SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

dokumen-dokumen yang mirip
KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

Serangan elektrofil pada posisi orto

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP

BENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI

SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya)

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

AROMATISITAS (Aromaticity)

BENZENA DAN TURUNANNYA

ORTO DAN PARA NITROFENOL

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Isomer Benzena : Bentuk Pembelajaran Berorientasi Proses untuk Konsep Struktur Benzena pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas XII. Oleh: Sukisman Purtadi

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK

BENZENA. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK. Zainal

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

Bahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

AMINA dan HETEROSIKLIK

Senyawa Aromatis. Benzena

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

benzena dan turunannya

VI Benzena dan Turunannya

Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

Senyawa Aromatik Thomson Higher Education

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

KIMIA ORGANIK KIMIA KARBON

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

D. 8 mol S E. 4 mol Fe(OH) 3 C. 6 mol S Kunci : B Penyelesaian : Reaksi :

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

: 1. Mempelajari reaksi beberapa hidrokarbon

Rumus Kimia. Mol unsur =

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

ATURAN HUCKEL & AROMATISITAS :

BAB I PENDAHULUAN O H O-CH 2 -CH=CH 2 CH 2 CH=CH 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

Kimia Organik Pertemuan 1

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

UKBM A. IDENTITAS UKBM

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

bemffums.blogspot.com

I. Pendahuluan II. Agen Penitrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

SENYAWA TURUNAN ALKANA `

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

GUGUS FUNGSI

BENZENA DAN TURUNANNYA

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

APAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON?

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003

Transkripsi:

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen, baik yang mempunyai ikatan jenuh maupun tidak jenuh. Dari pengamatan terhadap penelitian yang lebih saksama, kemudian diketahui bahwa golongan senyawa organik ini masih bisa dibedakan atas dua kelompok, kelompok yang bersifat minyak (fatty) yang disebut kelompok senyawa organik hidrokarbon alifatik yang mempunyai bau khas (fragrant, aroma) yang disebut kelompok senyawa organik aromatik. Dewasa ini secara definisi senyawa aromatik ini akan mempunyai sistim elektron terkonjugasi yang mempunyai (4n + 2) elektron walaupun senyawa itu tidak ada mempunyai bau (Lihat kimia organik I)

Benzena dan senyawa organik hidrokarbon siklik aromatik Benzena merupakan senyawa organik siklik aromatik yang paling sederhana yang pertama kali diisolasi oleh Michael faraday tahun 1825 dari fraksi gas lampu yang terkondensasi. Pada tahun 1834, Mitscherlich menemukan bahwa senyawa ini dapat dibuat melalui pemanasan pada temperatur tinggi (pirolisis) asam benzoat yang didapat dari pengolahan resin benzoin. Mitscherlich menamakan senyawa yang mempunyai rumus empiris C6H6 ini dengan benzin, yang dalam ejaan inggris dan perancis disebut benzene yang di Indonesia dikenal dengannama Benzena. Dalam penulisan, kadang-kadang turunan benzena ini yang merupakan benzena yang tersubstitusi sering disingkat sebagai Ar (Arene, benzena sendiri sering ditulis sebagai ArH) atau sebagai Ph (phenyl = fenil).

Struktur kimia benzena Struktur kimia benzena ini dapat digambarkan sebagai bentuk resonansi ikatan rangkap. Untuk penyederhanaan dalam penulisan, singkatan Ar atau Ph sampai sekarang masih tetap dipakai. Walaupun kurang tepat untuk penelusuran mekanisme reaksi, sistem penulisan dengan ikatan rangkap yang terkonjugasi juga masih digunakan. O H [O] O O H O

1.Nomenklatur Seperti senyawa organik lainnya, pemberian nama senyawa organik dapat mengikuti tata nama IUPAC atau berdasarkan nama biasa (common name). Tata nama menurut IUPAC, menggunakan nama gugus substituen sebagai awalan dari benzena dan ditulis sebagai satu kata.

Beberapa jenis senyawa benzena tersubstitusi, oleh IUPAC telah disetujui untuk menggunakan common name sebagai nama resmi. Walaupun demikian chemical abstract masih memberikan nama tersendiri.

Apabila gugus tersubstitusi lebihdari satu, terjadi 3 kemungkinan isomer yang dinyatakan sebagai awalan dalam bentuk kata Yunani, o (orto), p (para), dan m (meta). Urutan pemberian awalan disini sama dengan aturan umum, yaitu menurut abjad. Contoh:

Apabila terdapat benzena subtitusi satu dengan nama khusus, substitusi tambahan digunakan sebagai awalan pada pemberian nama ini. OH CHO NH 2 Br NO 2 I O-bromof enol m-nitrobenzaldehid p-iodoanilin Apabila gugus subtitusi ini merupakan gugus-gugus yang tergolong mempunyai nama khusus, gugus yang tidak biasa digunakan sebagai awalan digunakan sebagai nama dan gugus subtitusi yang biasa digunakan sebagai awalan

Untuk polisubstitusi, harus digunakan sistem penomoran.

Sifat FISIKA Lihat KO1

Sintesis

Reaksi substitusi elektrofilik aromatik ini berlangsung dalam dua tahap: Y H + Y + (lambat) Y H Z - Y (cepat)

REAKSI SUBSTITUSI ELEKTROFILIK BENZENA Nitrasi ArH + HONO 2 H 2 SO 4 c ArNO 2 +H 2 O Halogenasi ArH + Cl 2 ArH + Br 2 ArCl + HCl ArBr + HBr Sulfonasi ArH + HOSO 3 H SO 3 ArSO 3 H + H 2 O

Ad.1 Mekanisme reaksi

Ad.2

Ad.3 2H 2 SO 4 H 3 O + + HSO 4 - + SO 3 H C 6 H 6 + SO 3 C 6 H 5 H SO 3 C 6 H 5 + HSO 4 - C 6 H 5 SO 3 - + H 2 SO 4 SO 3 C 6 H 5 SO 3 - + H 3 O + C 6 H 5 SO 3 - + H 2 SO 4

Reaktifitas Dari pengamatan yang terlihat bahwa kecepatan reaksi antara senyawa aromatik dengan berbagai elektrofil ternyata tidak sama. Hal ini terjadi karena masing-masing gugus elektrofil akan mempunyai pengaruh yang berbeda pada reaktivitas dari benzena itu sendiri. Adanya substitusi gugus fungsi seperti NH2, OH, OCH3, NHCOCH3, C6H5, dan CH3 akan menyebabkan senyawa aromatik tersebut akan lebih reaktif dari benzena, sedangkan gugus fungsi seperti NCH3+, NO2, CN, SO3H, COOH, CHO, COR, Halogen, menyebabkan inti benzena akan menjadi kurang reaktif. Kalau dilihat, ternyata bahwa gugus substitusi yang bersifat kaya elektron seperti misalnya OH dan NH2, menyebabkan cincin aromatik akan lebih reaktif karena terjadi stabilisasi karbokation pada atom C aromatik yang terikat pada atom yang kaya elektron

Apabila atom gugus fungsi yang teirkat pada cincin aromatik merupakan atom yang bersifat menarik elektron, akan terjadi deaktifasi dan senyawa tersebut secara keseluruhan akan kurang reaktif untuk reaksi substitusi elektrofilik.

Orientasi substitusi 1. 2. 3.

4. 5.

Substitusi pada posisi orto, terlihat pada spesies III mempunyai karbokation tertier yang terikat dengan atom Br yang kaya elektron sekaligus penarik elektron. Hibrida ini sangat tidak stabil, tapi bisa membentuk hibrida IV yang relatif cukup stabil.

Substitusi elektrofilik pada posisi meta ini akan menghasilkan hibrida yang mempunyai karbokation. sekunder. Relatif sangat sukar terbentuk

Pada reaksi substitusi elektrofilik dengan gugus penunjuk NO2 seperti pada reaksi 2, mekanismenya dapat diterangkan sebagai berikut Serangan elektrofil pada posisi orto pada nitrobenzene

Serangan elektrofil pada posisi meta. Disini terbentuk hibrida intermediet dengan bentuk karbokation sekunder yang relatif sukar terbentuk, tetapi relatif mudah untuk terbentuk dibandingkan dengan hibrida III.

Serangan elektrofil pada posisi meta. Disini terbentuk hibrida intermediet dengan bentuk karbokation sekunder yang relatif sukar terbentuk, tetapi relatif mudah untuk terbentuk dibandingkan dengan hibrida III

Serangan elektrofil pada posisi para Seperti pada serangan pada posisi orto serangan elektrofil pada posisi para ini juga akan menghasilkan hibrida intermediet yang tidak stabil/sukar terbentuk, terutama hibrida VIII.

Serangan elektrofil pada posisi orto OH Y + OH H Y OH H Y OH H Y I II III H OH O H Y Y