Bab 2. Landasan Teori. Menurut James (1:1998), analisis kesalahan merupakan suatu proses kejadian yang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 2. Landasan Teori

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Bab 2. Landasan Teori. aspek belajar mengajar. Dalam setiap proses pembelajaran dan pengajaran komponen

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Okutsu (1990:13) yang dimaksud dengan meishi ( 名詞 ) adalah 名詞は自立 語である 文の構造には主題となったっり 補足語となったり 述語となった

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 2. Landasan Teori

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta

BJ システムについて Mengenai BJ System

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini, penulis membagi landasan teori yang digunakan menjadi lima sub-bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

Bab 2. Landasan Teori. Dalam sub bab ini secara umum akan membahas mengenai teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB II LANDASAN TEORI. Okutsu,et.al. (1986:10),mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kakujoshi

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB 2. Tinjauan Pustaka

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PARTIKEL NI DAN DE

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut:

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Kindaichi dalam Torana (2009:17), membagi predikat kata kerja menjadi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

Margaretha Argadian Asmara, 2015

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Analisis Kesalahan Berbahasa Menurut James (1:1998), analisis kesalahan merupakan suatu proses kejadian yang alami maupun tidak, sebab dan akibat dari suatu kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa bisa terjadi karena adanya kesulitan pemelajar bahasa dalam memahami bahasa tersebut karena adanya pengaruh dari bahasa ibu. Alasan lainnya yaitu karena pemelajar bahasa memang tidak mengerti makna dari bahasa asing tersebut. Menurut James (179:1998), jenis kesalahan yang biasanya dilakukan oleh pemelajar bahasa asing adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan Interlingual Kesalahan interlingual merupakan kesalahan yang disebabkan oleh pengaruh dari bahasa ibu terhadap bahasa asing. Biasanya kesalahan ini terjadi karena pemelajar merasa dibebani oleh adanya transfer negatif. 2. Kesalahan Intralingual Kesalahan Intralingual merupakan kesalahan yang terjadi karena adanya pengabaian akan bentuk target bahasa dari setiap tingkatan atau di setiap kelas. Dalam pengabaian target bahasa ini, pertama, pemelajar bahasa asing hanya mempelajari hal-hal yang dibutuhkan, atau mereka bisa mencoba mengisi kekosongan dengan mengambil jalan keluar untuk strategi komunikasi. Kedua, mereka menggunakan strategi belajar yang digunakan untuk memecahkan kata sandi. Sedangkan strategi komunikasi digunakan untuk merumuskan dan memecahkan kata sandi. Kedua tipe strategi tersebut dapat 5

menjadi sumber kesalahan. Menurut Jack Richard dalam Parera (1997: 139), sumber kesalahan seperti ini biasanya berupa : a. Penerapan kaidah secara tidak lengkap Pemelajar cenderung tidak lengkap menerapkan kaidah apabila suatu saat pemelajar menerapkan kaidah secara berlebihan. Pada umumnya, hal ini disebabkan menghindari beban linguistik yang terlalu besar. b. Generalisasi berlebih Maksud dari generalisasi berlebih yaitu fakta dan kebiasaan dari pemelajar bahasa membentuk bentuk-bentuk yang sama yang diketahui oleh pemelajar dalam bahasa yang sedang dipelajari. Semua kaidah dalam bahasa tersebut disama ratakan oleh pemelajar bahasa. c. Ketidaktahuan akan batas-batas aturan suatu bahasa Jenis kesalahan ini hampir sama dengan kesalahan dalam tindak generalisasi. Perbedaannya adalah keduanya bertolak dari ketidaktahuan, sedangkan generalisasi berlebih disebabkan perasaan serba tahu menempatkan sesuatu. Sehubungan dengan itu menurut Klein (2003:79), dalam pemerolehan bahasa target bagi orang dewasa, sering terjadi permasalahan analisis. Permasalahan analisis ini terdiri dari dua komponen utama yaitu pengetahuan yang tersedia untuk pemelajar dan input dari analisa yang akan disampaikan. Dalam masalah sintesis, terdapat bentuk yang berlawanan dari komponen yang pertama, tetapi tidak ada komponen yang dapat dibandingkan pada input analisis, kecuali ada niat komunikasi dari si pembicara. Dapat dikatakan juga, hal ini merupakan materi dasar dimana si pembicara harus bekerja dengan seluruh pengetahuan yang dimilikinya untuk menghasilkan suatu perkataan, yang dianggap dapat dimengerti dan sesuai dengan konteks yang diberikan. Akan tetapi, 6

analogi tersebut pada kenyataannya sangat tidak jelas, karena pembicara tidak dapat belajar dari niat komunikasinya seperti halnya bila ia belajar mempelajari berbagai macam struktur tata bahasa. Oleh sebab itu, inti dari belajar bahasa asing adalah pengetahuan yang dimiliki oleh pemelajar bahasa, tetapi bukan hanya pengetahuannya dari bahasa target yang didapatkan melalui input analisis yang sebelumnya. Dalam menganalisa suatu masalah, masalah yang dihadapai oleh pemelajar dapat diatasi apabila : 1. pemelajar memperoleh pengetahuan bahasa secara umum dan komunikatif; 2. pemelajar mempunyai pengetahuan akan bahasanya sendiri, agar; 3. pemelajar memahami bahasa target; 4. pemelajar mengetahui pengetahuan non-linguistik. Dalam penggabungan suatu kalimat, khususnya pada tataran sintaksis hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh pemelajar bahasa adalah sebagai berikut : 1. struktur kata dalam bahasa target 2. kelas kata 3. partikel dan infleksi (perubahan nada suara) 4. intonasi Tanpa ke-empat prinsip diatas, mustahil bagi pemelajar bahasa untuk menyampaikan suatu bahasa atau perkataan secara alami. Akan tetapi, bagi tiap-tiap bahasa, mempunyai cara yang berbeda. Bagi pemelajar, khususnya orang dewasa, mereka kurang peduli akan keberadaan atribut-atribut tersebut. Hal yang tidak diketahui oleh para pemelajar orang dewasa ini adalah pentingnya fungsi dari ke-empat atribut tersebut dalam target 7

bahasa. Bagaimanapun juga, keberadaan mengenai pengetahuan akan bahasa tersebut, dapat membantu pemelajar memahami suatu bahasa lebih spesifik. 2.2 Definisi Doushi どうし Menurut Masuoka (1993:12), definsi doushi adalah sebagai berikut : 動詞の きほんてきせいかくたんどくじゅつごはたらぶんちゅうはたらちがおう基本的な性格は 単独で述語の働きをし 文中での働きの違いに応じて かつよう活用することである Dalam bahasa Indonesia mempunyai arti bahwa sifat dasar dari kata kerja yaitu berfungsi sebagai predikat, dan mempunyai kegunaan yang berbeda di dalam suatu kalimat. 2.2.1 Jenis jenis Doushi Menurut Masuoka (1993:12), kata kerja bisa dibagi menjadi bermacam-macam dilihat dari titik tinjaun nya, tetapi di sini jenis-jenis kata kerja yang dianggap penting dibagi menjadi tiga macam yaitu doutaidoushi dan jyoutaidoushi, jidoushi dan tadoushi ishidoushi dan muishidoushi. Penjelasannya akan dijabarkan di bawah ini. 1. Doutaidoushi Jyoutaidoushi Doutai doushi merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu gerakan. Dalam hal ini, kata kerja yang sering digunakan seperti aruku 歩く taoreru 倒れる taosu 倒す hanasu 話す, dan lain lain. Sebaliknya, kata kerja yang menunjukkan suatu 8

keadaan disebut dengan jyoutai doushi. Dalam jenis kata kerja ini : 1) kata aru ある, iru いる menunjukkan kepemilikkan atau kepunyaan; 2) kata dekiru できる menunjukkan arti potensial atau kemampuan; 3) kata iru 要る menunjukkan sebuah kepentingan; 4) kata kotonaru 異なる chigau 違う menunjukkan sebuah pendapat, dan lain-lain. 2. Jidoushi Tadoushi Dalam doutai doushi, dibedakan lagi menjadi jidoushi dan tadoushi. Tadoushi merupakan kata kerja yang menggunakan subjek yang bersifat sebagai formalitas, yang berstruktur meishi+partikel wo. Sebaliknya, jidoushi merupakan kata kerja yang tidak menggunakan subjek. a. 車を止める (tadoushi) = menghentikan mobil b. 車が止まる (jidoushi) = mobil berhenti 3. Ishidoushi Muishidoushi Ishi doushi merupakan kata kerja yang menunjukkan kegiatan karena kemauan seseorang, misalnya dalam kata aruku 歩く yomu 読む kangaeru 考える, dan lain-lain. Sebaliknya, muishi doushi merupakan kata kerja yang tidak berdasarkan kemauan seseorang, misalnya dalam kata taoreru 倒れる, oiru 老い る, ushinau 失う, dan lain-lain. 9

2.2.2 Jidoushi dan Tadoushi Menurut Tanaka (1990:63), penjelasan mengenai jidoushi dan tadoushi adalah sebagai berikut : 動詞の中には 他のものにはたらきかけるうんどうをあらわす のと そでないものがあり 前者を他動詞 後者を自動詞という つまり 対 象的な関係で名詞の対格を支配するものが他動詞であり そのような支配をし ないものが自動詞である Terjemahannya: Dalam kata kerja, objek pelaku yang melakukan suatu kegiatan disebut dengan tadoushi,dan objek pelaku yang tidak melakukan suatu kegiatan disebut dengan jidoushi dimana jidoushi tidak mengontrol hubungan objek denga kata benda. Sedangkan, tadoushi mengontrol hubungan objek dengan kata benda. Menurut Takahashi (2003:111), berikut merupakan contoh jidoushi dan tadoushi dalam penggunaannya : Contoh jidoushi dan tadoushi yang penggunaan, pelaksanaan dan jenisnya sama. 自動詞他動詞活用 窓がひらく窓をひらくカ行五段 木が増やす木を増やすサ行五段 目が閉じる目を閉じるサ行上一 Contoh jidoushi dan tadoushi yang bentuknya sama tetapi artinya berbeda. 自動詞 他動詞 活用 人が笑う 人を笑う ワア行五段 門がひらく 門をひらく カ行五段 日が限る 日を限る ラ行五段 10

Contoh jidoushi dan tadoushi yang penggunaannya sama, tetapi pelaksanaannya berbeda. 自動詞 他動詞 仕事が残る ( ラ行五段 ) 仕事を残す ( サ行五段 ) 目が回る ( ラ行五段 ) 目を回す ( ラ行五段 ) 手が動く ( カ行五段 ) 手を動かす ( サ行五段 ) Contoh jidoushi dan tadoushi pelaksanaan penggunaannya sama, tetapi jenisnya berbeda. 自動詞 他動詞 家が建つ ( カ行五段 ) 家を建てる ( カ行下一 ) 品物が並ぶ ( バ行五段 ) 品物を並べる ( バ行下一 ) 船が進む ( マ行五段 ) 船を進める ( マ行下一 ) Contoh jidoushi dan tadoushi pelaksanaan penggunaanya dan jenisnya berbeda. 自動詞 他動詞 犬が逃げる ( カ行下一 ) 犬を逃がす ( サ行五段 ) 目が覚める ( マ行下一 ) 目を覚ます ( サ行五段 ) 涙がこぼれる ( ラ行下一 ) 涙をこぼす ( サ行五段 ) 2.3 Kelompok Meishi( 名詞 ) Menurut Masuoka dan Takubo (1992:33) meishi adalah: 名詞は 提題助詞を付けて文の主題となったり 格助詞を付けて文の補足 語となったり判定詞を付けて文の述語となったりする 11

Artinya: Meishi ketika menempel dengan teidaijoshi menjadi subjek kalimat, ketika menempel dengan kakujoshi menjadi kata bantu dan ketika menempel dengan hanteishi menjadi predikat dalam sebuah kalimat. Meishi atau kata benda, bisa dikatakan merupakan sebuah kata yang bila muncul berdampingan dengan teidaijoshi akan menjadi subjek kalimat, bila muncul berdampingan dengan kakujoshi akan menjadi kata bantu, dan bila menempel dengan hanteishi atau kata yang menyatakan persetujuan, misalnya です, である, dan だ menjadi predikat. Meishi terbagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu: 1. Hitomeishi( 人名詞 ) Kata benda yang merujuk kepada nama benda-benda hidup seperti orang, hewan dan tumbuhan serta kata ganti orang. 2. Monomeishi( 物名詞 ) Kata benda yang merujuk pada nama benda-benda mati. 3. Jitaimeishi( 事態名詞 ) Kata benda yang merujuk pada suatu hal, kondisi atau peristiwa. 4. Bashomeishi( 場所名詞 ) Kata benda yang merujuk pada nama tempat. 5. Houkoumeishi( 方向名詞 ) 12

Kata benda yang menunjukkan nama arah atau jalan. 6. Jikanmeishi( 時間名詞 ) Kata benda yang merujuk pada waktu. Selain dari keenam kelompok yang telah dijabarkan di atas, kelompok kata bantu tanya merupakan kelompok lain yang termasuk ke dalam meishi. Kata bantu tanya yang termasuk ke dalam meishi digunakan pada keadaan formal yang berbeda, tergantung dengan kategori arti dari objek yang ditunjukkan. Ini dimaksudkan bahwa kata tanya yang muncul dalam sebuah kalimat tidak dimaksudkan sebagai kata tanya namun sebagai kata yang menunjukkan nama benda, tempat, orang, arah, waktu, keadaan dan juga sebagai suatu keterangan. 2.4 Penggunaan dan Makna Bentuk -Te Menurut Nota (1991:99), bentuk -te dalam bahasa Jepang terdiri dari tiga kelompok, yaitu : Kata Kerja Kelompok I (godan doushi) Contoh Kata 書く (Menulis) 書いて 死ぬ (Meninggal) 死んで 読む (Membaca) 読んで 脱ぐ (Melepas) 脱いで 13

話す (Berbicara) 話して 飛ぶ (Terbang) 飛んで 帰る (Pulang) 帰って 勝つ (Menang) 勝って Kata Kerja Kelompok II (ichidan doushi) 食べる (Makan) 食べて 見る (Melihat) 見る Kata Kerja Kelompok III する (Melakukan) して 来る (Datang) 来て Catatan : a. Dalam menggunakan kata kerja iku ( 行く ), kita menggunakan bentuk- って, bukan bentuk- いて. b. Apabila kita menggunakan kata benda yang menunjukkan kegiatan, kita menggunakan Kata Kerja Kelompok III. Contohnya: 仕事 + します 仕事します Fungsi dari bentuk te bermacam-macam. Akan tetapi, menurut Masuoka (1993:17), fungsi dari bentuk te adalah sebagai berikut: 1. Untuk menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan aspek, kata kerja yang digunakan adalah sebagai berikut : 14

a. te iru ( ている ), menunjukkan keadaan dari suatu kegiatan yang sedang berlangsung dan berkelanjutan. Contohnya : 太郎は今テレビを見ている (Tarou sedang menonton televisi) Pada kalimat diatas menunjukkan bahwa subjek sedang menonton televisi, sehingga bisa disimpulkan bahwa keadaan diatas menunjukkan suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Contohnya: 家の前にトラックが止まっている (Di depan rumah, truk berhenti) Kalimat diatas menunjukkan keadaan akibat dari truk berhenti didepan rumah. Maka darii tu, fungsi te iru pada kalimat diatas menunjukkan hasil keadaan dari suatu kegiatan. b. te aru ( てある ), menunjukkan subjek yang sedang melakukan suatu kegiatan. Contohnya: 入り口に花が飾ってある (Di pintu masuk, dihiasi oleh bunga) c. te shimau ( てしまう ), menunjukkan suatu kejadian yang mutlak dan suatu kejadian yang terjadi tanpa disengaja. Contohnya: うっかり余計なことを言ってしまった 15

(Saya tidak sengaja mengatakan sesuatu yang tidak penting) d. te iku ( ていく ), menunjukkan suatu proses dari suatu kejadian yang berawal dari pembicara, atau yang menjauh dari sudut pandang si pembicara. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut : Contoh : もっと努力していきます (Saya akan lebih berusaha dari sekarang) te iku juga mempunyai fungsi lain yaitu menunjukkan proses pergi keluar. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut : Contoh : 雨が降るとき 傘を持って行きなさい (Pada saat hujan, tolong pergi membawa payung) e. te kuru ( てくる ), digunakan dalam menunjukkan suatu kedatangan setelah melakukan sesuatu atau aksi, atau perubahan dalam suatu proses dari si pembicara. Contoh : 先生が教室から出てきた (Sensei datang dari ruang kerja.) 私はずっと日本語を勉強してきました (Saya terus-menerus belajar bahasa Jepang.) 16

2. Untuk menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan pemberian dan penerimaan (kalimat benefektif) misalnya kata kerja bentuk te morau, te itadaku, te kureru, te kudasaru, te ageru, te yaru, te sashiageru. 3. Bentuk kata kerja te lainnya adalah yaitu : a. te oku ( ておく ), menunjukkan suatu kegiatan yang telah dipersiapkan untuk suatu tujuan. Contohnya: 友達が遊びくるので ビールを冷やしておく (Karena teman saya akan datang bermain, saya mendinginkan bir) b. te miru (- てみる ), menunjukkan kegiatan yang hasilnya dapat beragam macam. Contohnya: この肉少し食べてみたけれど 味がおかしいよ (Saya sudah pernah mencoba sedikit daging ini tetapi rasanya aneh) c. te miseru (- てみせる ), menunjukkan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan nantinya diperlihatkan kepada orang lain. Contohnya: この機会の動かし方がよくわからないけど, ちょっと動かして見せてくれないか 17

(Karena saya tidak mengerti cara menggerakkan mesin ini, boleh tolong perlihatkan cara menggerakkannya?) 2.5 Fungsi Kata Kerja Bentuk -Te iru Masuoka (1993:114) mengatakan bahwa kegunaan dasar dari bentuk te iru adalah untuk menunjukkan keadaan dari suatu kegiatan yang berkelanjutan atau hasil keadaan dari suatu kegiatan. Contoh: a. 太郎は今テレビを見ている (Tarou sedang menonton televisi) Contoh kalimat diatas menunjukkan bahwa sekarang subjek sedang menonton televisi, dan kegiatan tersebut mash berlanjut. Fungsi dari kata kerja te iru diatas adalah menunjukkan keadaan kegiatanyang berkelanjutan. b. 家の前にトラックが止まっている (Di depan rumah, truk berhenti) Pada contoh kalimat diatas, hanya menunjukkan keadaan dari akibat dari truk yang berhenti didepan rumah. Fungsi kata kerja te iru diatas adalah menunjukkan keadaan dari hasil suatu kegiatan. Fungsi te iru yang menunjukkan kegiatan yang berkelanjutan dan menunjukkan kegiatan yang masih berlangsung dari awal kegiatan tersebut dimulai. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut : c. 花子は先月からずっと小説を書いている (Dari sebulan yang lalu Hanako terus menerus menulis novel) 18

Kalimat diatas menunjukkan bahwa kegiatan Hanako menulias novel yang dimulai dari sebulan yang lalu, masih terus menerus dilakukan sampai dengan sekarang. Fungsi dari kata kerja te iru yang menunjukkan keadaan dari hasil suatu kegiatan, menunjukkan bahwa kegiatan tersebut sudah selesai dilakukan. Akan tetapi keadaan dari hasil kegiatan tersebut masih terasa. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut : a. ドアが開いている (Pintu terbuka) Contoh kalimat diatas, menunjukkan fungsi dari kata kerja te iru yang menunjukkan keadaan pintu yang sedang terbuka, dan sampai saat ini, hasil kegiatan tersebut masih terasa. b. アビ君は先週から神戸に来ている (Abie dari minggu lalu datang ke Kobe) Contoh kalimat diatas juga menunjukkan fungsi te iru yang sama seperti pada contoh sebelumnya. Kalimat diatas menunjukkan bahwa hasil kegiatan (Abie datang ke Kobe dari minggu lalu) masih terasa sampai sekarang. Untuk fungsi kata kerja te iru yang seperti ini, kata kerja yang sering digunakan adalah tomaru 止まる, kieru 消える dan aku 開く. 2.6 Fungsi Kata Kerja Bentuk Te aru Menurut Masuoka (1993:112), kata kerja bentuk te aru mempunyai fungsi menunjukkan subjek yang sedang melakukan suatu kegiatan. Dalam pola kalimat bentuk 19

-te aru, subjek diikuti dengan partikel ga. Kata kerja yang berhubungan dengan -te aru seperti kazaru 飾る,oku 置く, naraberu 並べる, akeru 開ける, kaku 書く menunjukkan perubahan keadaan subjek yang mengandung unsur kata kerja tadoushi. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut : a. 入り口に花が飾ってある (Di pintu masuk, dihiasi oleh bunga) Pada contoh ini, menunjukkan keadaan bunga yang telah dihias di pintu masuk, dan pada contoh kalimat diatas mengandung suatu tujuan. Misalnya, bisa saja tujuan dihiasnya bunga di pintu masuk adalah agar pintu masuk terlihat, dan lain lain. Akan tetapi, apabila fungsi dari -te aru yang menunjukkan kegiatan yang mengandung suatu persiapan, kata kerjanya tidak dibatasi dan subjek tidak ditunjukkan dengan menggunakan partikel ga, tetapi menggunakan partikel wo. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut: b. 予め会場を予約してある (Tempat pertemuannya sudah dipesan sebelumnya). Pada contoh kalimat diatas, menunjukkan bahwa dengan adanya parikel wo, artinya dalam keadaan diatas, subjek diikutsertakan. Hal ini menunjukkan bahwa subjek sudah memesan tempat pertemuannya. 20