BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta besarnya Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kota Gorontalo selama periode Data

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo lahir pada hari kamis, 18 Maret 1728 M atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan juli Lokasi penelitian dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi melalui media audiovisual. Hal ini dibuktikan dengan adanya antena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Bank Muamalat Indonesia Cabang Gorontalo. Pendirian Bank Muamalat Indonesia Cabang Gorontalo diprakarsai

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Niken Kurniawati NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing-masing harganya, dengan demikian diperlukah juga

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 (lima belas) Wajib

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PT. ANTAM, TBK. PERIODE TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metropolitan Lestari dan tiga investor asing yaitu NYNEX, AIF, dan MITSUI. Nama perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDIT INTERNAL TERHADAP TINGKAT KECURANGAN (FRAUD)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI KPP PRATAMA GORONTALO

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Penelitian. Pendidikan : a. SLTA b. Diploma c. S1 d. S2 e. S3. 1. Berapa lama Anda sudah menggunakan produk smartphone Samsung?

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

Laporan Anggaran dan Realisasi Produktivitas Perusahaan Handuk Lumintu Tahun 2003

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan serta besarnya Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kota Gorontalo selama periode 2007-2011. Data yang digunakan berupa data kuartalan. Gambaran masing-masing variabel dijabarkan sebagai berikut: 1. Variabel Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Data penerimaan pajak bumi dan bangunan untuk Kota Gorontalo diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Gorontalo. Karena data laporan berupa data tahunan maka sebelum diolah lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan interpolasi data dari data tahunan ke data kuartalan. Teknik interpolasi menggunakan teknik interpolasi linear (Insukindro, 2000) yang dirumuskan sebagai berikut: 4, 5 Q 1 Y 4 12 Y Y 1 t t t 1 1, 5 Q 1 Y 4 12 Y Y 2 t t t 1 1, 5 Q 1 Y 4 12 Y Y 3 t t t 1 4, 5 Q 1 Y 4 12 Y Y 4 t t t 1 Berdasarkan hasil interpolasi tersebut akan dihasilkan perkiraan nilai penerimaan PBB di Kota Gorontalo untuk setiap kuartal selama periode yang diamati. Perkembangan besarnya PBB yang berhasil dicapai di Kota Gorontalo selama periode yang diamati adalah sebagai berikut:

1,200,000,000 1,000,000,000 800,000,000 600,000,000 400,000,000 200,000,000 0 Gambar 2: Perkembangan PBB di Kota Gorontalo Periode 2007 2011 Sumber: Data diolah, 2012 Berdasarkan gambar 2 di atas terlihat penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 menunjukkan trend peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah PBB di Kota Gorontalo dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya pertambahan jumlah objek pajak yang merupakan dampak positif dari kemajuan ekonomi di Kota Gorontalo. Selain pertambahan jumlah objek pajak, kenaikan nilai dasar dalam penetapan NJOP juga memainkan peran penting dalam peningkatan perolehan PBB. Selain kedua hal tersebut, peningkatan PBB ini juga dapat disebabkan oleh peningkatan optimalisasi pajak terutama dalam hal efisiensi dan efektivitas pemungutan pajak. 2. Variabel PAD Untuk data PAD pada setiap kuartalan, dalam penelitian ini juga diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Gorontalo. Gambaran perkembangan PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 adalah sebagai berikut:

25,000,000,000 20,000,000,000 15,000,000,000 10,000,000,000 5,000,000,000 0 Sumber: data diolah, 2012 Gambar 3: Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kota Gorontalo Selama Periode 2007-2011 Untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Gorontal selama periode 2007-2011 juga menunjukkan trend yang positif. Pada akhir tahun 2009 dan sepanjang tahun 2010 nilai PAD yang berhasil diperoleh Kota Gorontalo sempat menurun. Penurunan ini diakibatkan tidak efektifnya pelaksanaan pemungutan PAD terutama dalam bentuk retribusi. Ini dibuktikan dengan realisasi target PAD pada tahun 2010 yang hanya sebesar 88,45%. Walaupun sempat mengalami penurunan pada tahun 2010 namun pada tahun berikutnya PAD yang berhasil diperoleh Kota Gorontalo kembai meningkat secara signifikan. 4.2. Analisis Regresi 4.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis Ho : data variabel dependen berdisribusi normal

H1 : data variabel dependen tidak berdistribusi normal 2. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan indikator Z. 4. Penentuan Kriteria uji Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-hitung dengan Z tabel. Jika nilai Z hitung lebih kecil dari nilai Z tabel maka Ho diterima. Penentuan hasil uji juga dapat dilakukan dengan melihat signifkansi yang dihasilkan dengan kriteria terima H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha 5. Kesimpulan Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 3: Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pendapatan Asli Daerah 20 13107452501 3283119605.174.174 -.067.779.579 Hasil analisis di atas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0.779. Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 1.96. Karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel dependen (PAD) berdistribusi normal. 4.2.2 Hasil Analisis Regresi Setelah persyaratan normalitas data dipenuhi maka selanjutnya dilakukan analisis regresi antara penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dengan PAD. Hasil analisis regresi dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 4: Hasal Model Regresi Sederhana Coefficients a Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan B Std. Error 1420397461.720 1E+009 19.414 1.758 a. Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil analisis di atas maka model regresi antara penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dengan PAD adalah sebagai berikut: Y 1.420.397.461, 720 19, 414 X

Interpretasi dari model analisis regresi diatas adalah sebagai berikut: 1. Rata-rata besarnya PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 jika seandainya tidak terdapat pengaruh dari PBB adalah sebesar Rp.1.420.397.461,720 2. Terdapat pengaruh positif dari PBB terhadap PAD. Semakin tinggi PBB maka PAD juga akan semakin tinggi. Setiap peningkatan satu PBB sebesar satu satuan akan meningkatkan PAD sebesar 19,414 satuan 4.2.3 Pengujian Model Regresi Analisis regresi selain digunakan untuk melihat pengaruh juga digunakan untuk membuat model prediksi dari variabel-variabel yang diamati. Untuk itu sebelum digunakan dalam pengambilan keputusan, model yang diperoleh terlebih dahulu harus diuji kebaikannya (goodness of fit).tahapan pengujian kebaikan model regresi adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis Ho H1 : seluruh koefisien regresi tidak signifikan (model regresi tidak signfikan) : minimal satu koefisien regresi signifikan (model regresi signfikan) 2. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Dalam melakukan uji kebaikan model digunakan uji F. 4. Penentuan Kriteria uji Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai F-hitung yang diperoleh dengan F-tabel. Jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel maka Ho ditolak, dan jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel maka Ho diterima

5. Kesimpulan Hasil pengujian dengan menggukan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 5: Hasil Pengujian Anova Berdasarkan hasil di atas didapat nilai F-hitung sebesar 121,977. Adapun nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar k = 1 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar N-k-1 = 20-1-1 = 18 adalah sebesar 4,4139. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data. 4.2.4 Pengujian Hipotesis Setelah pengujian model dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan pengujian signfikansi pengaruh dari variabel X (PBB) terhadap PAD. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis Ho : tidak terdapat pengaruh PBB terhadap PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 H1 : terdapat pengaruh PBB terhadap PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 2. Penentuan tingkat signifikansi

Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Dalam melakukan uji signfikansi pengaruh dalam model regresi akan digunakan uji t. 4. Penentuan Kriteria Uji Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai t-hitung yang diperoleh dengan t-tabel. Jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel maka Ho ditolak, dan jika nilai F- hitung lebih kecil dari nilai F-tabel maka Ho diterima 5. Kesimpulan Hasil pengujian dengan menggukan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 6: Hasil Pengujian Hipotesis Coefficients a Model 1 (Constant) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Unstandardized Coefficients B Std. Error t 1E+009 1E+009 1.058 19.414 1.758 11.044 a. Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui nilai t-hitung untuk variabel Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah sebesar 11,044. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 18 sebesar 2,101. Jika dibandingkan dengan nilai t-hitung yang diperoleh maka nilai t-tabel masih lebih kecil dari t-hitung sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel penerimaan PBB terhadap PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 pada tingkat kepercayaan 5%.

4.2.5 Interpretasi Koefisien Determinasi Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel bebas dalam menjalankan perubahan pada variabel tidak bebas secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai R 2 berkisar antara 0< R 2 <1. Jika nilai R 2 semaikn mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara NPM denga PAD unilever selama periode 2007-2011 adalah sebagai berikut: Tabel 7: Koofesian Determinasi Persamaan Linier Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.933 a.871.864 1209579579.10 a. Predictors: (Constant), Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan b. Dependent Variable: Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.871. Nilai ini berarti bahwa sebesar 87,1% perubahan PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011 dipengaruhi oleh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan yang diperoleh, sedangkan sisanya sebesar 12,9% dipengaruhi oleh variabel lain. 4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa penerimaan PBB mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap besarnya PAD Kota Gorontalo selama periode 2007-2011. Ini ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi yang sangat tinggi yakni mencapai 87,1%. Tingginya kontribusi PBB terhadap PAD ini menunjukkan bahwa besar kecilnya PAD Kota Gorontalo sangat ditentukan oleh besarnya pajak terutama PBB yang berhasil dihimpun. Peran penting pajak dalam menentukan besarnya PAD dapat dimaklumi karena salah satu komponen PAD yang cukup vital adalah pajak baik pajak daerah maupun dan bagi hasil yang bersumber dari pajak. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yang terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Salah satu kompenen dana bagi hasil yang berasal dari pajak adalah bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pajak merupakan salah satu unsur terbesar dalam menghasilkan pendapatan daerah. Masalah yang tengah dihadapi oleh pemerintah daerah adalah lemahnya kemampuan pendapatan daerah untuk menutupi biaya dalam melaksanakan belanja pembangunan daerah yang setiap tahunnya semakin meningkat. Dengan ditetapkannya UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan UU No.33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, maka pemerintah kabupaten/kota dituntut untuk meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, menggali, mengelola dan menggunakan sumber-sumber keuangan sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki keuangan daerahnya.

Memperhatikan hasil tersebut serta mempertimbangkan hasil analisis yang telah dilakukan maka Pemerintah Daerah sudah seharusnya mampu mengoptimalkan pengelolaan potensi pajak yang ada di daerahnya. Hal ini disebabkan pemerintah daerah harus mengelola keuangan daerahnya sendiri dengan meningkatkan penerimaan daerahnya untuk dapat membiayai pengeluaran atau belanja daerah secara efektif dan efisien. Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat didaerahnya. Untuk mewujudkan tugasnya tersebut maka pemerintah daerah harus memiliki sumber keuangan yang cukup dan memadai kerena untuk pelaksanaan pembangunan daerah itu diperlukan biaya yang tidak sedikit. Salah satu sumber keuangan untuk penyelenggaraan pembangunan daerah tersebut adalah dari dana perimbangan yang mana salah satunya merupakan dana bagi hasil pajak yang bersumber dari pajak bumi dan bangunan (PBB).