MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Perencanaan Teknik A41117AB dan Desain Sipil 08 Abstract Modul ini berisi beberapa contoh kasus perencanaan dan perhitungan penurunan fondasi dangkal pada tanah tertentu, serta berisi solusi mengenai langkah penyelesaiannya. Kompetensi Mahasiswa memperoleh gambaran mengenai berbagai kasus sederhana dan mendapatkan pemahaman tentang prosedur perencanaan fondasi dangkal.

2 Pendahuluan Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, penurunan elastik tanah di bawah fondasi yang dianggap kaku dapat dirumuskan sebagai: S e B q E o 1 2 Dengan: B = lebar tapak fondasi (dimensi fondasi pada arah memendek) L = panjang tapak fondasi (dimensi fondasi pada arah memanjang) q o = tekanan yang bekerja pada dasar fondasi E = modulus Young (elastisitas) tanah = angka Poisson tanah = faktor dimensi fondasi (lihat modul sebelumnya) m = L / B Penurunan Elastik pada Tanah Lempung Pada tanah lempung jenuh, angka Poisson dapat ditentukan sebesar = 0.5. Sesuai studi yang pernah dilakukan oleh Janbu, Bjerrum, dan Kjaernsli (1956), diusulkan persamaan untuk menentukan penurunan elastik rata-rata pada tanah lempung jenuh sebagai: S e B q E o A 1 A 2 Dengan: A 1 = variabel yang merupakan fungsi dari H/B dan L/B A 2 = variabel yang merupakan fungsi dari D f /B Gambar 1 Sketsa model fondasi 2

3 Nilai dari A 1 dan A 2 dapat ditentukan dari grafik berikut: (Christian & Carrier, 1978) Gambar 2 Grafik untuk menentukan nilai A 1 dan A 2 3

4 Contoh Kasus Suatu fondasi dangkal dengan dimensi 2m x 2m ditempatkan pada kedalaman 0.5 m di atas tanah lempung jenuh dengan ketebalan 4 meter. Tanah lempung ini memiliki parameter sebagai berikut: Modulus Elastisitas, E = kpa Berat volume tanah, = 17.5 kn/m 3 Di bawah tanah lempung merupakan lapisan keras. Melalui data ini akan dihitung penurunan elastik yang terjadi bila fondasi menerima beban luar sebesar 20 ton. Solusi: Dimensi fondasi: B = 2 m L = 2 m D f = 1 m Tebal tanah lempung kompresibel H = 4 m Menentukan A 1 : L/B = 2/2 = 1 H/B = 4/2 = 2 Dari grafik, diperoleh A 1 = 0.55 Menentukan A 2 : D f /B = 1/2 = 0.5 Dari grafik, diperoleh A 2 =

5 Gambar 3 Cara untuk menentukan nilai A 1 dan A 2 (pada contoh kasus) 5

6 Tegangan netto di dasar tapak fondasi q 0 = q beban q = [200/(2 x 2)] [( ) x 0.5] = kpa Penurunan elastik yang terjadi: S e = A 1. A 2. q 0. B / E = (0.55) (0.93) (46.25) (2) / (10000) = m = 4.73 mm Penurunan Elastik pada Tanah Pasir Pada tanah berbutir kasar, penurunan seketika dapat dievaluasi menggunakan persamaan semi-empiris berbasis faktor pengaruh regangan (strain influence factor) yang diusulkan oleh Schmertmann dan Hartman (1978). Sesuai dengan metode ini, penurunan elastik didekati melalui persamaan berikut: S e C 1 C 2 q o 2B 0 I E z z z Dengan: I z = faktor pengaruh regangan pada kedalaman z E z = parameter modulus elastisitas tanah pada kedalaman z z = ketebalan tanah yang ditinjau pada kedalaman z C 1 = faktor koreksi terhadap kedalaman fondasi = 1 0.5(q/q o ) C 2 = faktor koreksi terhadap creep pada tanah = log (waktu dalam tahun / 0.1) q o = tegangan pada elevasi dasar fondasi = q beban q Variasi dari faktor pengaruh regangan terhadap kedalaman di bawah fondasi ditampilkan pada gambar berikut: 6

7 Gambar 4 Perhitungan penurunan elastik menggunakan metode faktor pengaruh regangan Grafik di atas menjelaskan bahwa untuk fondasi dengan geometri persegi atau lingkaran, nilai I z ditentukan hingga pada kedalaman 2B di bawah dasar fondasi, sebagai: I z = 0.1 pada z = 0 I z = 0.5 pada z = 0.5B I z = 0.0 pada z = 2B Pada persamaan di atas juga menjelaskan bahwa apabila keadaan tanah bervariasi, maka nilai modulus elastisitas tanah yang berbeda pada lapisan tinjauan tersebut juga harus diperhitungkan. Adapun C 2 merupakan faktor creep, yakni suatu fenomena pergerakan perlahan yang dapat terjadi pada tanah, yang dalam kasus ini dapat mempengaruhi besarnya penurunan elastik. Catatan: untuk fondasi dengan dimensi L/B > 10, maka nilai Ez harus ditinjau hingga kedalaman 4B, sedangkan nilai I z ditentukan sebagai berikut: I z = 0.2 pada z = 0 I z = 0.5 pada z = B I z = 0.0 pada z = 4B 7

8 Sedangkan untuk fondasi dengan dimensi L/B antara 1 hingga 10, interpolasi diperlukan untuk menentukan nilai I z. Contoh Kasus Sebuah fondasi telapak persegi dengan dimensi 3 m x 3 m direncanakan untuk menahan beban luar sebesar 160 kpa dengan diletakkan di atas lapisan tanah pasiran pada kedalaman 1.5 meter. Kondisi tanah pasir sangat bervariasi, yang dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1 Variasi modulus elastisitas tanah terhadap kedalaman (pada contoh kasus) Kedalaman (m) Modulus Elastisitas Tanah, E (kpa) ±0.0 s/d s/d s/d s/d Adapun berat volume tanah di atas fondasi sebesar 17.8 kn/m 3. Muka air tanah tidak ditemukan hingga 10 meter di bawah permukaan tanah. Melalui data ini akan dihitung besarnya penurunan elastik tanah pasir menggunakan metode faktor pengaruh regangan, dengan mempertimbangkan pengaruh creep setelah 5 tahun. Solusi: Karena parameter tanah dan faktor regangan yang ditinjau berbeda-beda pada tiap kedalaman, maka nilai-nilai tersebut ditabelkan sebagai berikut: Tabel 2 Penentuan nilai faktor pengaruh regangan (pada contoh kasus) Kedalaman (m) z (terhadap B) Tebal lapis, z (m) I z Rata-rata Mod. Young, E (kpa) [I z /E z ] D z (m 3 /kn) ±0.0 s/d s/d 0.333B x s/d B s/d 0.5B x s/d B s/d 1.33B x s/d B s/d 2B x x 10-4 Tegangan vertikal efektif tanah pada kedalaman tapak fondasi: q = 17.8 x 1.5 = 8.9 kpa 8

9 Gambar 5 Variasi nilai E terhadap kedalaman (pada contoh kasus) Nilai C 1 dan C 2 diperoleh melalui persamaan di atas: C 1 = (q/q o ) = (8.9/( )] = 0.97 C 2 = log (5/0.1) = 1.34 Dengan demikian, 2B I z S e = C1 C2 qo z E 0 = (0.97) (1.34) (151.1) (1.55 x 10-4 ) = x 10-4 m = 30.5 mm z 9

10 Daftar Pustaka 1. Braja M. Das, Principles of Foundation Engineering, Brooks/Cole Engineering Division, Donald P. Coduto, Foundation Design Principles and Practises, 2nd Edition, Prentice-Hall, Joseph E.Bowles, Foundation Analysis and Design, McGraw Hill, Hardiyatmo, Hari Christady, Teknik Fondasi I, Edisi Kedua, Beta Offset, Yogyakarta, Braja M. Das, Noor Endah, Indrasurya B. Mochtar, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 1, Erlangga. 10