BAB I 1.2 Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan 1.4 Batasan Masalah 1.5 Manfaat

dokumen-dokumen yang mirip
DISUSUN OLEH : HENY KURNIA AGUSTINE DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUWARNO, M.Eng. MUSTA IN ARIF, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN. daerah laut seluas kira-kira 1400 ha (kirakira

PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH METODE PRELOADING DENGAN KOMBINASI PEMASANGAN PVD PADA PROYEK REKLAMASI PANTAI ANCOL TIMUR JAKARTA UTARA

PERBAIKAN TANAH LUNAK DENGAN METODE PRELOADING DENGAN PREFABRICATED VERTICAL DRAINS (PVD)

Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang

PERENCANAAN SISTEM PERBAIKAN TANAH DASAR TIMBUNAN pada JEMBATAN KERETA API DOUBLE TRACK BOJONEGORO SURABAYA (STA )

ALTERNATIF METODE UNTUK PENANGANAN MASALAH STABILITAS TANAH LUNAK PADA AREAL REKLAMASI DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print D-44

Perencanaan Sistem Perbaikan Tanah Dasar Untuk Area Pembangunan Dan Jalan Pada Proyek Onshore Receiving Facilities Komplek Maspion - Gresik

II. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut :

Kata kunci : Reklamasi Pantai, Lempung Lunak, Preloading, Micropile.

Nila Sutra ( )


JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-140

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018) ISSN: ( Print)

NYSSA ANDRIANI CHANDRA Dosen Pembimbing: Trihanyndio Rendy Satrya, ST., MT. Prof. Ir. Noor Endah, MSc., PhD.

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK MENANGGULANGI LONGSOR DI TEBING SUNGAI SEGAH JALAN BUJANGGA, BERAU

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI

Ir. Endang Kasiati, DEA

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

TUGAS AKHIR RC

I.Pendahuluan: II.Tinjauan Pustaka III. Metodologi IV. Analisa Data V. Perencanaan Perkerasaan dan Metode Perbaikan Tanah. VI.Penutup (Kesimpulan dan

Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

STABILISASI TANAH HIDROLIS

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

EVALUASI PENURUNAN DAN KESTABILAN TIGA JEMBATAN MERR II-C YANG MENUMPU DI ATAS LEMPUNG LUNAK

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) D-35

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

BAB VI KESIMPULAN. Kesimpulan dari perencanaan ini adalah sebagai berikut:

Gambar 7.2 Potongan A A dari Gambar 7.1

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

KONFERENSI REGIONAL TEKNIK JALAN KE-10 Preservasi Jaringan Jalan dan Perluasannya Mendukung Pengembangan Wilayah Surabaya, November 2008

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN STONE COLUMN UNTUK MENGURANGI BESAR PEMAMPATAN PADA TANAH DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH

DESAIN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN

STUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat tinggi, di mana susunan tanah yang ada di permukaan bumi ini merupakan

KECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Muhtar Gojali, 2013

TUGAS AKHIR ANALISIS SOIL IMPROVEMENT TANAH BEKAS TAMBAK PROYEK STADION UTAMA SURABAYA BARAT. DENGAN SYSTEM PVD dan PHD

PRELOADING AND PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS COMBINATION TO ACCELERATE CONSOLIDATION PROCESS IN SOFT CLAY (Case Study Suwung Kangin Soft Clay)

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH DASAR DI BAWAH KONSTRUKSI TANGGUL WADUK JABUNG, LAMONGAN

PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH LUNAK MENGGUNAKAN PRELOADING DENGAN KOMBINASI PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD)

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Perumusan Masalah Keadaan yang ada saat ini adalah :

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH PADA LERENG GUNUNG WILIS, DESA BODAG, KECAMATAN KARE, KABUPATEN MADIUN

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK PROYEK NORMALISASI ALIRAN KALI PORONG. Muhammad Taufik

DESAIN KEBUTUHAN PVD UNTUK TANAH LUNAK

DAFTAR ISI. SAMPUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PERCEPATAN PENURUNAN TANAH DENGAN METODA ELEKTROKINETIK, BAHAN IJUK DAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH PADA OPRIT FLYOVER TARUM BARAT CIKARANG. Mahasiswa : Harmansyah

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura Vol. 1 No.2 Desember 2016 ISSN

PENDAHULUAN

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

BAB I PENDAHULUAN. kembang susut yang relatif tinggi dan mempunyai penurunan yang besar.

PERENCANAAN JALAN DI ATAS LAPISAN TANAH SANGAT LEMBEK (GAMBUT, LEMPUNG LEMBEK) DAN METODE PERBAIKANNYA. Oleh : Mila Kusuma Wardani

PERENCANAAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH UNDERPASS JEMURSARI SURABAYA

BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

ANALISIS DESAIN TANGGUL UNTUK KEPERLUAN REKLAMASI DI PANTAI UTARA JAKARTA

Seberapa Besar Pengaruh Efek Gangguan dan Hambatan Alir pada Prefabricated Vertikal Drain?

PERENCANAAN PONDASI SILO SEMEN CURAH DAN LOADING PLANT PADA LOKASI PACKING PLANT PT SEMEN INDONESIA DI BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian membentuk delta, dengan jenis tanah berupa pasir laut dan very soft

Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik FANNY IKA SARASWATI

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perencanaan Underpass Simpang Dewa Ruci Kuta Bali

embankment (preloading) Drainasi vertikal Sand blanket 0,5 1 M

METODOLOGI PENELITIAN Tanah yang diuji adalah jenis tanah gambut yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur. Sampel tanah yang ditelit

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

INFO TEKNIK Volume 5 No. 2, Desember 2004 ( ) Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls) di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan

Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

ABSTRAK Kali Porong merupakan saluran buatan yang dibuat sebagai kanal banjir (floodway) dari DAS Kali Brantas untuk mengendalikan banjir di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek

ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH PADA OPRIT FLYOVER TARUM BARAT CIKARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya permintaan akan kebutuhan semen portland untuk aktifitas pembangunan di kawasan Kalimantan Timur dan sekitarnya, maka PT. Semen Gresik merencanakan adanya unit pengemasan semen (Packing Plant) di daerah Kariangau, Balikpapan. Pembangunan Packing Plant tersebut diharapkan dapat memperlancar arus distribusi semen curah ke wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya. Hal ini mengingat daerah Kalimantan Timur merupakan daerah dengan tingkat pembangunan infrastruktur yang tinggi serta banyaknya dunia industri di wilayah tersebut. Rencana packing plant PT. Semen Gresik terletak di daerah perairan teluk Balikpapan di desa Kariangau Kalimantan Timur. Daerah perairan teluk Balikpapan merupakan daerah rawa dengan pohon bakau yang rapat dan merupakan daerah pasang surut. Elevasi permukaan tanah asli rata-rata +1,00 m LWS, sehingga perlu penimbunan reklamasi sekitar 3 m untuk mencapai elevasi rencana +4 m LWS. Kondisi tanah existing pada lokasi proyek pembangunan Packing Plant di Balikpapan menunjukkan kondisi tanah lempung/lanau. Tanah ini pada umumnya mempunyai daya dukung rendah dan memiliki sifat kompresibel tinggi dan permeabilitas yang sangat rendah. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, tanah ini cenderung memiliki potensi penurunan konsolidasi yang besar dan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu metode perbaikan tanah untuk mempercepat proses konsolidasi. Kombinasi antara metode preloading dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain) merupakan salah satu metode untuk mempercepat proses konsolidasi. Karena tanpa PVD, penurunan akan berlangsung sangat lama. Permasalahan lain yang dihadapi yaitu lokasi reklamasi yang berhubungan langsung dengan laut, memerlukan suatu struktur pelindung berupa tanggul yang berfungsi untuk melindungi tanah timbunan dai terjangan arus dan gelombang air laut. Untuk lebih memperkuat struktur tanggul diperlukan pekuatan tanah di bawah tanggul dengan menggunakan micropile. Penggunaan micropile berfungsi untuk meningkatkan tegangan geser tanah. Apabila tegangan geser tanah meningkat, maka daya dukung tanah di sekitarnya juga akan meningkat. Studi ini perlu dilakukan agar dapat merencanakan metode perbaikan tanah pada kawasan reklamasi untuk mengatasi besar penurunan dan lama penurunan tanah, khususnya pada jenis tanah lempung yang sangat lunak. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang muncul dalam perencanaan reklamasi lahan proyek Packing Plant PT. Semen Gresik di Balikpapan antara lain : 1. Berapa tinggi awal (H initial ) yang diperlukan untuk mendapatkan tinggi timbunan yang diinginkan? 2. Berapa besar dan waktu pemampatan tanah akibat beban yang bekerja di atas tanah timbunan? 3. Bagaimana merencanakan percepatan pemampatan tanah menggunakan preloading dikombinasikan dengan PVD? 4. Bagaimana merencanakan perkuatan tanah dengan micropile agar tidak terjadi kelongsoran? 5. Bagaimana metode pelaksanaan urugan reklamasi pada proyek Packing Plant PT. Semen Gresik? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah diatas diharapkan mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Mendapatkan tinggi awal (H initial ) yang diperlukan untuk mendapatkan tinggi timbunan yang diinginkan. 2. Mendapatkan besar dan waktu pemampatan tanah akibat beban yang bekerja di atas tanah timbunan. 3. Merencanakan percepatan pemampatan tanah menggunakan preloading dikombinasikan dengan PVD 4. Merencanakan perkuatan tanah dengan micropile agar tidak terjadi kelongsoran. 5. Mengetahui metode pelaksanaan urugan reklamasi pada proyek Packing Plant PT. Semen Gresik. 1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari munculnya penyimpangan terhadap permasalahan yang semakin meluas dalam Tugas Akhir ini, maka diberikan suatu batasan masalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah data sekunder. 2. Tidak membahas masalah oceanografi dari daerah reklamasi. 3. Tidak melakukan evaluasi sedimentasi dan pengerukan. 1.5 Manfaat Perencanaan dalam Tugas Akhir ini dimaksudkan dapat menjadi alternatif perbaikan tanah pada proyek pembangunan Packing Plant Semen Gresik di Balikpapan. 1

1.6 Lokasi Studi Lokasi rencana Packing Plant PT. Semen Gresik terletak di desa Kariangau, yaitu sekitar + 24 km dari kota Balikpapan. Di sepanjang sisi perairan menuju ke lokasi, terdapat beberapa dermaga diantaranya milik PT. Holliburton, Balikpapan Coal Terminal, PLTU dan rencana Terminal Peti Kemas PT. Pelindo. BAB IV ANALISA DATA PERENCANAAN 4.1 Data Tanah Data tanah yang digunakan adalah data hasil penyelidikan tanah proyek urugan lahan packing plant PT. Semen Gresik yang dilakukan oleh PT. Petrosol berupa data SPT dan data laboratorium. Gambar 1.1 Lokasi rencana Packing Plant PT. Semen Gresik METODOLOGI Gambar 4.1 Hubungan N-SPT dan kedalaman Dari hasil ploting di atas dapat ditentukan kedalaman lapisan tanah yang terkonsolidasi dengan nilai N-SPT < 10 yaitu hingga kedalaman - 23.00 m. Maka tebal lapisan tanah yang terkonsolidasi sebesar 23 m (elevasi + 0.00 m hingga elevasi -23.00 m). 4.2 Data Timbunan Material timbunan direncanakan memakai limestone yang diambil dari daerah sekitar proyek dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : Sifat fisis tanah timbunan C = 0 timb = 1,8 t/m 3 sat = 1,8 t/m 3 = 30 Geometri timbunan Tinggi timbunan (H final ) direncanakan akan ditimbun sampai elevasi + 4,00 LWS dengan elevasi tanah dasar rata-rata +1,00 m dan luas area timbunan + 10400 m 2. Perencanaan geometri timbunan dapat dilihat pada Gambar 4.2. 2

Gambar 4.2 Potongan melintang timbunan 5.2.1 Perhitungan Besar Pemampatan Konsolidasi (Consolidation Primary Settlement) Tabel 5.1 Parameter tanah No. Kedalaman Tebal Z sat Cu Cc eo Lapisan (m) Lapisan (m) (m) (t/m3) (kg/cm2) 1 0-6 6 3 1,590 0,938 1,106 0,18 2 6-23 17 14,5 1,765 0,221 0,864 0,28 4.3 Data Spesifikasi Bahan 1. Prefabricated Vertical Drain (PVD) PVD yang digunakan yaitu tipe CeTeau-Drain CT-D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm. Detail spesifikasi PVD ditunjukkan pada Lampiran 2. 2. Micropile Micropile yang digunakan yaitu micropile segitiga dengan spesifikasi : dimensi 28 cm x 28 cm, mutu beton K-450 dan mutu baja tulangan U-39. Detail spesifikasi micropile ditunjukkan pada Lampiran 3. BAB V PERENCANAAN GEOTEKNIK REKLAMASI 5.1 Perhitungan Beban Sebelum merencanakan reklamasi lahan, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menghitung beban yang akan diterima tanah dasar yang meliputi : 1. Beban Timbunan 2. Beban Traffic Beban traffic (q traffic ), diasumsikan setara dengan timbunan setinggi 0,6 m. Jadi beban total untuk tanah dasar adalah: q timb = 6 x 1,8 = 10,8 t/m 2 q traffic = 0,6 x 1,8 = 1,08 t/m 2 + q total = 11,88 t/m 2 5.2 Perhitungan Tinggi Awal Timbunan (H inisial ) Perhitungan konsolidasi pada perencanaan ini dihitung berdasarkan pemampatan tanah akibat konsolidasi primer (Consolidation Primary Settlement) yaitu pada kondisi normally consolidated. Perhitungan pemampatan menggunakan persamaan 2.2 dan 2.4. Pada persamaan tersebut, terdapat variable P yang merupakan penambahan beban akibat beban timbunan pada lapisan tanah yang ditinjau. Beban timbunan yang digunakan untuk mencari P tersebut adalah 3 t/m 2, 5 t/m 2, 7 t/m 2, 9 t/m 2, dan 11 t/m 2. +2.00 m LWS Hw Z1 Z3 timb sat1 ; C1 sat2 ; C2 sat3 ; C3 Gambar 5.1 Sketsa Rencana Perhitungan Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (H initial ) dan Settlement q (t/m 2 ) H Initial (m) Sc (m) H Traffic dibongkar (m) 6.00 17.00 H Final (m) 3 2,418 1,353 0,600 0,466 5 3,818 1,872 0,600 1,346 7 5,096 2,172 0,600 2,324 9 6,339 2,410 0,600 3,329 11 7,560 2,608 0,600 4,352 Gambar 5.2 Grafik Hubungan antara Tinggi Timbunan Akhir (H final ) dengan Tinggi Timbunan Awal (H initial ) 3

5.4 Perencanaan PVD PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang terkonsolidasi yaitu hingga lapisan tanah dengan nilai SPT < 10. Pada perencanaan ini perlu dilakukan perhitungan untuk pemilihan pola dan jarak pemasangan PVD untuk mendapatkan hasil yang efisien sesuai yang diinginkan. Gambar 5.3 Grafik Hubungan antara Tinggi Timbunan Akhir (H final ) dengan Settlement (Sc) Dengan menggunakan persamaan pada Gambar 5.2 dan 5.3 didapatkan : Elevasi akhir = + 4 m LWS Elevasi tanah dasar rata-rata = + 1 m LWS Tinggi timbunan rencana = 4-1 = 3 m H initial = -0,06x 2 + 1,5997x + 1,7151 = -0,06 (3) 2 + 1,5997(3) + 1,7151 = 5,974 m Sc = -0,06x 2 + 0, 5997x + 1,1151 = -0,06 (3) 2 + 0,6118 (3) + 1,1151 = 2,374 m 5.3 Perhitungan Waktu Konsolidasi Cv = 1,5 m 2 /th = 0,0002 cm 2 /dt Hdr = 23/2 =11,5 m U = 90 %, maka Tv = 0,848 (Diperoleh dari Tabel 5.4) Sehingga waktu konsolidasi untuk mencapai 90 % derajat konsolidasi adalah sebagai berikut : Tabel 5.3 Perhitungan Waktu Konsolidasi Faktor Lama Waktu Konsolidasi (T v ) (detik) Derajat Konsolidasi (U%) H 2 T90% dr t Cv 2 0,84811,5 t 74, 765tahun 1,5 Lama Konsolidasi (tahun) 0 0 0 0,000 10 0,008 6238814 0,705 20 0,031 12477629 2,733 30 0,071 18716443 6,260 40 0,126 24955258 11,109 50 0,197 31194072 17,369 60 0,287 37432886 25,304 70 0,403 43671701 35,531 80 0,567 49910515 49,991 90 0,848 56149330 74,765 100 5.4.1 Pemilihan Pola Pemasangan PVD Terdapat dua macam pola pemasangan PVD, yaitu dengan pola pemasangan segitiga dan segiempat. Dalam perencanaan ini akan dilakukan perhitungan pola pemasangan segitiga dan segiempat dengan jarak S yaitu 0,8 m ; 1,0 m ; 1,2 m ; 1,5 m agar mendapatkan hasil yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi yang diinginkan. 5.4.2 Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertikal (U v ) Perhitungan derajat konsolidasi vertical (U v ) ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.9. Dalam persamaan tersebut terdapat fungsi T v (faktor waktu) yang dicari dengan menggunakan persamaan 2.8. 5.4.3 Perhitungan Derajat Konsolidasi Horisontal (U h ) Untuk menghitung derajat konsolidasi, dapat digunakan persamaan 2.17 yang berubah menjadi : 1 U h 1 tx8xch 2 D x2xf ( n) e Tabel 5.4 Nilai F(n) untuk Pemasangan Pola Segitiga S D a b dw n F(n) m mm mm mm mm 0,8 840 100 5 66,845 13 1,791 1,0 1050 100 5 66,845 16 2,011 1,2 1260 100 5 66,845 19 2,192 1,5 1575 100 5 66,845 24 2,410 Tabel 5.5 Nilai F(n) untuk Pemasangan Pola Segiempat S D a b dw n F(n) m mm mm mm mm 0,8 904 100 5 66,845 14 1,863 1,0 1130 100 5 66,845 17 2,084 1,2 1356 100 5 66,845 20 2,260 1,5 1695 100 5 66,845 25 2,483 4

Tabel 5.7 Perubahan Tegangan pada Tiap Lapisan Tanah dengan Derajat Konsolidasi 100% Dari grafik tersebut, dipilih pemasangan PVD dengan pola segitiga. Untuk jarak pemasangan dipilih 1,0 m dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai konsolidasi 90 % adalah 21 minggu, dengan asumsi adanya batasan waktu proyek sehingga diambil waktu yang tidak terlalu lama. 5.5 Penimbunan Bertahap (Preloading) Pelaksanaan penimbunan di lapangan dilakukan secara bertahap yaitu menggunakan asumsi kecepatan penimbunan di lapangan 50 cm/minggu. Dengan tinggi timbunan awal (H initial ) yang didapat dari perhitungan sebelumnya maka jumlah tahapan penimbunan adalah sebagai berikut : H initial = 5,974 m Jumlah pentahapan = 5,974 / 0,50 = 11,95 tahap = 12 tahap Dalam tahap penimbunan, langkah awal yang dilakukan adalah mencari tinggi timbunan kritis (Hcr) yang mampu dipikul oleh tanah dasar agar timbunan tidak mengalami kelongsoran. Dari hasil analisa Xstabl didapat tinggi timbunan kritis (Hcr) = 2 m dengan SF = 1,28 lebih besar dari SF rencana = 1,2 5 Tegangan Po' σ1' σ2' σ3' σ4' H1 = H2 = H3 = H4 = Kedalaman H=0 m 0.5m 0.5 m 0.5 m 0.5 m 0-1 0,295 1,195 2,095 2,995 3,895 1-2 0,885 1,785 2,685 3,585 4,485 2-3 1,475 2,375 3,275 4,175 5,075 3-4 2,065 2,965 3,865 4,765 5,665 4-5 2,655 3,555 4,455 5,355 6,255 5-6 3,245 4,145 5,045 5,943 6,838 6-7 4,9725 5,873 6,769 7,660 8,547 7-8 5,7375 6,632 7,520 8,403 9,282 8-9 6,5025 7,388 8,268 9,143 10,013 9-10 7,2675 8,146 9,021 9,890 10,758 10-11 8,0325 8,904 9,773 10,639 11,505 11-12 8,7975 9,665 10,531 11,397 12,261 12-13 9,5625 10,428 11,294 12,158 13,013 13-14 10,3275 11,192 12,056 12,909 13,762 14-15 11,0925 11,946 12,799 13,649 14,482 15-16 11,8575 12,707 13,553 14,385 15,213 16-17 12,6225 13,460 14,291 15,116 15,929 17-18 13,3875 14,212 15,035 15,841 16,640 18-19 14,1525 14,973 15,780 16,579 17,369 19-20 14,9175 15,724 16,521 17,310 18,093 20-21 15,6825 16,478 17,267 18,050 18,825 21-22 16,4475 17,236 18,012 18,786 19,533 22-23 17,2125 17,988 18,762 19,509 20,251 Tabel 5.8 Konsolidasi Total untuk Pemasangan Pola Segitiga dengan Jarak 1 meter t Tv Uv Uh Utotal (minggu) (%) (%) (%) 1 0,0002 0,017 0,099 11,385 2 0,0004 0,024 0,188 20,704 3 0,0007 0,029 0,268 28,929 4 0,0009 0,033 0,341 36,248 5 0,0011 0,037 0,406 42,783 6 0,0013 0,041 0,464 48,629 7 0,0015 0,044 0,517 53,864 8 0,0017 0,047 0,565 58,556 9 0,0020 0,050 0,608 62,765 10 0,0022 0,053 0,647 66,540 11 0,0024 0,055 0,682 69,929 12 0,0026 0,058 0,713 72,972 13 0,0028 0,060 0,742 75,704 14 0,0031 0,062 0,767 78,158 15 0,0033 0,065 0,790 80,363 16 0,0035 0,067 0,811 82,344 17 0,0037 0,069 0,830 84,124 18 0,0039 0,071 0,846 85,724

19 0,0041 0,073 0,862 87,162 20 0,0044 0,075 0,875 88,454 21 0,0046 0,076 0,888 89,616 22 0,0048 0,078 0,899 90,660 23 0,0050 0,080 0,909 91,600 24 0,0052 0,082 0,918 92,444 25 0,0055 0,083 0,926 93,203 26 0,0057 0,085 0,933 93,886 27 0,0059 0,087 0,940 94,500 28 0,0061 0,088 0,946 95,052 29 0,0063 0,090 0,951 95,549 30 0,0065 0,091 0,956 95,996 31 0,0068 0,093 0,960 96,397 32 0,0070 0,094 0,964 96,759 33 0,0072 0,096 0,968 97,084 34 0,0074 0,097 0,971 97,376 35 0,0076 0,099 0,974 97,639 36 0,0079 0,100 0,976 97,876 37 0,0081 0,101 0,979 98,089 38 0,0083 0,103 0,981 98,280 39 0,0085 0,104 0,983 98,453 40 0,0087 0,105 0,984 98,608 Tabel 5.11 Perubahan Nilai C u pada Minggu ke-12 Kedalaman PI Cu Lama Cu Baru Cu Pakai (m) % t/m 2 t/m 2 t/m 2 0-1 77,00% 1,78 0,712 1-2 77,00% 1,78 0,831 2-3 77,00% 1,78 0,945 3-4 77,00% 1,78 1,058 4-5 77,00% 1,78 1,171 5-6 77,00% 1,78 1,288 6-7 25,67% 2,80 1,401 7-8 25,67% 2,80 1,513 8-9 25,67% 2,80 1,622 9-10 25,67% 2,80 1,732 10-11 25,67% 2,80 1,840 11-12 25,67% 2,80 1,948 12-13 25,67% 2,80 2,057 13-14 25,67% 2,80 2,166 14-15 25,67% 2,80 2,276 15-16 25,67% 2,80 2,386 16-17 25,67% 2,80 2,496 17-18 25,67% 2,80 2,605 18-19 25,67% 2,80 2,711 19-20 25,67% 2,80 2,819 20-21 25,67% 2,80 2,928 21-22 25,67% 2,80 3,040 22-23 25,67% 2,80 3,152 1,78 2,80 5.6 Perhitungan micropile sebagai perkuatan tanah dasar pada tanggul Tahap awal yang dilakukan dalam pekerjaan reklamasi adalah membuat tanggul sebagai pelindung material timbunan reklamasi dari gelombang air laut. Dengan daya dukung tanah dasar yang rendah, diperlukan suatu perkuatan tanah dasar menggunakan konstruksi micropile di bawah tanggul untuk meningkatkan tahanan geser tanah. 5.6.1 Perhitungan Micropile Cerucuk yang digunakan sebagai perkuatan tanah pada tugas akhir ini adalah cerucuk beton (micropile). Untuk menghitung kebutuhan micropile, maka hal yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan kekuatan satu micropile (P max satu cerucuk) Digunakan micropile bentuk penampang segitiga sama sisi dengan data sebagai berikut : - Panjang sisi segitiga (b) = 28 cm - Mutu beton = K-450 - Fc = 45 Mpa - Tegangan ijin beton = 168,08 kg/cm2 - E (Modulus Elastisitas) = 4700fc =287.238,838kg/cm 2 6

b Inersia 32 4 0,018b 3 1 Y1 b 0,577b 16, 156cm 3 4 11.063,808cm 4 R 11.80 1 Y 2 b 0,289b 8, 092cm 2 3b Dari perhitungan Y 1 dan Y 2 didapat nilai Y 2 >Y 1, maka yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai Y 2. P max satu micropile = all M Inersia Pmax satu micropile = y 2 168,08 11063,808 16,156 MRo SFo M 115.103,05 p max1micropile T F T = (EI/f) 1/5 Cu = 0,18 kg/cm 2 qu = 2 x Cu = 0,36 kg/cm 2 x 0,977 = 0,35 M 127,051 115.103,05kg.cm Dengan nilai qu = 0,35 dicari nilai f pada grafik (Gambar 2.9) sehingga diperoleh nilai f = 3 f = 3 ton/ft 3 x 0,032 = 0,096 kg/cm 2 T = ((11.063,808 x 287.238,838)/0,096) 1/5 = 127,05 cm L/T = 200/127,05 = 1,57 (dengan asumsi panjang micropile di bawah bidang longsor adalah 200 cm) F M = 1 diperoleh dari grafik (Gambar 2.10) P max satu micropile = 2. Menghitung Kebutuhan Micropile Dari program DX-STABL diperoleh : SF = 1,062 M Ro = 4.621 KNm R = 11,78 m M P = 4351,224 KNm 905,97kg M R = (S fa - S f0 ) x M p S fa diambil 1,3 = (1,3 1,062) x 4351,224 = 1035,5913 KNm= 10.355.913 kg.cm M R Kebutuhan Micropile ( P max xr) 1cerucuk 12.596.969 905,97 1178 = 9,7 buah = 10 buah / meter (untuk satu sisi bidang longsor) 7 Gambar 5.7 Sketsa Jari-Jari Bidang Longsor dan Pemasangan Micropile 5.7 Perhitungan Tanggul Fungsi utama dari tanggul adalah untuk melindungi material reklamasi dari gangguan arus dan gelombang. Diasumsikan tinggi gelombang kritis 0,5 1,0 m. Sudut kemiringan direncanakan 1:1. Sesuai dengan desain kriteria, maka harga parameter-parameter dalam perhitungan tanggul adalah sebagai berikut : - Berat jenis armour = 2,5 t/m 3 - Berat jenis air laut = 1,025 t/m 3 - Tinggi gelombang rencana (HS) = 1 m Tanggul direncanakan menggunakan batu alam yang mempunyai permukaan kasar, bentuk tidak beraturan dengan nilai K D = 5,2, sedangkan koefisien porositas 1,15 dan n = 37%. 5.7.1 Armour Layer Dengan menggunakan persamaan 2.43 2,5 1,025 D 1,025 1,439t / m 5.7.2 Cross Section Dengan menggunakan persamaan 2.44 1/ 3 60 D 31,02 0, 972m 2500 5.7.3 Tebal Lapisan Dengan menggunakan persamaan 2.45 1/ 3 80 D 2 1,02 0, 65m 2500 Dari harga parameter di atas, maka didapat berat batu, tebal lapisan, dan lebar puncak seperti tabel berikut : Tabel 5.13 Hasil perhitungan dimensi tanggul pada setiap lapisan Jenis Lapisan Berat Batu (kg) Tebal Lapisan (cm) 3 Lebar Puncak (cm) Primary layer 80 65 97,2 Berm 15 50 75

BAB VI METODE PELAKSANAAN 6.1 Umum Dalam bab ini akan direncanakan metode pelaksanaan dari hasil perencanaan pada bab bab sebelumnya. Secara garis besar pekerjaan reklamasi ini meliputi : 1. Pekerjaan persiapan 2. Pekerjaan tanggul 3. Pekerjaan tanah 4. Pekerjaan soil monitoring 6.2 Metode Pelaksanaan Reklamasi Urutan pekerjaan reklamasi adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan meliputi : mobilisasi dan demobilisasi, pembuatan direksi keet, pemasangan rambu-rambu dan patok batas area reklamasi, pembuatan fasilitas proyek sementara. mengambang di permukaan laut agar tidak menyebar kemana-mana. 5. Pekerjaan Tanggul Sesuai dengan perencanaan, pembuatan tanggul didukung dengan perkuatan micropile untuk meningkatkan tahanan geser agar tidak terjadi kelongsoran. Micropile 28x28 cm dengan panjang tiang 5 meter yang dipasang sejarak 1,0 m antar tiang. Pemasangan micropile dilakukan dengan pemancangan menggunakan alat berat drop hammer. Dikarenakan pemasangan micropile berada di wilayah perairan pantai, maka dibutuhkan ponton untuk menunjang pekerjaan di wilayah perairan. 2. Pembersihan Lahan Pekerjaan ini dilakukan dengan membersihkan pepohonan dan semak belukar yang ada di lokasi kerja. Karena kondisi topografi merupakan lahan bakau yang rapat, maka perlu dilakukan pembersihan lahan secara menyeluruh. Alat yang digunakan yaitu excavator dan dikombinasikan dengan alat berat seperti bulldozer dan dumptruck. 3. Pemasangan Sand bag Sand bag (karung pasir) berupa karung PVC kapasitas 50 kg diisi penuh dengan pasir dan ditata sepanjang perairan yang ditentukan. Sebelum penyusunan sand bag dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan dewatering. Kemudian sand bag diletakkan di dasar genangan dan disusun hingga melebihi muka air galian, baik dalam kondisi surut maupun pasang. Sand bag ini berguna untuk melindungi material timbunan dari terjangan gelombang dan mengurangi pencemaran air laut. Gambar 6.2 Pemasangan Sand Bag 4. Pemasangan Silt Baricade Selain sand bag yang berfungsi menjaga material timbunan agar tidak terbawa arus, silt baricade juga berfungsi menjaga butiran halus timbunan yang Gambar 6.2 Area pembuatan tanggul akhir dengan perkuatan micropile ditandai dengan garis hijau 6. Pekerjaan Timbunan Langkah-langkah pekerjaan timbunan meliputi : a. Persiapan lahan Meliputi pembersihan lahan, serta survey dan pengukuran. b. Penghamparan material Penghamparan material dilakukan per lapis/layer dengan ketebalan padat lapisan pertama + 1 meter. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan alat berat dapat dioperasikan di atas tanah lunak. Selanjutnya lapisan kedua dan seterusnya dihampar dengan ketebalan padat 50 cm sampai elevasi akhir yang direncanakan. 7. Pemasangan Vertical Drain Vertical drain dipasang untuk mempercepat jalannya air tanah untuk keluar ke permukaan. Lembaran vertical drain ditanam ke dalam tanah dengan menggunakan alat pancang dilengkapi dengan bentuk mandrel khusus. Setelah mandrel 8

dipancang ke dalam tanah, kemudian mandrel dicabut. Lalu ujung atas PVD dipotong. 8. Pemasangan Settlement Plate Settlement plate adalah alat yang digunakan untuk mengukur penurunan tanah timbunan reklamasi. Plat besi dipasang pada posisi tanah asli sehingga hasil akibat adanya pengukuran benar-benar akibat hasil penurunan yang terjadi. Cara pemasangannya yaitu : a. Pada tanah asli digali dengan ukuran lubang 75x75x75 cm b. Settlement plate dimasukkan ke dalam lubang galian c. Diurug dan dipadatkan dengan baik Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar. Jakarta. Erlangga. Mochtar, Indrasurya B. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan Pada Tanah Bermasalah (Problematic Soil). Surabaya. Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS. NAVFAC DM-7. 1971. Design Manual, Soil Mechanics, Foundation and Earth Structures. USA : Dept. of the Navy Naval Facilities Engineering Command BAB VII KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan Dalam perencanaan ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu : 1. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah +4 m, dengan elevasi tanah dasar ratarata adalah +1,00 m. 2. Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah sebesar 5,974 m dengan besar pemampatan yang harus dihilangkan sebesar 2,374 m. 3. Waktu yang dibutuhkan untuk pemampatan sebesar 2,374 m dan mencapai derajat konsolidasi 90 % adalah 75 tahun apabila tidak dipergunakan PVD. 4. Apabila dipergunakan PVD tipe CeTeau-Drain CT-D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm dengan pola pemasangan segitiga dengan jarak pemasangan (S) 1 m memerlukan waktu selama 21 minggu. 5. Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan penimbunan yaitu 0,5 m/minggu tanpa ada waktu tunggu (penundaan). 6. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan pemampatan sebesar 2,374 m dengan metode preloading kombinasi pemasangan PVD adalah 13 minggu. 7. Tanggul reklamasi diperkuat dengan micropile dengan penampang segitiga sama sisi, lebar sisi adalah 28 cm. Jumlah micropile yang dibutuhkan adalah 10 buah/meter. DAFTAR PUSTAKA Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 1 (Prinsip- Prinsip Rekayasa Geoteknis). Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar. Jakarta. Erlangga. Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 2 (Prinsip- Prinsip Rekayasa Geoteknis). 9