PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR Oleh: Resci Nova Linda*) Fitria Kasih**) Rahma Wira Nita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing ABSTRACT Based on the observation found that researchers do learners have self-control in a different study, the researchers raised concerns about the research: how the profile of self-control learners studying in Class XI in SMAN 1 Rambatan Kabupaten Tanah Datar. This study aims to reveal: 1) Self-control students in learning viewed from the aspect of behavioral control, 2) Self-control students in learning from the aspects of cognitive control, 3) Self-control students in learning viewed from the aspect of decessional control). This research is a descriptive study sought to describe a situation for what it is. The population in this study were all students of class XI with the number 217. Techniques used in sampling is simple random sampling. So the sample size of 68 people. The instrument used in this study was a questionnaire. While the data used for the analysis of the percentage formula. The research results revealed that: 1) Self-control students in learning viewed from the aspect of behavioral control on both criteria. 2) Self-control students in learning from the aspects of cognitive control on both criteria. 3) Self-control students in learning viewed from the aspect of decessional control on both criteria. Keyword: Self-control, behavioral control, cognitive control, and decessional control PENDAHULUAN Peserta didik yang memiliki kemampuan dalam mengontrol diri akan menampilkan diri sebagai orang yang mampu mengendalikan diri dalam berperilaku, emosi dan mengambil keputusan sehingga mampu berinteraksi dan tidak mengganggu ketentraman orang lain. Kontrol diri dibutuhkan oleh setiap peserta didik dalam menjalani kehidupannya, agar dalam berperilaku tidak mengganggu ketentraman orang lain dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku dalam kehidupan. Jika individu mampu mengendalikan perilakunya dengan baik maka ia
dapat menjalani kehidupan dengan baik. Menurut M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita (2010:21): Kontrol diri merupakan sebuah kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain, dan menutupi perasaannya. Selanjutnya, J.P Chaplin (2006:451) kontrol diri (Self control) adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Menurut Averil (Syamsul Bachri Thalib 2010:110) bahwa: 1. Kontrol perilaku ( behavioral control) merupakan kemampuan untuk memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku dibedakan atas dua komponen yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan (regulated administration) dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulus modifiability). 2. Kontrol kognitif ( cognitive control) merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurang tekanan. Kemampuan ini dibedakan atas dua yaitu kemampuan untuk memperoleh informasi (information again) dan kemampuan melakukan penilaian (appraisal). 3. Mengontrol keputusan (decision control) merupakan kemampuan individu memilih dan menentukan tujuan yang diinginkan. Berdasarkan observasi dan wawancara penulis selama melaksanakan PPLBK Kependidikan dan PPLBK Sekolah dengan Ibu guru BK di SMAN 1 Rambatan terungkap bahwa ada peserta didik yang mudah marah dan terpancing ketika diolok-olok teman-temannya, mengisi jam pelajaran yang kosong dengan bermain atau ada yang belajar di pustaka, masih ada peserta
didik menggunakan HP dalam belajar atau ada yang berbicara ketika guru menjelaskan pelajaran, ada yang sarapan di warung ketika proses belajar, mudah timbulnya pertengkaran dalam diskusi, serta menganggap informasi tentang gotong royong sebagai kegiatan tidak belajar. Jika kondisi di atas dibiarkan saja, maka dampaknya dapat menggangu konsentrasi belajar, peserta didik ketinggalan pelajaran, dan peserta didik tidak memperhatikan materi pelayanan yang diberikan guru, sehingga timbul sikap apatis atau acuh tak acuh dalam menerima pelajaran. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Profil kontrol diri peserta didik dalam belajar dilihat dari aspek kontrol perilaku (Behavioral Control). Profil kontrol diri peserta didik dalam belajar dilihat dari aspek kontrol kognitif (Cognitive Control). Profil kontrol diri peserta didik dalam belajar dilihat dari aspek mengontrol keputusan (Decessional Control). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengungkap kontrol diri peserta didik dalam belajar dilihat dari aspek kontrol perilaku (Behavioral Control). Untuk mengungkap kontrol diri peserta didik dalam belajar dilihat dari aspek kontrol kognitif (Cognitive Control). Untuk mengungkap kontrol diri peserta didik dalam belajar dilihat dari aspek mengontrol keputusan (Decessional Control). METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi yang menjadi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI yang terdiri dari delapan kelas di SMAN 1 Rambatan dengan jumlah peserta didik 217 orang. Mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan untuk itu perlu ditetapkan sampel untuk membatasi jumlah populasi secara sederhana, dengan teknik pengambilan sampel yang di gunakan adalah simple random sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf (2005:365). Selanjutnya, hasil persentase data pada masing-masing item di interprestasikan untuk memudahkan penulis dalam menginterprestasikan
data, rentang skala yang ditetapkan adalah: 1) 76-100 % = Sangat Baik 2) 51-75 % = Baik 3) 26-50 % = Cukup Baik 4) 0-25 % = Kurang Baik HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terungkap bahwa: 1. Kontrol diri peserta didik dilihat dari aspek kontrol perilaku berada pada kriteria kontrol diri yang baik. Agar lebih jelasnya dapat dilihat dari pernyataan instrumen, peserta didik mampu bersikap aktif dalam berdiskusi kelompok. Kontrol diri peserta didik perlu ditingkatkan dan dikembangkan ke arah yang lebih baik agar peserta didik mampu mengontrol dirinya. Baik dengan cara mengontrol sikap dan tindakan, cara meningkatkan kepercayaan kontrol dirinya untuk ke arah yang lebih baik. Hal ini didukung oleh pendapat Oemar Hamalik (2008:07) peserta didik adalah suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya, Menurut M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita (2010:29) mengemukakan bahwa: kontrol diri diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengontrol dan mengelola perilaku sehingga dapat menampilkan diri sebagai orang yang mampu berhubungan baik dengan orang lain. 2. Kontrol diri dilihat dari aspek kontrol kognitif berada pada kriteria kontrol diri yang baik. Supaya mudah dipahami dapat dilihat dari pernyataan instrumen, peserta didik yang mampu untuk mendapatkan hasil yang bagus sesuai dengan usaha sendiri. Agar peserta didik mampu mengontrol dirinya dalam kehidupan serta tidak menyalahkan norma-norma yang berlaku sehingga dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih efektif. Baik dengan cara mengontrol sikap dan tindakan, cara mengembangkan kontrol diri yang baik, cara meningkatkan kepercayaan kontrol dirinya untuk kearah yang lebih baik.
Selanjutnya, M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita (2010:29) mengemukakan bahwa: kemampuan mengontrol kognitif merupakan salah satu aspek kontrol diri yang perlu dikembangkan oleh individu dalam menafsirkan dan menilai sebuah peristiwa. Kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Kontrol diri peserta didik perlu meningkatkan dan mengembangkan ke arah yang lebih baik agar peserta didik mampu mengontrol dirinya sehingga dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih efektif baik dengan cara mengontrol sikap dan tindakan, cara mengembangkan kontrol diri yang baik, cara meningkatkan kepercayaan kontrol dirinya untuk kearah yang lebih baik. 3. Kontrol diri dilihat dari aspek kontrol kognitif berada pada kriteria kontrol diri baik. Berdasarkan hasil dari pernyataan instrument peserta didik yang mampu percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Kontro diri peserta didik perlu ditingkatkan dan dikembangkan ke arah yang lebih baik agar peserta didik mampu mengontrol dirinya dalam kehidupan serta tidak menyalahkan normanorma yang berlaku sehingga dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih efektif. Dikuasainya kemampuan peserta didik mengambil keputusan terlihat dari kemampuan peserta didik memilih dan menentukan tujuan yang diinginkan dengan pertimbangan yang baik serta memperhatikan efek positif maupun negatif. Hal ini didukung oleh pendapat Syamsul Bachri Thalib (2010:111) mengemukakan bahwa: mengambil keputusan merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini dan disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai profil kontrol diri peserta didik dalam belajar maka dapat dikatakan bahwa: 1. Kontrol diri peserta didik dilihat dari aspek kontrol perilaku berada pada kriteria kontrol diri yang baik, 2. Kontrol diri dilihat dari aspek kontrol kognitif berada pada kriteria kontrol diri yang baik, 3. Kontrol diri dilihat dari aspek kontrol kognitif berada pada kriteria kontrol diri baik. SARAN 1. Diharapkan kepada peserta didik agar lebih meningkatkan kontrol diri baik dengan cara mengontrol sikap dan tindakan, cara mengembangkan kontrol diri yang baik, cara meningkatkan kepercayaan kontrol dirinya, sehingga peserta didik bisa mengendalikan diri atau mengontrol dirinya ke arah yang lebih baik. 2. Diharapkan kepada guru BK agar lebih memperhatikan meningkatkan kontrol diri peserta didik dalam belajar terutama dalam memberikan layanan dan bimbingan yang tepat untuk masa yang akan datang terkait dengan kontrol diri. 3. Diharapkan kepada Pengelola Progam Studi untuk lebih menambah wawasan dan pengembangan teori-teori tentang kontrol diri dalam mempersiapkan mahasiswa prodi BK. 4. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya, untuk meneliti kontrol diri dari aspek lain seperti kontrol emosi dan agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai literatur dan urgensi dalam mengembangkan kontrol diri. KEPUSTAKAAN Chaplin, JP. 2006. Kamus Lengkap Psikologi,Terjemahan, Kartini Kartono Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Bandung:Bumi Aksara Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawita. 2010. Teori-teori Psikologi, Jogjakarta: AR-Ruzz Media. Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiri
Aplikatif. Jakarta: Media Group. Prenada Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian Dasar-dasar penyelidikan ilmiah, Padang: UNP Press.