BAB 3 ESTIMASI KESTABILAN DENGAN FUNGSI LYAPUNOV

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PERHITUNGAN KESTABILAN PERALIHAN SISTEM TENAGA LISTRIK MESIN MAJEMUK

STUDI PERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME PADA BEBAN STATIS BERBASIS CONTROLLING UNSTABLE EQUILIBRIUM POINT

Studi Perhitungan Critical Clearing Time Pada Beban Dinamis Berbasis Controlling Unstable Equilbrium Point

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

BAB I PENDAHULUAN. terganggu, juga dapat mempengaruhi stabilitas pada system tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

PERBAIKAN STABILITAS PERALIHAN MENGGUNAKAN BRAKING RESISTOR PENGENDALI LOGIKA FUZZY DENGAN METODE KRITERIA SAMA LUAS SKRIPSI

Created By Aristastory.Wordpress.com BAB I PENDAHULUAN. Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan

STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran... Error! Bookmark not defined.

BAB II DASAR TEORI. Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN. Intisari BAB I.

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5 VINA APRILIA

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

PENERAPAN PENGENDALI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK KOORDINASI PENSAKLARAN BRAKING RESISTOR-REACTOR PADA STABILITAS PERALIHAN SISTEM TENAGA LISTRIK

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Proceeding Tugas Akhir-Januari

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia. 2,3

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berdasarkan Trajectory Kritis Menggunakan Hilangnya Sinkronisasi pada Sistem 3 Generator 9 Bus

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Analisa Stabilitas Transient STL Minahasa Menggunakan Metode Kriteria Luas Sama

TUGAS MANDIRI KULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Tahun Ajaran 2016/2017

ANALISIS BATAS STABILITAS STEADY STATE DAN TRANSIENT MENGGUNAKAN METODE RADIAL EQUIVALENT INDEPENDENT (REI) DIMO. Oleh : JEFRI LIANDA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMODELAN MATEMATIS SISTEM INVERTED PENDULUM

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

PENGGUNAAN PENGENDALI LOGIKA FUZZY

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

MASALAH SYARAT BATAS (MSB)

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks

Perbaikan Perhitungan Waktu Pemutusan Kritis Berbasis Fungsi Energi Dengan Menggunakan Metode Shadowing

BAB 3 KONSEP ADAPTIF RELE JARAK

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

STUDI PERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME PADA BEBAN STATIS BERBASIS CONTROLLING UNSTABLE EQUILIBRIUM POINT

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

KONSEP SINYAL. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani February EL2032 Sinyal dan Sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumatra. Bab ini berisikan tentang hasil pengujian dan analisa kestabilan trasien single

Reinhard Napitupulu, Surya Hardi

Transformasi Laplace

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 2: PD Variabel Terpisah dan PD Homogen Latihan Rangkuman Tes Formatif

RELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN ( )

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Geometri pada Bidang, Vektor

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

BAB III Metodologi Penelitian

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

III MODEL MATEMATIKA S I R. δ δ δ

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW

Penyelesaian Numerik Model Ayunan Terpaksa Menggunakan Metode Exponential Time Differencing (ETD) dan Karakteristik Dinamika

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

Husna Arifah,M.Sc :Ayunan (osilasi) dipakai.resonansi

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Joint Operating

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

Persamaan Diferensial

BAB III METODA PENELITIAN

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA IMMUNOTERAPI BCG PADA KANKER KANDUNG KEMIH

Model Matematika dari Sistem Dinamis

Jurnal Math Educator Nusantara (JMEN) Sifat-Sifat Sistem Pendulum Terbalik Dengan Lintasan Berbentuk Lingkaran

Tugas Akhir Kajian Tekuk Torsi Dinding Geser Gedung Bertingkat Dengan Memperhitungkan Peran Diafragma Lantai BAB III METODOLOGI

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VISUAL KEAMANAN TRANSMISI

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

I. PENDAHULUAN. untuk menunjang kehidupan manusia sekarang ini. Di era globalisasi sekarang ini

BAB 1. KONSEP DASAR. d y ; 3x = d3 y ; y = 3 d y ; x = @u @z 5 6. d y = 7 y x Dalam bahan ajar ini pemba

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu:

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berbasis Trajectory Kritis Menggunakan Persamaan Simultan pada Sistem yang Terhubung dengan Smart Grid

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

Transkripsi:

BAB 3 ESTIMASI KESTABILAN DENGAN FUNGSI LYAPUNOV Pada bab ini akan dijelaskan tentang pembuatan fungsi Lyapunov untuk sistem tenaga listrik mesin majemuk dan menjelaskan bagaimana menggunakan fungsi Lyapunov ini untuk menentukan kestabilan sistem dan menentukan waktu pemutusan kritis (critical clearing time t cr ). 3. Simulasi Model Matematika Sistem Tenaga Listrik ) Untuk melakukan analisa kestabilan peralihan suatu sistem tenaga listrik, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menentukan persamaan matematika yang memodelkan dinamika sistem tenaga listrik. Pada salah satu metode konvensional yaitu dengan menggunakan simulasi untuk penentuan tingkat kestabilan, model matematika sistem mencakup model pada saat sebelum gangguan, ketika ada gangguan dan setelah gangguan. Masing-masing persamaan dapat dimodelkan secara matematis sebagai berikut. f f f pre fault () () () (3.) (3.) (3.3) Persamaan (3.) menyatakan model sistem sebelum gangguan, persamaan (3.) menyatakan dinamika sistem pada saat terjadi gangguan, sedangkan persamaan (3.3) menyatakan dinamika sistem setelah gangguan dihilangkan. Masing-masing persamaan secara berurutan disimulasikan untuk mendapatkan tingkat kestabilan sistem dengan indikatornya adalah waktu pemutusan kritis (Critical Clearing Time t cr ). Untuk melakukan simulasi, nilai awal dari variabel keadaan pada kondisi ketika terjadi gangguan merupakan nilai akhir dari persamaan sebelum gangguan. Nilai awal dari persamaan setelah gangguan adalah nilai akhir dari persamaan ketika gangguan. Secara umum hal dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 3. berikut. Analisis kestabilan..., Rosalina, FT UI,.

t cr f pre () f post () f fault () t Gambar 3. Ilustrasi Metode Simulasi Sistem Peralihan Dari gambar di atas, masing-masing persamaan harus disimulasikan untuk mengetahui tingkat kestabilan sistem. Dengan metode simulasi ini, satu parameter penting yang ingin diketahui adalah Waktu Pemutusan Kritis. Waktu pemutusan kritis adalah waktu maksimum yang dapat diperbolehkan oleh sistem agar sistem tenaga listrik tetap berada dalam kondisi stabil. Waktu pemutusan kritis diukur mulai dari terjadinya gangguan. Dalam metode konvensional, simulasi harus dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan waktu pemutusan kritis yang paling sesuai. Untuk mesin majemuk yang terhubungi dengan bus tak hingga, maka persamaan yang dipakai adalah persamaan ayunan (swing equation) sebagai berikut : H 8 f d δ P m P e dt maks sin δ E V P e maks (3.4) X Persamaan (3.4) disimulasikan untuk mendapatkan kelakuan sistem tenaga listrik pada saat sebelum terjadi gangguan, ketika terjadi gangguan dan setelah gangguan dihilangkan. Dari persamaan (3.4) ini, karena E dan V adalah tetap maka hanya X yang mengalami perubahan pada saat sebelum terjadi gangguan, ketika terjadi gangguan dan setelah gangguan dihilangkan. Analisis kestabilan..., Rosalina, FT UI,.

3. Pembuatan Fungsi Lyapunov Dengan Algoritma Energy Metric Selain metode simulasi konvensional seperti di atas, para peneliti telah mengembangkan metode yang lebih efisien untuk menentukan tingkat kestabilan sistem tenaga listrik yaitu menggunakan fungsi Lyapunov. Salah satu metode pembuatan fungsi Lyapunov yang akan dipakai disini adalah algoritma energi metrik. Prosedur untuk mendapatkan fungsi Lyapunov dengan algoritma energi metrik adalah sebagai berikut : ) Modelkan sistem dalam bentuk persamaan diferensial orde satu ) Bentuk suatu himpunan persamaan tunggal dari dua persamaan diferensial dengan menghilangkan dt. 3) Satukan persamaan tunggal yang didapatkan dalam langkah kedua dalam satu persamaan dengan cara penambahan atau pengurangan 4) Lakukan integrasi garis untuk persamaan yang didapat pada langkah 3 untuk mendapatkan fungsi Lyapunov. Algoritma energi metrik ini akan diaplikasikan untuk mendapatkan fungsi Lyapunov bagi persamaan sistem tenaga listrik yang terhubung dengan bus tak hingga. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : ) Buat persamaan sistem tenaga listrik setelah terjadinya gangguan. H d δ E V P sin δ m (3.5) 8 f dt X post Dengan X adalah reaktansi setelah gangguan yang dihilangkan, Dalam persamaan ini P m, E, V, diasumsikan konstan ) Buat persamaan diferensial orde satu Untuk membuat persamaan diferensial orde satu, maka variabel keadaan perlu didefinisikan sebeleumnya. Variabel keadaan yang dipakai adalah δ δ dan dδ dt Dari variabel keadaan ini didapatkan persamaan diferensial orde satu sebagai berikut : Analisis kestabilan..., Rosalina, FT UI,.

8 f E V [ sin( + δ ) sin( δ )] (3.6) H X E V Dengan Pm sinδ X δ Titik kestabilan sistem 3) Lakukan langkah-langkah dalam algoritma energi metrik Dengan menggunakan algoritama energi metrik maka didapatkan fungsi Lyapunov sebagai berikut 7) : H E V V ( ) [ cosδ cos( + δ ) δ ](3.7) 8 f + sin X 3.3 Penentuan Daerah Kestabilan Proses terpenting dalam aplikasi fungsi Lyapunov untuk menganalisis kestabilan sistem tenaga listrik adalah penentuan daerah kestabilan. Daerah kestabilan adalah daerah tempat kedudukan variabel keadaan yang menjaga sistem dalam kondisi stabil. Daerah kestabilan dengan menggunakan fungsi Lyapunov dinyatakan yaitu 7) : V ( ) (3.8) V cr Persamaan ini menyatakan bahwa suatu titik dalam ruang keadaan dinyatakan stabil apabila nilai fungsi Lyapunovnya lebih kecil atau sama dengan suatu nilai yang dinotasikan dengan Vcr yang disebut nilai kritis fungsi Lyapunov. Untuk menentukan nilai kritis fungsi Lyapunov maka harus dicari nilai kritis dari variabel keadaan yaitu pada dan π δ. Metode penentuan seperti disebut metode UEP(Unstable Equilibreum Point). Dengan memasukkan nilai variabel keadaan ini ke fungsi Lyapunov pada persamaan (3.7) maka didapatkan nilai kritis fungsi Lyapunov V cr. Analisis kestabilan..., Rosalina, FT UI,.

3.4 Proses Penentuan Kestabilan Sistem dan Penghitungan Waktu Pemutusan Kristis Setelah mendapatkan nilai kritis fungsi Lyapunov, proses berikutnya adalah penentuan titik-titik yang berada pada daerah kestabilan. Penentuan titik uji kestabilan titik-titik pada daerah kestabilan dilakukan dengan menguji titik-titik kondisi sistem pada keadaan gangguan. Ini dilakukan dengan mensimulasikan persamaan sistem ketika terjadi gangguan. Persamaannya adalah sebagai berikut : 8 f E V [ sin( + δ ) sin( δ )] (3.9) H X fault Dari persamaan ini didapatkan nilai-nilai dan. Nilai-nilai ini kemudian dimasukkan ke dalam fungsi Lyapunov (3.7). Dengan membandingkan nilai fungsi Lyapunov dan nilai kritis fungsi Lyapunov dan mengikuti persamaan (3.8), maka dapat ditentukan titik-titik yang masuk dalam daerah kestabilan. Setelah titik perbatasan di daerah kestabilan dapat ditentukan, maka waktu pemutusan kritis dapat ditentukan berikutnya. Secara umum diagram alur proses penentuan waktu pemutusan kritis dengan menggunakan fungsi Lyapunov dapat digambarkan sebagai berikut. Analisis kestabilan..., Rosalina, FT UI,.

δ t cr Gambar 3.. Flow Chart Estimasi Aliran Fungsi Lyapunov Analisis kestabilan..., Rosalina, FT UI,.