menerapkan prinsip gizi seimbang dalam pengaturan pola makan

Prinsip gizi seimbang (PGS) Di Indonesia dikenal sebagai pedoman umum gizi seimbang (PUGS) Terdiri dari 13 pesan dasar yang dapat diikuti sebagai pegangan mencapai hidup sehat seluruh anggota keluarga

lanjutan Merupakan proses dinamisasi dan penjabaran secara rinci dari slogan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang sudah mengakar kuat di masyarakat kita. Pedoman ini dibahas pertama kali dalam Widya Karya Pangan dan Gizi ke-v, April 1993. Setelah disepakati dan dikaji ulang dalam beberapa tahap, maka Pesan-Pesan Dasar Gizi Seimbang ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Piramida makanan

Pesan 1. Makanlah aneka ragam makanan Selama ini tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung lengkap semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Sebab itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan (kecuali bayi berumur 0-4 bulan yang cukup sehat hanya dengan memperoleh ASI). Makanan yang beraneka ragam dijamin dapat memberikan manfaat besar terhadap kesehatan. Sebab zat gizi tertentu, yang tidak terkandung dalam satu jenis bahan makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari bahan makanan yang lain.

Lanjutan pesan 1 Masing-masing bahan makanan dalam susunan aneka ragam menu seimbang akan saling melengkapi. Kesimpulannya, makan hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang.

Pesan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi Setiap orang dianjurkan makan cukup hidangan mengandung sumber zat tenaga atau energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial, dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak.

Pesan 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi Terdapat 2 kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), dan bahan makanan lain yang banyak mengandung karbohidrat (sagu, pisang).

Lanjutan pesan 3 Sedangkan gula digolongkan sebagai karbohidrat sederhana yang tidak mengandung gizi lain. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari kecukupan energi, atau 3-4 sendok makan setiap harinya. Seyogyanya, sekitar 50-60% kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks, atau setara dengan 3-4 piring nasi. Apabila energi yang diperoleh melebihi 60% berasal dari karbohidrat kompleks, maka biasanya kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.

Pesan 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi. Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% dari kebutuhan energi. Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, misalnya minyak kelapa, minyak jagung, minyak kacang, atau minyak nabati yang lain.

Pesan 5. Gunakan garam beryodium Garam beriodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO 3 (kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai dengan Keppres No. 69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung iodium. Garam beriodium yang dikonsumsi setiap hari bermanfaat untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).

Lanjutan pesan 5 GAKI dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan pada anak-anak, penyakit gondok endemik dan kretin. Garam mengandung natrium. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Karena itu hindari konsumsi garam yang berlebihan. Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 g atau 1 sendok teh setiap harinya.

Pesan 6. Makanlah makanan sumber zat besi Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi besi (AGB) AGB dapat diderita oleh semua golongan umur. Terutama ibu hamil, anak balita, anak sekolah, dan tenaga kerja wanita.

Lanjutan pesan 6 Konsumsi makanan sumber zat besi perlu diperbanyak. Bahan makanan sumber zat besi antara lain adalah semua sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging. Ibu hamil dan penderita anemia gizi diharuskan mengkonsumsi tablet tambah darah (pil besi) sesuai dengan anjuran.

Pesan 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai usia 4 bulan Air susu ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dan menjadi sehat sampai ia berumur 4 bulan. Kolostrum, yakni ASI yang keluar pada hari pertama, agar diberikan kepada bayi. Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan.

Lanjutan pesan 7 Pemberian air gula, air tajin dan makanan pralaktal (sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus dihindari. Setelah bayi berumur 4 bulan, ASI saja tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Setelah lewat umur 4 bulan, bayi perlu mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI diberikan kepada bayi secara bertahap sesuai dengan pertambahan umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan kecerdasannya.

Lanjutan pesan7 Walaupun demikian, pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai anak berumur 24 bulan. Manfaatnya adalah untuk membantu tumbuh kembang anak, mempertahankan dan meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit infeksi, serta mengakrabkan jalinan kasih sayang ibu dan anaknya secara timbal balik.

Pesan 8. Biasakan makan pagi Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Buat orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan dapat memudahkan konsentrasi belajar, menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar pun menjadi lebih baik.

Lanjutan pesan 8 Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi kecukupan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk makan pagi dapat dipilih dan disusun sesuai dengan keadaan, dan akan lebih baik bila terdiri dari makanan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.

9. Minumlah air bersih, aman, dan cukup Air minum harus bersih dan bebas kuman. Karenanya, air minum harus terlebih dulu dididihkan. Sedangkan air minum dalam kemasan, yang banyak beredar di pasaran, juga harus terlebih dulu diproses oleh pabriknya sesuai dengan ketentuan pemerintah dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Cairan yang dikonsumsi seseorang, terutama air minum, sekurang-kurangnya 2 l atau setara dengan delapan gelas setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh berlangsung dengan lancar dan seimbang.

Pesan 10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga teratur Kegiatan fisik dan olah raga, secara teratur dan cukup takarannya, dapat membantu mempertahankan derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangkutan. Kegiatan fisik dan olah raga, yang tidak seimbang dengan energi yang dikonsumsi, dapat mengakibatkan berat badan lebih atau berat badan kurang bagi yang bersangkutan.

Lanjutan pesan 9 Untuk mempertahankan berat badan normal, upayakan agar kegiatan fisik dan olah raga selalu seimbang dengan masukan energi yang diperoleh dari makanan sehari-hari. Bila kegiatan sehari-hari kurang gerak fisik, upayakan untuk berolah raga secara teratur dan cukup takarannya atau mencari kegiatan lain yang setara.

Pesan 11. Hindari minum minuman beralkohol Kebiasaan minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menimbulkan terhambatnya proses penyerapan zat gizi, hilangnya zat gizi yang penting meskipun orang tersebut mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, kurang gizi, penyakit gangguan hati serta kerusakan saraf otak dan jaringan. Di samping itu, minum minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan, mabuk, dan tak mampu mengendalikan diri. Kehilangan kendali diri sering menjadi pencetus tindak kriminal.

Pesan 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Makanan yang aman adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang benar sehingga fisik dan zat gizinya tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Makan makanan yang tidak aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain menderita keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.

Pesan 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas Peraturan perundang-undangan menetapkan, setiap produk makanan yang dikemas harus mencatumkan keterangan pada labelnya mengenai: bahan-bahan yang digunakan, susunan (komposisi) zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting yang lain. Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunakannya. Keterangan mengenai susunan zat gizi pada label diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan kesehatan konsumen.

Lanjutan pesan 13 Keterangan mengenai tanggal kadaluarsa pada label menunjukkan kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan atau tidak. Sedangkan keterangan mengenai bahan-bahan, yang terkandung dalam makanan kemas tersebut, memberikan informasi kepada konsumennya untuk menilai halal atau tidaknya makanan tersebut. Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:

Lanjutan pesan 13 MD : Makanan yang dibuat di dalam negeri. ML : Makanan luar negeri (impor). Exp : Tanggal kadaluwarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi. SNI : Standar Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan. SP : Sertifikat Penyuluhan.