BAB I PENDAHULUAN. pada pemanenan kelapa sawit umur dibawah 8 tahun dengan bentuk pisau. berbentuk kapak dengan tinggi pohon maksimal 3 meter.

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA ALAT PANEN KELAPA SAWIT PADA PEKERJA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN RAMBUTAN SAID ALFANDRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi persaingan pasar semakin tinggi, banyak hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, bahan baku,

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

PERANCANGAN ULANG EGREK YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA SAAT MEMANEN SAWIT

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

Pendahuluan. Bab I. I.1 Latar Belakang

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR

IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal

BAB I PENDAHULUAN. protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA OPERATOR ANGKUT DI STASIUN PEMANENAN PADA PT PERKEBUNAN X

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Salah satu sentral kerajinan gerabah yang paling dikenal yaitu

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rahmadan Syah Saragih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN 3.2 PERALATAN 3.3 SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan pembuatannya lebih mudah. Sedangkan kain ini tenun motif

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB V ANALISA HASIL. 1.4 Analisa Hasil Pengukuran Dengan Model R.O.Q. tinggi, pada REBA tinggi, dan pada OWAS tinggi. Sesuai dengan rule base

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI PADA PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE REBA, OWAS DAN QEC

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang

Desain Model Diagnostik Resiko Ergonomi pada Kelapa Sawit Secara Manual

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

ANALISIS POSTUR KERJA. DI (UD. Karya Abadi) Skripsi

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Gambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router

PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA OPERATOR BAGIAN BOILER PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG PTPN.II MEDAN. Oleh Tantri Nuraisha NIM.

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanenan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit digunakan dua alat panen yaitu berupa egrek dan dodos. Pada penelitian ini pengamatan dilakukan pada penggunaan egrek sedangkan dodos dibahas pada penelitian yang lain. Egrek digunakan pada tanaman kelapa sawit berumur lebih dari 8 tahun atau tanaman mencapai tinggi diatas 3 meter dengan pisau berbentuk sabit yang disambungkan dengan galah dengan panjang 6 sampai 12 meter sedangkan dodos digunakan pada pemanenan kelapa sawit umur dibawah 8 tahun dengan bentuk pisau berbentuk kapak dengan tinggi pohon maksimal 3 meter. Dalam perkembangannya alat ini sangat diperhatikan guna membantu proses pemotongan tandan buah dan mempermudah proses pemanenan buah sawit. Egrek yang digunakan pada saat ini umumnya masih manual dengan menggunakan tenaga manusia dalam pengoperasiannya. Dalam perkembangannya egrek dalam panen kelapa sawit sudah ada yang berbentuk semi otomatis namun terdapat kendala pada pohon kelapa sawit yang memiliki tinggi diatas 6 meter. Aktifitas pemanenan menggunakan egrek manual dilakukan secara berulang dengan pohon sawit yang tinggi memiliki resiko untuk menyebabkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja kebun kelapa sawit diteliti oleh beberapa peneliti salah satunya yang pernah diteliti oleh Hendra

dan Suwandi Raharjo pada PT. X di Sumatera Selatan tahun 2008. Perusahaan yang diamati bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Pada penelitian ini digunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assesment) untuk menilai tingkat resiko ergonomi pekerjaan pemanenan dan hubungannya dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Dari hasil penelitian dengan metode REBA didapatkan dengan skor 8 sampai 10 atau resiko tinggi yang memerlukan tindakan perbaikan segera. Pada penelitian ini proses pemanenan yang diamati pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan. Proses pemanenan Tandan Buah Segar (TBS) menggunakan egrek dilakukan atas beberapa tahap mulai dari memotong pelepah, mengegrek Tandan Buah Segar (TBS) yang matang, memindahkan pelepah yang sudah di potong. Hal ini di sebabkan karena pekerja melakukan proses pemanenan dengan egrek secara berulang-ulang dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 13.00 siang dengan berat egrek 7 sampai 10 Kg, hal ini menyebabkan kontraksi pada otot lengan bagian atas yang menyebabkan gerakan statis. Gerakan statis yang berulang-ulang ini menyebabkan keluhan MSDs. Dari pengamatan awal diperoleh terdapat keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada bagian tubuh bagian atas seperti bahu, leher dan tangan. Hal ini mendorong penelitian ini dilakukan analisa secara ergonomi dan usulan perbaikan yang diharapkan dapat memperbaiki kinerja pekerja kelapa sawit, sehingga keluhan musculoskeletal dan kelelahan dapat di turunkan sehingga para pekerja pada proses pemanenan merasakan nyaman.

1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dilakukan adalah para pekerja yang menggunaan alat egrek yang memiliki berat 7 sampai 10 kg dan panjang 6 sampai 12 meter digunakan oleh seluruh pekerja pemanenan kelapa sawit dengan sikap kerja yang dilakukan secara berulang ulang beresiko mengalami Musculoskeletal Disorders (MSDs), sehingga perlu dilakukan studi untuk memperbaiki desain egrek agar mengefisiensikan pekerja pemanenan kelapa sawit dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) dapat di reduksi. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menganalisa postur kerja pada pemanenan kelapa sawit menggunakan egrek dengan pendekatan ergonomi. 2. Melakukan usulan perbaikan desain egrek yang digunakan oleh pemanen kelapa sawit. 1.4. Asumsi dan Batasan Masalah Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Operator yang akan diamati dalam penelitian sudah berpengalaman dalam pekerjaanya mengegrek kelapa sawit. 2. Operator yang diamati bekerja sesuai dengan waktu proses dan prosedur kerja yang tidak berubah selama penelitian.

Penelitian dilakukan dalam batasan-batasan tertentu antara lain: 1. Penelitian dilakukan pada lahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan. 2. Operator yang diteliti adalah operator bagian pemanenan kelapa sawit yang menggunakan egrek 3. Penelitian yang dilakukan pada Afdeling I PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan. 4. Adanya keterbatasan waktu penelitian maka data antrophometri usulan perbaikan yang dilakukan hanya menggunakan data laboratorium ergonomi. Data actual pekerja pemanen TBS akan digunakan pada penelitian selanjutnya. 5. Posisi tubuh terhadap beban tidak dihitung dalam laporan ini 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dengan mengaplikasikannya di lapangan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan untuk dapat merancang metode dan fasilitas kerja yang benar, sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.

3. Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU dan sebagai tambahan informasi yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas sarjana ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut: Dalam bab I akan diuraikan mengenai kondisi yang terjadi pada PT. Perkebunan Nusantara III yang berupa latar belakang permasalahan yang berisi permasalahan yang terdapat pada perusahaan yang di teliti, rumusan permasalahan, tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas akhir. Dalam bab II akan diuraikan gambaran singkat tentang sejarah perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III serta proses produksi dan mesin-mesin yang digunakan. Dalam bab III akan diuraikan mengenai teori-teori yang berkenaan dengan postur kerja menggunakan QEC, antrophometri, SNQ yang digunakan dalan mengetahui keluhan pada operator dan yang berkenaan dengan perancangan alat. Dalam bab IV berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas dalam merancang alat panen kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas kerja operator.

Bab V memuat data-data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan di lapangan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pemecahan masalah. Bab VI memuat analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data mengenai rancangan alat panen kelapa sawit. Bab VII berisikan kesimpulan dan saran untuk meningkatkan produktivitas operator dan perusahaan.