BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas perusahaan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bisnis perbankan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor untuk dapat meningkatkan prestasi. sangat penting dan memiliki potensi yang besar untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Diera globalisasi saat ini kinerja karyawan merupakan salah satu aset

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung sekali pada sumber daya yang dimilikinya, terutama sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. kinerja karyawan maupun produktivitas terhadap tujuan perusahaan tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pencapaian tujuan perusahaan akan terlaksana bila sumber daya manusianya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan deskripsi mengenai masalah yang diteliti dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu berada di tangan sumber daya manusianya. Dalam hal persaingan

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan melihat kualitas dan kuantitas pekerjaan mereka. karena Allah SWT. Dengan bekerja, individu bisa memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya, merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor intern dan ekstern

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. loyalitas nasabah, Karena perbankan bergerak dalam bidang jasa yang lebih khusus

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. cara. Agar dapat mencapai tujuannya diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan berbagai tugas sesuai dengan job description. Selain melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud membantu tujuan organisasi, individu danmasyarakat(suharyanto dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan badan usaha tersebut juga berkembang dengan baik. Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak pernah merasa puas terhadap kebutuhan sehari-harinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus bertahan dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan dalam usaha perbankan saat ini sangatlah ketat mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga karyawan senantiasa mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas financial, operasi, akuntansi, dan aktivitas bisnis lainnya tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bagi masyarakat yang hidup di Negara-negara maju,seperti Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan tersebut, salah satu cara yang harus diupayakan adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah mendapatkan orang-orang terbaik dan. mempertahankannya. Pemilik atau pemimpin perusahaan akan mudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap individu anggota organisasi sesuai dengan kemampuan kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Kelebihan yang terdapat pada sumber daya manusia seperti akal

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang memiliki kemampuan untuk terus berkembang. Sumber daya manusia atau karyawan merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam suatu perusahaan, dan sering disebut sebagai ujung tombak untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, pengetahuan dan dorongan. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap perusahaan dalam mencapai tujuannya. Menurut Mangkunegara (2005:9) kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Bila seorang karyawan merasa tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensinya maka kinerja karyawan tersebut akan menjadi rendah. Sesuai dengan konteks tersebut, Harsuko (2011:50), berpendapat bahwa kinerja merupakan ukuran sejauh mana seseorang telah memainkan bagiannya dalam melaksanakan strategi organisasi, baik dalam mencapai sasaran khusus yang berhubungan dengan peran perorangan atau dengan memperlihatkan kompetensi yang dinyatakan relevan bagi organisasi. Dengan demikian, kinerja merupakan suatu konsep yang multi dimensional mencakup tiga aspek yaitu sikap, kemampuan, dan prestasi.dalam mencapai kinerja karyawan yang baik, maka harus didukung dengan motivasi kerja karyawan yang tinggi sebab, karyawan yang tidak termotivasi akan 1

2 berdampak pada tingginya turn over, tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja, rendahnya kualitas kerja dan kurangnya loyalitas pada perusahaan sehingga dapat memicu perilaku karyawan menjadi kehilangan kepercayaan dari pelanggan dan lebih jauh lagi berdampak pada menurunnya laba perusahaan. Untuk itu perusahaan memerlukan pemimpin yang reformis yang mampu menjadi motor penggerak perubahan (transformation) sehingga tercipta kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan. Gaya kepemimpinan tersebut, menurut Burns disebut gaya kepemimpinan transformasional. Lebih lanjut Burns (dalam Dewi, 2012:15) mendefenisikan gaya kepemimpinan transformasional sebagai salah satu gaya kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya seorang pemimpin dalam menciptakan visi dan lingkungan yang memotivasi para bawahan untuk berprestasi melampaui harapannya. Menurut teori ini, pemimpin sebagai panutan dalam organisasi sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas (pemimpin). Para pemimpin transformasional mempunyai potensi paling besar menanamkan dan memperkuat aspek-aspek budaya dalam organisasi. Selain gaya kepemimpinan transformasional, budaya organisasi juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil penelitian Tintami, Pradhanawati, dan Susanto (2012:1) menunjukkan bahwa budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya juga menciptakan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja tinggi. Dimana budaya

3 organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan motivasi kerja karyawan. Abdullah dan Arisanti (2010:118) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah suatu tatanan keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi, yang berdampak kepada cara bekerja dan berperilaku. Budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, karena budaya organisasi merupakan sistem nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi, atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Sutrisno, 2013:87). Mangkunegara (2009:93) menjelaskan bahwa motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu dipenuhi agar karyawan dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Motivasi merupakan pertimbangan utama bagi pihak perusahaan sebab mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, faktor motivasi perlu untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena motivasi merupakan sarana yang dapat mendorong karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui secara umum bahwa keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kualitas dan kuantitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Untuk memotivasi karyawan, perusahaan dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan pekerjaan yang lebih menarik terhadap karyawan.

4 PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk Cabang Pemuda Medan menetapkan target pembiayaan yang harus dicapai oleh karyawan. Target pembiayaan adalah jumlah target kredit perumahan yang disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Setiap tahunnya PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan memiliki target pencapaian KPR dan Non KPR yang harus disalurkan ke masyarakat. Karyawan harus mampu mencapai target tersebut pada setiap tahunnya yang mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dapat terlihat pada tabel dibawah ini, bahwa ada beberapa target yang dihasilkan melebihi target yang telah ditetapkan. Namun, sebagian ada juga yang tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Tabel 1.1 Target, Hasil dan Selisih KPR Dan Non KPR PT. Bank Tabungan Negara Cabang Pemuda Medan Tahun 2013-2015 (Dalam Rp Miliar) Produk Jenis Desember 2013 Desember 2014 Desember 2015 Konsumen Pembiayaan T H S T H S T H S KPR 22.100 21.945-0.155 24.150 25.804 1.654 25.850 24.562-1.288 Subsidi KPR Non- 12.220 12.482 0.262 15.610 15.210-0.4 17.850 15.635-2.179 KPR Subsidi Kredit 9.850 9.130-0.72 11.000 10.390-0.61 12.275 10.532-1.743 Perumahan Lainnya Kredit Non 3.750 4.587 0.837 7.000 7.759 0.759 10.500 11.188 0.688 Perumahan Non KPR Giro 5.250 5.174-0.076 10.500 13.150 2.65 13.000 13.271 0.271 Tabungan 10.100 10.868 0.768 11.755 9.256-2.499 12.850 11.540-1.31 deposito Deposito 31.000 31.504 0.504 32.750 34.004 1.254 33.450 34.102 0.672 Sumber: PT. Bank Tabungan Negara Cabang Pemuda Medan (data diolah) Keterangan : T : Target KPR dan Non KPR H : Hasil KPR dan Non KPR S : Selisih KPR dan Non KPR

5 Tabel 1.1 menunjukkan target KPR dan Non KPR yang harus disalurkan ke masyarakat. Pada tahun 2013 target KPR sebesar 47,92 Milyar dengan pencapaian sebesar 48,144 atau 100,4% dari target yang ditetapkan sedangkan target Non KPR sebesar 46,35 Milyar dengan pencapaian sebesar 47,54 atau 102,6% dari target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014 target KPR sebesar 57,76 Milyar dengan pencapaian sebesar 59,16 atau 102,4% dari target yang telah ditetapkan sedangkan Non KPR sebesar 55,05 Milyar dengan pencapaian target 56,41 atau 102,5% dari target yang telah ditetapkan. Dan yang terakhir pada tahun 2015 target KPR sebesar 66,48 Milyar dengan pencapaian sebesar 61,91 atau 107,3%dari target yang telah ditetapkan sedangkan Non KPR sebesar 59,3 Milyar dengan pencapaian sebesar 58,91 atau 99,3% dari target yang telah ditetapkan. Target perusahaan yang telah ditetapkan cukup menuntut karyawan harus meningkatkan kinerjanya. PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan memiliki masalah dalam hal pemimpin yang kurang perduli terhadap kondisi karyawan. Keluhan yang dialami karyawan dan tekanankerja yang diberikan oleh atasan merupakan akibat dari atasan yang kurang membangun komunikasi baik antara pimpinandengan karyawan yang membuat motivasi kerja karyawan semakin menurun. Selain itu, PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan sebagai perusahaan memiliki visi dan misi perusahaan yang menjadi dasar bagi perusahaan untuk menyusun strateginya dalam persaingan bisnis yang akan dijalankan untuk dapat memenangkan persaingan dalam bisnis perbankannya.

6 Dalam operasionalnya, Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk Cabang Pemuda Medan mempunyai nilai-nilai dasar yang harus dimiliki semua karyawannya, yaitu: (1) Taat dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya. (2) Selalu berusaha untuk menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya demi kemajuan perusahaan. (3) Mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan dengan kinerja baik. (4) Selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi perusahaan dan semua stakeholders. Dan, (5) Selalu bekerja secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya. Namun, faktanya tidak semua karyawan dapat menjalankan budaya yang ada di perusahaan sebab apabila semua karyawan dapat menganut dan menjalankan nilai-nilai dasar yang ada di perusahaan maka karyawan akan mampu mencapai target yang telah ditetapkan. PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan juga menuntut karyawan untuk mampu bersaing dan menghasilkan laba penjualan yang tinggi. Beban kerja yang diterima karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan berbeda-beda. Secara umum, bagian petugas layanan nasabah merupakan karyawan dengan beban kerja yangcukup berat. Tiap karyawan di bagian tersebut harus membuat target bersama kepala layanan nasabah sebagai bahan keputusan kepala cabang serta membuat strategi pencapaian target. Permasalahan yang berkaitan dengan motivasi kerja yaitu karyawan kurang terdorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan karena karyawan merasa imbalan balas jasa yang didapat tidak sesuai dengan tugas yang

7 telah diberikan. Salah satu faktornya yaitu kecilnya peluang bagi karyawan untuk mendapatkan pengembangan karir dalam melaksanakan perkerjaan, seperti promosi jabatan yang tidak terealisasi dengan baik kepada karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk Cabang Pemuda Medan. Jadi, berdasarkan uraian dan pemaparan fenomena yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan kedalam skripsi dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk Cabang Pemuda Medan. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat identifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap budaya organisasi pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 2. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 3. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan?

8 4. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 6. Apakah motivasi kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 1.3. Pembatasan Masalah Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, maka masalah dalam penelitianini dibatasi pada kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk Cabang Pemuda Medan. 1.4. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap budaya organisasi pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 2. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan?

9 3. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 4. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 6. Apakah motivasi kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan? 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap budaya organisasi pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan. 4. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan.

10 5. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi kinerja karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan. 6. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi karyawan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis, yaitu bermanfaat sebagai wahana dalam meningkatkan kemampuan menulis dan pengembangan wawasan keilmuan serta sarana penerapan dari ilmu pengetahuan yang diperoleh selama diperkuliahan khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, motivasi karyawan dan kinerja karyawan. 2. Bagi Perusahaan, yaitu bermanfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pemuda Medan dalam hal kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan motivasi kerja karyawan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3. Bagi Universitas Negeri Medan, yaitu bermanfaat sebagai literatur perpustakaan dibidang penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. 4. Bagi Peneliti Lain, yaitu bermanfaat sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain dan acuan perbandingan dalam penelitian yang sama dimasa yang akan datang.