BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produk kelautan di kota Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1966, kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ARJUNA MAHKOTA PLAYWOOD. A. Sejarah Berdirinya PT. Arjuna Mahkota Palywood

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mendukung kelancaran produksi yang pada akhirnya akan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan konsumen juga menjadi lebih selektif dalam memilih produk

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi. Salah satu pemanfaatan batubara adalah sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat Perusahaan

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tidak sedikit industri konveksi/industri pakaian jadi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PT. MITRA INDAH SEMPURNA. untuk mengembangkan usahanya sehingga bermunculan perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

PERENCANAAN PEMESANAN PLAT BESI MENGGUNAKAN ALGORITMA WAGNER WITHIN (STUDI KASUS DI PT. PANEL MULIA TOTAL)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN. utama semen berkualitas dan terbesar kedua di Indonesia. Jasa PT Sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. beralamat Jl. HR. Soebrantas Blok A No. 38 Komplek Ruko Mertopolitan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

INCENTIVE (LTI) GRANT DATE VI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... INTISARI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

BAB III OBJEK PENELITIAN

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahaan dengan baik adalah dengan cara meningkatkan. penjualan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

keadaan ini mendukung persaingan di segala bidang semakin kompetitif. Dunia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 31 TAHUN 2000 SERI B NOMOR SERI 10

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Perseroan Terbatas. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 15Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. reputasi teknis yang prima, profesionalisme yang unggul serta komitemen

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. juga terkena dampak akibat persaingan tersebut. Agar perusahaan dapat tetap

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. Public Expose 23 Mei 2017

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan dan pengendalian persediaan adalah unsur yang sangat penting bagi suatu perusahaan industri. Tanpa adanya persediaan yang cukup maka dapat menghambat suatu proses produksi dalam perusahaan. Kemacetan proses produksi akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapat. Persediaan yang sesuai dengan kebutuhan akan mempermudah atau memperlancar suatu proses produksi dalam perusahaan. Jika perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang melebihi jumlah kebutuhan (over stock) dapat mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya lebih besar untuk penyimpanan material tersebut. Keadaan ini dilihat dari segi pengeluaran perusahaan merupakan hal yang tidak efektif karena besarnya jumlah material yang harus dibeli, begitu juga sebaliknya jika perusahaan mempunyai persediaan lebih sedikit dari yang dibutuhkan maka akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan (stock out). seringkali kedatangan material yang dipesan tidak sesuai dengan lead time pemesanan dan sebesar yang dibutuhkan sehingga menghambat suatu proses produksi yang dapat merugikan perusahaan.

2 Tujuan pengendalian persediaan adalah berusaha menyediakan material yang diperlukan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan (out of stock). Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai maka perusahaan perlu melakukan suatu perencanaan dan pengendalian material yang selain dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan, juga dapat bermanfaat untuk menekan biaya persediaan dan penyimpanan material, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar dengan biaya persediaan yang kecil. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, dalam proses produksinya terdapat proses pembakaran menggunakan kiln yang dapat menghasilkan panas hingga 1400 o C, dengan suhu sedemikian panasnya dapat mengakibatkan pemuaian pada kiln yang dapat merusak kiln tersebut. Untuk mencegah hal tersebut maka kiln dilapisi dengan refactori (fire bricks) sehingga dapat memperkuat kiln dari suhu panas yang sangat tinggi sehingga tidak mudah rusak. Refractori (fire bricks) ini diganti secara periodik, proses penggantian tersebut tidak dilakukan secara keseluruhan melainkan perbagian agar tidak menghambat proses produksi yang dapat memerugikan perusahaan karena jumlah pemesanana yang tidak terkendali. karena itu perusahaan harus mengadakan persediaan (stock) refractori (fire bricks) untuk memenuhi kebutuhan dalam proses penggantian tersebut. Maka dari itu perlu adanya perencanaan dan pengendalian persediaan refractori (fire bricks) yang baik untuk meminimalkan biaya dan mengoptimasikan persediaan.

3 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dari hasil penggalian masalah dengan metode wawancara dan observasi, ditemukan beberapa masalah yaitu : Perusahaan mengalami over stock dalam penyediaan refractori (fire bricks). Banyak refractori (fire bricks) yang di scrap karena melebihi batas waktu penyimpanan yang ditentukan. Belum ada perencanaan dan pengendalian persediaan untuk mengoptimasikan persediaan refractori (fire bricks). Dari hasil identifikasi masalah yang ada maka didapatlah perumusan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu : Berapakah jumlah persediaan refractori (fire bricks) yang optimum sesudah dilakukan perencanaan dan pengendalian persediaan?. Berapakah jumlah refractori (fire bricks) yang harus dipesan agar persediaan tidak berlebihan ataupun kekurangan?. Berapa total biaya yang harus dikeluarkan sesudah dilakukan perencanaan dan pengendalian persediaan refractori (fire bricks)?. 1.3 Ruang Lingkup Dari latar belakang yang ada maka penelitian yang dilakukan dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut:

4 Penelitian dan pengambilan dilakukan di departemen produksi plant 9 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Cirebon. Hanya membahas mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan refractori (fire bricks) ZC yang berada pada titik api (meter 9,8 13). Data yang dilakukan pengujian distribusi poisson hanya data penggantian fire brick pada tahun 2009 untuk fire brick ZC tipe P221 dan P222 yang berada di titik api (meter 9,8 13). Dalam perhitungannya akan menggunakan Spare Part Quantity Determination SPQD), Economic Order Quantity (EOQ), dan Total Cost. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Untuk mengetahui jumlah persediaan fire brick yang optimum Untuk menngetahui jumlah pemesanan fire brick yang akan dipesan Untuk mengetahui total biaya yang harus dikeluarkan 1.4.2 Manfaat Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan proses perencanaan dan pengendalian spare part.

5 1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 1 Juni 1973 Indocement Group memulai kegiatan dan tahun 1975 Indocement Group mendirikan PT. District Indonesia Cement Enterprise di daerah Citeureup, Bogor yang mulai berproduksi pada tanggal 4 Agustus 1975 dengan kapasitas produksi 500.000 ton semen per tahun. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan semen di Indonesia membuat PT District Indonesia Cement Enterprise berkembang pesat. Hal ini mendorong Indocement Group untuk mendirikan perusahaanperusahaan baru. Pada tahun 1978 Indocement Group mendirikan PT. Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE) dengan kontraktor Kawasaki Heavy Industries Inc.. Kapasitas produksi PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise adalah 1.000.000 ton semen per tahun. Pada tahun 1981 pula, Indocement Group mengembangkan produksi semen putih, yaitu dengan mendirikan PT. Perkasa Indah Indonesia Cement Enterprise (PIICE) dengan kapasitas produksi 200.000 ton semen putih per tahun. Lalu, pada tahun 1983 didirikan PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE) didirikan oleh Indocement Group pada tahun 1983 dengan kapasitas produksi terpasan 1.500.000 ton semen per tahun. Kemudian tahun 1985, Indocement mendirikan 2 pabrik baru yaitu PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIACE) dan PT. Perkasa Abadi Mulia Indoneisa Cement Enterprise (PAMICE) dengan kapasitas produksi 1.500.000 ton per tahun. Pada tahun 1985 didirikan PT

6 Indocement Tunggal Prakarsa dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan nomor surat C2-3641.ht.01.01TH.85. Lalu, PT Indocement Tunggal Prakarsa mengambil alih seluruh saham dari keenam perusahaan tersebut. Pada tanggal 8 Juli 1985 pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Departemen Keuangan membeli sebagaian saham dari PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Besarnya penyertaan modal pemerintah adalah 30,8% dan sisanya dimiliki pihak swasta. Kemudian, pada tanggal 1 Januari 1986 dilakukan penggabungan keenam perusahaan tersebut dan telah disetujui oleh para pemegang saham PT Indocement Tunggal Prakarsa,sehingga sejak saat itu PT. Indocement Tunggal Prakarsa telah mengambil alih seluruh hak dan kewajiban perusahaan tersebut dan keenam perusahaan tersebut dinyatakan bubar. Setelah proses pemgambilalihan tersebut, PT. Indocement tunggal prakarsa dibagi menjadi 8 plant yang mana bangunan plant merupakan bangunan dari keenam perusahaan sebelumnya yaitu: a. PT. District Indonesia Cement Enterprise menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa plant 1 dan plant 2. b. PT. Perkasa Indonesia Cement Enterprise menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa plant 3 dan plant 4. c. PT. Perkasa Indah Indonesia Cement Enterprise menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa plant 5. d. PT. Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa plant 6.

7 e. PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa plant 7. f. PT. Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa plant 8. Pada tanggal 16 Oktober 1989, berdasarkan surat izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 51-062/SHM/MK.01/1989 PT. Indocement Tuggal Prakarsa melakukan go public dengan menjual 59.888.100 saham kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp. 10.000/saham. Ternyata saham yang dijual kepada masyarakat habis terjual. Struktur pemilikan saham PT. Indocement setelah go public adalah sebagai berikut: No. Pemegang Saham Persentasi Kepemilikan (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PT. Mekar Sari Pemerintah RI H. Sudwikatmono H. Ibrahim Risyad Yayasan Supersemar Yayasan Dharmais Yayasan Dakap Masyarakat 43,40 30,38 6,51 6,5 1,07 1,07 1,07 10 Tabel 1.1 Pemegang Saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1989-2000

8 Saat ini PT. Indocement tunggal Prakarsa memiliki 12 plant yaitu 9 plant berlokasi di daerah Citeureup, Bogor (plant 1 sampai 8 dan plant 11), 2 plant di Palimanan, Cirebon (plant 9 dan 10), dan plant 12 bertempat di daerah Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada tahun 2001, PT. Indocement Tunggal Prakarsa menjual sebagian sahamnya ke masyarakat. Saham tersebut sebagian besar dibeli oleh Heidelberg dari Jerman, sehingga komposisi pemegang saham berubah. No. Pemegang Saham Persentasi Kepemilikan (%) 1. 2. 3. 4. Heidelberg Company Pemerintah RI PT. Mekar Sari dan PT Kaolin Indah Utama Masyarakat 61,9 16,7 13,5 7,9 Tabel 1.2 Pemegang Saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2001-2008 Pada tahun 2008 komposisi pemegang saham PT Indocement Tunggal Prakarsa berubah lagi. No. Pemegang Saham Persentasi Kepemilikan (%) 1. 2. 3. Heidelberg Company PT. Mekar Sari dan PT Kaolin Indah Utama Masyarakat 65,14 13,03 21,83 Tabel 1.3 Komposisi Pemegang Saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa Pada 30 September 2008

9 1.5.2 Sejarah Berdirinya PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Plant Cirebon Pada tahun 1982, PT. Tridaya Manunggal Prakarsa Cement (TMPC) didirikan di daerah Palimanan Barat, Kabupaten Cirebon dengan kapasitas produksi sebesar 200.000 ton semen per tahun. Peralatan yang digunakan berasal dari Kawasaki Heavy Industries Ltd., Jepang. Modal awal yang dimiliki TMPC berasal dari penanaman modal dalam negeri. Tahapan-tahapan pelaksanaan pembangunan TMPC dapat dilihat pada tabel 1.4. Waktu Pelaksanaan Peristiwa 21 April 1982 Penandatanganan kontrak mesin dan peralatan 15 Juni 1982 Perataan dan pemadatan tanah 20 Juni 1982 Peletakan batu pertama 25 Desember 1982 Pemancangan tiang pertama 1 Juli 1983 Pembangunan fondasi dan silo 1 September 1983 Pemasangan mesin-mesin 1 Januari 1984 Pemasangan kawat listrik dan instrument 1 Juni 1984 Pemasangan bata tahan api pada rotary kiln 5 Agustus 1984 Penyaluran tenaga listrik dari PLN 70 KV 12 November 1984 Produksi uji coba 9 Desember 1984 Pengeringan dengan menggunakan preheater 16 Desember 1984 Penyulutan tanur 27 Februari 1985 Produksi pertama dan peresmian oleh presiden RI Tabel 1.4 Tahapan Pelaksanaan Pembangungan PT. Tridaya Manungal Prakarsa Cement di Cirebon

10 Perkembangan TMPC sampai tahun 1990 cukup pesat. Namun, pada tahun 1991 TMPC mengalami masalah keuangan, sehingga pada tanggal 27 November 1991 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara resmi menandatangani perjanjian jual beli dengan PT. Tridaya Manunggal Prakarsa Cement sebagai bagian dari program perluasan kapasitas keseluruhan perusahaan. Setelah diambil alih oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa maka TMPC berganti nama menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant 9 dan 10. 1.5.3 Visi Perusahaan - Pemimpin pasar domestik berkualitas di industri semen pada 2007. - Pemimpin pasar domestik di industri bahan bangunan pada 2012. 1.5.4 Misi Perusahaan Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan, dan jasa terkait yang bermutu dengan harga yang kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan ramah lingkungan. 1.5.5 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sudah memiliki struktur organisasi yang jelas dan memperoleh pengesahan dari Departemen Kehakiman tanggal 19 Juni 1987. Kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ). Kegiatan operasional dijalankan oleh Dewan Direksi yang terdiri dari 9 orang. Tugas-tugas Dewan Direksi ditentukan oleh RUPS. Sebagai wakil dari pemegang saham dalam melakukan pengawasan, dibentuk Dewan Komisaris

11 Masing-masing jabatan dalam struktur organisasi memiliki tugas dan wewenang masing-masing, diantaranya adalah: 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) a. Membubarkan perusahaan dan mengembangkan usaha. b. Mengangkat dan memberhentikan pengurus. 2. Dewan Komisaris a. Memberhentikan dan mengangkat direksi perusahaan. b. Mengesahkan anggaran dan belanja perusahaan. c. Mengawasi jalannya perusahaan. 3. Dewan Direksi a. Menyusun dan melaksanakan anggaran dan belanja perusahaan. b. Mengelola dan mengembangkan jalan perusahaan. 4. General Manager a. Mengkoordinir pengelola operasional plant dan divisi penunjang. b. Menyusun dan melaksanakan anggaran dan belanja perusahaan. 5. Plant / Division Manager a. Mengkoordinir operasional Departemen Head dibawahnya. b. Menyusun dan melaksanakan anggaran belanja plant / divisi. 6. Departemen Head 7. Foreman 8. Pelaksana 9. Pembantu Pelaksana

12 Diagram 1.1 Struktur organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Diagram 1.2 Struktur organisasi departemen mekanik

13 Diagram 1.3 Struktur organisasi departemen produksi Gambar 1.4 Struktur organisasi departemen elektrik

14 Diagram 1.5 Struktur organisasi departemen quality control Diagram 1.6 Strukutur organisasi departemen pertambangan

15 Diagram 1.7 Struktur organisasi departemen technical services Diagram 1.8 Struktur organisasi departemen human resource

16 Diagram 1.9 Struktur organisasi departemen general-affair Diagram 1.10 Struktur organisasi departemen supply