BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental. Menurut Sugiyono (2010) penelitian Eksperimen (Experimental Research): metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penerapan model pembelajaran role playing. Tujuan dari peneliti eksperimental adalah untuk menguji pengaruh penerapan model pembelajaran role playing terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN Sidorejo Lor 06. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran role playing terhadap minat belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi metode penelitian semu (Quasi Experimental Research), populasi tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain populasi heterogen. Perbedaan lainnya pada kuasi eksperimen tidak dapat dilakukan pengontrolan terhadap semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada Ali (1993: 140). Kelompok dalam suatu kelas biasanya sudah seimbang, sehingga apabila penelitian membentuk kelompok baru tentunya akan menyebabkan rusaknya suasana kealamiahan kelas tersebut. Oleh sebab itu penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada. 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian diadakan di SDN Sidorejo Lor 06 yang terletak di persisiran Kota Salatiga, tepatnya di Jalan Iman Bonjol Gang Menur, Kecamatan Sidorejo, Kotamadya Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di 31

SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga dan peneliti juga telah mengenal sedikit-banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan dalam melakukan penelitian. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan farhady (dalam Sugiyono, 2010:132). Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini meliputi: 3.2.1 Variabel bebas Variabel bebas (Variabel indenpenden) adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu penerapan model pembelajaran role playing adalah model pembelajaran dengan cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Model Pembelajaran ini menggunakan model bermain peran yaitu siswa yang melakonkan perannya dalam bentuk kelompok, kemudian dalam kelompok siswa mengamati drama yang dilakokan oleh masing-masing kelompok melalui bermain peran atau role playing. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang dipelajarinya. 3.2.2 Variabel terikat Variabel terikat (Variabel Devendent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dinotasikan dengan huruf (y). dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Minat Belajar Siswa. Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Minat belajar ini meliputi aspek yaitu: a. Aspek kognitif Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah, dan masyarakat serta dan berbagai jenis media. 32

b. Aspek afektif Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. c. Aspek psikomotorik Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat. 3.3 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Jalan Imam Bonjol Gang Menur 24 Kampung Sinoman RT 08 RW III, Kecamatan Sidorejo, Kotamadya Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 16 orang siswa. Dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. 3.4 Desain Penelitian Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-postest design. Pengembangannya ialah dengan cara melakukan satu kali di depan (Pengukuran Awal) sebelum adanya perlakuan (treatmen) dan setelah itu dilakukan lagi (Pengukuran Akhir). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Keterangan: Tabel 3.1 Desain eksperimen One- group pretest- post test O 1 X O 2 (Dr. Endang Mulyatiningsih, 2011) 33

O1 = Pengukuran Pertama X = Perlakuan (Treatmen) O2 =Pengukuran Kedua Dalam desain ini penelitian melakukan pengukuran awal pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga memberikan perlakuan tertentu (Treatmen) yaitu menerapkan model pembelajaran role playing dalam pembelajaran IPA. Setelah pengukuran dilakukan lagi untuk kedua kalinya untuk mengetahui perubahan diberi treatmen penerapan model role playing. 3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Role Playing Role Playing atau Bermain Peran adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal ini bergantung kepada apa yang diperankan. 2. Minat Belajar Minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tabel 3.2 Tabel Definisi Variabel Operasional Minat Belajar No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Penelitian 1. Minat Belajar Sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam - Observasi - Mencatat pokokpokok penting saat penelitian melalui 34

perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. - Angket/kue sioner lembar pengamatan - Pengisian angket 3.6 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan siswa dan guru kelas, dan peneliti. Siswa kelas III (tiga) sebagai subjek penelitian. Pada Penelitian eksperimen ini yang bertugas untuk mengajar adalah peneliti sendiri. Observer bertugas mengamati dan menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penggunaan metode pembelajaran Role Playing yaitu guru kelas. Pelaksanaan penelitian eksperimen ini secara rinci dijabarkan sebagai berikut : 1. Perencanaan a. Melakukan survey atau observasi sekolah tentang keadaan serta kondisi sekolah yang akan diteliti. b. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument. d. Menganalisis data hasil pengukuran awal untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel. e. Memberikan pengukuran awal pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberi perlakuan (treatment) penggunaan model pembelajaran Role Playing. f. Menganalisis hasil pengukuran awal yang dilakukan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. g. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing pada pembelajaran IPA h. Melaksanakan pengukuran akhir pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga untuk mengetahui perubahan setelah diberi perlakuan (treatmen). i. Menghitung perbedaan antara hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir. j. Membandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah pengaruh penerapan model pembelajaran role playing itu berpengaruh terhadap minat 35

belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga semester genap tahun pelajaran 2011/2012. k. Menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan sofware SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solutions). l. Interprestasi hasil perhitungan data. 3.7 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa yang diperoleh siswa adalah menggunakan lembar observai dan angket/kuesioner yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. 2. Instrument Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan data dari hasil observasi guru, dan angket minat siswa dengan menggunakan: 1. Lembar observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer. Dengan menggunakan metode ini data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui apakah peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan prosedur penerapan model pembelajaran role playing. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Sutrisno (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang tepenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden 36

dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti (Soekowati, 2006:64). Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan model pembelajaran role playing di kelas eksperimen. Dengan menggunakan lembar observasi, data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pengaruh penerapan model pembelajaran role playing. Adapun kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 yaitu tentang observasi yang terdiri dari tahapan pembelajaran dan aspek yang diamati. Tabel 3.3 Kisi- kisi Observasi Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Minat Belajar Siswa Skor No Indikator 1. Pra Pembelajaran 2. Perumusan Indikator Pembelajaran Aspek yang diamati Kesiapan ruangan dan alat pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa Kejelasan rumusan indikator pembelajaran Kelengkapan cakupan rumusan indikator pembelajaran Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar 1 2 3 4 3. Pemilihan dan pengorganisasia n Materi Ajar Kesesuaian dengan indikator pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik siswa Keruntutan dan sistematik materi Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4. Pemilihan Kesesuaian sumber 37

Sumber Belajar/Media Pembelajaran 5. Pemanfaatan Media Pembelajaran/S umber Belajar 6. Perilaku Siswa Pada Saat Pelaksanaan Pembelajaran belajar/alat peraga dengan indikator pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/alat peraga dengan materi ajar Kesesuaian sumber belajar/alat peraga dengan karakteristik siswa Menunjukkan keterampilan dalam memperagakan drama dengan bermain peran Menghasilakan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemeranan drama Melibatkan siswa dalam membuat cerita Memberikan kemudahan siswa dalam belajar Memperhatikan penjelasan guru Melakukan diskusi dengan senang Senang melakukan percobaan dengan bermain peran Senang bekerjasama di dalam kelompok Prasetyo, (2007:29) Keterangan: 1 = Kurang 3 = Baik 2 = Cukup 4 = Sangat baik 2. Angket/kuesioner minat belajar siswa 38

Menurut Sutrisno (1998) menjelaskan bahwa angket adalah merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang diselidiki atau orang yang menjadi sasaran angket atau questionare, yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket adalah: a. Hendaknya batasannya sederhana dan mudah dipahami. b. Petunjuk dan perintahnya harus jelas. c. Bentuk dan tingkat pernyataan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan anak. d. Kalimat hendaknya yang sederhana sehingga memungkinkan untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup, dengan maksud responden memberikan tanda centang ( ) pada setiap alternative pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Sedangkan untuk bentuk angket tersebut kepada responden sehingga isinya menggambarkan keadaan diri responden itu sendiri. Untuk mengukur intrumen diatas terdiri dari dua kelompok ini digunakan pengukuran dengan metode skala Likert. Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukan tingkatan. (Ridwan, 2002: 13). Model ini menggunakan lima butir pilihan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Penerapan Minat Belajar Definisi Aspek indikator Positif Negatif Minat Kehendak/kei nginan Kesukaan 1. Mau melakukan permainan dengan serius 2. Aktif dalam kegiatan belajar 3. Melakukan apa yang diperintahkan guru dalam kegiatan belajar 1. Menyenangi pelajaran IPA 2. Tertarik terhadap permainan tentang pelajaran pelestarian dan pemeliharaan alam 3. Mau melakukan permainan dalam belajar pelestarian dan pemeliharaan alam 4. Dapat mengulang permainan dengan kemauan sendiri 5. Siswa bergembira dalam permainan 1, 2, 3, 33, 39,40 4,5,6,7, 8, 9, 10, 27, 31,35 11, 30, 39

Memperhatik an Kemampuan untuk bertindak 6. Siswa tidak merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran IPA 1. Siswa dapat melakukan abaaba yang diberikan oleh guru 2. Mendengar penjelasan guru 3. Menunjukkan sikap baik saat mengikuti pembelajaran 4. Melihat dengan seksama proses bermain peran/role playing 5. Mempunyai respon yang baik dalam menerima materi tersebut 1. Keseriusan dalam mengikuti pembelajaran IPA 2. Cepat bertindak pada saat dipanggil dalam pembelajaran IPA 12, 13, 14, 15, 16, 26, 28, 29, 34, 36,37 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 38 19, 32 Total 36 4 3.8 Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun realibilitas menunjukan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu obyek (Hadi, dalam Suprapto, 2009). Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item total correlation). Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali dalam Suprapto (2009): 0,00 < r < 0,20 Tidak ada validitas 0,20 < r < 0,40 Validitas rendah 0,40 < r < 0,60 Validitas sedang 0,60 < r < 0,80 Validitas tinggi 0,80 < r < 1,00 Validitas sangat tinggi 40

Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah sama dengan 0,20. Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu obyek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut: α > 0,9 Sangat bagus α > 0,8 Bagus α > 0,7 Dapat diterima α > 0,6 Diragukan α > 0,5 Jelek α < 0,5 Tidak dapat diterima Langkah-langkah pengujian reliabilitas menggunakan SPSS yaitu Analyze, Scale, Reliability Analysis. Dimana validitas dan reliabilitas suatu tes dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS 16.0 yaitu dengan cara Analyze-Scale Reliability Analysis atau dapat menggunakan Analyze Correlate Bevariate. 3.8.2 Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga perlu memaparkan hasil analisis data, validitas, reliabilitas instrumen. 1. Hasil Analisis Validitas Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item total correlation). Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah sama dengan 0,20. Uji coba item angket baik untuk pengukuran awal, diterapkan pada 26 orang siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga pada hari seni, 12 Maret 2012. Dari 40 item pernyataan yang diujikan validitasnya, 26 item valid dan 14 item yang 41

tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini dan perhitungan validitas pernyataan angket pengukuran awal dapat dilihat pada lampiran 2. Tabel 3.5 Validitas Instrumen Pernyataan Angket Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40 5, 6, 9, 10, 13, 15, 17, 19, 22, 23, 26, 30, 31, 38 Berdasarkan tabel 3.5 pernyataan angket yang telah valid diujikan pada pengukuran awal selanjutnya di kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Pengukuran awal diberikan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga sebagai subyek yang ada di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Pelaksanaan pengukuran awal pada kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2012 pukul 10.00-10.30. 2. Hasil Reliabilitas Instrumen Tabel 3.6 Hasil Analisis Reliabilitas Minat Belajar Siswa Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.847 26 Uji reliabilitas digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Alpha (Cronbach). Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu objek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut: α > 0,9 α > 0,8 α > 0,7 α > 0,6 α > 0,5 α < 0,5 Sangat bagus Bagus Dapat diterima Diragukan Jelek Tidak dapat diterima 42

Uji reliabilitas pernyataan pengukuran awal, yang telah dilakukan peneliti memperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai alpha lebih dari 0,8 yaitu sebesar 0,847. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2. Maka seluruh indikator empirik dan reliabel. Karena instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian. 3.9 Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, dan uji Paired Samples T Test. Dalam pelaksanaan uji prasyarat ini menggunakan program computer SPSS for Window versi 16.00. kedua persyaratan tersebut adalah: 1. Uji Normalitas Data Menurut Priyatno (2010:71) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data bersekala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Distribusi normal memiliki densitas seperti lonceng terbalik yang simetris. Sekitar 68% nilai dari variasi normal jatuh pada standar deviasi 95% dalam 2 standar deviasi, dan 99.7% dalam 3 standar deviasi. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze non parametric test One Sampel KS masukkan variable pada jendela variable klik normal padates distribution. 3.10 Uji Hipotesis dengan Uji Paired Samples T Test Menurut Priyatno (2010:37) Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Untuk menginterprestaikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan: 1. Menentukan hipotesis 43